Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MENGENAI
PROFIL
PENDIDIKAN
PANCASILA
1. Yessa
Disusun oleh :

2. Freedy Rivaldo
3. Kent
4. Martin
5. Wellfritz
6. Westin
7. Elsa
8. Luccius
9. Natama
10. Putri Sondang
11. Anemsinta

T.P
2020 / 2021

0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan berkah-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kami. Dengan rahmat dan berkah-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan makalah dengan judul “Profil


Pendidikan Pancasila”. Makalah ini sebagai salah satu penugasan dari mata pelajaran
Agama, Sejarah Indonesia, dan Kewaganegaraan pada SMA Santo Tarcisius, Dumai.

Penulisan makalah ini bisa terwujud tentu tidak lepas dari berbagai pihak yang
memberikan penugasan. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih
kepada:

Pak Henro Simanulang, selaku guru Agama dan Budi Pekerti di SMA Santo Tarcisius

Ibu Rosdiana Marbun, selaku guru Sejarah Indonesia di SMA Santo Tarcisius

Ibu Kristin, selaku guru Kewaganegaraan di SMA Santo Tarcisius

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan atas kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
terutama kepada Guru – guru yang memberikan penugasan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Apakah itu Profil Pelajar Pancasila ?.....................................................................5
B. Tujuan dari Profil Pelajar Pancasila.......................................................................5
C. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Sejarah......................................7
D. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Nasionalisme............................9
E. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Agama......................................9
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................................11
C. Refleksi.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peranan pendidikan sekarang ini semaking penting, karena untuk menumbuhkan dan
mengembangkan civic culture yang membutuhkan upaya sistematis agar generasi muda
tumbuh serta memahami tentang pengetahuan, keahlian, keterampilan, nilai – nilai
untuk memelihara dan melestarikan, menjaga karakter sebagai anak bangsa.
Menumbuhkan civic culture diperlukan upaya perumusan Civic Education di lembaga
pendidikan Indonesia secara sistematis. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
merupakan salah satu mata pelajaran berupaya dalam membentuk karakter generasi
muda yang memiliki budi pekerti baik dalam setiap perbuatan. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan bukanlah merupakan agenda baru di Indonesia. Proses globalisasi
yang melanda dunia sepanjang decade akhir abad 20 mendorong munculnya pemikiran
– pemikiran baru tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di berbagai
negara.

Pesatnya perkembangan tentang kebijakan pendidikan khususnya berkaitan tentang


pengembangan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai respon terhadap
perubahan – perubahan masyarakat di tingkat local dan global, menuntut bangsa –
bangsa di dunia untuk melakukan adaptasi kembali terhadap tuntutan lingkungan yang
bergerak serta berubah cepat. Pengembangan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan sebagai respon terhadap perubahan masyarakat tingkat lokal dan
global, diharapkan mampu mengarahkan karakterm nilai dasar, sejarah, dan masa depan
bangsa sesuai dengan pancasila.

Pentingnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia atas pertimbangan


lemahnya nilai – nilai dan karakter pada generasi muda saat ini. Diperlukannya
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai salah satu jalan terbaik mengubah
mentalitas masyarakat Indonesia agar menjadi warga negara yang memiliki karakter dan

3
kepribadian yang baik. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
merupakan upaya penting dalam membentuk suatu karakter anak bangsa. Berbagai
kelemahan dalam menyampaikan pembelajaran siswa merasakan bosan dikarenakan
banyak pendidik yang menggunakan metode kurang tepat misalnya, ceramah. Ceramah
merupakan metode pembelajaran atau pengajaran yang lama dan siswa mendengarkan
yang diajarkan guru secara monoton. Hal tersebut membuat siswa bosan dengan
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Perkembangan di dunia
pendidikan telah menuangkan banyak aspirasi dan pemikiran dengan berbagai model
atau strategi pembelajaran yang membuat siswa tidak akan jenuh atau bosan dalam
belajar. Perkembangan ini menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
menyampaikan pelajaran dengan berbagai strategi menarik. Pasalnya guru dituntut
untuk menjadi pendidik yang selalu dinanti bukan yang ditakuti oleh siswanya sehingga
guru harus memberikan sesuatu yang berbeda dalam suatu pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu Profil Pelajar pancasila ?

2. Apa tujuan dari Profil Pelajar pancasila ?

3. Apa pengaruh Profil Pendidikan Pancasila dengan nilai agama, sejarah, dan
nasionalisme ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mencari tahu apa itu sebenarnya Profil Pelajar Pancasila

2. Untuk mencari tahu apa tujuan dibentuknya dan digiatkannya Profil Pelajar Pancasila

3.Untuk mencari tahu pengaruh dari Profil Pelajar Pancasila terhadap segi
Nasionalisme, Sejarah, dan Agama

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apakah itu Profil Pelajar Pancasila ?


Sebelumnya, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki lima ideologi yang
sering kita sebut sebagai Pancasila yang tersusun atas Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan serta perwakilannya, dan yang
terakhir adalah Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka secara garis besar,
profil pelajar pancasila adalah pelajar – pelajar Indonesia yang diharapkan berperilaku
sesuai dengan nilai – nilai pancasila. Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

B. Tujuan dari Profil Pelajar Pancasila


Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kemendikbud bahwa Pelajar Pancasila adalah
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai – nilai pancasila. Maka tujuan
dari Profil Pelajar Pancasila adalah untuk menerapkan enam ciri pelajar Pancasila pada
seluruh murid – murid yang ada di Indonesia, yakni :

5
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia
memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut
dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak
kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa
saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif
dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan
global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi
interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan.

3. Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk


melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong
royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri
dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

6
 

5. Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis
adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan
mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
keputusan.

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal.

C. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Sejarah


Sebelum kita membicarakan pengaruh profil pelajar pancasila terhadap nilai sejarah,
tentunya kita perlu tahu terlebih dahulu mengenai latar belakang dari pendidikan yang
ada di Indonesia. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan. Pada umumnya pembelajaran di sekolah berfokus pada penyelesaian materi
tujuan pembelajaran dan kita lalai mengembangkan potensi pada diri siswa hingga budi
pekerti siswa. 

Situasi yang terjadi dalam lingkungan saya adalah guru hanya mengajar materi apa yang
menjadi tuntutan kurikulum dan siswa belajar sesuai dengan yang disampaikan guru

7
atau buku. Potensi pada diri dan kepedulian terhadap lingkungan disisihkan demi
ketuntasan belajar yang mengutamakan kognitif siswa. Dengan menerapkan filosofi
pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara diharapkan mampu menanamkan budi pekerti
siswa dan meningkatkan daya nalar kritis sehingga mencerminkan pelajar yang cerdas
dan berbudi luhur. Pendidikan yang baik akan menjadikan negara yang berbudaya dan
memiliki peradaban yang baik dimasa mendatang.

Siswa diharapkan mampu mengaktualisasi diri dengan apa yang mereka pelajari di
bangku sekolah dan mengimplementasikannya dalam kehidupan, sehingga apa yang
mereka pelajari dapat dirasakan manfaatnya baik untuk diri sendiri maupun lingkungan
dalam segala kondisi termasuk dalam pandemic seperti sekarang. Siswa mampu
beradaptasi baik kondisi, lingkungan maupun perbedaan sehingga mencerminkan profil
pelajar Pancasila. Dampak yang diharapkan mencerminkan pelajar yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong
royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Pendidikan Pancasila merupakan fundamental penting dalam kehidupan berbangsa dan


bernegara. Dengan pendidikan Pancasila, peserta didik diharapkan mampu menghargai
dan tidak melupakan sejarah yang pernah terjadi di tanah airnya. Dengan mereka
menghargai sejarah, mereka dapat semakin mencintai negaranya sendiri dibanding
negara lain.

Dengan pendekatan sejarah , diharapkan dapat memperoleh inspirasi untuk


berpartisipasi dalam pembangunan bangsa sesuai dengan program studi masing-masing.
Selain itu, juga dapat berperan serta secara aktif dan arif dalam berbagai kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta dapat berusaha menghindari  perilaku yang bernuansa
mengulangi kembali kesalahan sejarah.bangsa lemah dan penguasaan IPTEK  lemah,
maka bangsa Indonesia dapat kembali terjajah atau setidak-tidaknya daya saing bangsa
melemah. Implikasi dari pendekatan historis ini adalah meningkatkan motivasi
kejuangan bangsa dan meningkatkan motivasi belajar dalam menguasai IPTEK sesuai
dengan kebutuhan masing-masing.

8
D. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara dengan mewujudkan suatu konsep. Nasionalisme dalam bangsa
menunjukkan bahwa suatu bangsa memiliki identitas jati diri yang tidak dimiliki oleh
bangsa lain. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa
untuk menjadi bangsa yang benar-benar merdeka.

Oleh karena itu, di era modern ini di buat Profil pelajaran Pancasila yaitu perwujudan
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetisi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat harus dimiliki oleh pelajar
terutama dalam sisi nasionalisme setiap pelajar. Pelajar Indonesia harus
mempertahankan sikap nasionalismenya, sehingga pelajar bisa menumbuhkan rasa
saling menghargai dan terbentuknya budi luhur kepada bangsa nya. Sikap nasionalisme
ini juga harus dilestarikan oleh pelajar-pelajar Indonesia agar rasa cinta terhadap tanah
air tidak akan pernah luntur. Maka, melalui profil pelajar Pancasila pelajar Indonesia
dapat lebih menanamkan rasa nasionalisme di dalam diri mereka masing-masing dan
semakin menghargai semua jasa-jasa yang telah diberikan untuk Indonesia terutama
jasa-jasa pahlawan yang telah bersusah payah memperjuangkan Indonesia agar bisa
merdeka dari penjajah. Itulah tujuan utama dalam membuat para pelajar Indonesia
meneladani sikap nasionalisme seperti para pahlawan-pahlawan yang dahulu. Sehingga
pelajar Indonesia semakin gigih dalam mempertahankan kesatuan bangsanya. Terutama
dari gangguan bangsa lain yang ingin menjajah Indonesia lagi melalui berbagai cara.

E. Pengaruh Profil Pelajar Pancasila terhadap Nilai Agama


Pancasila adalah dasar negara sedangkan agama merupakan kaidah yang harus
dipedomani. Pancasila, mengakui dan menghormati nilai-nilai ketuhanan dan
keagamaan. Pancasila mampu berdampingan dengan agama Katholik dan agama
lainnya di Indonesia.

9
Begitulah memang bahwa sejatinya napas dari Pancasila itu sendiri ialah Ketuhanan
Yang Maha Esa. Agama telah hadir dimuka bumi menjadi satu paket dengan proses
penciptaan manusia itu sendiri, oleh karena itu ketika siapapun mempersoalkan
eksistensi agama atau akan memisahkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dengan agama sama halnya memisahkan ikan dengan air atau memisahkan
manusia (mahluk hidup) dengan oksigen.

Dengan demikian Pancasila dan Agama tidak sekedar dapat berdampingan, justru lebih
dari itu dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
akan kehilangan makna jika tidak dijiwai nilai-nilai kebenaran universal agama
(Ketuhanan) itu sendiri.

Seperti yang dibacakan dengan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 yang berbicara mengenai
dasar negara:

"Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing


orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan. Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah
Tuhan menurut petunjuk Isa Al Masih, yang Islam menurut petunjuk Nabi Muhammad
SAW, orang Budha menjalankan ibadatnya menurut kitab kitab yang ada padanya.
Serta agama-agama lainnya menurut kitab masing-masing. Tetapi marilah kita
semuanya ber-Tuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap
orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan leluasa. Segenap rakyat hendaknya
ber-Tuhan. Secara kebudayaan yakni dengan tiada egoisme agama. Dan hendaknya
Negara Indonesia satu negara yang ber-Tuhan”

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar negara sedangkan agama merupakan kaidah yang harus
dipedomani. Pancasila mampu berdampingan dengan agama Katholik dan agama
lainnya di Indonesia. Agama telah hadir dimuka bumi menjadi satu paket dengan proses
penciptaan manusia itu sendiri, oleh karena itu ketika siapapun mempersoalkan
eksistensi agama atau akan memisahkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dengan agama sama halnya memisahkan ikan dengan air atau memisahkan
manusia dengan oksigen. Dengan demikian Pancasila dan Agama tidak sekedar dapat
berdampingan, justru lebih dari itu dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

Pancasila akan kehilangan makna jika tidak dijiwai nilai-nilai kebenaran universal
agama itu sendiri. « Serta agama-agama lainnya menurut kitab masing-masing. Secara
kebudayaan yakni dengan tiada egoisme agama.

Oleh karena itu, di era modern ini di buat Profil pelajaran Pancasila yaitu perwujudan
pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetisi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat harus dimiliki oleh pelajar
terutama dalam sisi nasionalisme setiap pelajar. Sikap nasionalisme ini juga harus di
lestarikan oleh pelajar-pelajar Indonesia agar rasa cinta terhadap tanah air tidak akan
pernah luntur.

B. Saran
Walaupun kita tahu akan sangat sulit untuk mengimplementasikan nilai – nilai Pancasila
terhadap karakter siswa SMA Santo Tarcisius, karena tentu keberhasilan pembentukan
karakter Pancasila dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pemahaman terhadap nilai-nilai

11
Pancasila merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk membentuk karakter.
Karakter yang dimiliki siswa SMA Santo Tarcisius belum semuanya baik, karena masih
banyak karakter yang belum ideal. Jika tidak segera ditangani maka hal ini bisa
berdampak negatif. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memberikan saran sebagai
berikut:

1. Bagi Siswa

Dengan adanya materi mengenai Pancasila diharapkan siswa untuk lebih aktif
mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila. Selain melalui pembelajaran yang ada
di kelas siswa juga harus lebih aktif memahami Pancasila secara mandiri melalui
kegiatan di luar pembelajaran. Selain meningkatkan pemahaman tentu juga harus diikuti
oleh pengamalan terhadap nilai-nilai tersebut. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan
karakter siswa untuk menjadi lebih baik, yakni yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Bagi siswa yang masih memiliki karakter belum baik agar meningkatkan pemahaman
terhadap nilai-nilai Pancasila dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam diri.

2. Bagi Orang Tua

Orang tua juga mempunyai peran yang vital dalam pembentukan karakter siswa, oleh
karena itu orang tua harus lebih aktif membimbing siswa agar karakter siswa lebih baik.
Beberapa siswa mempunyai karakter yang masih belum ideal, oleh karena itu orang tua
diharapkan lebih memperhatikan siswa agar bisa mengontrol perkembangan karakter
siswa.

3. Bagi Sekolah

Sekolah merupakan tempat utama dalam meningkatkan pemahaman nilai-nilai Pancasila


siswa. Selain itu sekolah mempunyai tanggung jawab untuk membentuk karakter siswa
untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu sekolah diharapkan untuk lebih
memperhatikan perkembangan karakter siswa agar perkembangannya bisa terkontrol
dengan baik. Nilai-nilai Pancasila bisa dijadikan alternatif untuk membentuk karakter
siswa. Masih terdapat beberapa siswa SMA Santo Tarcisius mempunyai karakter belum

12
baik. Oleh karena itu sekolah harus berusaha meningkatkan karakter siswa melalui jalur
pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Nilai-nilai Pancasila juga harus
diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran.

C. Refleksi
Pendidikan Pancasila itu ialah pengajaran nilai-nilai luhur. Pendidikan Pancasila itu
diperlukan dalam kehiupan kita karena sesuatu yang kita lakukan harus berpegangan
dengan nilai-nlai pancasila. Pendidikan pancasila ini mulai kita kena dari tingkat
sekolah dasar hingga bangku perkuliahan. Pendidikan pancasila itu sudah beberapa
melakukan pergantian mulai dari PKn, PPKn, dan Pendidikan pancasila. Tapi
walaupun seperti itu memiiki tujuan yang sama yaitu untuk menanamkan nilai-nilai
yang baik bagi diri kita sehinnga para pelajar mengerti bagaimana seharusnya bertindak
dengan baik.setiap pelajar harus memiliki moral dan kepribadian yang baik di dalam
keluarga mau pun di luar keluarganya. Sebelum kita mengaplikasikan pendidikan
Pancasila itu di luar atau lingkungan masyarakat,kita bisa terapkan di keluarga kita
terlebih dahulu, seperti menghormati orang tua, menghormati abang atau kakak,
menyayangi adik berdoa saat ingin melakukan suatu hal, mau itu makan karena dalam
pendidikan Pancasila tidak hanya mengingatkan kita untuk ingat sesama manusia tapi
juga mengingatkan kita kepada sang pencipta, walaupun pada akhirnya dimasyarakat
kita itu berbeda-beda kepercayaan, ras, dan suku tapi kita punya tujuan yang sama.
Karena dengan mempelajari sejarah, kita dapat bercermin dari masa lalu, mengikuti dan
menambah hal baik yang telah terjadi dan belajar mencoba untuk tidak mengulangi hal
buruk yang telah terjadi.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://m-republika-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/m.republika.co.id/amp/
ov8zgl396?amp_gsa=1&amp_js_v=a6&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16126015185181&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.republika.co.id
%2Fberita%2Fov8zgl396%2Fpancasila-dan-agama

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=2817

http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila

14
15

Anda mungkin juga menyukai