Anda di halaman 1dari 62

PENERAPAN FULL DAY SCHOOL SEKOLAH DASAR

MUHAMMADIYAH KANGEAN KABUPATEN SUMENEP

SKRIPSI

FARIS SYAFRUR RIZQI

201610430311101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

1
ii

PENERAPAN FULL DAY SCHOOL SEKOLAH DASAR


MUHAMMADIYAH KANGEAN KABUPATEN SUMENEP

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat


mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar

OLEH:
FARIS SYAFRUR RIZQI
NIM: 201610430311101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKLOAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
APRIL 2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENERAPAN FULL DAY SCHOOL SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH


KANGEAN KABUPATEN SUMENEP

OLEH:
FARIS SYAFRUR RIZQI
NIM: 201610430311101

Telah memenuhi persyaratan untuk di pertahankan


Di depan dewan penguji dan di setujui
Di malang, 16 April 2021

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Dyah Worowirastri Ekowati, M.Pd) (Arinta Rezty W, M.Pd)


NIDN. 10406110436 NIDN. 0708049301

iii
iv

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN FULL DAY SCHOOL SEKOLAH DASAR


MUHAMMADIYAH KANGEAN KABUPATEN SUMENEP

FARIS SYAFRUR RIZQI


201610430311101

Dipertahankan di depan dewan penguji


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 16 April 2021

Dekan FKIP,
Dr.Poncojari Wahyono, M.kes

Dewan penguji : Tanda Tangan


1. Dyah Worowirastri E.M.Pd 1……………
2. Arinta Rezty W, M.Pd 2…………
3. Innany Mukhlisina, M.Pd 3……………..
4. Beti Istanti Suwandayani, S.Pd, M,pd 4………….
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Faris Syafrur Rizqi
Tempat, Tanggal Lahir : Sumenep, 05 Mei 1997
NIM : 201610430311101
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:


1. Skripsi denga judul “Penerapan Full Day School Muhammadiyah Kangean
Kabupaten Sumenep” adalah hasil karya saya sendiri, dan dalam naskah
skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty
non-eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Malang, 12 April 2021


Yang menyatakan

Faris Syafrur Rizqi

v
vi

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya,


nikmatNya dan hidayah-Nya dan Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke
jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhirr ini.

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

a. Bapak dan Ibuku yang aku sayangi dan aku patuhi, terima kasih atas semua
yang telah beliau berikan dan dengan Tulus Ikhlas, Membesarkan,
Menayangi, Membimbind, Mendo’akan, serta Mendukung dan Berkorban
untuk masa depanku. Kalian selalu hadir dalam setiap Do’aku.
b. Pamanku dan budeku terimakasih atas kasih sayang, dukungan, nasehat dan
sudah manjain aku selama ini. Karena kalian aku bisa menjalani hidup
bahagia.
c. Sahabat-sahabatku PGSD F terimakasih atas motiasinya. Dan tak lupa juga
untuk teman-temanku dan teman sekosanku. Terimakasih atas motivasi dan
kebersamaannya serta saling menghibur dikala suka maupun duka.
ABSTRAK
Syafrur Rizqi, Faris. 2021. Penerapan Full Day School di Sekolah Dasar
Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep.Skripsi, Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. FKIP Universitas Muhammadiyah
Malang. Pembimbing: (1) Dyah Worowirastri Ekowati, M.Pd, (2)
Arinta Rezty W, M.Pd
Kata kunci : Penerapan, Full day school

Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Kangean. Penelitian ini bertujuan :


(1) Mendeskripsikan pelaksanaan full day school bagi siswa SD Muhammadiyah
Kangean Kabupaten Sumenep,(2) Mendeskripsikan pelaksanaan full day school
bagi guru di SD Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep, (3)
Mendeskripsikan kurikulum yang di gunakan dalam penerapan full day school di
SD Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep. Jenis penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi,
dokumentasi. Teknis analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yaitu
dengan membandingkan data wawancara, observasi, dokumentasi Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Siswa sudah mampu mengikuti sistem pembelajaran full
day school di sekolah dengan baik, (2) Guru mampu mempersiapkan sistem
pembelajaran full day school dengan baik (3) Kurikulum yang digunakan pada
pembelajaran full day school adalah kurikulum 2013.

ABSTRACT

Shafrur Rizqi, Faris. 2021. Implementation of Full Day School in


Muhammadiyah Kangean Elementary School Sumenep.Skripsi
Regency, Department of Primary School Teacher Education. FKIP
University of Muhammadiyah Malang. Advisor: (1) Dyah
Worowirastri Ekowati, M.Pd, (2) Arinta Rezty W, M.Pd

The research was conducted at SD Muhammadiyah Kangean. This study aims to:
(1) Describe the implementation of full day school for students of SD
Muhammadiyah Kangean Sumenep Regency, (2) Describe the implementation of
full day school for teachers at SD Muhammadiyah Kangean Sumenep Regency,
(3) Describe the curriculum used in the application of full day school at SD
Muhammadiyah Kangean Sumenep Regency. This type of research is descriptive
qualitative. Data collection techniques through interviews, observations,
documentation. Technical analysis of data by means of data reduction,
presentation of data, withdrawal of conclusions. The validity of the data is done
by triangulation techniques, namely by comparing interview data, observations,

vii
viii

documentation The results show that: (1) Students have been able to follow the
full day school learning system in school well, (2) Teachers are able to prepare the
iii
full day school learning system well (3) The curriculum used in full day school
learning is the 2013 curriculum.
Keywords : Application, Full day school
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah-Nya, kesempatan dan serta kemudahan, sehingga

penulis dapat bekerja keras serta mampu menyusun skripsi yang berjudul

“Penerapan Full Day School Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep” dengan baik Sholawat serta salam tidak lupa selalu

tercurhkan kepada junjungan kita, nabiyullah Muhammad SAW. Penulisan

skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan

dari beberapa pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis

ucapkan terimakasih banyak kepada yang terhormat:

1. Arina Restian M.Pd selaku ketua prodi jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Ujian

Sekripsi

2. Dyah Worowirasti Ekowati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah

memberikan bantuan dan arahan, tanggapan dan saran pada saat proses

bimbingan skripsi dan motivasi kepada penulis.

3. Arinta Rezty W, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan, tanggapan dan saran dalam memudahkan penulisan

skripsi.
4. Kepala Sekolah dan Guru Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep, yang berkenan untuk membantu berpartisipasi dalam

proses penelitian.

5. Ummi Kalsum, selaku ibu dari penulis, terima kasih atas semua yang

telah engkau berikan dengan tulus ikhlas, membesarkan, menyayangi,

mengasihi, mendo’akan, mendukung dan berkorban demi masa depanku

6. Fathorrahman, selaku ayah dari penulis yang selalu mendoakan saya.

7. Syamsuri, selaku Paman dari penulis yang membantu memberikan arahan,

motivasi dan saran dalam mengerjakan skripsi.

8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Terima kasih semangat dan dukungannya selama ini.

Semoga apa yang telah berikan kepada peneliti, senantiasa

mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa

penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya

saat ini di kemudian hari.

Malang, 16 April 2021

Faris Syafrur Rizqi

ix
x

DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………. i
Lembar Persetujuan ..................................................................................... ii
Lembar Pengesahan……………………………………………………….
Surat Pernyataan keaslian………………………………………………….
Persembahan………………………………………………………………
Abstrack…………………………………………………………………..
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Daftar Isi ..................................................................................................... v
Daftar Tabel ................................................................................................ vi
Daftar Gambar ............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
E. Batasan Penelitian ........................................................................... 7
F. Definisi Istilah ................................................................................. 7

BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Teori .................................................................................... 8
1. Pengertian Sisten Full Day School ............................................ 8
2. Latar Belakang Munculnya Full Day School ............................ 8
3. Tujuan Sistem Full Day School ................................................ 10
4. Kelebihan dan kelemahan Sistem Full Day School .................. 11
5. Komponen - komponen Dalam Full Day School ...................... 14
6. Pembelajaran Tematik ............................................................... 15
B. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 18
C. Kerangka Pikir ................................................................................ 19

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................................... 20
B. Kehadiran Penelitian ....................................................................... 20
C. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 21
D. Informasi atau Subjek Penelitian .................................................... 21
E. Data dan Sumber data ..................................................................... 21
F. Instrrumen Penilaian ....................................................................... 21
G. Prosedur Penelitian ......................................................................... 24
H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 25
I. Pengecekan Keabsahan Data .......................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 43


LAMPIRAN ............................................................................................... 45

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................... 17
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Observasi .................................................. 22
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara............................................... 23
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi............................................. 23

xi
xii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir .................................................................... 19
Gambar 3.1 Model Interaktif Miles dan Huberman ............................. 26
Gambar 4.1 Kegiatan di kelas………………………………………..
Gamabar4.2 Sholat Dhuha…………………………………………
Gambar 4.3 Kegiatan Ekstrakurikuler HW……………………….
Gambar 4.3 Kegitan Ekstrakurekuler Tapak Suci……………….
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menurut UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1)

tentang sistem pendidikan nasional, mendefinisikan sebagai usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, masyarakat,

bangsa, dan negara. Pendidikan dapat ditempuh melalui jalur pendidikan

formal dan nonformal, dengan tujuan yang sama yaitu membentuk manusia

menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok

manusia, pendidikan membuah manusia berusaha untuk mengembangkan

potensi yang ada didalam dirinya untuk menghadapi setiap perubahan yang

terjadi dalam kehidupan oleh (Hamalik, O, 2010).

Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa pendidikan merupakan

usaha sadar yang dilakukan oleh masusia dan menjadi bagian penting dalam

diri manusia, karena pendidikanlah menusia dapat mengembangkan berbagai

aspek kemampuan dalam dirinya dan membedakan manusia dengan makhluk

lainnya. Dalam menempuh pendidikan, ada sebuah proses yang harus

dilaksanakan yaitu proses pembelajaran, dimana pendidik mentransferkan

ilmunya kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Proses pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu pembelajaran

tematik. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran

terpadu oleh (Jadisma, 2016).

1
2

Proses pelaksanaan pembelajaran terpadu mengabungkan beberapa mata

pelajaran yang dikemas menjadi satu tema yang holistik. (Sasmita & Fajriyah,

2018) menjelaskan bahwa tujuan kebijakan implementasi kurikulum 2013

yaitu merujuk pada manusia yang dipersiapkan untuk memiliki kemampuan

yang kreatif, aktif, dan inovatif. Pada hakikatnya kurikulum 2013 merupakan

pembelajaran yang tidak hanya menekankan pada aspek afektif saja melainkan

pada aspek kognitif dan psikomotorik, harapannya ketiga aspek tersebut dapat

berkembang secara bersamaan melalui pembelajaran bermakna yang dimiliki

peserta didik. Pada tahun 2017/2018 pemerintah Indonesia memberlakukan

sistem baru dalam dunia pendidikan yaitu penerapan full day school untuk

jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),

dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada jenjang pendidikan dasar waktu

pembelajaran ditetapkan selama kurang lebih 8 jam.

Full Day School menerapkan suatu konsep dasar “Integrated-Activity” dan

“Integrated-Curriculum” oleh (Widodo, 2018). Dalam penerapan sistem full

day school semua program dan kegiatan peserta didik di sekolah, baik proses

pembelajaran, bermain, beribadah dikemas dalam sebuah sistem pendidikan.

Titik tekan pada sistem full day school adalah peserta didik diharapkan

berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang berkualitas yakni terjadi

perubahan tingkahlaku yang positif dari setiap diri peserta didik sebagai hasil

dari proses pembelajaran. Sistem full day school merupakan ciri khas sekolah

terpadu yang pembelajaran dengan sistem full day school mengharuskan

sekolah merancang perencanaan pembelajaran dari pagi hingga sore oleh

(Arifin, 2012). Sistem pengajaran dalam full day school yang berlangsung
3

dalam kurun waktu 8 jam dalam sehari, mengemas seluruh progam

pembelajaran dan kegiatan peserta didik selama di sekolah dalam sebuah

sistem pendidikan yang bernuansa Islam dengan memberikan waktu tambahan

untuk peserta didik mendalami aspek keagamaan. Sulistyaningsih (2008)

mengatakan bahwa “full day school merupakan model sekolah umum yang

memadukan sistem pengajaran agama secara intensif yaitu dengan memberi

tambahan waktu khusus untuk pendalaman aspek keagamaan. Oleh karenanya,

pembelajaran dengan sistem full day school bertujuan untuk mengembangkan

potensi, minat, bakat dan kreativitas anak dengan mencakup aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler

yang diadakan oleh sekolah.

Tujuan dari sistem full day school selain mengembangkan manajemen

mutu pendidikan, yang paling utama adalah sistem full day school bertujuan

menjadi salah satu upaya pembinaan akidah dan akhlak peserta didik dan

menanamkan nilai-nilai positif Bahruddin (2008). Sistem Full day school juga

memberikan dasar yang kuat dalam belajar pada segala aspek yang dimiliki

peserta didik yaitu perkembangan intelektual, fisik, sosial dan emosional.

Dalam sistem full day school, sekolah memiliki waktu yang lebih panjang

dibandingkan dengan sekolah dasar konvensional pada umumnya.

Sebagaimana pandangan menurut (MOH, 2018)mengatakan bahwa “waktu

untuk mendidik peserta didik dalam sistem full day school lebih banyak

sehingga tidak hanya teori, tetapi praktek mendapatkan proporsi waktu yang

lebih. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya terkait teori mineed tetapi

aplikasi ilmu dalam kehidupan sehari-hari”. Oleh karena itu, agar semua

3
4

terakomodir dengan baik, maka sistem full day school didesain untuk

menjangkau masing-masing bagian dari perkembangan peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang di laksanakan di Sekolah

Dasar Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep yang Bertempat Di

Desa Paseraman, Kec.Arjasa, Kab. Sumenep, Jawa Timur 69491 pada

tangggal 4 November 2019. SD Muhammadiyah kangean Kabupaten

Sumenep merupakan Sekolah Dasar yang baru berdiri dan sudah menerapkan

full day school. Sampai pada saat penelitian ini dilakukan baru terdapat tiga

kelas yaitu kelas satu dua kelas dan kelas dua satu kelas. SD Muhammadiyah

Kangean dijadikan sebagai objek penelitian dikarenakan kondisi sekolah yang

baru berdiri tetapi sudah menerapkan penerapan full day school yaitu sekolah

mulai dari pagi hari sampai sore hari. Diterapkan program Full Day School ini

bukan semata-mata agar waktu peserta didik lebih lama disekolah atau

melakukan pembelajaran, akan tetapi diisi dengan berbagai program kegiatan

untuk meningkatkan bakat dan potensi peserta didik baik di bidang akademik

maupun non akademik.

Banyaknya kegitan-kegiatan yang diterapkan baik kegiatan akademik

maupun non akademik dalam penerapan full day school di SD

Muhammadiyah Kangean terdapat beberapa permasalahan yang muncul pada

peserta didik seperti, peserta didik cepat merasa jenuh pada saat pembelajaran

pada siang hari, mudah merasa capek serta kosentrasi peserta didik mulai

berkurang karena pembelajaran dilakukan seharian penuh.

Memperhatikan permasalahan yang muncul, untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran maka proses penerapan full day school harus didukung oleh
5

kondisi atau seluruh elemen agar sistem pembelajaran tersebut dapat

dilakukan secara maksimal. Dengan demikian peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian berupa analisis terkait proses pembelajaran di Sekolah

Dasar Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep yang telah menerapkan

sistem full day school. Berdasarkan latar belakang tersebut maka judul dalam

penelitian ini yaitu: “Penerapan Full Day School di Sekolah Dasar

Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep”.

B. Rumusan Masalah

Berdasankan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan full day school bagi siswa SD Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep?

2. Bagaimana pelaksanaan full day scholl bagi guru di SD Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep?

3. Bagaimana kurikulum yang di gunakan dalam penerapan full day schooll

di SD Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumep?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian yang akan dilakukan

bertujuan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pelaksanaan full day school bagi siswa SD

Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan full day scholl bagi guru di SD

Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep.

5
6

3. Mendeskripsikan kurikulum yang di gunakan dalam penerapan full day

scholl di SD Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep.

D. Manfaat Penelitian

Mengacu pada tujuan yang telah dipaparkan, penerapan sistem full day

school di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kagean Kabupaten Sumenep,

diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam

memaksimalkan penerapan sistem full day school dalam proses

pelaksanaan pembelajaran.

b. Bagi Pendidik

Sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran tematik, agar peserta didik memiliki pemahaman secara

maksimal dan efektif dalam proses pembelajaran yang dilakukan.

c. Bagi Peneliti

Sebagai usaha untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam

perkuliahan dan dapat menambah pengetahuan yang bisa digunakan dalam

upaya untuk memaksimalkan penerapan full day school dalam proses

pembelajaran.

E. Batasan Masalah

Berdasarkan hipotesis penelitian diatas, dapat dikemukakan bahwa

permasalahan tersebut sangat luas, untuk itu ditetapkan batasan masalah yaitu

meliputi pelaksanaan full day school bagi guru dan siswa kelas 1 dan 2. Serta
7

meliputi kurikulum yang digunakan dalam penerapan full day school di SD

Muhammmadiyan Kangean.

F. Definisi Istilah

Definisi istilah dibawah ini untuk menghindari kesalah pahaman dalam

penelitian. Beberapa istilah berikut ini:

1. Penerapan merupakan tindakan mempraktekkan suatu teori, metode, dan

hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang

diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan

tersusun sebelumnya.

2. Full Day School merupakan sekolah sepanjang hari atau proses belajar

mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai sore hari, mulai pukul

06.45-15.30 WIB, dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Dengan

demikian, sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa,

disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan

pendalaman materi.

7
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Sistem Full Day School

Menurut Muh & Adnan, (2019) sistem full day school merupakan

ciri khas sekolah terpadu yang pembelajaran dengan system full day

school mengharuskan sekolah merancang perencanaan pembelajaran dari

pagi hingga sore. Menurut Sulistyaningsih (2008) mengatakan bahwa “full

day school merupakan model sekolah umum yang merupakan model

sekolah umum yang memadukan system pengajaran agama secara intensif

yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus untuk pendalaman

keagamaan peserta1 didik.

Dengan demikian sistem full day school merupakan sistem

pembalajaran yang memadukan sistem pembelajarn umum dan agama,

agar peserta didik memiliki karakter serta keterampilan.

2. Latar Belakang Munculnya Full Day School

Latar belakang terciptanya sistem pendidikan full day school dari

berbagai Negara, salah satunya Amerika Serikat. Menurut Achmed El-

Hisyam (2009), sejarah munculnya sistem full day school lahir pada awal

tahun 1980-an di Amerika Serikat yang diterapkan untuk sekolah taman

kanak-kanak, yang akhirnya melebur ke jenjang sekolah dasar hingga.

Sekolah menengah atas. Ketertarikan masyarakat di Amerika

Serikat terkait sistem full day school, dilatarbelakangi beberapa hal,

sebagai berikut:

8
9

a. Meningkatnya jumlah orang tua, terutama Ibu yang bekerja dan

memeiliki anak yang berumur dibawah 6 tahun.

b. Meningkatnya jumlah anak-anak usia pra-sekolah yang ditampung di

sekolah milik publik atau masyarakat umum.

c. Meningkatnya pengaruh televisi dan kesibukan (mobilitas) orang tua.

d. Keinginan untuk memperbaiki nilai akademik peserta didik agar

sukses menghadapi jenjang yang lebih tinggi.

Bercermin dari sistem pendidikan yang diterapkan oleh Amerika

serikat sebagai Negara maju, mendorong Indonesia sebagai Negara

berkembang untuk menerapkan sistem pendidikan yang serupa, dengan

harapan mutu pendidikan di Indonesia lebih baik. Pada tahun 2013

pemerintah Indonesia menerapkan kurikulum baru yang disebut kurikulum

2013 yang menekankan pada pembelajaran tematik terpadu dan

pendidikan karakter didalamnya. Selain itu pemerintah Indonesia

memberlakukan 8 jam belajar dalam sehari atau disebut dengan system full

day school. Sistem full day school yang dimaksud bukanlah peserta didik

melaksanakan proses pembelajaran dikelas dari pukul 07.00 wib hingga

pukul 15.15 wib tanpa henti melainkan proses pembelajaran disisipkan

kegiatan ekstrakurikuler diluar kelas yang diberlakukan setiap sekolah.

Dengan adanya sistem full day school, harapannya beberapa permasalahan

di sekolah dapat teratasi dengan baik, seperti peserta didik yang kurang

memahami materi pembelajaran karena singkatnya waktu pembelajaran,

dan membantu peserta didik mengatur dan membuat jadwal sehari-hari

agar waktu belajar dan bermain berjalan seimbang.

9
10

3. Tujuan Sistem Full Day School

Pelaksanaan full day school merupakn salah satu alternatif untuk

mengatasi berbagai masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun

dalam hal moral atau akhlak. Dengan mengikuti full day school, orang tua

dapat mencegah dan menitralisir kemungkinan dari kegitan-kegitan anak

yang menjerumus pada kegitan negatif. Salah satu alas an orang tua dan

memasukkan anaknya ke full day school adalah dari segi edukasi siswa

(Baharuddin, 2010). Banyak alasan mengapa full day school menjadi

pilihan diantaranya:

a. Meningkatkannya jumlah orang tua yang bekerja (parent-careear)

yang kurang memberikan perhatian kepada anaknya, terutama yang

berhubungan dengan aktivitas anak setelah pulang dari sekolah.

b. Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat, dari masarakat

agraris menuju ke masayarakat idustri. Perubahan tersebut jelas

berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang masyarakat. Kemajuan

sains dan teknologi komonokasi dan informasi lingkungan kehidupan

perkotaan yangmenjurus kearah individualism.

c. Perubahan sosial budaya mempengaruhi pola pikir dan cara pandang

masyarakat. Salah satu ciri masayarakat industri adalah mengukur

keberhasilan dengan materi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pola

kehidupan masyarakat yang akhirnya berdampak pada perbuhan peran

. peran ibu yang dahulu hanya sebagai ibu rumah tangga, namun

serang ibu juga di tuntut untuk dapat berkarir di luar rumah,


11

d. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat sehingga jika

tidak cermati, maka kita akan menjadi korban, terutama korban

teknologi komonikasi. Dengan semakin canggihnya perkembanagn di

dunia komonikasi, dunia seolah olah udah tanpa batas (borderless

world), dengan banyaknya program televisi serta menjamurya stasiun

televisi membuat anak-anak lebih menikmati untuk duduk didepan

televisi dan bermain play station (PS). Adanya perubhan-perubahan

yang tidak efektif di atas merupakan suatu sinyal penting untuk di

carikan alternatif pemecahannya. Dari kondisi seperti itu, akhirnya

para praktisi pendidikan berpikir keras untuk merumuskan suatu

paradigma baru dalam dunia pendidikan.

4. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Full Day School

Sistem Full day school merupakan salah satu terobosan baru dalam

dunia pendidikan untuk membantu mengoptimalisasi kemampuan peserta

didik. Full day school menarik banyak minat orang tua yang mempunyai

mobilitas tinggi atau orang tua yang menyadari tantangan zaman yang

semakin berat, dimana peran orang tua sudah tidak lagi dominan lagi

dalam pendidikan peserta anak oleh Jamal (2017). Dalam sistem full day

school tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan dalam proses

pelaksanaannya.

a. Kelebihan Sistem Full Day School

Berikut kelebihan yang dimiliki oleh sistem full day school dalam

proses pembelajaran oleh Jamal (2017):

1). Optimalisasi pemanfaatan waktu

11
12

Waktu merupakan komoditas yang lebih berharga daripada

uang oleh Abdul Ghofar (2009), yang mana dimaksudkan bahwa

waktu merupakan asset yang paling berharga dalam kehidupan

manusia. Belajar sepanjang hari merupakan salah satu bukti

penghargaan terhadap waktu, memanfaatkan waktu berarti

menggunakan waktu untuk hal yang bermanfaat dan tidak

membiarkannya tanpa makna. Dengan sistem full day school

secara tidak langsung mendidik peserta didik bagaimana mengisi

waktu dengan hal-hal yang bermanfaat untuk masa depan.

Pembagian waktu untuk belajar, istirahat, olahraga, bergaul

dengan teman sebaya, refreshing, pengembangan bakat,

eksperimentasi, berorganisasi, dan aktivitas positif lainnya.

2). Intensif Menggali dan Mengembangkan Bakat

Pada system full day school ini tidak hanya disi dengan

pembelajaran kognitif dan afektif saja, melainkan dilengkapi

dengan pembelajaran psikomotorik atau life skills.

3). Menanamkan Pentingnya Proses

Sistem full day school memakan waktu panjang dari pagi

hari sampai sore hari, mengajarkan kepada peserta didik bahwa

keunggulan, prestasi, dan kehebatan, harus dilalui dengan kerja

keras, waktu lama, proses yang melelahkan, dan konsistensi pada

jalan yang benar. Peserta didik akan melihat bahwa dengan waktu

belajar yang lebih lama dan lebih keras, dirinya akan semakin

menjadi semakin terasa kemampuannya.


13

4). Fokus dalam Belajar

Full day school memberikan pelajaran berharga bagaimana

focus menjadi tiapa efektif alam kegiatan belajar mengajar, proses

penggalian dan pengembanagan bakat, dan peningkatan inovasi,

kreativitas, dan produktivitas. Sepenuhnya bidang yang

mempunyai fokus dan ia menjadi pakar hebat di bidangnya oleh

jamal (2017). Full day school mampu memanfaatkan kelibahan

kelebihan waktu yang tidak ada paa konvensional untuk membuat

alokasi waktusecara efektif agar focus dan konsentrasi peserta

didik agar tidak terpecah belah, dalam waktu tertentu focus pada

satu bidang sehingga hasil yang di peroleh memuaskan secara

kulitatif dan kuintatif

5). Memaksimalkan potensi

Pentingnya memaksimalkan potensi untuk menggali dan

memunculkan ke permukaan agar kekuatan dahsyat yang mampu

mengubah jarum sejarah mencul dan meningkat dengan cepat dan

eksploratif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari

system full day school yaitu menggali dan mengoptimalisasi

seluruh kemampuan dalam diri peserta didik untuk menanamkan

pentingnya proses dalam belajar agar pembelajaran dapat

bermakna dalam kehidupannya.

13
14

b. Kelemahan sistem Full Day School

Adapun kelemahan yang dimiliki system full day school

sebagai berikut oleh Jamal (2017):

1). Minimnya sosialisasi

Waktu sekolah yang begitu menyita waktu peserta didik

mulai dari pagi hari hingga sore hari, tentunya membuat kondisi

peserta didik sangat letih dan menyebabkan malas berinteraksi

dengan lingkungan sekitar. Ketika kembali ke rumah, peserta didik

lebih memilih untuk beristirahat dan menyelesaikan tugas untuk

esok hari dibandingkan bermain dengan teman sebayanya.

Keadaan seperti ini menyebabkan peserta didik kehilangan

kehilangan kehidupan sosialnya. Al hasil peserta didik hasil

lulusan full day school akan sedikit membutuhkan masa adaptasi

ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

2). Minimnya kebebasan

Menurut Taufiqurrohman (2009) dunia anak tidak terlepas

dari permainan. Peserta didik perlu bersosialisasi dnegan teman

sebaya selepas jam sekolah. Sistem full day memang menyajikan

berbagai permainan edukatif bagi peserta didik, akan tetapi

bagaimanapun juga jiwa anak masih terikat dengan aturan sekolah

yang tidak semua anak diterima dengan sukarela.

5. Komponen-Komponen Dalam Full Day School

Dapat dikatakan bahwa system full day school adalah sebuah


system yang dilakukan secara sadar untuk mengatur adanya tindak belajar
yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan cara yang
15

menyenangkan sehingga peserta didik tidak merasa takut dan bosan walau
mereka belajar seharian. Full day school diterapkan oleh sekolah yang
diharapkan memberikan pembelajaran yang bermutu, membentuk akhlak
peserta didik yang lebih baik, serta prestasi yang didapatkan lebih
maksimal. Menurut Basuki Syukur (2008). terdapat beberapa komponen-
komponen dalam penerapan sistem full day school:

a. Pengaturan jadwal mata pelajaran untuk ketertiban belajar mengajar


b. Pembelajaran yaitu pola umum yang mewujudkan proses pembelajaran
yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
c. Saran dan prasarana yang memadai yaitu media pembelajaran yang
merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam proses. Pembelajaran
untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran serta komponen
yang terdapat dalam pembelajaran seperti fasilitas belajar, buku
belajar, sumber belajar, alat pelajaran atau bahan pelajaran.

Berdasarkan unsur-unsur dalam penerapan Sistem full day school


maka dapat diartikan bahwa unsur yang menunjang dalam penerapan
sistem full day school adalah adanya pengaturan jadwal yang baik,
pembelajarannya harus memiliki strategi yang sangat baik dalam
melaksanakan suatu proses pembelajaran, fasilitas yang menunjang serta
menggali lebih dalam lagi tentang materi yang akan atau yang sudah
diberikan.

6. Pembelajaran Tematik

Pada kurikulum yang saat ini diterapkan oleh Indonesia yaitu

kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran tematik

didalamnya. Hampir seluruh sekolah dasar di Indonesia menggunakan

pembelajaran tematik dalam proses pembelajarannya. Menurut

pandangan ahli Prastowo (2013) mengatakan bahwa pembelajaran

tematik merupakan pembelajaran yang disesuaikan dengan

15
16

perkembangan dan kecenderungan peserta didik yang masih memahami

suatu konsep secara keseluruhan. Dengan pembelajaran tematik peserta

didik akan terlatih mengaitkan informasi yang satu dengan informasi

yang lain, dengan demikian dapat menghadapi situasi silang lingkungan,

pengetahuan, perangkat dengan suasana yang menyenangkan dan

menjahdikan peserta didik belajar aktif dan terlibat langsung dalam

kehidupan nyata oleh (Suryanto, 2013)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik

merupakan pembelajaran yang dikemas melalui tema yang disusun secara

holistik dan disesuaikan dengan perkembangan serta karateristik peserta

didik, agar peserta didik mampu mengaitkan antara informasi yang

diperoleh saat pembelajaran dengan kondisi yang ada dilingkungan

sekitar sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi kehidupannya.

a. Karateristik Pembelajaran Tematik

Pada pembelajaran tematik tentunya memiliki karateristik

tersendiri dalam proses implementasinya dalam pembelajaran. Berikut

merupakan karateristik pembelajaran tematik oleh (Prastowo, 2014)

sebagai berikut:

1) Student centre (berpusat pada peserta didik)

2) Pemisahan mata pelajaran tidak terlalu jelas (halus)

3) Mengembangkan keterampilan peserta didik

4) Learning by doing (belajar sambil bermain)

5) Mengembangkan komunikasi peserta didik

6) Menyajikan mata pelajaran sesuai tema


17

7) Menyajikan pelajaran dengan berbagai mata pelajaran dengan

memadukan mata pelajaran.

b. Tujuan Pembelajaran Tematik

Dengan pembelajaran tematik peserta didik diharapkan mendapat

hasil belajar yang optimal dan maksimal dan menghindari kegagalan

pembelajaran yang masih banyak terjadi. Dalam pembelajaran

tematik integrasi antar mata pelajaran dipadukan dalam sebuah tema,

menekankan pada sebuah pembelajaran yang sifatnya kontekstual

oleh(Mandacahyati, 2016).

Dengan demikian tujuan daripada pembelajaran tematik yaitu

membantu peserta didik memahami materi pembelajaran dan

mengkonstruksikan dengan lingkungan sekitar agar pembelajaran

lebih bermakna. (Jamal, 2007)

c. Kelebihan Pembelajaran Tematik

Dalam sebuah pembelajaran tentunya memiliki kelebihan.

Berikut kelebihan pembelajaran tematik menurut (Khaeruddin, 2007)

ada enam kelebihan pembelajaran tematik yaitu pengalaman dan

kegiatan belajar tematik yang relevan dengan tingkat perkembangan

dan kebutuhan peserta didik, menyenangkan, hasil belajar bertahan

lebih lama karena berkesan dan bermakna bagi peserta didik,

mengembangkan keterampilan berfikir peserta didik, menumbuhkan

keterampilan social peserta didik, materi mudah dipahami karena

dekat dengan kehidupan peserta didik.

17
18

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 penelitian terdahulu

Nama Judul Hasil penelitian Persama Perbedaan

an

Ahmad Implementasi Hasil penelitian menunjukan Sama- Pada penelitian relevan


Imaduddin Pendidikan penerapan pendidikan sama pertama lebih focus
Hafidh Kecakapan Hidup kecakapan hidup berbasis meneliti meneliti kecakapan hidup
(2016) (Life Skill) full day school pada kelas 1, full day (lifeSkil) sedangkan
berbasis Full Day dan 2 masih menerapkan scholl penelitian yang akan di
School Di SD dan menekankan kecakapan laksanakan ini lebih
Muhammadiyah personal dan sosial fokus kepada pelaksanaan
Babat Lamongan” sedangkan kelas 3, 4, 5, dan full day school bagi siswa,
6 sudah diperkenalkan atau guru serta kurikulim
diajarkan kecakapan
akademik dan vokasional.
Donok Analisis Hasil penelitian Sama – Pada penelitian relevan
Tiara Ayu pelaksanaan full menunjukkan bahwa sama kedua lebih focus meneliti
Intan day school pelaksanaan full day school meneliti kecakapan sosial peserta
Saputri terhadap di SD Islam Al- Badar lebih full day didik sedangkan penelitian
(2017) kecakapan sosial menekankan kepada scholl yang akan di laksanakan
peserta didik kelas program berbasis islami di ini lebih fokus kepada
V SD Islam al – mulai dengan kegiatan pelaksanaan full day
Badar Tulung mengaji, hafalan surat-surat school bagi siswa, guru
agung pendek dan sholat dhuha serta kurikulim
berjamaah, Indikator
kecakapan sosial
berkomunikasi ini yang
sudah tercapai diantaranya
adalah kemampuan
mendengar dengan empati,
menyampaikan gagasan
dengan empati dan
keberanian mengemukakan
pendapat. sedangkan
indikator kecakapan sosial
bekerjasama yang telah
tercapai diantaranya yaitu
ringan tangan dalam
membantu orang lain dan
mengambil tanggung jawab
dari tugasnya
19

C. Kerangka Pikir

KONDISI DILAPANGAN KONDISI IDEAL


Penerapan Fullday school di SDM Kangean Dalam Penerpan Fullday school anak lebih
khususnya pada siang hari siswa cenderung banyak waktu terlibat dalam kelas yang
kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan. bermuara pada produktivitas yang tinggi, juga
Saat siang hari konsentrasi peserta didik sudah lebih dekat dengan pendidik, dan peserta didik
mulai tidak fokus menerima pembelajaran juga menunjukkan sikap yang lebih positif,
sehingga produktivitasnya berkuirang dalam terhindar dari penyimpangan-penyimpangan
melaksanakan kegiatan yang sudah dijadwalkan. karena seharian berada di kelas dan dalam
pengawasan pendidik

MASALAH
Penerapan full day school di SD Muhammdiyah Kangean Kabupaten Sumenep yang
cenderung kurang sesuai dengan karateristik peserta didik di kelas 1 dan kelas 2.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pelaksanaan Full day scholl bagi siswa di SD


Muhammadiyah kangean kabupaten sumenep?
2. Bagaimana pelaksanaan full day school bagi guru di SD Muhammadiyah
Kangean Kabupaten Sumenep?
3. Bagaimana kurikulum full day Scholl di SD Muhammadiyah Kangean
Kabupaten Sumenep?

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan
data yaitu kualitatif melalui observasi, wawancara, dokumentasi.

JUDUL PENELITIAN
PENERAPAN FULL DAY SCHOOL DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH
KANGEAN KABUPATEN SUMENEP
19
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis

penelitian kualitatif deskriptif untuk mencari dan menemukan pengertian atau

pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang memiliki konteks

khusus. Hal tersebut berarti tidak semua konteks dapat diteliti. Penelitian

kualitatif ialah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif.

Dengan demikian, jenis penelitian pada penelitian ini ialah untuk berupaya

memahami, menelusuri, menggambarkan dan menjelaskan tentang penerepan

sistem full day school di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kangean Kabupaten

Sumenep.

B. Kehadiran Peneliti

Selaras dengan pendekatan yang diambil oleh penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif, kehadiran sangatlah bermakna karena berperan penuh

dalam pengamatan. Penelitian bertindak sebagai instrumen kunci sekaligus

perencana, pengumpul dan penganalisa data berupa hasil laoporan dari

penelitian tersebut. Penelitian ini sebagai pengamat untuk memahami makna

dan menafsirkan fenomena terhadap subjek penelitian di lapangan. Penelitian

yang dilakukan peneliti selama di lokasi ialah melakukan observasi atau

pengamatan terhadap subjek, wawancara kepada pihak terkait diantaranya

Kepala Sekolah, Guru kelas serta dokumentasi kegiatan yang mendukung

dalam penelitian ini.

20
21

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep. Untuk waktu penelitian dilaksanakan pada semester

genap tahun ajaran 2019/2020.

D. Informan atau subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, guru kelas I dan II

serta beberapa siswa kelas satu dan beberpa siswa kelas dua di Sekolah Dasar

Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep.

E. Data dan Sumber Data

Sumber data yang paling utama dalam penelitian ini ialah berupa

rangkaian kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen. Data dalam penelitian ini ialah keterangan atau bahan nyata yang

dapat dijadikan bukti dan bahan dasar kajian penelitian. Data yang

dibutuhkan oleh penelitian ialah data yang berkaitan dengan bagaimana

mekanisame pelaksanaan penerapan full day school bagi siswa dan bagi guru

serta kurikulum yang digunakan dalam penerapan full day school di Sekolah

Dasar Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen ini menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dan

menggunakan alat bantu untuk memperoleh data lapangan yang meliputi:

1. Pedoman observasi

Pedoman observasi adalah berupa butir-butir pertanyaan secara garis besar

terhadap hal-hal yang akan di observasi, Dalam pengumpulan data ini, peneliti

menggunakan alat bantu berupa kamera. Adapun kisi-kisi


pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 kisi-kisi Pedoman Observasi

Aspek Indikator Yang Diobservasi


Pelaksanaan full day school a. Kegiatan akdemik yang dilakukan oleh siswa
bagi siswa b. Kegiatan non akaemik yang dilakukan oleh siswa
c. Perilaku siswa dalam melakukan kegiatan non
akdemik
d. Perilaku siswa dalam melakukan kegaiatan
akdemik
Pelaksanaan elaksanaan full a. Kegiatan guru dalam melaksanakan pengajaran
day school bagi guru kegaiatan akdemik
b. Kegiatan guru dalam melaksanakan pengajaran
kegaiatan non akdemik
Kurikulum full day school a. Pelaksanaan Peraturan-peraturan mengenai
kurikulum yang digunkan dalam penerpan fuul
day school di SD Muhmammadiyah kengean
b. Perangkat pembelajaran
Sumber: Oleh Peneliti

2. Pedoman wawancara

Teknik wawancara pada penelitian ini ialah wawancara tidak

terstruktur agar subjek lebih terbuka dalam memberikan data.

Wawancara digunakan untuk memperoleh data-data tentang pelaksanaan

Full day school bagi peserta didik serta pendidik dan bagaimana

kurikulum yang di gunakan di SD Muhammadiyah Kangean Kabupaten

Sumenep. Untuk membuat pedoman wawancara kepala sekolah guru

kelas I dan II, serta peserta didik kelas I dan II peneliti mengembangkan

kisi-kisi pedoman wawancara sebagi berikut:

22
Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara

Aspek Indikator wawancara Nomor Pertanyaan


Pelaksanaan full day a. Kegaiatan pembelajaran 1
school bagi siswa yang dilakuan seharian
penuh oleh siswa
b. Keikut sertaan siswa 2,3
mengikuti kegiatan yang
sudah di tentukan
c. Siswa aktif dalam megikuti 4,5,6,7,8
pembelajaran full day school

Pelaksanaan full day a. Bagaimana pelaksanaan 1, 2,3,4


school bagi guru kegiatan akademik yang
dilakukan
b. Bagaimana pelaksanaan
kegaiatan non akdemik yang 5,6,
dilakukan

Kurikulum full day a. kurikulum yang digunakan 1,2,


school b. Bagaiman Muatan kurikulum 3
c. Bagaimana Kesesuaian 4
kurikulum dengan kebutuhan
siswa
Sumber: Oleh Peneliti

3. Dokumentasi

Dalam Memperoleh data dokumentasi, penelitian mengambil dari

dokumen-dokumen yang dimiliki oleh kepala sekolah seperti profil

sekolah, visi dan misi, tujuan umum dan motto sekolah di Sekolah Dasar

Muhammadiyah kangean Kabupaten Sumenep. Penelitian juga mengambil

foto tentang keadaan sekolah, kegiatan di dalam kelas yang berkaitan

dengan penerapan sistem full Day School di SD Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep dan mendokumentasikannya ketika kegiatan

wawancara kepada pihak sekolah. Dalam membuat pedoman dokumentasi,

peneliti mengembangkan kisi-kisi dokumentasi sebagai berikut:

23
24

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi


No Data Dokumentasi Indikator
1 Dokumen-dokumen yang dimiliki Arsip Tertulis
oleh sekolah seperti profil sekolah,
visi dan misi, tujuan umum dan motto
sekolah Sekolah Dasar
Muhammadiyah Kangean Kabupaten
Sumenep
2 Keadaan kelas seperti tempat Foto
dilaksanakannya proses pembelajran
3 Kegiatan saat melaksanakan Foto
pembelajarn
4 Sarana dan prasarana Foto

G. Prosedur Penelitian

Berdasarkan rencana penelitian kegiatan penelitian yang telah disusun.

Maka, penelitian melaksanakan penelitian ini dengan tahap-tahap sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini peneliti mulai menyusun rancangan penelitian

berupa instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara, dan

memilih lokasi penelitian, mengurus surat izin penelitian dan mulai

mengobservasi sekolah yang akan di teliti.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian mengawali kegiatan penelitian dengan menemui informan

mulai dari, guru kelas I dan II, serta kepsek dan peserta didik kelas I

dan II. Pada tahap ini penelitian mengumpulkan informasi atau data

yang diperoleh dengan menggunakan beberapa metode menggunakan,

observasi, wawancara, serta dokumentasi. Selama pengumpulan data

berlangsung, penelitian sudah dapat melakukan analisis data. Analisis

data dilakukan untuk mengkaji fokus penelitian, menyusun temuan-


25

temuan, mengembangkan pertanyaan-pertanyaan, serta menentuka

sasaran pengumpulan data berikutnya.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Tahapan penulisan laporan ialah tahap akhir dari serangkaian

langkah-langkah penelitian kualitatif. Pada tahap tersebut peneliti

melakukan pengecekan kembali laporan hasil penelitian, mengecek

ulang data-data yang terkumpul dari pikah-pihak yang terkait,

dilanjutkan dengan penyusunan laporan penelitian. Tahap penyusunan

laporan akan dilakukan pada bulan November 2019 sampai Januari

2020.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian kualitatif

dilakukan pada saat pengumpulan data sedang berlangsung sampai setelah

selesai pengumpulan data. Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2013)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis penelitian kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sehingga diperoleh

data yang lengkap atau jenuh. Sugiyono (2013) berpendapat langkah-langkah

untuk menganalisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

25
26

Pengumpulan
Data
Display Data

Reduksi
Data
Penarikan
Kesimpulan

Gambar 3.1 Komponen analisis data kualitatif (model Interaktif miles dan Huberman )

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya,

membuang data-data yang tidak diperlukan agar memberikan gambaran

yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya bila sewaktu-waktu diperlukan

(Sugiyono, 2013: 338). Pada penelitian ini reduksi dilaksanakan jika

telah diperoleh data-data yang berkaitan dengan peran sekolah dalam

penerapan sistem Full Day School Sekolah dasar Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep. Pengumpulan Data Display Data Reduksi

Data Penarikan Kesimpulan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sebagainya. Miles and Huberman (1984) menjelaskan bahwa dalam


27

penelitian kualitatif yang paling sering digunakan untuk menyajikan

data adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2013: 341).

Tujuan dari display data adalah untuk mempermudah dalam memahami

apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah dipahami tersebut. Dalam penelitian ini penyajian data

dilakukan dalam bentuk uraian singkat.

3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)

Kesimpulan awal dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat untuk mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan

mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak

awal, akan tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah berada di lapangan. Akan tetapi apabila kesimpulan

yang dikemukakan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten

saat peneliti mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

oleh peneliti merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2013:

345).

I. Pengecekan Keabsahan Data

Data yang diperoleh penelitian selama di lapangan perlu keabsahannya,

untuk penelitian ini peneliti memakai uji kredibilitas. Uji kredibilitas yang

dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Pada waktu menggunakan

teknik triangulasi maka peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji

27
28

kredibilitas data. Tekhnik triangulasi yang digunakan oleh peniliti terdapat

dua teknik yaitu:

1. Triangulasi teknik ialah penelitian menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-berbeda. Pada penelitian ini peneliti memperoleh

data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan untuk

mengetahui penerapan sistem full day school di Sekolah Dasar

Muhaamdiyah Kangean Kabupaten Sumenep. Peneliti mencari data

dengan melakukan teknik wawancara sesuai dengan yang ada di

lingkungan kelas, maka penelitian melakukan teknik observasi dan

menggunakan teknik dokumentasi melihat dokumen yang ada di kelas

serta mendokumentasikan kegiatan yang peneliti jadikan proyek

dalam penelitian.

2. Triangulasi sumber ialah penelitian menggunakan sumber

pengumpulan data yang berbeda dengan teknik yang sama. Pada

penelitian ini yang berperan sebagai sumber adalah guru kelas dan

kepala Sekolah serta peserta didik kelas I dan II selanjutnya dilakukan

dengan penggunaan teknik wawancara. Data yang diperoleh

dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang

berbeda, dan mana spesifik dari kedua sumber data tersebut. Data

yang telah dianalisis tersebut kemudian diambil kesimpulan dan

selanjutnya dimintakan kesepakatan dari sumber data yang diperoleh.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

SD Muhammadiyah Kangean merupakan salah satu sekolah swasta

yang sudah menerapkan kurikulum 2013 pada pembelajarannya, sekolah

ini beralamat di Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep,

Jawa Timur (69491). Sekolah Ini merupakan salah satu sekolah yang

sudah menerapkan sistem pembelajaran full day school. Sekolah ini

adalah sekolah swasta baru yang masih memiliki siswa pada kelas 1 dan 2.

Sumber data dari penelitian ini adalah hasil wawancara, observasi,

dan dokumentasi mengenai pelaksanaan pembelajaran full day school pada

kelas I dan II sekolah dasar. Penelitian ini dilaksankan pada tahun ajaran

2020/2021.

1. Pelaksanaan Full Day School Bagi Siswa SD Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep

Full day school merupakan sistem pembelajaran yang memadukan

sistem pembelajaran umum menggunakan Kurikulum 2013 sesuai aturan

pemerintah. Pelaksanaan full day school di SD Muhammadiyah Kangean

tidak terlepas dari visi dan misi sekolah yang mempunyai beberapa poin

penting yang menjadikan siswa menjadi lebih baik dan lebih senang

belajar di sekolah.

Hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti tentang pentingnya

full day school yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Kangean di

29
30

peroleh jawab yang sesuai dengan harapan peneliti. Pelaksanaan full day

school menurut Ibu Wali Kelas I A yakni :

“ Pelaksanaan full day school merupakan salah satu alternatif


pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan seperti
perbaikan prestasi maupun dalam meningkatkan hal berbasis moral atau
akhlak. Dengan mengikuti full day school, wali murid dapat mencegah
siswa dari hal-hal yang menjerumuskan kepada hal negatif di luar
sekolah”. (WCR/GR/27/10/20).

Keterangan diatas dapat menjelaskan bahwa pelaksanaan full day

school dalam pembelajaran kepada siswa diberikan secara maksimal

dalam pembelajaran akademik maupun non-akademik. Full day school

memberikan ruang khusus siswa untuk mengembankan kognitif,

psikomotorik, dan afektif secara lebih intens dengan jangka waktu lama

dalam sehari. Tidak hanya seputar pengetahuan saja yang diajarkan kepada

siswa, dalam pelaksanaan full day school juga menerapkan pembelajaran

akhlak kepada siswa.

Gambar 4.1 Kegiatan di kelas

Dalam kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan full day school di

SD Muhammadiyah Kangean pada saat penelitian di masa pandemi


31

dilakukan dengan tatap muka namun di sesuaikan dengan protokol

kesehatan yang berlaku. Kegiatan full day school dilaksanakan dari 07.00

sampai 16.00 WIB. Kegiatan full day school sudah disusun dalam bentuk

jadwal sesuai dengan kelas masing-masing.

Pada kegiatan pelaksanaan full day school di SD Muhammadiyah

Kangean bagi siswa dapat di peroleh hasil wawancara dari siswa kelas IA,

IB, dan II yakni :

“Sebelum masuk kelas saya melakukan apel pagi dengan berbaris


di depan pintu dan menyalami bapak ibu guru. Setelah apel pagi, di dalam
kelas saya melaksanakan sholat dhuha berjama’ah dan dilanjutkan dengan
dzikir, muraja’ah, dan setoran hafalan juz-ammah. Setelah itu saya
mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Sholat dzuhur dan asar saya dan
teman-teman serta bapak ibu guru melakukannya secara berjama’ah”
(WCR/SW/25/10/20).
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa siswa sangat

merasakan manfaat dari (full day school) dikarenakan kegiatan keagamaan

yang dilakukan secara bersama-sama membuat siswa tepat waktu dalam

melaksanakannya. Disamping itu siswa dapat menimba ilmu pengetahuan dari

pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas karena waktu belajar lebih

lama disekolah.

Gambar 4.2 Sholat Dhuha

31
32

Melanjutkan wawancara peneliti dengan siswa kelas IA,IB dan II

dengan pertanyaan yang diajukan adalah kewajiban siswa untuk mengikuti

setiap pembelajaran dalam pelaksanaan full day school. Hasil wawancara

sebagaimana tertera di bawah ini :

“Saya mengikuti kegiatan disekolah karena saya senang bisa bertemu


dan bermain dengan teman-teman. Kegiatan yang ada disekolah biasanya
dilakukan secara bersama-sama dan pastinya kegiatannya juga menantang. Di
sekolah saya bisa bermain sambil belajar mengenai hal-hal baru yang belum
saya ketahui sebelumnya, baik ilmu agama maupun pengetahuan umum . Saya
juga selalu mengikuti kegiatan disekolah mulai dari kegiatan awal sampai
dengan kegiatan terakhir yang ada disekolah, diantaranya apel pagi, sholat
dhuha berjama’ah, belajar didalam kelas sampai kegiatan HW dan tapak suci”
(WCR/SW/27/10/20).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut terlihat bahwa siswa merasa

senang dengan adanya kegiatan yang dilakukan seharian di sekolah (full day

school), siswa dapat belajar bersama teman-temannya. Siswa sangat

merasakan manfaat dari adanya pembelajaran yang di lakukan seharian penuh

(full day school) dan siswa dapat menambah pengetahuan dari pembelajaran di

dalam kelas maupun di luar kelas. Siswa aktif dan kreatif seperti yang di

harapkan pada kurikulum K13.

Peneliti melanjutkan wawancara dengan siswa kelas IA,IB dan II

dengan pertanyaan mengenai apa yang mereka dapatkan dalam pembelajaran

full day school dari awal masuk kelas sampai pulang sekolah dalam aspek

religiusitas . Hasil wawancara di dapatkan sebagaimana tertera di bawah ini :

“Saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan sebelum


masuk kelas diantaranya adalah apel pagi dengan berbaris di depan kelas,
melakukan sholat dhuha, shalat berjamaah dan hafalan maroja’ah. Saya selalu
mengikuti sholat berjama’ah baik sholat fardhu maupun sholat sunnah
diantaranya adalah sholat dhuha, dzuhur, dan asar. Saya juga selalu mengikuti
33

sholat berjama’ah baik sholat fardhu maupun sholat sunnah diantaranya adalah
sholat dhuha, zduhur, dan asar” (WCR/SW/27/10/20).

Berdasarkan hasil wawancara diatas didapatkan adanya ketertarika siswa

kelas IA, IB, dan II terhadap adanya sistem pelaksanaan full day school yang

dikonsep secara menyenangkan oleh guru-guru SD Muhammadiyah

kabupaten sumenep. Hal ini terbukti dengan adanya siswa senang mengikuti

kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh sekolah baik kegiatan keagamaan

maupun proses pembelajaran.

2. Mendeskripsikan Pelaksanaan Full Day School Bagi Guru Di SD

Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep

Full day school memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

dengan cara menunjang proses KBM secara lebih menyeluruh dan selalu

menjangkau setiap aspek dari perkembangan akademik siswa. Full day school

diterapkan dengan sistem belajar 8 jam di sekolah. Dengan kegiatan siswa di

sekolah, guru dapat lebih mudah untuk memantau kegiatan siswa. Hal ini

disampaikan juga oleh guru kelas IIB bahwa :

“ Pembelajaran dalam sistem full day school memberikan tantangan


tersendiri bagi guru untuk mendampingi siswa dalam proses belajar 8 jam di
sekolah. Akan tetapi, dari pembelajaran sistem full day school guru dapat
mendampingi siswa lebih lama dan dapat memantau siswa dalam kegiatan
sehari-hari untuk menghindari interaksi siswa di luar yang menyimpang”
(WCR/GR/27/10/20).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa full day school

memiliki kelebihan dalam pendampingan siswa di lingkungan sekolah. Full

day school juga memberikan dampak positif kepada siswa agar siswa lebih

33
34

tahu interaksi yang baik ketika di sekolah dan membatasi interaksi buruk di

luar sekolah.

Dalam pembelajaran di sekolah menggunakan sistem full day school ini

disusun dengan terstruktur dalam pengembangkan kompetensi siswa baik di

bidang kurikuler maupun eksrakurikuler yang ada di sekolahan. Setiap

sekolah biasanya memiliki kegiatan tambahan seperti ekstrakurikuler. Dengan

adanya sistem pembelajaran full day school ini, siswa dipaksa untuk tetap

berada di lingkungan sekolah, sehingga tidak ada siswa yang beralasan untuk

tidak mengikuti ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Hal ini disampaikan oleh

Kepala Sekolah seperti berikut ini :

“ Penambahan ekstrakurikuler di dalam sistem full day school ini


berdampak baik bagi siswa. Karena siswa dapat mengikuti organisasi di
sekolah dan dapat mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan
kemampuannya. Hal ini juga didukung oleh adanya beberapa sarana dan
prasarana penunjang yang ada di sekolah ini” (WCR/KEPSEK/27/10/20).

Dari pemaparan Kepala Sekolah diatas dapat diketahui bahwa full day

school tidak hanya fokus pada pengembangan pembelajaran kurikuler saja,

tetapi juga terdapat ekstrakurikuler yang dapat menyalurkan bakat dan minat

siswa.

Gambar 4.3 Kegiatan Ekstrakurikuler HW


35

Gambar 4.4 Kegiatan Ekstrakurikuler Tapak Suci

Dalam pembelajaran di sekolah, setiap kelas memiliki jadwal belajar yang

berbeda-beda. Siswa juga memiliki kegiatan yang menunjang aspek religius

antara lain dengan pengadaan sholat dhuha yang dilakukan setelah apel pagi.

Dalam kegiatan sholat dhuha ini memiliki peraturan khusus yakni salah satu

siswa putra yang berada di kelas masing-masing akan ditunjuk sebagai imam

sholat. Hal ini dipaparkan oleh wali kelas IA yakni :

“ Sekolah ini mewajibkan siswa untuk melaksanakan sholat dhuha di


sekolah, dan ada hal menarik dari kegiatan sholat dhuha disini yakni siswa
putra yang ada dikelas akan bergilir menjadi imam sholat untuk teman-
temannya. Dalam kegiatan ini, kita dapat memantau nilai religiusitas yang
diterapkan kepada siswa” (WCR/GR/27/10/20).

Dalam penyampaian wali kelas IA di atas, dapat diketahui bahwa sholat

dhuha merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh siswa. Sholat

dhuha juga dapat meningkatkan karekter religius kepada siswa, sehingga

siswa dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan peneliti mendapatkan hasil

wawancara dari guru mengenai kesiapan guru dalam melaksanakan full day

school. Berikut ini merupakan penjabaran guru kelas IA mengenai usaha-

usaha guru dalam mempersiapkan pembelajaran full day school :

35
36

“Guru selalu menyiapkan pembelajaran di sekolah sebaik mungkin,


sebelum awal semester dimulai, guru selalu membentuk Regu Belajar Guru
(Team Teaching) untuk membahas perbaikan cara belajar yang dilakukan
setiap guru, dalam Team Teaching ini guru juga dapat menerapkan strategi,
pendekatan, metode, model, dan teknik pembelajaran agar siswa lebih
semangat untuk mengikuti pembelajaran yang akan datang. Kemudian, guru
selalu mengikuti workshop atau pelatihan yang memiliki sifat perbaikan
terhadap pembelajaran agar tujuan program full day school tercapai. Dalam
pembelajaran guru akan lebih meluangkan waktu ekstra dalam membimbing
siswa dalam pengembangan potensi yang dimiliki siswa”
(WCR/GR/27/10/2020).

Dari pemaparan pendapat guru mengenai usaha guru dalam menerapkan

pembelajaran full day school dapat diketahui bahwa guru selalu memberikan

strategi, metode, pendekatan, model, dan teknik pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik siswa dan dapat membuat siswa lebih bersemangat

mengikuti pembelajaran, guru juga diberikan pelatihan khusus dalam

mengembangkan pembelajaran full day school. Guru juga dituntut untuk lebih

ekstra membimbing siswa dalam mengembangkan bakat, minat dan potensi

yang dimiliki oleh siswa.

3. Mendeksripsikan Kurikulum Yang Digunakan Dalam Penerapan Full

Day School Di SD Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep.

Full day school merupakan program pembelajaran sehari penuh,

dimana kurikulum yang dirancang di dalamnya bertujuan untuk

mengoptimalkan waktu belajar siswa di dalam sekolah dengan kegiatan-

kegiatan yang bermakna serta dapat memberikan penguatan untuk

membangun karakter pada diri siswa.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IIB mengenai

kurikulum full day di paparkan sebagai berikut ini :

“ Kurikulum yang diterapkan di sekolah dasar ini adalah kurikulum


2013 atau tematik. Hal ini juga mengacu kepada kurikulum yang
37

digunakan kebanyakan sekolah. Muatan lokal disesuaikan dengan satuan


pendidikan sesuai dengan potensi, sedangkan muatan nasional
menggunakan satuan pendidikan” (WCR/GR/27/10/20).

Dari pemapaparan di atas dapat diketahui bahwa SD Muhammadiyah

Kangean menggunakan kurikulum 2013 untuk menjadi acuan penerapan

sistem full day school. Di SD Muhammadiyah Kangean juga memiliki muatan

lokal yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh sekolah

serta sarana dan prasarana yang mampu menunjangnya.

Alasan SD Muhammadiyah Kangean memilih Kurikulum 2013 yang

diterapkan di sekolah dipaparkan oleh wali kelas IA yakni :

“ Selain ketetapan dari Kemendikbud sendiri, tujuan diterapkannya


kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah Kangean yaitu untuk menjadikan
siswa lebih baik, menjadikan siswa lebih terampil dan kreatif, inovatif,
produktif, melatih siswa dalam bercakap yang baik, melatih penalaran siswa
sebaik mungkin, melatih siswa agar lebih percaya diri, dan dapat
mengembangkan bakat siswa sesuai kemampuan yang dimilikinya” (WCR/
GR/27/10/20).

Dalam pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa tujuan kurikulum di

SD Muhammadiyah Kangean tidak hanya fokus kepada aspek pengetahuan

saja, namun dari segi aspek lainnya. Kurikulum 2013 yang diterapkan di

sekolah juga bertujuan mengembangkan minat siswa dalam mengembangkan

bakat yang mereka miliki.

Muatan kurikulum yang digunakan siswa SD Muhammadiyah

Kangean dipaparkan langsung oleh wali kelas IA sebagai berikut ini :

“Kurikulum yang digunakan memiliki sekolah mengacu kepada


sekolah-sekolah lainnya, terutama sekolah favorit yang ada di sekitarnya.
Muatannya terbagi menjadi 2 yakni lokal dan nasional” (WCR/GR/27/10/20).

Dari pemaparan diatas, makan dapat diketahui bahwa sekolah lain

sekitar SD Muhammadiyah Kangean juga menggunakan kurikulum 2013 yang

37
38

ditetapkan oleh Kemendikbud. Muatan kurikulum dibagi menjadi dua antara

lain muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi yang dimiliki

oleh sekolah, dan muatan nasional untuk satuan pendidikan pada umumnya.

Penerapan kurikulum 2013 pada sistem pembelajaran full day

disesuaikan dengan kebutuhan siswa, hal ini di paparkan oleh wali kelas IIB

yakni :

“ SD Muhammadiyah Kangean sebenarnya masih di masa penyesuaian


dengan perubahan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbud, maka
masih banyak kebutuhan yang diperlukan atau disiapkan apalagi dipelosok
seperti lokasi sekolah ini. Hanya saja kita harus mengemas sebaik mungkin
materi yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa”
(WCR/GR/27/10/20).

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa SD

Muhammadiyah Kangean dapat menyesuaikan materi yang akan diajarkan

kepada siswa sesuai dengan kebutuhan siswa. Kebutuhan siswa yang berbeda-

beda membuat setiap guru harus lebih kreatif dalam mengembangkan materi

ajar yang akan disampaikan kepada siswa.

B. PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan Full Day School Bagi Siswa SD Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep

Pada pelaksanaan penerapan full day school di SD Muhammadiyah

Kangean adalah salah satu cara sekolah untuk menerapkan sistem

pembelajaran 8 jam berada di lingkungan sekolah, berdasarkan hasil dari

penelitian di atas ada beberapa tahap perencanaan siswa yang selalu berpegang

teguh pada visi dan misi sekolah yang berlaku.


39

Dalam proses kegiatan pembelajaran yang diterapkan pada siswa tidak

hanya mengacu pada aspek pengetahuan saja, tetapi juga aspek lainnya

terutama dalam aspek religiusitas. Siswa juga dapat mengembangkan

kemampuan atau bakatnya sesuai dengan minatnya melalui kegiatan

ekstrakurikuler yang disediakan oleh sekolah. Hal ini sesuai dengan tujuan

sistem full day school yang dipaparkan oleh (Baharuddin,2010) yakni “

Pelaksanaan full day school adalah salah satu alternatif untuk mengatasi

permasalahan pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral atau

akhlak”.

2. Pelaksanaan Full Day School Bagi Guru SD Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep

Pada pelaksanaan penerapan full day school di SD Muhammadiyah

Kangean adalah salah satu cara sekolah untuk menerapkan sistem

pembelajaran sekolah sehari sekitar 8 jam yang mewajibkan siswa berada di

lingkungan sekolah, berdasarkan hasil dari penelitian di atas ada beberapa

tahap perencanaan guru yang selalu berpegang teguh pada visi dan misi

sekolah yang berlaku.

Dalam sistem pembelajaran full day school yang sudah diterapkan di SD

Muhammadiyah Kangean ini, guru dituntut selalu hadir dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi oleh siswa. Guru harus lebih kreatif dalam

mengembangkan materi ajar yang akan diberikan kepada siswa, guru juga

harus lebih baik dalam mendampingi proses belajar yang dilakukan bersama

siswa di kelas maupun luar kelas, dan guru harus bersedia untuk selalu

mengontrol siswa dalam perkembangan pembelajaran di kelas. Hal ini selaras

39
40

dengan pendapat ahli oleh (Abdul Ghofar,2009) yakni “ pada sistem full day

school ini tidak hanya diisi dengan pembelajaran kognitif dan afektif saja,

melainkan dilengkapi dengan pembelajaran psikomotorik atau life skills”.

3. Mendeksripsikan Kurikulum Yang Digunakan Dalam Penerapan Full

Day School Di SD Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijabarkan di atas mengenai

kurikukulum yang digunakan dalam pembelajaran di SD Muhammadiyah

Kangean, SD ini menggunakan kurikulum 2013 yang ditetapkan oleh

Kemendikbud dan menerapkan muatan kurikulum lokal maupun nasional.

Dalam muatan kurikulum lokal disesuaikan dengan potensi-potensi yang

dimiliki oleh sekolah, sedangkan muatan kurikulum nasional disesuaikan

dengan peraturan pada umumnya yang terkandung dalam kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 yang diterapkan di SD Muhammadiyah Kangean disesuaikan


dengan kebutuhan masing-masing siswa, pada kurikulum 2013 ini tidak hanya
mengembangkan aspek pengetahuan saja, tetapi juga aspek religius, afektif, dan
psikomotorik yang dikembangkan oleh siswa. Hal ini sejalan dengan paparan dari
ahli (Prastowo,2013) yakni “ Kurikulum tematik merupakan pembelajaran yang
disesuaikan dengan perkembangan dan kecenderungan siswa yang masih
memahami suatu konsep secara menyeluruh”.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diteliti di lapang maka dapat

ditarik kesimpulan mengenai pelaksanaan full day school di SD

Muhammadiyah Kangean sebagai berikut ini :

1. Pelaksanaan Full Day School Bagi Siswa SD Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep telah dilaksanakan dengan baik oleh

siswa, mulai dari pembiasaan di kelas dalam menerapkan tata tertib

sekolah di tinjau dari pelaksanaannya juga dalam pembeljaran siswa

bahwa siswa mengikuti pembelajaran di sekolah selama 8 jam perhari

dan tidak focus aspek pengetahuan saja, melainkan juga aspek efektif,

psikomotorik, dan religius. Siswa juga dapat mengembangkan bakat

dan minat pada ekstrakurikuler yang sudah diprogramkan oleh

sekolah, siswa dapat mengikuti pembelajaran di kelas dengan baik di

tinjau

2. Pelaksanaan Full Day School Bagi Guru SD Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep di tinjau dari pelaksanan bagi guru di mana guru

harus selalu mendampingi dan memantau siswa dalam kegiatan

sehari- hari dan guru sudah mempersiapakan kurikulum 2013 yang

menerapkan sistem pembelajaran full day school dengan baik,

sehingga sarana dan prasarana sudah disesuaikan dengan kebutuhan

siswa, dan guru juga mampu memanajemen waktu pembelajaran

kepada siswa dengan baik.

41
42

3. Kurikulum Yang Digunakan Dalam Penerapan Full Day School Di SD

Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep sudah diterapkan

dengan baik di sekolah dasar ini kurikulum yang di terapkan di SD

Muhammadiyah Kangean Kabupaten Sumenep ini menggunakan

kurikulum 2013 yang memiliki muatan lokal dan nasional. Sehingga

kurikulum ini dapat dilaksanakan dengan baik di sekolah dasar ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil epnelitian ini, dapat dikemukakan saran sebagai berikut

ini :

1. Untuk sekolah, manajemen program pendidikan dengan sistem full day

school perlu ditingkatkan lagi agar lebih terarah secara maksimal

dalam menciptakan generasi siswa yang memiliki nilai-nilai karakter

dan dapat mengembangkan potensi peserta didik.

2. Untuk guru, komunikasi dan hubungan emosional dengan siswa perlu

dipererat demi mensukseskan penyelenggaraan pendidikan karakter di

sekolah. Untuk peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan

landasan atau acuan untuk meneliti masalah yang sama atau lebih

spesifik dari penelitian ini.


43

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2012). metode dan paradigma baru. Pendidikan, 2011–2013.


Imaduddin Hafidh Ahmad. (2016). ( Life Skill ) Berbasis Full Day School Di
SdMuhammadiyah 1 Babat Lamongan Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang. Pendidikan.

Jadisma, A. (2016). Peningkatan Kemampuan Bercerita Dalam Pembelajaran


Tematik Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas III
Di SDN Tegalgondo. Pendidikan, 9(2), 10. https://doi.org/10.5151/cidi2017-
060

Jamal. (2007). Inovasi Pembelajaran Tematik, Kendala dan Upaya Perbaikan


Dalam Proses Pembelajaran. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 10, 39.
https://doi.org/10.21927/literasi.2019.10(1).47-55

Khaeruddin. (2007). Strategi dan Metode Pembelajaran. Pendidikan, 27–70.


http://eprints.walisongo.ac.id/355/4/UmiHanik_Tesis_Bab2.pdf

Mandacahyati. (2016). Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar.


Pendidikan, 2014, i–236.

MOH, A. (2018). Pengaruh Pelaksanaan Full Day School Terhadap Pembentukan


Karakter Siswa Di MI Tarbiyatul Islamiyah Panjunan Sukodono Kabupaten
Sidoarjo. Pendidikan, 14–18.

Muh, A. L., & Adnan, Y. (2019). Model Full Day School Berbasis Kecerdasan
Majemuk Untuk Meningkatkan Spiritual Quotient Siswa Di Sekolah Dasar
Info Artikel Abstrak. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 10.

Prastowo, A. (2014). Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Peserta Didik Sd/Mi


Melalui Pembelajaran Tematik-Terpadu. JURNAL JPSD (Jurnal Pendidikan
Sekolah Dasar),

Saputri Intan Ayu Tiara Denok. (2017). Analisis Pelaksanaan full day School
Terhadap Tecakapan Sosial Peserta Didik Kelas V SD Islam Al-Badar
Tulungagung. Pendidikan.

Sasmita, A., & Fajriyah, K. (2018). Pengembangan Modul Berbasis Quantum


Learning Tema Ekosistem Untuk Kelas V Sekolah Dasar. Refleksi
Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan.

Suryanto. (2013). Dynamically consistent discrete epidemic model with modified


saturated incidence rate. Computational and Applied Mathematics

Widodo, G. S. (2018). Kajian Kurikulum Full Day School di Berbagai Negara


( Sebuah Kajian Teoretis ) (Issue March).

43
44

Sulistyaningsih, W. (2008). Full day school dan optimalisasi perkembangan


anak. Yogyakarta: Paradigma Indonesia.

Hamalik, O. (2010). Inovasi Pendidikan: Perwujudannya dalam Sistem


Pendidikan Nasional. Bandung: YP. Permindo.

Prastowo, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap


Aplikatif. Yogyakarta: Diva Pres.

Asmani Ma’mur Jamal. 2007. Full Day School, Konsep, Manajemen, & Quality
Control. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantintatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung


Alfabeta.
LAMPIRAN

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL BAGI

45
46

SISWA DAN GURU SERTA KURIKULUM YANG DIGUNKAN DI SD


MUHAMMADIYAH KANGEAN KABUPATEN SUMENEP

Tujuan Observasi adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan full day school bagi siswa SD Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep?

2. Bagaimana pelaksanaan full day schooll bagi guru di SD Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep?

3. Bagaimana kurikulum full day schooll di SD Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep?

PEDOMAN OBSERVASI
Aspek Indikator yang diobservasi
Pelaksanaan full day a. Kegiatan pembelajaran siswa pada pagi
school bagi siswa hari
b. Kegiatan pembelajaran siswa pada siang
hari
c. Kegaiatan pembelajaran siswa pada sore
hari
d. Kegiatan siswa dalam mengikuti
ekstrakulikuler
Pelaksanaan full day school a. Metode guru dalam melaksanakan
bagi guru kegiatan pembelajaran didalam kelas
b. Metode guru dalam melaksanakan
pengajaran kegaiatan ekstarkulikuler
Kurikulum full day school a. Pelaksanaan Peraturan-peraturan
mengenai kurikulum yang digunkan
dalam penerpan fuul day school di SD
47

Muhmammadiyah kengean
b. Perangkat pembelajaran

47
48

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL


BAGI SISWA DAN GURU SERTA KURIKULUM YANG DIGUNKAN DI
SD MUHAMMADIYAH KANGEAN KANGEAN KABUPATEN
SUMENEP

Hari/Tangal Pelaksanaan :

Tujuan wawancara adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan full day school bagi siswa SD Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep?

2. Bagaimana pelaksanaan full day schooll bagi guru di SD Muhammadiyah

Kangean Kabupaten Sumenep?

3. Bagaimana kurikulum full day schooll di SD Muhammadiyah Kangean

Kabupaten Sumenep?
49

PEDOMAN WAWANCARA

Aspek Pertanyaan wawancara


Pelaksanaan full day 1. Apa saja kegiatan yang kalian
lakukan di sekolah?
school bagi siswa
2. Apakah kamu selalu mengikuti
kegiatan di sekolah?
3. Kenapa kamu selau mengikuti
kegiatan di sekolah?
4. Apakakah kamu mengikuti
kegiatan pembisaan sebelum masuk
kelas?
5. Apakah kamu suka pembelajaran di
kelas?
6. Apa saja kegiatan yang biasanya
kalian lakukan ketika pembelajaran
di dalam kelas?
7. Apakah kalian mengikuti kegiatan
sholat berjamaah?
8. Setelah sholat berjamaah kegiatan
apa yang kalian lakukan?
Pelaksanaan full day 1. Apa saja kegiatan pembiasaan yang
dilakukan sebelum pembelajaran?
school bagi guru
2. Bagaimana pengkondisian dalam
melakukan kegiatan pembiasaan?
3. Bagaimana persiapan yang
dilakukan dalam memuali kegiatan
pembelajaran dikelas?
4. Bagaiman pengkondisian dalam
melaksanakan setiap kegiatan
pembelajaran dikelas?
5. Apasaja ekstrakulikuler yang
dilakukan?
6. Bagaimana pengkondisian dalam
memulai kegiatan-kegitan
ekstrakulikuler?
Kurikulum full day school 1. Apa kurikulum yang digunakan
2. Mengapa kurikulum tersebut
digunakan di SD Muhammadiyah
kangean ?
3. Bagaiman muatan kurikulum yang
digunkan?
4. Bagaimana kesesuaian kurikulum
dengan kebutuhan siswa?

49
50

Anda mungkin juga menyukai