MENGENAI
PROFIL
PENDIDIKAN
PANCASILA
1. Yessa
Disusun oleh :
2. Freedy Rivaldo
3. Kent
4. Martin
5. Wellfritz
6. Westin
7. Elsa
8. Luccius
9. Natama
10. Putri Sondang
11. Anemsinta
T.P
2020 / 2021
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan berkah-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kami. Dengan rahmat dan berkah-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulisan makalah ini bisa terwujud tentu tidak lepas dari berbagai pihak yang
memberikan penugasan. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih
kepada:
Pak Henro Simanulang, selaku guru Agama dan Budi Pekerti di SMA Santo Tarcisius
Ibu Rosdiana Marbun, selaku guru Sejarah Indonesia di SMA Santo Tarcisius
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
terutama kepada Guru – guru yang memberikan penugasan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Apakah itu Profil Pelajar Pancasila ?.....................................................................5
B. Tujuan dari Profil Pelajar Pancasila.......................................................................5
C. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Sejarah......................................7
D. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Nasionalisme............................9
E. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Agama......................................9
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................................11
C. Refleksi.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
kepribadian yang baik. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
merupakan upaya penting dalam membentuk suatu karakter anak bangsa. Berbagai
kelemahan dalam menyampaikan pembelajaran siswa merasakan bosan dikarenakan
banyak pendidik yang menggunakan metode kurang tepat misalnya, ceramah. Ceramah
merupakan metode pembelajaran atau pengajaran yang lama dan siswa mendengarkan
yang diajarkan guru secara monoton. Hal tersebut membuat siswa bosan dengan
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Perkembangan di dunia
pendidikan telah menuangkan banyak aspirasi dan pemikiran dengan berbagai model
atau strategi pembelajaran yang membuat siswa tidak akan jenuh atau bosan dalam
belajar. Perkembangan ini menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
menyampaikan pelajaran dengan berbagai strategi menarik. Pasalnya guru dituntut
untuk menjadi pendidik yang selalu dinanti bukan yang ditakuti oleh siswanya sehingga
guru harus memberikan sesuatu yang berbeda dalam suatu pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu Profil Pelajar pancasila ?
3. Apa pengaruh Profil Pendidikan Pancasila dengan nilai agama, sejarah, dan
nasionalisme ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mencari tahu apa itu sebenarnya Profil Pelajar Pancasila
2. Untuk mencari tahu apa tujuan dibentuknya dan digiatkannya Profil Pelajar Pancasila
3.Untuk mencari tahu pengaruh dari Profil Pelajar Pancasila terhadap segi
Nasionalisme, Sejarah, dan Agama
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
5
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia
memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut
dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak
kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa
saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif
dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan
global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi
interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Bergotong royong
4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri
dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
6
5. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis
adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan
mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal.
Situasi yang terjadi dalam lingkungan saya adalah guru hanya mengajar materi apa yang
menjadi tuntutan kurikulum dan siswa belajar sesuai dengan yang disampaikan guru
7
atau buku. Potensi pada diri dan kepedulian terhadap lingkungan disisihkan demi
ketuntasan belajar yang mengutamakan kognitif siswa. Dengan menerapkan filosofi
pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara diharapkan mampu menanamkan budi pekerti
siswa dan meningkatkan daya nalar kritis sehingga mencerminkan pelajar yang cerdas
dan berbudi luhur. Pendidikan yang baik akan menjadikan negara yang berbudaya dan
memiliki peradaban yang baik dimasa mendatang.
Siswa diharapkan mampu mengaktualisasi diri dengan apa yang mereka pelajari di
bangku sekolah dan mengimplementasikannya dalam kehidupan, sehingga apa yang
mereka pelajari dapat dirasakan manfaatnya baik untuk diri sendiri maupun lingkungan
dalam segala kondisi termasuk dalam pandemic seperti sekarang. Siswa mampu
beradaptasi baik kondisi, lingkungan maupun perbedaan sehingga mencerminkan profil
pelajar Pancasila. Dampak yang diharapkan mencerminkan pelajar yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong
royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
8
D. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara dengan mewujudkan suatu konsep. Nasionalisme dalam bangsa
menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki identitas jati diri yang tidak dimiliki oleh
bangsa lain. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa
untuk menjadi bangsa yang benar-benar merdeka.
Oleh karena itu, di era modern ini di buat Profil pelajaran Pancasila yaitu perwujudan
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetisi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat harus dimiliki oleh pelajar
terutama dalam sisi nasionalisme setiap pelajar. Pelajar Indonesia harus
mempertahankan sikap nasionalismenya, sehingga pelajar bisa menumbuhkan rasa
saling menghargai dan terbentuknya budi luhur kepada bangsa nya. Sikap nasionalisme
ini juga harus dilestarikan oleh pelajar-pelajar Indonesia agar rasa cinta terhadap tanah
air tidak akan pernah luntur. Maka, melalui profil pelajar Pancasila pelajar Indonesia
dapat lebih menanamkan rasa nasionalisme di dalam diri mereka masing-masing dan
semakin menghargai semua jasa-jasa yang telah diberikan untuk Indonesia terutama
jasa-jasa pahlawan yang telah bersusah payah memperjuangkan Indonesia agar bisa
merdeka dari penjajah. Itulah tujuan utama dalam membuat para pelajar Indonesia
meneladani sikap nasionalisme seperti para pahlawan-pahlawan yang dahulu. Sehingga
pelajar Indonesia semakin gigih dalam mempertahankan kesatuan bangsanya. Terutama
dari gangguan bangsa lain yang ingin menjajah Indonesia lagi melalui berbagai cara.
9
Begitulah memang bahwa sejatinya napas dari Pancasila itu sendiri ialah Ketuhanan
Yang Maha Esa. Agama telah hadir dimuka bumi menjadi satu paket dengan proses
penciptaan manusia itu sendiri, oleh karena itu ketika siapapun mempersoalkan
eksistensi agama atau akan memisahkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dengan agama sama halnya memisahkan ikan dengan air atau memisahkan
manusia (mahluk hidup) dengan oksigen.
Dengan demikian Pancasila dan Agama tidak sekedar dapat berdampingan, justru lebih
dari itu dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
akan kehilangan makna jika tidak dijiwai nilai-nilai kebenaran universal agama
(Ketuhanan) itu sendiri.
Seperti yang dibacakan dengan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 yang berbicara mengenai
dasar negara:
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar negara sedangkan agama merupakan kaidah yang harus
dipedomani. Pancasila mampu berdampingan dengan agama Katholik dan agama
lainnya di Indonesia. Agama telah hadir dimuka bumi menjadi satu paket dengan proses
penciptaan manusia itu sendiri, oleh karena itu ketika siapapun mempersoalkan
eksistensi agama atau akan memisahkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dengan agama sama halnya memisahkan ikan dengan air atau memisahkan
manusia dengan oksigen. Dengan demikian Pancasila dan Agama tidak sekedar dapat
berdampingan, justru lebih dari itu dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Pancasila akan kehilangan makna jika tidak dijiwai nilai-nilai kebenaran universal
agama itu sendiri. « Serta agama-agama lainnya menurut kitab masing-masing. Secara
kebudayaan yakni dengan tiada egoisme agama.
Oleh karena itu, di era modern ini di buat Profil pelajaran Pancasila yaitu perwujudan
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetisi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat harus dimiliki oleh pelajar
terutama dalam sisi nasionalisme setiap pelajar. Sikap nasionalisme ini juga harus di
lestarikan oleh pelajar-pelajar Indonesia agar rasa cinta terhadap tanah air tidak akan
pernah luntur.
B. Saran
Walaupun kita tahu akan sangat sulit untuk mengimplementasikan nilai – nilai Pancasila
terhadap karakter siswa SMA Santo Tarcisius, karena tentu keberhasilan pembentukan
karakter Pancasila dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pemahaman terhadap nilai-nilai
11
Pancasila merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk membentuk karakter.
Karakter yang dimiliki siswa SMA Santo Tarcisius belum semuanya baik, karena masih
banyak karakter yang belum ideal. Jika tidak segera ditangani maka hal ini bisa
berdampak negatif. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Dengan adanya materi mengenai Pancasila diharapkan siswa untuk lebih aktif
mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila. Selain melalui pembelajaran yang ada
di kelas siswa juga harus lebih aktif memahami Pancasila secara mandiri melalui
kegiatan di luar pembelajaran. Selain meningkatkan pemahaman tentu juga harus diikuti
oleh pengamalan terhadap nilai-nilai tersebut. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan
karakter siswa untuk menjadi lebih baik, yakni yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Bagi siswa yang masih memiliki karakter belum baik agar meningkatkan pemahaman
terhadap nilai-nilai Pancasila dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam diri.
Orang tua juga mempunyai peran yang vital dalam pembentukan karakter siswa, oleh
karena itu orang tua harus lebih aktif membimbing siswa agar karakter siswa lebih baik.
Beberapa siswa mempunyai karakter yang masih belum ideal, oleh karena itu orang tua
diharapkan lebih memperhatikan siswa agar bisa mengontrol perkembangan karakter
siswa.
3. Bagi Sekolah
12
baik. Oleh karena itu sekolah harus berusaha meningkatkan karakter siswa melalui jalur
pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Nilai-nilai Pancasila juga harus
diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran.
C. Refleksi
Pendidikan Pancasila itu ialah pengajaran nilai-nilai luhur. Pendidikan Pancasila itu
diperlukan dalam kehiupan kita karena sesuatu yang kita lakukan harus berpegangan
dengan nilai-nlai pancasila. Pendidikan pancasila ini mulai kita kena dari tingkat
sekolah dasar hingga bangku perkuliahan. Pendidikan pancasila itu sudah beberapa
melakukan pergantian mulai dari PKn, PPKn, dan Pendidikan pancasila. Tapi
walaupun seperti itu memiiki tujuan yang sama yaitu untuk menanamkan nilai-nilai
yang baik bagi diri kita sehinnga para pelajar mengerti bagaimana seharusnya bertindak
dengan baik.setiap pelajar harus memiliki moral dan kepribadian yang baik di dalam
keluarga mau pun di luar keluarganya. Sebelum kita mengaplikasikan pendidikan
Pancasila itu di luar atau lingkungan masyarakat,kita bisa terapkan di keluarga kita
terlebih dahulu, seperti menghormati orang tua, menghormati abang atau kakak,
menyayangi adik berdoa saat ingin melakukan suatu hal, mau itu makan karena dalam
pendidikan Pancasila tidak hanya mengingatkan kita untuk ingat sesama manusia tapi
juga mengingatkan kita kepada sang pencipta, walaupun pada akhirnya dimasyarakat
kita itu berbeda-beda kepercayaan, ras, dan suku tapi kita punya tujuan yang sama.
Karena dengan mempelajari sejarah, kita dapat bercermin dari masa lalu, mengikuti dan
menambah hal baik yang telah terjadi dan belajar mencoba untuk tidak mengulangi hal
buruk yang telah terjadi.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://m-republika-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/m.republika.co.id/amp/
ov8zgl396?amp_gsa=1&_js_v=a6&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16126015185181&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fwww.republika.co.id
%2Fberita%2Fov8zgl396%2Fpancasila-dan-agama
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=2817
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila
14
15