Husen Saruji
Universitas Muhammadiyah Parepare
Abstract
Communities experience social transformation that is often out of control and difficult to control. Social values have
lost their identity as a result of massive global ideological imperialism. The presence of the school is one of the institutions
that is expected to control the 'pulse' of the community. Education through schools can map social values that become
standard identities, which can be modified in line with the times, and the realm of creativity in fostering positive lifestyles
in the social fabric in society. Schools as formal educational institutions function to carry out conservative, progressive,
and mediating tasks. The school functions for children's self-adjustment and stabilization of society, namely personal
development and personality formation, cultural transmission, social integration, innovation, and pre-selection and pre-
allocation of labor. The community experiences dynamism and transformation positively if it is escorted by quality
education in schools.
Keywords: school, education, social, community
Masyarakat mengalami transformasi social yang seringkali tidak terkontrol dan sulit dikendalikan.
Nilai-nilai sosial menjadi kehilangan identitas akibat dari imperialisme ideologi global secara massif.
Kehadiran sekolah menjadi salah satu institusi yang diharapkan dapat mengendalikan ‘denyut nadi’
masyarakat. Pendidikan melalui sekolah dapat memetakan nilai-nilai social yang menjadi identitas
baku, yang dapat mengalami modifikasi sejalan arus zaman, dan ranah kreativitas dalam
menumbuhkan pola hidup positif dalam tatanan social di masyarakat. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal berfungsi untuk melaksanakan tugas konservatis, progresif, dan mediasi. Sekolah
berfungsi untuk penyesuaian diri anak dan stabilisasi masyarakat, yakni mengembangkan pribadi dan
pembentukan kepribadian, transmisi kultural, integrasi sosial, inovasi, dan pra-seleksi dan pra-alokasi
tenaga kerja. Masyarakat mengalami dinamisasi dan transformasi secara positif jika dikawal dengan
pendidikan di sekolah yang berkualitas.
Kata kunci: sekolah, pendidikan, sosial, masyarakat
1Halik, Abdul. "Dialektika Filsafat Pendidikan yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Lebih
Islam." Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 1.1 jelasnya lihat Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan:
(2013). Sebuah Studi Awal tentang Dasar-dasar Pendidikan pada
2Pendidikan berlangsung dalam segala Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, Edisi 1, (Cet. II;
lingkungan dan sepanjang hidup atau segala situasi hidup Jakarta: PT. RajaGrasindo Persada, 2002), h. 3.
ISTIQRA’ Vol 7 No 2 Maret 2020
Abdul Hakim Jurumiah/ Husen Saruji: Sekolah Sebagai Instrumen Konstruksi Sosial Di Masyarakat
arti jasmani dan rohani.3 Pengembangan sekolah dipengaruhi oleh kondisi pendidikan
potensi manusia secara holistik senantiasa keluarga dan masyarakat. Pendidikan di sekolah
dalam mainstream pendidikan. mempersiapkan peserta didik untuk
Pendidikan sangat urgen dan mengembangkan pendidikan di keluarga dan
memberikan kontribusi yang besar dalam masyarakat. Diskursus tersebut menjadi kajian
kehidupan manusia. Druker meramalkan sentral dalam penelitian ini.Berdasarkan
masyarakat modern mendatang adalah pembahasan latar belakang masalah tersebut di
masyarakat knowledge society, dan siapa yang akan atas, maka kajian dalam makalah ini yakni
menempati posisi penting adalah educated bagaimana fungsi dan hubungan sekolah dalam
person.4Pendidikan sebagai bagian dari membangun tatanan sosial masyarakat yang
kebutuhan manusia dalam bereksistensi secara berkeadaban.
personal dan kultural di alam profan. Secara
umum, pendidikan memiliki tugas yaitu sebagai HASIL PENELITIAN DAN
berikut: (1) Pendidikan dipandang sebagai PEMBAHASAN
pengembangan potensi; (2) Pendidikan 1. Fungsi sekolah sebagai lembaga
dipandang sebagai pewarisan budaya; dan (3) pendidikan formal
Pendidikan dipandang sebagai interaksi antara Lembaga pendidikan formal atau
budaya dengan potensi.5 sekolah adalah salah satu dari subsistem
Tugas pertama pendidikan membentuk pendidikan karena lembaga pendidikan itu
watak dan pengembangan potensi peserta sesungguhnya identik dengan jaringan-jaringan
didik, kemudian menjaga kebudayaan yang kemasyarakatan. Karena pada proses
dianggap bernilai bagi dirinya dan masyarakat, pendidikan dan pembelajaran di sekolah terjadi
dan memberikan apresiasi terhadap aktivitas kemanusiaan dan pemanusiaan sejati.
kebudayaan tersebut untuk dikembangkan Sekolah dikonsepsikan untuk mengemban
sesuai dinamika zaman dan kebutuhan fungsi reproduksi, penyadaran, dan mediasi
masyarakat.6Interaksi antara budaya dan secara simultan.8Ketiga pilar sekolah tersebut
potensi personal sebagai bagian dari persiapan seharusnya mewarnai dalam kegiatan
peserta didik untuk membangun tatanan sosial pendidikan di sekolah. Apabila salah satunya
yang berkeadaban. pilar tersebut tidak jalan, maka tidak akan
Dalam kegiatan pendidikan, dicirikan memenuhi standar kegiatan kependidikan.
oleh lingkungan yang melaksanakannya yaitu: Fungsi penyadaran (konservatisme) di
pendidikan formal (sekolah), pendidikan sekolah yakni mempertahankan nilai-nilai
informal (keluarga), dan pendidikan nonformal budaya masyarakat dan membentuk kesejatian
(masyarakat).7Kegiatan pendidikan dimulai dari diri manusia. Pendidikan sebagai instrumen
lingkungan keluarga, kemudian dikembangkan penyadaran bermakna bahwa sekolah
pendidikan di sekolah dan masyarakat. Ketiga berfungsi membangun kesadaran untuk tetap
lingkungan pendidikan tersebut harus berada pada tataran sopan santun, beradab, dan
bersinergi, karena keberhasilan pendidikan di bermoral. Fungsi reproduksi (progresif),
14Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, didik, infrastruktur, dan sebagainya. Lihat
(Jakarta: Grafindo-IKAPI-IAIN Syahid2001), h. 252. Arismunandar, Manajemen Pendidikan: Peluang dan
15Lembaran Keputusan Menteri Pendidikan Tantangan, (Cet. I, Makassar: Badan Penerbit UNM,
Nasional Nomor 087/V/2002 tentang Akreditasi 2005), h. 62.
Sekolah. 17Arismunandar, Manajemen Pendidikan…, h. 65.
16Komponen-komponen sekolah dapat berupa
struktur organisasi sekolah, kurikulum, pendidik, peserta
4
ISTIQRA’ Vol 7 No 2 Maret 2020
Abdul Hakim Jurumiah/ Husen Saruji: Sekolah Sebagai Instrumen Konstruksi Sosial Di Masyarakat
18Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen 20Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen
Sekolah..., h. 61-62. Sekolah..., h. 13.
19Hanafie, St Wardah, et al. "Problems of 21Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di
Educators and Students in Learning Islamic Religious Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 155.
Education at MTs Pondok Darren Modern Darul Falah,
Enrekang District." Al-Ulum 19.2 (2019): 360-386.
5
ISTIQRA’ Vol 7 No 2 Maret 2020
Abdul Hakim Jurumiah/ Husen Saruji: Sekolah Sebagai Instrumen Konstruksi Sosial Di Masyarakat
melaksanakan kedua fungsi tersebut, tetapi Berbagai persoalan yang dihadapi oleh
sangat terbatas, khususnya dilaksanakan oleh dunia pendidikan khususnya lembaga
masyarakat yang masih primitif. Pada pendidikan formal di era globalisasi dan sistim
masyarakat yang sudah maju, fungsi yang kedua desentralistik (otonomi daerah) menuntut team
dari pendidikan itu hampir sepenuhnya diambil work yang solid antara pihak sekolah itu sendiri
alih oleh lembaga pendidikan formal (sekolah). dengan pihak luar, baik instansi atasan maupun
Pendidikan formal (sekolah) berfungsi untuk masyarakat. Sinergitas masyarakat dan sekolah
mengajarkan pengetahuan umum dan menjadi kunci sukses pendidikan. Ketika
pengetahuan-pengetahuan yang bersifat hubungan sekolah dengan masyarakat dapat
khusus dalam rangka mempersiapkan anak berjalan harmonis dan dinamis dengan sifat
untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.22 pedagogis, sosiologis, dan produktif, maka
Secara filosofis, Gillin dan Gillin diharapkan tercapai tujuan utama yaitu
berpendapat bahwa fungsi pendidikan sekolah terlaksananya proses pendidikan di sekolah
ialah penyesuaian diri anak dan stabilisasi secara produktif, efektif, efisien, dan berhasil
masyarakat.23 Kemudian Bachtiar Rifa’i sehingga menghasilkan luaran yang berkualitas
berpendapat bahwa fungsi pendidikan sekolah secara intelektual, spiritual, emosional, sosial,
adalah perkembangan pribadi dan dan vokasional.
pembentukan kepribadian, transmisi kultural, Hubungan sekolah dengan masyarakat
integrasi sosial, inovasi, dan pra-seleksi dan dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di
pra-alokasi tenaga kerja.24 Fungsi sekolah bagi mata masyarakat. Popularitas sekolah akan
masyarakat adalah untuk menjaga eksistensi tinggi jika mampu menciptakan program-
dan tradisi masyarakat, sehingga masyarakat program sekolah yang bermutu dan relevan
dapat stabil berjalan fungsinya sebagai sebuah dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan
komunitas sosial. dari program tersebut mampu melahirkan
Sekolah menentukan transformasi sosok-sosok individu yang mapan secara
sosial budaya di masyarakat sehingga eksistensi intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini
masyarakat dapat terjamin dan berkembang sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan
menurut tuntutan zaman. Secara sistemik hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
bahwa hubungan sekolah dan masyarakat (a) Memajukan kualitas pembelajaran dan
dapat dilihat dari dua segi, yaitu: (1) Sekolah pertumbuhan peserta didik; (b) Memperkokoh
sebagai partner masyarakat di dalam melakukan tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan
fungsi pendidikan, dan (2) sekolah sebagai penghidupan masyarakat; dan (c)
produsen yang melayani pesanan-pesanan Menggairahkan masyarakat untuk menjalin
pendidikan dari masyarakat hubungan dengan sekolah.27
lingkungannya.25Berjalannya fungsi pendidikan Masyarakat telah menerima esensi dan
di sekolah apabila menjadikan masyarakat urgensi pendidikan persekolahan, sebagai
sebagai partner dalam melaksanakan wahana proses kemanusiaan dan pemanusiaan
pendidikan, dan sekolah menjadi pelayan atas ideal. Setidaknya pada tingkat kemampuan
kebutuhan masyarakat dan stakeholder.26 yang ada, kontribusi lembaga persekolahan
adalah siginifikan dalam pencapaian misi
negara mendidik generasi muda harapan dirangsang kegiatan gemar membaca; dan (g)
bangsa. Orang tua dan masyarakat pengguna Perlu disadari sepenuhnya bahwa setiap orang
lain memahami bahwa kehadiran sekolah bagi berhak mendapat pengajaran anak yang
proses pendidikan anak-anak mereka menjadi terhambat masalah ekonomi, sosial geografi
sebuah keharusan.28 Kesadaran inilah sebagai perlu perhatian dengan mendaya gunakan
prasyarat lahirnya kerjasama yang baik antara sarana dan teknologi yang ada.30
sekolah dan masyarakat. Sekolah yang mendapat apresiasi dari
Sekolah dan masyarakat harus masyarakat ditandai dengan tingginya
bersinergi dalam menjalankan kegiatan kontribusi masyarakat terhadap kegiatan
pendidikan. Hubungan tersebut dibangun pendidikan di sekolah. Dalam hal ini, pelayanan
secara efektif dimaksudkan untuk membantu pendidikan di sekolah dapat memberikan
pengembangan pendidikan anak dalam kepuasan kepada masyarakat, misalnya puas
lingkungan kondusif dan ramah terhadap karena terjadinya kerjasama yang baik dan
pembelajaran.29 Sinergitas tersebut untuk terjadinya perkembangan peserta didik dengan
terjadinya kontiniunitas pendidikan mulai dari prestasi yang optimal sehingga fungsional di
keluarga, masyarakat, dan sekolah. tengah masyarakat.31
Untuk menggapai sekolah yang Sekolah sebagai lembaga pendidikan
berorientasi masa kini dan masa depan sebagai formal memiliki fungsi dan peran yang strategis
sekolah favorit, ada beberapa langkah-langkah dalam membangun dan memajukan kehidupan
yang harus ditempuh: (a) Perlunya penekanan masyarakat. Sekolah dapat mengembangkan
pada pembentukan SDM yang berwatak, potensi peserta didik yang dapat menjaga
berbudi pekerti luhur, beriman dan taqwa, eksistensi dan kestabilan masyarakat. Dengan
berwawasan jauh ke depan, mempunyai demikian, hubungan sekolah dan masyarakat
integritas dan kemandirian, serta mempunyai harus terjalin dengan intens dan efektif, karena
kecakapan dan keterampilan mental untuk majunya sebuah masyarakat terdapat korelasi
belajar sepanjang hayat: (b) Program signifikan dengan bermutunya pendidikan di
pendidikan perlu melibatkan peranan keluarga sekolah di berbagai level dan jurusan. Oleh
peserta didik: (c) Menyadarkan bahwa karena itu, akses pendidikan sekolah perlu
kesuksesan program pendidikan sangat ditingkatkan sehingga masyarakat dapat
dipengaruhi oleh lingkungan di mana peserta menikmati dan mengikuti pendidikan formal di
didik belajar; (d) Menyadari bahwa pendidikan sekolah.
berkelanjutan merupakan pendidikan yang
dalam jangka panjang berusaha PENUTUP
mempersiapkan peserta didik untuk masa Sekolah sebagai lembaga pendidikan
depannya; (e) Kecakapan seorang pendidik formal berfungsi untuk melaksanakan tugas
sangat dipengaruhi oleh visi dan wawasan masa konservatis, progresif, dan mediasi. Fungsi ini
depan; (f) Untuk meningkatkan daya serap dan terejawantahkan ke dalam kegiatan
imajinasi peserta didik, perlu ditimbulkan dan pembelajaran yang sistemik, didukung oleh
9
ISTIQRA’ Vol 7 No 2 Maret 2020