Anda di halaman 1dari 10

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

RENCANA PENARIKAN DIPA PADA HALAMAN III DIPA

A. Penyusunan Rencana Penarikan Dana


Setelah menerima DIPA, Pejabat Pembuat Komitmen melakukan reviu atas pagu DIPA
dan Rencana Penarikan Dana (RPD) pada halaman III DIPA dengan melibatkan seluruh
pejabat teknis pelaksana kegiatan. Selanjutnya, PPK menyusun RPD dengan cara
sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi Rencana Kegiatan Tahunan
Untuk memudahkan dalam penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan dan RPD
Bulanan, PPK melakukan identifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan jenis kegiatannya, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kegiatan Kontraktual, yaitu kegiatan yang melibatkan pihak ketiga dimana dalam
pelaksanaannya memerlukan proses pengadaan barang/jasa, yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah. Rencana
pelaksanaan dan nilai nominal untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa sudah
dapat dipastikan karena dilakukan secara kontraktual, sehingga lebih mudah
dalam merencanakannya. Namun demikian, dalam menyusun RPD, harus
diperhitungkan selisih waktu antara pelaksanaan kegiatan dengan pelaksanaan
pembayaran (pengajuan SPM ke KPPN). Terdapat kemungkinan terjadi
pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan yang berbeda dengan pelaksanaan
pembayaran ataupun terjadi perubahan rencana pelaksanaan kegiatan semula,
sehingga perlu penyesuaian antara rencana pelaksanaan kegiatan dengan RPD
Bulanan.
Contoh : dalam rencana pelaksanaan kegiatan terdapat penyelenggaraan
kegiatan sosialisasi yang direncanakan di minggu IV bulan Maret.
Dalam menyusun RPD Bulanan, PPK harus memperhitungkan selisih
waktu dengan pelaksanaan pembayarannya (pengajuan SPP/SPM).
Dalam hal ini, RPD Bulanan untuk kegiatan sosialisasi tersebut
dicantumkan di bulan April atau menyesuaikan dengan rencana
pengajuan SPM Penggantian Uang Persediaan (SPM-GUP) berikutnya.
b. Kegiatan Nonkontraktual, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan tanpa
melalui proses pengadaan barang/jasa. Kegiatan nonkontraktual tersebut dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1) Kegiatan Rutin/Operasional yang bersifat rutin, dan dilaksanakan dalam rangka
mendukung operasional kantor, misalnya pengadaan alat tulis kantor,
pemeliharaan kendaraan, pemeliharaan gedung, dan pembayaran listrik/air.

1
Jadwal pelaksanaan kegiatan rutin/operasional dapat diatur secara berkala/
periodik (misalnya bulanan, triwulanan, atau semesteran)
2) Kegiatan Swakelola adalah kegiatan pengadaan barang/jasa di mana
pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh satker
Kementerian Negara/Lembaga sebagai penanggung jawab anggaran, instansi
pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. Contoh kegiatan swakelola
adalah perjalanan dinas, kegiatan sosialisasi/seminar/rapat.

Contoh :

Waktu
Rencana Penarikan
Jenis Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaksanaan
Dana
Kegiatan
Langganan daya Minggu pertama bulan
Rutin dan jasa (listrik, air, Bulanan berikutnya
telepon, internet) (perhitungan rata-rata)
Minggu pertama awal
Pemeliharaan
triwulan berikutnya
Rutin kendaraan, Triwulanan
atau sesuai rencana
gedung/bangunan
kegiatan
Penyelenggaraan Minggu pertama Minggu ketiga bulan
Swakelola
sosialisasi/bimtek bulan April April

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan selama 1 (satu) Tahun


Setelah mengidentifikasi kegiatan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
pelaksanaan kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran. Rencana pelaksanaan
kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan kategorisasi kontraktua] dan nonkontraktual
sebagaimana telah diuraikan di atas .
Perencanaan pelaksanaan kegiatan untuk kegiatan kontraktual dapat mengacu
pada tahapan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan oleh Menteri / Pimpinan
Lembaga dalam petunjuk pelaksanaan kegiatan. Satker kemudian melakukan
penyesuaian dengan kondisi yang dihadapi, misalnya apabila Satker telah
melaksanakan proses pelelangan pembangunan gedung pada tahun anggaran yang
lalu, maka pada tahun anggaran berjalan sudah bisa dimulai dengan pelaksanaan
kegiatan konstruksi pembangunan gedung.
Untuk kegiatan rutin atau operasional dan swakelola dapat direncanakan sesuai
dengan kebutuhan. Contohnya, untuk pembayaran langganan daya dan jasa dibuat
RPD untuk setiap bulan, untuk pemeliharaan gedung direncanakan setiap triwulan,
dan untuk kegiatan sosialisasi penyusunan laporan keuangan dilaksanakan setelah
diterbitkannya peraturan baru.

2
Contoh Kertas Kerja:
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHUN ANGGARAN 2022
Jadwal
Kode Uraian Kegiatan Pagu
Pelaksanaan

3. Mengalokasikan Dana sesuai Rencana Kegiatan per bulan


Tahap berikutnya adalah mengalokasikan anggaran pada setiap kegiatan. Anggaran
dialokasikan per bulan yang dirinci menurut program, kegiatan, output, komponen, sub
komponen dan jenis belanja dengan memperhatikan ketersediaan pagu dan target
penyerapan triwulan yang telah ditetapkan.

4. Menuangkan rencana pelaksanaan kegiatan dan alokasi dana dalam RPD bulanan
Langkah selanjutnya, PPK menyusun RPD Bulanan berdasarkan rencana
pelaksanaan kegiatan yang telah disusun. RPD Bulanan disusun per bulan yang
dirinci menurut program, kegiatan, KRO, RO, dan jenis belanja dengan
memperhatikan ketersediaan pagu pada masing-masing kegiatan. Rincian POK dalam
format yang microsoft excel dapat di unduh melalui monsakti.kemenkeu.go.id, menu
Anggaran. Penyusunan RPD Bulanan menggunakan format Kertas Kerja sebagai
berikut:
RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN TINGKAT SATKER
TAHUN ANGGARAN 2022
Kode Uraian Kegiatan Pagu Jan Feb Mar … Des Jumlah

5. Melakukan analisis dan penyesuaian RPD Bulanan


PPK melakukan analisis dan memastikan RPD Bulanan yang disusun tersebut logis,
realistis dan optimis dapat dilaksanakan dengan cara membandingkan RPD dengan
tren realisasi anggaran per bulan pada tahun-tahun sebelumnya.

Contoh analisis:
Satker X mempunyai belanja rutin dengan mekanisme SPM LS seperti Gaji,
Tunjangan Kinerja, Gaji PPNPN, Lembur, Uang Makan, Honorarium, langganan daya

3
dan jasa. UP sebesar Rp 100 juta dan proyek Belanja Modal sebesar Rp 1 Miliar.
Maka proyeksi realisasi anggaran selama 3 bulan sebagai berikut:
Proyeksi Realisasi
Jenis SPM Keperluan
Jan Feb Mar
SPM Gaji Induk Gaji Induk - 100 juta 100 juta
SPM Gaji PPNPN
Gaji PPNPN - 30 juta 30 juta
Induk
SPM Uang Makan Uang Makan - 50 juta 50 juta
SPM Uang
Uang Lembur - 20 juta 20 juta
Lembur
SPM LS Honorarium Bulanan,
- 20 juta 20 juta
Bendahara Perjadin
SPM GUP I 50% Operasional Kantor 50 juta 50 juta 50 juta
SPM GUP II 50% Operasional Kantor 50 juta 50 juta 50 juta
SPM GUP III 50% Operasional Kantor - - 50 juta
Listrik, telepon dan
SPM KKP 10 juta 10 juta 10 juta
operasional lainnya
Renovasi Gedung 300 juta
SPM LS Bel Modal - -
Kantor (UM 30% fisik)
Total 110 juta 630 juta 390 juta

Selanjutnya PPK melakukan penyesuaian RPD Bulanan yang telah disusun dengan
hasil proyeksi realisasi anggaran berdasarkan jenis SPM dimaksud. Dalam hal RPD
Bulanan kemungkinan tidak sesuai dengan proyeksi realisasi, maka PPK dapat
melakukan pergeseran RPD kegiatan lain ke periode dimana target tersebut tidak
terpenuhi.

6. PPK mengajukan RPD Bulanan ke KPA untuk ditetapkan

Sebelum ditetapkan, KPA menganalisis RPD Bulanan yang disusun PPK untuk
memastikan kembali bahwa RPD yang disusun oleh PPK tersebut logis dan realistis
sesuai dengan usaha pencapaian target output pelaksanaan kegiatan dan target
penyerapan anggarannya. Selain itu, KPA wajib mendorong dan memperbaiki pola
penyerapan anggaran tahun berjalan dengan meniliti dan membandingkan dengan
pola penyerapan anggaran tahun-tahun sebelumnya.
Apabila berdasarkan hasil analisis terdapat perbaikan atau koreksi, maka PPK
menyusun perbaikan RPD Bulanan dan menyampaikan kembali kepada KPA untuk
dianalisis kembali. Apabila telah sesuai, maka KPA menetapkan RPD Bulanan
tersebut menjadi RPD Bulanan satker yang akan menjadi dokumen one-on-one
meeting Satker dengan KPPN.

7. One-on-one meeting antara KPPN dengan satker

KPPN bersama dengan satker melakukan one-on-one meeting secara virtual untuk
menelaah kembali RPD Bulanan yang telah disusun oleh satker, untuk memberikan
keyakinan atas kebenaran serta komitmen satker dalam pertanggungjawaban

4
pelaksanaan kegiatan dan penarikan dananya. Apabila telah sesuai, selanjutnya hasil
kesepakatan tersebut dituangkan ke dalam Surat Pernyataan Komitmen yang
ditandatangani oleh KPA dan KPPN sebagai bentuk kesanggupan satker melakukan
penarikan dana sesuai dengan RPD Bulanan yang telah disusun.

8. Melakukan Penyesuaian RPD bulanan ke dalam Aplikasi SAKTI

Operator Modul Anggaran satker melakukan pemutakhiran data RPD bulanan DIPA
awal kedalam Aplikasi SAKTI untuk keperluan revisi DIPA berdasarkan RPD Bulanan
hasil kesepakatan antara KPA Satker dengan KPPN dimaksud.

9. Pelaksanaan anggaran dan monitoring evaluasi

PPK bertanggungjawab atas pencapaian target penarikan dana yang akan


membawa dampak pada pencapaian realisasi anggaran, sebagaimana tercantum
dalam RPD Bulanan. Selanjutnya KPA mempunyai kewajiban untuk mengawasi,
melakukan supervisi dan memonitor pelaksanaan RPD secara rutin, terutama
menjelang akhir bulan berkenaan.

Apabila terdapat perubahan rencana kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan


dan kemungkinan akan mempengaruhi target RPD, maka PPK dapat melakukan
penyesuaian belanja untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya deviasi yang tinggi,
dengan cara:

1) Apabila proyeksi realisasi, kemungkinan akan lebih besar dibandingkan dengan


RPD disebabkan adanya kegiatan yang harus dimajukan atau sebab lainnya,
maka PPK dapat menunda pengajuan pertanggungjawaban transaksi-transaksi
pada SPM GUP ke awal bulan berikutnya sebesar nilai selisih dari RPD.
2) Apabila proyeksi realisasi, kemungkinan akan lebih kecil dibandingkan dengan
RPD disebabkan adanya penundaan kegiatan atau sebab lainnya, maka PPK
dapat mempercepat belanja-belanja yang dapat diselesaikan atau merevisi
kegiatan-kegiatan yang dapat dimajukan pelaksanaannya untuk meminimalisir
tingkat deviasi antara RPD dengan realisasinya sekecil mungkin.

B. Pemutakhiran Rencana Penarikan Dana

Sesuai ketentuan, revisi anggaran berupa ralat RPD pada Halaman III DIPA hanya
dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam setiap triwulan. Untuk itu sebelum batas akhir
pengajuan revisi halaman III DIPA ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan, KPA bersama PPK
dan pejabat teknis, melakukan evaluasi dan menyusun ulang RPD bulanan pada DIPA
yang telah disusun pada triwulan sebelumnya.

5
Selanjutnya PPK dan KPA melakukan perhitungan, analisis dan penetapan RPD
yang menjadi dasar pengajuan revisi halaman III DIPA ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
Untuk triwulan II dan seterusnya, satker tidak melakukan one-on-one meeting bersama
dengan KPPN, akan tetapi KPPN tetap berkewajiban melakukan monitorinng dan
evaluasi atas konsistensi tingkat penyerapan dengan RPD pada halaman III DIPA setiap
bulan.

6
7
ALUR PENYUSUNAN RPD BULANAN PADA HALAMAN III DIPA

Pejabat Operator
No Aktivitas KPA PPK KPPN Kanwil DJPb Output
Teknis SAKTI
1 Setelah DIPA diterima, KPA
menugaskan PPK untuk melakukan
reviu pada halaman III DIPA dan
menyusun RPD Bulanan
2 KPA, PPK dan para pejabat teknis
menyusun Rencana Kegiatan Tahunan
dan pelaksanaan kegiatan selama 1
(satu) tahun
3 PPK bersama dengan pejabat teknis
mengalokasikan dana sesuai rencana
kegiatan per bulan dan menuangkan
ke dalam RPD Bulanan
4 PPK melakukan analisis dan
penyesuaian RPD Bulanan yang logis,
realistis dan dapat
dipertanggungjawabkan
5 KPA melakukan analisis RPD Bulanan RPD Bulanan
Tidak
yang disusun oleh PPK. Jika ada Satker
masukan dan koreksi dikembalikan ke
PPK, jika setuju menetapkan RPD
Bulanan Ya

6 KPA melakukan one-on-one meeting Surat


dengan KPPN Pernyataan
Komitmen
7 Operator SAKTI melakukan updating
data halaman III DIPA

8 Mengajukan revisi halaman III DIPA DIPA Revisi


sesuai ketentuan

8
Pejabat Operator
No Aktivitas KPA PPK KPPN Kanwil DJPb Output
Teknis SAKTI

9 PPK bertanggungjawab atas


pencapaian target penarikan dan KPA
melakukan pengawasan, supervisi dan
memonitor pelaksanaan penarikan
dana

9
KOP SURAT SATKER

PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama :
NIP/NRP :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
Satuan Kerja :

dengan ini menyatakan bahwa Rencana Penarikan Dana Bulanan yang telah disusun
telah sesuai dengan rencana kegiatan dan akan dituangkan pada halaman III DIPA.
Selanjutnya, kami berkomitmen dan sanggup untuk melaksanakan kegiatan dan
penarikan dana berdasarkan Rencana Penarikan Dana pada Halaman III DIPA.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui (tempat), (tanggal, bulan, tahun)

Kepala KPPN xxxx Kuasa Pengguna Anggaran,

.............................. ........................................

10

Anda mungkin juga menyukai