Anda di halaman 1dari 52

.(%,-$.

$18080

3(1<(/(1**$5$$1
-$6$.216758.6,%(5'$6$5.$1
88-$6$.216758.6,
DR.PM
DIREKTUR PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI
OUTLINE

1 Kebijakan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sesuai Undang-Undang Jasa


Konstruksi

2 Kebijakan Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Undang-Undang Jasa


Konstruksi

3 Kebijakan Kontrak Kerja Konstruksi sesuai Undang-Undang Jasa Konstruksi

4 Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi dalam PP Nomor 14 Tahun 2021

2
Kebijakan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
1. sesuai Undang-Undang Jasa Konstruksi

3
UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI

Undang-Undang Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 Nomor 11 Tahun
tentang Jasa 2020 tentang Cipta
Konstruksi Kerja

Aturan-aturan
pelaksanaannya

4
APA DEFINISI JASA KONSTRUKSI?
Konsultansi Konstruksi adalah layanan
keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan,
perancangan, pengawasan, dan
manajemen penyelenggaraan konstruksi
suatu bangunan
Jasa Konstruksi adalah layanan
jasa konsultansi konstruksi
dan/atau pekerjaan konstruksi
Pekerjaan Konstruksi adalah
keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu
bangunan

5
APA JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI?

JASA JASA
KONSULTANSI JASA PEKERJAAN
KONSTRUKSI PEKERJAAN
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
TERINTEGRASI

6
BAGAIMANA STRUKTUR USAHA JASA KONSTRUKSI?
JENIS USAHA SIFAT KLASIFIKASI LAYANAN USAHA
Umum 1. Arsitektur; 1. Pengkajian;
2. Rekayasa; 2. Perencanaan;
3. Rekayasa terpadu; dan 3. Perancangan;
JASA 4. Arsitektur lanskap dan 4. Pengawasan; dan/atau
KONSULTANSI perencanaan wilayah. 5. Manajemen penyelenggaraan konstruksi.
KONSTRUKSI
Spesialis 1. Konsultansi ilmiah dan teknis; 1. Survei;
dan 2. Pengujian Teknis; dan/atau
2. Pengujian dan analisi teknis. 3. Analisis.
Umum 1. Bangunan gedung; dan 1. Pembangunan;
2. Bangunan sipil. 2. Pemeliharaan;
3. Pembongkaran; dan/atau
4. Pembangunan kembali.
PEKERJAAN
KONSTRUKSI Spesialis 1. Instalasi; 1. Pekerjaan bagian tertentu dari bangunan
2. Konstruksi khusus; konstruksi atau bentuk fisik lainnya.
3. Konstruksi prapabrikasi;
4. Penyelesaian bangunan; dan
5. Penyewaan peralatan.
PEKERJAAN KONSTRUKSI 1. Bangunan gedung; dan 1. Rancang bangun; dan
7 TERINTEGRASI 2. Bangunan sipil. 2. Perekayasaan, pengadaan, dan pelaksanaan.
BAGAIMANA “BENTUK” DAN “KUALIFIKASI” USAHA JASA KONSTRUKSI?

1. Usaha orang perseorangan atau badan usaha,


2. Berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum

Kecil; Dasar Penetapan kualifikasi :


a. Penjualan tahunan;
KUALIFIKASI

b. Kemampuan keuangan;
Menengah; dan c. Ketersediaan tenaga kerja
konstruksi; dan
d. Kemampuan dalam penyediaan
peralatan konstruksi.
Besar.
8
BAGAIMANA SEGMENTASI PASAR JASA KONSTRUKSI?

Bentuk dan Kualifikasi Usaha Segmentasi Pasar


1. Beresiko Kecil;
1. Orang Perseorangan dan
2. Berteknologi sederhana; dan
2. Badan Usaha Kualifikasi Kecil
3. Berbiaya kecil.

1. Beresiko sedang;
1. Badan Usaha Kualifikasi Menengah 2. Berteknologi madya; dan/atau
3. Berbiaya sedang.

1. Beresiko Besar;
1. Badan Usaha Kualifikasi Besar
2. Berteknologi Tinggi; dan/atau
2. Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing
3. Berbiaya Besar.

9
APA PERSYARATAN BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL?

wajib
memenuhi
Perizinan
Berusaha

Berlaku di seluruh
wilayah RI BADAN USAHA JASA
USAHA ORANG KONSTRUKSI
PERORANGAN

10
APA PERSYARATAN BUJKN?

1 Wajib memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU).

2 SBU diterbitkan melalui sertifikasi dan registrasi oleh Menteri.


BADAN USAHA
JASA SBU memuat jenis usaha, sifat usaha, klasifikasi usaha, dan kualifikasi
KONSTRUKSI 3 usaha.

Mengajukan permohonan SBU kepada Menteri melalui lembaga sertifikasi


4 Badan Usaha yang dibentuk oleh asosiasi terakreditasi yang memenuhi
persyaratan tertentu.

11
APA PERSYARATAN BUJKA?

SERTIFIKAT PENYELENGGARAAN
BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI
(penyetaraan)

Wajib Kantor perwakilan wajib memenuhi:


1. berbentuk badan usaha dengan kualifikasi yang setara dengan kualifikasi besar;
2. memiliki izin perwakilan badan usaha Jasa Konstruksi asing;
BADAN USAHA JASA 3. membentuk kerja sama operasi dengan badan usaha Jasa Konstruksi nasional berkualifikasi
KONSTRUKSI ASING besar yang memiliki Izin Usaha;
4. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesia daripada tenaga kerja asing;
5. Menempatkan WNI sebagai Pimpinan tertinggi kantor perwakilan
Bentuk: 6. mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksi dalam negeri;
Kantor 7. memiliki teknologi tinggi, mutakhir, efisien, berwawasan lingkungan, serta memperhatikan
Perwakilan
kearifan lokal;
8. melaksanakan proses alih teknologi; dan
Badan Usaha 9. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
berbadan hukum
indonesia melalui
kerjasama modal
dengan BUJKN
Badan usaha Jasa Konstruksi yang dibentuk dalam rangka kerja sama modal harus
12 memenuhi persyaratan kualifikasi besar dan wajib memiliki Izin Usaha.
PENERAPAN STANDAR K4
dalam Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi

PENGKAJIAN & OPERASI &


PERANCANGAN PEMBANGUNAN
PERENCANAAN PEMELIHARAAN

PENGGUNA & PENYEDIA JASA


PEMILIHAN PELAKSANAAN
Evaluasi Teknis Dokumen:
Dokumen: Dokumen:
Dokumen: 1. Dok Penawaran 1.RMPK
1.DED dan HPS Panduan Keselamatan O & P
Rancangan Teknis 2.RKK Pelaksanaan
2.Rancangan Konseptual konstruksi
Konseptual SMKK 2. RKK Penawaran 3.Laporan
SMKK Perancangan
4.As built document

Persetujuan Pemantauan, Evaluasi, Investigasi Pengujian Laik Fungsi


dan Rekomendasi

KKBG/KKB/ KKJTJ KOMITE KKBG/KKB/ KKJTJ


KESELAMATAN KONSTRUKSI
Memastikan terpenuhinya:
Kebijakan Pengadaan Jasa Konstruksi
2. sesuai Undang-Undang Jasa Konstruksi
BAGAIMANA PENYELENGGARAAN USAHA JASA KONSTRUKSI?

Dalam pengadaan
Dikerjakan barang/jasa pemerintah
JASA
KONSULTANSI
KONSTRUKSI
sendiri dikenal dengan istilah
“Swakelola”
Penyelenggaraan Usaha
Jasa Konstruksi
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
Dalam pengadaan
Pengikatan jasa barang/jasa pemerintah
konstruksi
dikenal dengan istilah
“PBJ melalui Penyedia”
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
TERINTEGRASI

15
BAGAIMANA 1 SISTEM
EVALUASI KUALIFIKASI
PELAKSANAAN
EVALUASI
PEMILIHAN
SISTEM
PENYEDIA JASA..?
2 EVALUASI PENAWARAN
Sistem penilaian Kualifikasi meliputi:
BAGAIMANA a.kesesuaian antara Klasifikasi,
1 SISTEM PENILAIAN
KUALIFIKASI
subklasifikasi usaha, dengan ruang
lingkup pekerjaan;
b.kesetaraan antara Kualifikasi usaha
dengan beban kerja;
c.kinerja Penyedia Jasa;
d.sisa kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan; dan
e.pengalaman menghasilkan produk
Konstruksi sejenis
Sistem evaluasi penawaran meliputi:
BAGAIMANA a.dukungan Subpenyedia Jasa dan
2 SISTEM EVALUASI
PENAWARAN
rantai pasok;
b.kepemilikan sumber daya Jasa
Konstruksi;
c.penggunaan tingkat komponen
produk dan teknologi dalam negeri
yang kompetitif; dan
d.kemampuan mengelola
keselamatan, kesehatan kerja, dan
lingkungan
Apa saja
METODE PEMILIHAN
PENYEDIA JASA..?

1 2 3 4
TENDER ATAU PENUNJUKAN PENGADAAN PENGADAAN MELALUI
SELEKSI LANGSUNG LANGSUNG KATALOG ELEKTRONIK

Dapat dilakukan dengan Pengadaan secara elektronik


cara pengadaan secara mengunakan katalog dapat dilakukan
elektronik untuk pekerjaan yang sudah
tercantum dalam katalog elektronik
Apa saja
METODE PEMILIHAN
PENYEDIA JASA..?
Tender dilakukan melalui:
1 a. Prakualifikasi, untuk pemilihan Penyedia Jasa Pekerjaan
TENDER ATAU Konstruksi yang bersifat kompleks;
SELEKSI b. Pascakualifikasi, untuk pemilihan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi yang bersifat tidak kompleks; atau
c. Tender cepat, dilakukan dalam hal:
1. spesifikasi dan volume pekerjaan sudah dapat
ditentukan secara rinci;
2. Penyedia Jasa yang telah terkualifikasi dalam sistem
informasi kinerja penyedia; dan
3. c. penetapan pemenang berdasarkan harga terendah.
Apa saja
METODE PEMILIHAN
PENYEDIA JASA..?

1 Seleksi dilakukan melalui:


TENDER ATAU
SELEKSI a. Prakualifikasi, untuk pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi Konstruksi yang berbentuk badan
usaha;
b.Pascakualifikasi, untuk pemilihan Penyedia
Jasa Konsultansi Konstruksi usaha orang
perseorangan;
Apa saja
METODE PEMILIHAN
PENYEDIA JASA..?
dilakukan dalam hal:
2 a. penanganan darurat untuk keamanan dan
PENUNJUKAN
LANGSUNG keselamatan masyarakat;
b. hanya dapat dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang
sangat terbatas atau hanya dapat dilakukan oleh
pemegang hak;
c. pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut
keamanan dan keselamatan negara;
d. pekerjaan yang berskala kecil; dan/atau
e. kondisi tertentu.
KONDISI TERTENTU UNTUK
PENUNJUKAN LANGSUNG
untuk Pekerjaan Konstruksi meliputi:
a. penyelenggaraan penyiapan kegiatan yang mendadak/mendesak untuk menindaklanjuti
komitmen internasional yang dihadiri oleh presiden dan wakil presiden;
b. Pekerjaan Konstruksi yang bersifat rahasia untuk kepentingan Negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Pekerjaan Konstruksi yang merupakan satu kesatuan sistem Konstruksi dan satu
kesatuan tanggung jawab atas risiko Kegagalan Bangunan yang secara keseluruhan tidak
dapat direncanakan/ diperhitungkan sebelumnya;
d. pekerjaan prasarana, sarana, dan utilitas umum di lingkungan perumahan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah, Aparatur Sipil Negara, dan Tentara Negara
Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh pengembang yang
bersangkutan;
KONDISI TERTENTU UNTUK
PENUNJUKAN LANGSUNG
e. Pekerjaan Konstruksi yang setelah dilakukan Tender ulang mengalami kegagalan;
f. penugasan pemerintah kepada badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
anak perusahaan badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, dan/atau
perusahaan terafiliasi badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah;
g. penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang pelaksana.an
pekerjaannya tidak dapat ditunda/harus dilakukan segera;
h. Pekerjaan Konstruksi yang hanya dapat disediakan oleh 1 (satu) pelaku usaha yang
mampu; dan/atau;
i. pekerjaan yang spesifik dan hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak paten atau pihak
lain yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten, atau pihak yang menjadi
pemenang Tender untuk mendapatkan izin dari pemerintah.
KONDISI TERTENTU UNTUK
PENUNJUKAN LANGSUNG
untuk Jasa Konsultansi Konstruksi meliputi:
a. permintaan berulang (repeat order) untuk Penyedia Jasa Konsultansi
Konstruksi yang sama;
b. jasa Konsultansi Konstruksi yang setelah dilakukan Seleksi ulang mengalami
kegagalan;
c. penugasan pemerintah kepada badan usaha milik negara/badan usaha
milik daerah, anak perusahaan badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah, dan/atau perusahaan terafiliasi badan usaha milik negara/badan
usaha milik daerah;
d. jasa Konsultansi Konstruksi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pelaku
usaha yang mampu;
KONDISI TERTENTU UNTUK
PENUNJUKAN LANGSUNG

e. jasa Konsultansi Konstruksi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu)


pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat
izin pemegang hak cipta;
f. jasa Konsultansi Konstruksi yang bersifat rahasia untuk kepentingan negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/ atau
g. jasa Konsultansi Konstruksi lanjutan yang merupakan satu kesatuan sistem
Konstruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas risiko Kegagalan
Bangunan yang secara keseluruhan tidak dapat dipecah-pecah dari
pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Apa saja
METODE PEMILIHAN
PENYEDIA JASA..?
dilaksanakan untuk paket dengan nilai tertentu dan
3 pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan:
PENGADAAN
LANGSUNG a. teknologi sederhana;
b. risiko kecil; dan/atau;
c. dilaksanakan oleh Penyedia Jasa usaha orang
perseorangan dan/atau badan usaha kecil, kecuali
untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi
teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil.
PENETAPAN JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI didasarkan
Penyedia Jasa pada pemilihan kualitas terbaik, gabungan kualitas dan
biaya terbaik, dan/atau biaya terendah

PEKERJAAN KONSTRUKSI didasarkan pada

"
harga terendah terevaluasi dan/atau gabungan kualitas
teknis dan harga terbaik di antara penawaran yang telah
Penetepan Penyedia Jasa memenuhi persyaratan serta tanggap terhadap
dilakukan terhadap calon dokumen pemilihan
Penyedia Jasa yang
lulus evaluasi PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI
Kualifikasi, didasarkan pada nilai gabungan penilaian teknis dan
harga terbaik.
administrasi, teknis,
dan harga PENUNJUKAN LANGSUNG dan PENGADAAN
LANGSUNG didasarkan pada hasil negosiasi antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
PENERAPAN REMUNERASI MINIMAL UNTUK TENAGA AHLI
Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

Pasal 43 ayat (2): Dalam hal pemilihan penyedia layanan jasa Konsultansi Konstruksi yang
menggunakan tenaga kerja konstruksi pada jenjang jabatan ahli, pengguna Jasa harus
memperhatikan standar remunerasi minimal

Pasal 43 ayat (3): Standar remunerasi minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
oleh Menteri.

Pasal 93 : Setiap Pengguna Jasa yang menggunakan layanan profesional tenaga kerja konstruksi
pada kualifikasi jenjang jabatan ahli yang tidak memperhatikan standar remunerasi minimal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis; dan/atau
b. denda administratif.

29
BESARAN STANDAR REMUNERASI MINIMAL

Layanan Jasa Konsultansi


Konstruksi oleh badan Layanan Jasa Konsultansi
Layanan Jasa Konsultansi
usaha yang bersifat konstruksi oleh Konsultan
Konstruksi oleh lembaga
mencari keuntungan Perorangan
yang bersifat nirlaba

diperhitungkan secara diperhitungkan diperhitungkan


penuh 100% sebesar 70% sebesar 55%
(tujuh puluh persen) (lima puluh lima
(seratus persen) dari persen) dari besaran
besaran Remunerasi dari besaran Remunerasi Minimal
Minimal Remunerasi Minimal
30
APA SANKSI BILA TIDAK MENERAPKAN REMUNERASI MINIMAL?

Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang –


Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

Pasal 160

Ayat (1): Menteri, Gubernur, Bupati/Wali Kota mengenakan sanksi peringatan tertulis dan/atau
denda administratif bagi Pengguna Jasa yang menggunakan layanan professional tenaga kerja
Konstruksi pada Kualifikasi jenjang jabatan ahli yang tidak memperhatikan remunerasi minimal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1).

Ayat (2): Pengenaan sanksi denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada Pengguna Jasa yang tidak memperhatikan remunerasi minimal dengan
besaran denda sebesar selisih dari standar nilai remunerasi minimal.
31
Kebijakan Kontrak Kerja Konstruksi
3. sesuai Undang-Undang Jasa Konstruksi
" Pengaturan hubungan kerja
antara Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa
harus dituangkan dalam
kontrak kerja Konstruksi
"

KONTRAK
KERJA
KONSTRUKSI
HUBUNGAN KERJA DIATUR DALAM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
PENYEDIA JASA PENGGUNA JASA
Wajib menyerahkan hasil pekerjaan secara
Wajib membayar atas penyerahan hasil
tepat biaya, mutu, dan waktu.
pekerjaan secara tepat jumlah dan waktu.
Penyelenggaraan jasa konstruksi sesuai
Kontrak
perjanjian kontrak kerja
konstruksi
Memenuhi standar keamanan, keselamatan, Sumber Pembiayaan:
kesehatan, keberlanjutan • Dana pemerintah pusat;
• Dana pemerintah daerah;
Mengutamakan WNI sebagai pemimpin
tertinggi organisasi proyek • Dana badan usaha; dan/atau
• Dana masyarakat.
SUB PENYEDIA JASA
Wajib menyerahkan hasil pekerjaan secara
tepat biaya, mutu, dan waktu.
Dibuktikan dengan:
Pekerjaan utama hanya diberikan kepada 1. Kemampuan membayar ;dan/atau
spesialis dengan persetujuan pengguna jasa 2. Komitmen atas pengusahaan produk Jasa
Konstruksi
Pekerjaan penunjang diberikan oleh penyedia jasa
menengah/besar kepada sub penyedia jasa kecil

34
Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi dalam
4. PP Nomor 14 Tahun 2021
isi

1. Konsultan Manajemen Konstruksi


2. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
3. Kinerja Penyedia Jasa
4. Standar Remunerasi Minimal
5. Ketentuan Penyedia Jasa
6. Alih Teknologi
7. Tenaga Kerja
8. KSO
9. Spesifikasi Teknis
10. Detail Engineering Design
11. Persiapan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia
12. Rancangan Kontrak Kerja Konstruksi
13. Pemilihan Penyedia
14. Kontrak Kerja Konstruksi
36
#01 KONSULTAN MK
Pasal 51A Konsultan Manajemen Konstruksi memiliki tugas:
(KETENTUAN BARU)
1. melaksanakan penjaminan mutu (quality assurance) pelaksanaan
pekerjaan mulai dari tahapan persiapan pengadaan, persiapan dan
pelaksanaan pemilihan, pelaksanaan Konstruksi, sampai dengan
serah terima akhir pekerjaan;
2. membantu Pengguna Jasa dalam proses persiapan pengadaan
dan pemilihan Penyedia Jasa;
3. membantu Pengguna Jasa dalam melakukan persetujuan atau
penolakan perubahan Kontrak;
4. melakukan verifikasi atas tagihan pembayaran;
5. membantu Pengguna Jasa dalam menghitung nilai perolehan aset;
6. membantu Pengguna Jasa ketika dilakukan audit hasil
pekerjaan/proyek setelah serah terima akhir pekerjaan.
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
37 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#02 PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI

Pasal 59
(PERUBAHAN)

Ditambahkan ayat (3) pada pasal 59: Bersifat kompleks


3) Kriteria pekerjaan yang
dapat dilakukan dengan mendesak untuk segera dimanfaatkan,
jasa Pekerjaan Konstruksi yang apabila tidak dilaksanakan secara
Terintegrasi meliputi terintegrasi berakibat pemenuhan nilai
pekerjaan yang: manfaat yang sebesar-besarnya (value for
money) tidak tercapai.

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
38 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#03 KINERJA PENYEDIA JASA
Kinerja Penyedia Jasa

Pasal 61
(PERUBAHAN) Diatur diatur dalam PUU
di bidang perizinan
berusaha berbasis risiko

merupakan penilaian merupakan kinerja


kinerja berdasarkan Kinerja Sesaat Kinerja Tahunan penyelesaian proyek
rencana dan realisasi yang ditangani
hasil pekerjaan pada perusahaan yang sudah
saat pekerjaan Laporan Kinerja melalui proses serah
berlangsung terima pekerjaan

Dihapus:
Ketentuan lebih lanjut diatur Sistem Informasi JK
dalam peraturan Menteri Terintegrasi
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
39 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#04 STANDAR REMUNERASI MINIMAL

Pasal 64 Muncul persepsi bahwa remunerasi minimal tidak wajib apabila


(PERUBAHAN) melalui metode pemilihan selain SELEKSI

PP 14/2021
Remunerasi
Minimal
Remunerasi
Minimal
Dalam hal SELEKSI

harus lebih tinggi Penggunaan Tenaga Kerja Konstruksi


dari standar pada Kualifikasi ahli
remunerasi
minimal Paling rendah = standar remunerasi
minimal

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
40 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#05 KETENTUAN PENYEDIA JASA
Pasal 70A (KETENTUAN BARU)

Penyedia Jasa

• Kualifikasi dan klasifikasi usaha jasa


Harus
konstruksi; dan
MEMENUHI
• Persyaratan penawaran sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dikerjakan.
TANGGUNG JAWAB
• Pelaksanaan kontrak
• Kesesuaian kualitas barang / jasa
• Ketepatan perhitungan jumlah atau kuantitas
• Ketepatan waktu penyerahan
Ketepatan tempat penyerahan dan
• Penerapan Keselamatan Konstruksi
PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
41 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#06 ALIH TEKNOLOGI
Pasal 70B (KETENTUAN BARU)

Ketentuan pelaksanaan:
a. menyusun profil penggunaan, pemanfaatan, dan pengembangan
teknologi yang disampaikan kepada mitra kerja sama dan/atau
pemilik pekerjaan dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris; Harus
b. melakukan pelatihan keahlian dan manajerial untuk tenaga ahli
pendamping warga negara Indonesia dan/atau tenaga terampil
dimasukan
warga negara Indonesia paling sedikit 1 (satu) kali untuk setiap dalam
proyek pekerjaan; dan
dokumen
c. Memfasilitasi warga negara Indonesia untuk melakukan pelatihan,
kerja praktik dan/atau penelitian akademis pada proyek kontrak
pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh badan usaha.

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
42 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#07 TENAGA KERJA
Pasal 70B (KETENTUAN BARU)

Menggunakan lebih banyak


tenaga kerja INDONESIA dari
pada tenaga kerja asing pada
jabatan jenjang AHLI.

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
43 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#08 KSO
Pasal 70C (KETENTUAN BARU)

Besar – Besar –
Besar Menengah

Kecil – KSO Besar –


Kecil dapat dilakukan Kecil
antar penyedia:

Menengah – Menengah –
KSO KECIL – KECIL Menengah
di Pekerjaan Konstruksi
Kecil

Jumlah anggota KSO dibatasi:


“Leadfirm harus memiliki modal mayoritas
a. Maksimal 3, untuk pekerjaan tidak kompleks
b. Maksimal 5, untuk pekerjaan kompleks dengan porsi modal paling banyak 70%”

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


44 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#08 KSO BUJKA DAN BUJK NASIONAL
Pasal 70D (KETENTUAN BARU)

PROSES PEMILIHAN PELAKSANAAN PENGAKHIRAN PEKERJAAN

KSO
BUJKA BUJK
perwakilan NASIONAL

1. KESETARAAN KUALIFIAKSI BESAR,


2. KESAMAAN SUBKLASIFIKASI,
3. TANGGUNG RENTENG.

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
45 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#09 SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 70E (KETENTUAN BARU)

Spesifikasi teknis penyelenggaraan pekerjaan konstruksi :

Bahan bangunan Peralatan Konstruksi


konstruksi danperalatan Proses atau kegiatan;
bangunan

metode
Konstruksi/metode jabatan kerja
pelaksanaan/metode Konstruksi
kerja

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
46 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#10 DETAIL ENGINEERING DESIGN
Pasal 70F (KETENTUAN BARU)

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
47 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#11 PERSIAPAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
Pasal 70G (KETENTUAN BARU)

Reviu dan penetapan spesifikasi teknis/kerangka acuan


kerja/dokumen rancangan awal DB

Penetapan rancangan detail untuk pemilihan penyedia jasa


pekerjaan konstruksi/ketentuan pengguna jasa DB

Penyusunan dan penetapan HPS/pagu pekerjaan DB

Penyusunan dan penetapan rancangan kontrak

Penetapan uang muka, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan


pemeliharaan, dan/atau penyesuaian harga hanya untuk penyelenggaraan jasa
konstruksi melalui penyedia jasa yang menggunakan keuangan Negara

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
48 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#12 RANCANGAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
Pasal 70H (KETENTUAN BARU)

MEMPERTIMBANGKAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN PALING SEDIKIT :

a. Jenis kontrak
b. Lingkup pekerjaan
c. Keluaran hasil pekerjaan KARAKTERISTIK PEKERJAAN harus
d. Kesulitan dan resiko pekerjaan dicantumkan dalam rancangan kontrak
e. Masa pelaksanaan
f. Masa pemeliharaan untuk pekerjaan konstruksi
g. Cara pembayaran
h. Sistem perhitungan hasil pekerjaan
i. Besaran uang muka
j. Bentuk dan ketentuan jaminan
k. Besaran denda dan
l. Pilihan penyelesaian sengketa kontrak

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
49 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#13 PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
Pasal 74A (KETENTUAN BARU)


Ketentuan pemilihan penyedia jasa konstruksi dengan
sumber pembiayaan dari keuangan negara diatur dengan
PERATURAN PRESIDEN


PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
50 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
#14 KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
Pasal 77 (PERUBAHAN)

Kontrak kerja antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa

Diatur Oleh Menteri

Dokumen Terstandar Dokumen Terstandar


APBN/APBD Keuangan Negara

Non-APBN/APBD Non Keuangan Negara


Dokumen Terstandar Dokumen Terstandar
sesuai Kesepakatan sesuai Kesepakatan
Para Pihak Para Pihak

PP 22 PP 14

PERATURAN PEMERINTAH NO 14 TAHUN 2021


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
51 tentang Perubahan atas PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
DI R E K T O R AT JENDERAL BINA KONSTRUKSI Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
TERIMA KASIH
DIREKTORAT PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI
DIREKTORTAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PUPR

Anda mungkin juga menyukai