Anda di halaman 1dari 1

Penguasaan sebuah kosakata bahasa Indonesia sangat penting dalam memahami

setiap ungkapan yang disampaikan oleh orang lain. Sayangnya tidak semua orang benar-
benar menguasai kosakata dalam bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh dari minimnya pengetahuan dan pemahaman akan kosakata bahasa
Indonesia terhadap kemampuan beropini di kalangan siswa SMA XYZ. Penelitian ini
diawali dengan penentuan lokasi dimana akan dilakukan observasi, yaitu SMA XYZ,
kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara kepada beberapa narasumber yang
berasal dari SMA XYZ. Dari data wawancara ini kemudian kami tindak lanjuti dengan
melakukan analisis dan perbandingan dari tiap data yang kami dapatkan dari setiap
narasumber. 
Setelah selesai melakukan wawancara, ada beberapa hasil yang kami temukan.
Setiap narasumber yang kami wawancarai menganggap bahwa pemahaman akan kosakata
bahasa Indonesia itu sangat penting dalam menginterpretasikan ekspresi atau informasi
yang ingin disampaikan agar maknyanya lebih akurat atau spesifik. Lalu dari seluruh
narasumber yang telah kami wawancarai menilai diri mereka sendiri belum memiliki
pengetahuan kosakata bahasa Indonesia yang baik. Nilai yang diberikan oleh narasumber
rata-rata di bawah angka tujuh dari rating satu hingga sepuluh. Kemudian selama proses
wawancara berlangsung kami juga melakukan survey kepada narasumber dengan
memberikan beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia dari yang menurut kami mudah
hingga sulit untuk ditebak artinya oleh narasumber. Ada lima kosakata yang kami ajukan
yaitu, cidera, distorsi, glosarium, baka, dan lokananta. Hasilnya sebagian besar dari
narasumber hanya tahu arti dari kosakata cidera, distorsi, dan glosarium. Pertanyaan
lainnya yang kami ajukan adalah menanyakan narasumber tentang pentingnya pemahaman
kosakata  dalam menyampaikan argumentasi. Sebagian besar dari narasumber kami
menjawab bahwa pemahaman kosakata seseorang mempengaruhi kualitas dalam
berargumentasi. Seseorang akan sulit untuk menyampaikan argumennya ketika ia memiliki
pemahaman kosakata yang terbatas. Sebaliknya kualitas dalam menyampaikan argument
seseorang akan lebih baik dan berbobot ketika ia mampu mendeskripsikan argumennya
dengan kosakata yang lebih luas dan bermakna. 

Berdasarkan survey wawancara yang telah kami lakukan, ada hal yang dapat kami
simpulkan. Pemahaman kosakata siswa XYZ dalam menyampaikan argumentasi masih
rendah. Keterbatasan pemahaman kosakata membuat para siswa terkadang tidak dapat
menyampaikan argumen mereka dengan tepat sehingga tidak jarang terjadi kesalah
pahaman. Siswa sekolah XYZ masih perlu belajar lagi dalam menguasai kosakata bahasa
Indonesia agar ilmu pengetahuan mereka semakin meluas dan informasi yang hendak
disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai