Bisnis Ritel Kembali Bergairah Pada 2022 Ini Buktinya
Bisnis Ritel Kembali Bergairah Pada 2022 Ini Buktinya
ekonomi.bisnis.com/read/20220518/12/1534320/bisnis-ritel-kembali-bergairah-pada-2022-ini-buktinya
1. Home
2. Ekonomi & bisnis
3. Trade
Kementerian Perdagangan menyatakan industri ritel pada tahun ini mulai bergairah
seiring dengan pelonggaran mobilitas masyarakat.
Ilustrasi ritel
Bagikan
1/5
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan situasi
bisnis ritel pada tahun ini mulai kembali bergairah. Peningkatan didorong oleh
meningkatnya permintaan masyarakat sejalan dengan pelonggaran mobilitas, dan kasus
Covid-19 yang melandai.
Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kemendag Nina Mora mengatakan situasi
bisnis ritel dapat dilihat dari kinerja penjualan eceran.
Menurut data dari Bank Indonesia, kinerja penjualan eceran April 2022 diperkirakan
meningkat secara bulanan. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2022
yang tercatat sebesar 219,3, atau secara bulanan tumbuh 6,8 persen (mont to
mont/mtm).
Baca Juga : Ini Emiten yang Berani Jorjoran Gelontorkan Belanja Modal Tahun
Ini
Pada periode Maret 2022, kata Nina, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE)
mengindikasikan kinerja penjualan eceran meningkat. Hal tersebut tercermin dari IPR
Maret 2022 sebesar 205,3, atau tumbuh sebesar 2,6 persen (mtm), lebih tinggi dari
pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -4,5 persen (mtm).
Apalagi, lanjut Nina, hal ini makin didorong oleh ketentuan batasan jumlah gerai toko
swalayan yang dimiliki dan dikelola sendiri dalam Permendag 23/2021 telah direvisi
dengan terbitnya Permendag 18/2022.
Dalam beleid itu, memberikan opsi lain kepada pelaku usaha yang telah mencapai
batasan jumlah gerai yang dikelola atau dimiliki sendiri dengan penambahan gerai lebih
lanjut melalui usaha patungan (joint venture) atau bagi hasil dengan UMKM apabila
penambahan gerainya tidak bisa dilakukan melalui pola waralaba.
“Dengan terbitnya Permendag 18/2022 ini, ekspansi ritel diyakini akan terus berjalan.
Pemerintah mendukung dan mendorong ekspansi ritel yang dilakukan dengan
melibatkan UMKM atau pelaku usaha lainnya untuk turut berpartisipasi dan menjadi
bagian dari perkembangan Toko Swalayan untuk pemerataan ekonomi di sektor ritel,”
ungkapnya.
2/5
Dalam Permendag Nomor 23 Tahun 2021, peritel hanya diizinkan memiliki maksimal
150 gerai milik sendiri. Sementara itu, setiap gerai tambahan setelahnya harus
diwaralabakan.
“Sudah mulai naik. Hanya, untuk restoran yang memang perlu kehadiran tidak bisa take
away. Untuk fesyen, aksesoris, baru di 60-70 persen belum balik. Beberapa
supermarket juga yang belum bisa online itu masih di 80 persen, terutama super market
kelas menengah atas belum sampai pulih seperti 2019,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu
(18/5/2022).
Bagikan
Konten Premium
Lihat lainnya ≫
Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terkini
3/5
Ini Alasan Hankyu Hanshin Beli Central Park dari Agung
Podomoro (APLN)
Properti
1 minute ago
4/5
Investor Global Minat Danai Proyek EBT di Indonesia, Ini
Syaratnya
Energi & Tambang
15 minutes ago
ubholding Gas Pertamina PT PGN Tbk. (PGAS) dan PT KIS Biofuels Indonesia
menyepakati kerja sama pengembangan bisnis Bio-CNG.
Berita Lainnya
5/5