Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROJEK P5 X MP1
{PROJEK PROFILE PENGUATAN PELAJAR
PANCASILA}

Guru Pembimbing
Eli Desiyani.s.pd

Disusun oleh
KETUA :
RAFI IBNU RADITYA
ANGGOTA :
DHANAR JOVIANT R
PUTRA ADYTIA KURNIAWAN
CHAYA SITI ZAHRA
RAHEL SYAFIRA FAJRI

SMK MUHAMMADIYAH 6 JAKARTA


KELOMPOK 2
KEBUDAYAAN KOTA TUA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami
bisa menyusun tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik serta
tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu“Pendidikan
Karakter” itu sangat berarti untuk anak bangsa dari mulai dini.
Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa Pendidikan
Karakter itu sangat diperlukan serta layak dijadikan bagaikan
modul pelajaran.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang
keberadaan Pendidikan Karakter untuk kemajuan bangsa.
Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun


sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Kepada pihak yang sudah menolong turut
dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................. ii
DAFTAR ISI ...............................................................iii

BAB 1 ISI
A. PENDAHULUAN P5.....................................1
B. PENGERTIAN P5..........................................3
C. TUJUAN P5...................................................4
D. SEJARAH KOTA TUA.................................5

BAB 2 URAIAN UMUM


A. SEJARAH KOTA JAKARTA.......................................6
B. KEBUDAYAAN KOTA JAKARTA...............................7
C. KESENIAN KOTA JAKARTA.....................................8
D.KULINER KOTA JAKARTA........................................9
BAB 3 ISI YANG AKAN DISAMPAIKAN

A. SEJARAH KOTA TUA............................................11


B. MUSEUM-MUSEUM KOTA TUA.........................12

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN P5
1.1 Latar Belakang
Ciplukan [Phhysalis Angulate] ciplukan adalah salah satu contoh tanaman yang tersebar
di darah teropis. Distribusi tanaman ciplukan yang melimpah di daerah tropis membuat
ciplukan
dengan mudah dapat di temukan di Indonesia. Tanaman ini sering kali di sebut tanaman liar
karna di temukan di pinggiran hutan,pinggiran jalan,bahkan di ladang yang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang kesehatan,keberadaan
tanaman Ciplukan ini juga sering dikaitkan dengan kegunaanya sebagai tanaman obat.
Kegunaan
Ciplukan sebagai tanaman obat telah diteliti oleh sebagian ahli.Penelitian yang dilakukan
oleh
Hidayat et al (2016). Merupakan salah satu tanaman yang ekstrak daunnya terkenal sebagai
obat
anti kanker (Widodo et al., 2010).
Kandungan senyawa bioaktif yang terdapat pada Ciplukan diperkirakan mirip dengan
Ashwaganda. Adapun senyawa bioaktif yang terkandung di dalam Ciplukan diantaranya
withanolids, physalin, karotenoid,glikosida flavonol, dan etanol (Ramesh & Mahalakshmi,
2014). Kandunganwithanolids dan physalin diperkirakan berpotensi sebagai obat
anikanker(Widodo et al., 2010). Kandungan senyawa bioaktif yang terdapat di dalam suatu
tanaman tentunya dipengaruhi oleh faktor genetik (Hao et al., 2010).
Faktor genetik sangat berkaitan dengan variasi genetik yang mungkin dapat terjadi.
Penelitian biomedis yang mempelajari fungsi gen tentunya sangat mempertimbangkan
dampak
dari variasi genetik yang ditimbulkan Variasi genetik dapat memengaruhi aktivitas metabolit
yang dihasilkan. Adanya variasi genetik akan menyebabkan adanya variasi metabolit (Hao et
al.,
2015). Satu populasi tanaman yang berada dalam satu spesies tentu dapat menunjukkan
adanya
tingkat variasi genetik yang berbeda. Hal yang menyebabkan adanya variasi genetik dalam
satu
populasi yang berada dalam satu spesies adalah kondisi lingkungan dan aliran gen (Zamora et
al.,
2016; Freeland, 2005)
Tujuan penelitian ini untuk menguji variasi genetik yang terdapat pada tanaman
ciplukan.Pengujian variasi genetik pada tanaman obat sangat penting untuk mengetahui
spesies
sehingga tidak terdapat perbedaan efek farmakologis pada spesies tersebut.Pengujian ini
sangat
penting sebagai dasar pertimbangan dan aksesbilitas bagi masyarakat dalam menggunakan
tanaman ciplukan sebagai tanaman obat.Hasil analisis variasi genetik dapat dijadikan sebagai
acuan untuk pemilihan populasi dalam analisis farmakologis.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang permasalah yang telah di jelaskan permasalahan
yang mendasar dapat di dirumuskan sebagai berikut ‘’Bagaimana tumbuhan ciplukan
( Physalis
Angulate) ini dapat di manfaatkan sebagai minuman herbal’’. Berdasarkan rumusan masalah
yang di paparkan berikut ini adalah rincian pertanyaan
 bagaimana fariasi genetikyg terdapat pada ciplukan mempengaruhi tumbuhan herbal ini
.3 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian yang di buat adalah :
 Untuk mengetahui manfaat tumbuhan herbal ciplukan (Physalis Angulate )
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
 Sebagai media pembelajaran berbentuk herbalium
 sebagai media pembelajaran obat herbal teradisional berbentuk racikan herbal
1.5 Definisi oprasional
Adapun dari penelitian ini adalah:
 Tanaman ciplukakan (Physalis Angulate)
 Herbalium kering
 Racikan obat herbal teradisional
BAB 1

Pengertian Projek Penguatan Profil Pelajar


Pancasila

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)


P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas
pertanyaan mengenai peserta didik dengan kompetensi
seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan
Indonesia.
Projek tersebut dilakukan dengan menanamkan karakter
pada pribadi peserta didik berdasarkan nilai-nilai
pancasila.Kompetensi P5 memperhatikan beberapa faktor
yang dapat memberikan pengaruh, baik faktor internal atau
faktor eksternal. Adapun contoh faktor internal yang
diperhatikan adalah ideologi, sementara contoh dari faktor
eksternal adalah tantangan di era digital.
P5 berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus
bangsa yang unggul dan produktif. serta dapat turut
berpartisipasi dalam pembangunan global yang
berkesinambungan.Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya pelajar
Pancasila.Sementara Profil Pelajar Pancasila mendukung
visi tersebut dengan menjadikan Pelajar Indonesia sebagai
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila
TUJUAN P5
{Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila}

Tujuan p5 merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka,


yang dibentuk dalam rangka melakukan pemulihan
pembelajaran selama 2022-2024. Tujuan P5 antara lain
adalah untuk mengoptimalkan kemampuan siswa. P5
sendiri merupakan singkatan dari Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila.Selain itu, tujuan P5 untuk
menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang
ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak
diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran
tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata
pelajaran.
SEJARAH KOTA TUA

Batavia Lama adalah sebutan dari Kota Tua Jakarta merupakan pusat
perdagangan bagi Benua Asia pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Saat
ini Kota Tua Jakarta menjadi objek wisata di mana terdapat berbagai macam
bangunan atau gedung dengan arsitektur bergaya Eropa dan Cina. Gedung -
gedung tersebut sudah dibangun sejak abad ke-17. Tahun 1526, Fatahillah,
dikirim oleh Kesultanan Demak, menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di
kerajaan Hindu Pajajaran, kemudian dinamai Jayakarta. Kota ini hanya seluas
15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Tahun
1619, VOC menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon
Coen. Satu tahun kemudian, VOC membangun kota baru
bernama Batavia untuk menghormati Batavieren, leluhur bangsa Belanda. Kota
ini terpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini Lapangan Fatahillah.
Penduduk Batavia disebut "Batavianen", kemudian dikenal sebagai suku
"Betawi", terdiri dari etnis kreol yang merupakan keturunan dari berbagai etnis
yang menghuni Batavia.
Tahun 1635, kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung, di reruntuhan
bekas Jayakarta. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa lengkap
dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota ini diatur
dalam beberapa blok yang dipisahkan oleh kanal.[1] Kota Batavia selesai
dibangun tahun 1650. Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC di Hindia
Timur. Kanal-kanal diisi karena munculnya wabah tropis di dalam dinding kota
karena sanitasi buruk. Kota ini mulai meluas ke selatan setelah epidemi tahun
1835 dan 1870 mendorong banyak orang keluar dari kota sempit itu menuju
wilayah Weltevreden (sekarang daerah di sekitar Lapangan Merdeka). Batavia
kemudian menjadi pusat administratif Hindia Timur Belanda. Tahun 1942,
selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi Jakarta dan masih
berperan sebagai ibu kota Indonesiasampai sekarang.
Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekret yang resmi
menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan
untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang
masih tersisa di sana.
Meski dekret Gubernur dikeluarkan, Kota Tua tetap terabaikan. Banyak warga
yang menyambut hangat dekret ini, tetapi tidak banyak yang dilakukan untuk
melindungi warisan era kolonial Belanda
BAB2

SEJARAH KOTA JAKARTA


Sejak 1956, tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Sebelum ditetapkan sebagai ibu kota dan berkembang menjadi kota terbesar
Indonesia, wilayah yang saat ini dinamakan Jakarta mempunyai riwayat yang
sangat panjang. Riwayatnya sebagai tempat hunian manusia dimulai ketika
digunakan sebagai pemukiman sederhana pada zaman prasejarah. Hal ini
dapat diketahui dari situs-situs kepurbakalaan prasejarah yang ada di Jakarta.
Kemudian pada masa kekuasaan Kerajaan Tarumanegara, atau sekitar abad
ke-5 Masehi, wilayah ini dikenal bernama Sunda Kelapa. Sejak saat itu,
Sunda Kelapa sempat beberapa kali mengalami perubahan nama dan terus
tumbuh sebagai kota pusat perdagangan hingga akhirnya menjadi kota pusat
kekuasaan seperti sekarang ini
Antara tahun 397-1527, wilayah yang saat ini disebut Jakarta masih bernama
Sunda Kelapa dan berada di bawah kekuasaan kerajaan Hindu. Pada 1527,
Pangeran Fatahillah dari Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dan
mengubah namanya menjadi Jayakarta. Pergantian nama tersebut
diperkirakan terjadi pada 22 Juni, yang kemudian diperingati setiap tahunnya
sebagai hari jadi Kota Jakarta. Jayakarta mengalami perubahan nama
menjadi Batavia saat VOC menguasai wilayah ini pada 1619. Dalam
sejarahnya, nama Batavia mempunyai masa hidup yang sangat lama, yakni
hingga tiga abad lebih (1619-1942). Saat pendudukan Jepang di Indonesia
dimulai pada 1942, nama Batavia diganti menjadi Djakarta atau Djakarta
Tokubetsu Shi. Barulah setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945,
nama Jakarta tetap dipakai dengan meninggalkan nama Jepangnya. Pada
periode Kerajaan Tarumanegara, Jakarta yang masih menggunakan nama
Sunda Kelapa tumbuh menjadi sebuah kota pusat perdagangan. Menurut
kesaksian para musafir Portugis, Sunda Kelapa dipimpin oleh pejabat-pejabat
tinggi seperti Tumenggung Sang Adipati dan syahbandar. Kelimpahan hasil
perdagangan itulah yang memikat bangsa Portugis di Malaka untuk
membangun benteng di Sunda Kelapa. Namun, sebelum rencana itu berjalan,
Pangeran Fatahillah lebih dulu merebut Sunda Kelapa pada 1527 dan
mengubah namanya menjadi Jayakarta. Perdagangan di Jayakarta pun
semakin ramai hingga timbul persaingan di antara pedagang-pedagang
Eropa, khususnya Portugis, Belanda, dan Inggris. Orang-orang Eropa
tersebut saling berlomba untuk memperoleh konsesi dari penguasa
setempat untuk mendirikan kantor dagang. Pada 1619, Belanda
memindahkan kantor serikat dagang VOC dari Banten ke Jayakarta. 
KESENIAN KOTA JAKARTA

Kesenian kota jakarta yang harus dilestarikan

Ada banyak kesenian tradisional Betawi yang harus dijaga kelestariannya, Adjarian.
Yap, kesenian menjadi salah satu hal yang penting bagi masyarakat Betawi karena menjadi
salah satu kekayaan budaya masyarakat Betawi.
Suku Betawi sendiri adalah suku yang menetap di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Jakarta menjadi salah satu wilayah yang didatangi banyak pendatang dari berbagai daerah.
Walaupun begitu, suku Betawi tetap menjadi suku yang dominan di daerah tersebut.
Nah, menjaga kesenian tradisional merupakan tugas bersama sebagai masyarakat Indonesia.

1. Ondel-Ondel
Ondel-Ondel dikenal masyarakat luas sebagai kesenian khas Betawi. Boneka berukuran
sekitar dua meter ini biasanya hadir di acara-acara resmi maupun non resmi, mulai
pernikahan, ulang tahun Jakarta, kemerdekaan sampai orkes-orkes jalanan. Boneka Ondel-
Ondel biasa tampil berpasangan, dan diarak berkeliling dengan iringan musik tradisional.

2. Wayang Golek Betawi


Wayang khas Betawi ini dikenal sebagai Wayang Golek Betawi, di mana pertunjukannya
paduan dari berbagai kesenian Betawi, mulai Lenong hingga Gambang Kromong. Dalam
sejarahnya, Wayang Golek Betawi diketahui diciptakan oleh Tizar Purbaya. Hingga kini,
wayang milik Betawi ini memiliki tampilan unik, karena beberapa wayang mampu berubah
menjadi hantu maupun mengeluarkan asap.

3. Palang Pintu
Palang Pintu merupakan tradisi khas Betawi dalam menyambut tamu, sebab itu pelaksanaan
kesenian ini umum ditampilkan saat acara pernikahan, penerimaan tamu kehormatan dan
lain-lain. Prosesi Palang Pintu biasa diawali dengan pantun beriring musik marawis atau
tanjidor.

4. Tanjidor
Tanjidor merupakan musik kesenian khas Betawi yang dulunya dipersembahkan untuk orang-
orang Belanda. Kini iringan musik Tanjidor banyak digunakan sebagai iringan prosesi
pernikahan, acara pesta maupun lainnya. Umumnya pertunjukan Tanjidor akan diisi sekitar 7
sampai 10 personil, yang sering menggunakan alat musik klariet, terompet, piston, trombone,
dan lain-lain.

5. Lenong Betawi
Lenong merupakan pertunjukan peran khas Betawi yang dipercaya berkembang sejak abad
ke-19. Di masa awal perkembangannya, alur cerita Lenong banyak bertema kerajaan, seiring
kemajuan zaman cerita lenong Betawi banyak mengangkat tema keseharian dan balutan
komedi.
KEBUDAYAAN KOTA JAKARTA

kebudayaan DKI Jakarta


Kebudayaan DKI Jakarta adalah budaya mestizo atau suatu budaya campuran
dari beberapa etnis. Sejak zaman penjajahan Belanda, Jakarta adalah Ibu kota
Indonesia yang membuat orang-orang berdatangan dari seluruh Nusantara.

Kali ini kita akan membahas kebudayaan DKI Jakarta, yang terdiri dari berbagai
macam aspek, terdiri dari:

1.Rumah Adat DKI Jakarta


2.Pakaian Adat DKI Jakarta
3.Kesenian DKI Jakarta
4.Senjata Tradisional DKI Jakarta
5.Bahasa Daerah DKI Jakarta
6.Lagu Daerah DKI Jakarta

Daerah Khusus Ibukota Jakarta dihuni oleh beberapa suku bangsa atau etnis
antara lain:
Jawa
Sunda
Minang
Batak
Bugis.

Selain dari penduduk Nusantara, kebudayaan Jakarta juga banyak menyerap


dari kebudayaan negara luar negeri, seperti:
Budaya Arab
Tiongkok
India
Portugal.
Suku asli kota Jakarta yaitu suku Betawi, makin kesini suku Betawi sedikit
tergeser oleh suku suku pendatang, akhirnya sebagian suku Betawi ini
menyebar keluar dari jakarta ke wilayah-wilayah yang ada di provinsi Jawa
Barat dan Provinsi Banten. Khawatir akan menghilangnya budaya asli suku
Betawi maka pemerintah setempat mendirikan cagar budaya di Situ
Babakan.Suku Betawi merupakan suku asli kota Jakarta
KULINER KOTA JAKARTA

Sebagai ibu kota negara, Jakarta sudah bertahun-tahun menjadi pusat


akulturasi dan asimilasi berbagai macam budaya yang ada #DiIndonesiaAja.
Buat Sobat Pesona yang pernah ke Jakarta, pasti sering dong ketemu sama
orang dari berbagai daerah datang atau bahkan menetap di pusat kota
metropolitan ini? Nah, latar belakang yang bervariasi itu ternyata
memengaruhi dunia kuliner Jakarta, lho! Di sini Sobat Pesona bisa
menjumpai beraneka ragam sajian legendaris yang mempunyai karakter
berbeda-beda, mulai dari bakmi yang menggugah selera, es krim segar asli
dari Italia, sampai gabus pucung yang luar biasa gurihnya.

1.Soto Betawi H.Ma’ruf

Di Jakarta, siapa yang tak kenal Soto Betawi. Kuah soto Betawi merupakan
campuran santan dan susu yang memberinya cita rasa unik. Salah satu tempat
paling terkenal untuk menyantap soto ini adalah di Soto Betawi H.Ma’ruf. Selain
soto, di tempat ini kamu juga bisa mencicipi laksa dan sate Betawi yang terkenal
lezat. Soto Betawi H.Ma’ruf berada di Kompleks Taman Ismail Marzuki tepatnya
Jalan Cikini Raya No 73.

2.Warteg Warmo

Warteg Warmo merupakan warteg legendaris di Ibu Kota Jakarta. Warteg ini
sudah ada sejak 1970 dan masih eksis hingga saat ini sebagai salah satu Kuliner
Jakarta yang populer. Warteg Warmo menyediakan berbagai macam makanan
berat mulai dari tempe, tahu, hingga cumi. Warteg Warmo menjadi sangat
terkenal karena kerap disambangi pejabat mulai dari menteri hingga presiden.

3.Bubur Ayam Barito

Bubur Ayam Barito termasuk kuliner Jakarta yang sudah dikenal banyak orang.
Kuliner satu ini berada di daerah Jakarta Selatan, tepatnya di Gandaria Tengah,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bubur ayam ini berbeda dari bubur ayam pada
umumnya. Selain ditaburi ayam dan cakwe, bubur ini juga mengganti kerupuk
dengan cheese stick. Rasanya juga menjadi semakin gurih karena bubur ini
dilengkapi dengan tongchay.

4.Bubur Ayam Cikini H. Sulaiman

Selain bubur ayam Barito, di Jakarta kamu juga bisa menikmati Bubur Ayam
Cikini H. Sulaiman. Lokasi bubur ayam ini tak jauh dari stasiun MRT Cikini,
tepatnya di Jalan Cikini Raya. Ciri khas dari bubur ini adalah tidak berkuah dan
dilengkapi dengan kuning telur, cakue, dan suwiran ayam.

5.Bubur Kwang Tung

Bubur lain yang tak kalah legendaris adalah Bubur Kwang Tung. Kuliner Jakarta
ini berada di Pecenongan, Senopati, dan Kelapa Gading. Bubur Kwang Tung
menyajikan menu dengan isi yang melimpah. Tak hanya bubur, Bubur Kwang
Tung yang buka 24 jam untuk cabang Pecenongan ini juga menyediakan menu
lainnya seperti nasi goreng atau cah kailan.

6.Gado-gado Cemara

Gado-gado termasuk makanan khas Jakarta yang sangat legendaris. Di alan


Tanah Abang 5 No.36 terdapat warung gado-gado yang sudah ada sejak 1947
silam. Kini Gado-gado Cemara sudah dijalankan oleh generasi ketiga pemiliknya.
Gado-gado Cemara terkenal dengan bumbu kacangnya yang gurih dan ringan.

7.Gado-gado Bonbin

Selain Gado-gado Cemara, tempat makan gado-gado yang tak kalah lezat
lainnya adalah Gado-gado Bonbin. Kuliner Jakarta satu ini berlokasi di Jakarta
Pusat, tepatnya di Jalan Cikini 4 No 5. Selain gado-gado, menu asinan di tempat
ini juga terkenal kelezatannya. Menu lain yang juga ditawarkan di Gado-gado
Bonbin adalah mi ayam dan lontong.

8.Sate & Sop Kambing H. Mansyur

Bagi kamu pencinta olahan kambing, ate & Sop Kambing H. Mansyur ini bisa jadi
tujuan kulineranmu di Jakarta. Warung sate dan sop kambing ini berada di Jalan
KH Abdullah Syafei RT 12/RW 9, Bukit Duri. Selain olahan kambing, kamu juga
bisa ememsan sate ayam yang tak kalah lezat.

9.Bebek Kaleyo

Jika ingin menikmati olahan bebek di Jakarta, kamu bisa menuju Bebek Kaleyo
yang ada di Jalan Lapangan roos No.49, Tebet Timur. Olahan bebek di Bebek
Kaleyo terkenal dengan tekstur dagingnya yang empuk dan gurih. Bebek Kaleyo
terkenal selalu ramai saat jam makan siang atau makan malam.

10.Mie Ayam Gondangdia

Pencinta mi ayam wajib mencicipi kuliner Jakarta satu ini. Terletak di Jalan Cikini
IV No 12A, Mie Ayam Gondangdia sudah terkenal juara dengan rasa yang
ditawarkannya. Selain mi ayam, di sini kamu juga bisa menikmati lebih dari dua
puluh jenis masakan yang rata-rata merupakan chinese food.
BAB 3

SEJARAH KOTA TUA

Batavia Lama adalah sebutan dari Kota Tua Jakarta merupakan pusat perdagangan bagi
Benua Asia pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Saat ini Kota Tua Jakarta menjadi
objek wisata di mana terdapat berbagai macam bangunan atau gedung dengan arsitektur
bergaya Eropa dan Cina. Gedung - gedung tersebut sudah dibangun sejak abad ke-17.

Di kawasan Kota Tua terdapat 5 museum, yaitu Museum Bank Mandiri, Museum Bank
Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik Indonesia, Museum Fatahillah dan Museum
Wayang yang berada di dalam satu area bersama beberapa gedung tua lainnya, antara lain
Gedung Pos Indonesia, Gedung Kerta Niaga.
dan Cafe Batavia. Di tengah - tengah kawasan ini terdapat area terbuka yang pada akhir
pekan dijadikan tempat kegiatan seni dan budaya Indonesia. Dalam kawasan ini, pengunjung
dapat berbelanja barang - barang yang dijual pedagang kaki lima ataupun berkeliling dengan
menyewa sepeda onthel.

Tahun 1526, Fatahillah, dikirim oleh Kesultanan Demak, menyerang pelabuhan Sunda
Kelapa di kerajaan Hindu Pajajaran, kemudian dinamai Jayakarta. Kota ini hanya seluas 15
hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Tahun 1619, VOC
menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon Coen. Satu tahun kemudian,
VOC membangun kota baru bernama Batavia untuk menghormati Batavieren leluhur ,
bangsa Belanda. Kota ini terpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini Lapangan
Fatahillah.
MUSEUM – MUSEUM KOTA TUA

1.MUSEUM WAYANG

Pada awalnya, bangunan Museum Wayang merupakan sebuah gereja tua yang didirikan oleh
VOC dengan nama ‘de oude Hollandsche Kerk’ pada tahun 1640.
Bangunan ini terus berfungsi sebagai tempat beribadah penduduk dan tentara Belanda.
Lalu pada tahun 1732, bangunan ini direnovasi dan diubah namanya menjadi ‘de nieuwe
Hollandsche Kerk’ dan terus berdiri hingga tahun 1808 dengan fungsi yang sama.Namun, di
tahun yang sama, terjadi gempa yang
mengakibatkan gereja tersebut mengalami kerusakan di berbagai area.

2. MUSEUM SEJARAH

Sejarah Jakarta,Banyak orang menyebut museum ini dengan nama Museum Fatahillah.
Padahal, nama asli museum ini adalah Museum Sejarah Jakarta. Harga tiketnya tak berbeda
dengan dua museum sebelumnya, yakni Rp5.000. Sesuai namanya, museum ini berisi tentang
perjalanan sejarah Jakarta dari waktu ke waktu hingga menjadi modern seperti sekarang

Yayasan ini bertujuan mengumpulkan segala ihwal tentang sejarah kota Batavia. Sampai
akhirnya mulai dibuka untuk umum pada tahun 1939. Pada masa kemerdekaan, Museum Oud
Batavia berubah nama menjadi Museum Djakarta Lama dibawah naungan LKI (Lembaga
Kebudayaan Indonesia). Lambat laun berganti nama menjadi Museum Sejarah Jakarta yang
diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974. Pada masa kemerdekaan, Museum Oud Batavia
berubah nama menjadi Museum Djakarta Lama dibawah naungan LKI (Lembaga
Kebudayaan Indonesia). Lambat laun berganti nama menjadi Museum Sejarah Jakarta yang
diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974.
3. MUSEUM SENI RUPA KERAMIK

Seni Rupa dan Keramik dibangun pada tahun 1870. Sebagai badan peradilan tertinggi
Belanda (Raad van Justitie), maka pada masa pendudukan Jepang dan perjuangan
kemerdekaan Indonesia, gedung ini digunakan sebagai asrama militer . Selanjutnya pada
tahun 1967 digunakan sebagai Kantor Walikota Jakarta.
Dari tahun 1968 hingga 1975 gedung ini pernah digunakan sebagai Kantor Museum dan
Sejarah Jakarta. Pada tanggal 20 Agustus 1976 diresmikan sebagai Museum Seni Rupa oleh
Presiden Soeharto. Dan di gedung ini terdapat Museum Keramik yang diresmikan oleh Bapak
Ali Sadikin (Gubernur DKI Jakarta) pada tanggal 10 Juni 1977, kemudian pada tahun 1990
hingga sekarang menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.

KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah kota tua merupakan tempat bersejarah yang dimana tempat tersebut
sudah lama berdiri dan bisa juga menjadi tempat wisata maupun pengetahuan bagi seluruh
masyarakat,dan kota tua pun sebagai tanda bukti kemerdekaan Indonesia dari
peninggalan"sejarah Belanda.

SARAN
Sarannya adalah kita sebagai penerus generasi bangsa harus melestarikan dan mengenal lebih
jauh tentang sejarah-sejarah yang ada di kota Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA

Zahra.2022.Projek P5.Jakarta.Wikipedia

Dhanar.2022.Projek P5.Projek.Jakarta.Wikipedia

Rafi.2022.Projek P5.Jakarta. Wikipedia

Putra.2022.Projek P5.Jakarta. Wikipedia

Rahel.2022.Projek P5.Jakarta. Wikipedia

Anda mungkin juga menyukai