Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LANDASAN PENDIDIKAN

Disusun oleh:

1. Dita Sri Rahayu (23220007)


2. Indi Antica T. (23220039)
3. Novia Fitri Lestari (23220025)
4. Ferdian Akmal Saputra (23220011)

Dosen Pengajar: Sely Ayu Lestari M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

IKIP PGRI BOJONEGORO


i
A. Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, karunia,
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
bertujuan untuk menguraikan sejarah pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
Indonesia secara rinci. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan di Indonesia, yang memiliki peran penting dalam membentuk
karakter warga negara yang berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila.

Sejak masa penjajahan Belanda hingga era Reformasi dan kontemporer, pendidikan ini telah
mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan
masyarakat. Sejarah panjang pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mencerminkan
perjuangan bangsa Indonesia dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai dasar negara.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan mungkin tidak mencakup
semua aspek yang relevan. Namun, kami berharap makalah ini dapat memberikan gambaran
yang komprehensif tentang perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
Indonesia.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan inspirasi dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat dan mendorong pembaca untuk lebih memahami pentingnya
pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membangun masyarakat yang adil,
makmur, dan berkeadilan.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya
memahami dan mempromosikan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia.

Terima kasih.

Bojonegoro,26 Oktober 2023

ii
Penulis

Daftar isi

Halaman Judul ........................................................................................................ i

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Daftar Isi ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 2

1. Latar Belakangan Masalah ..................................................................................... 2

2. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………... 3

1. Pengertianagama islam ........................................................................................ 3

2. Pengertian kegiatan ibadah agama islam ............................................................. 4

3. Jenis kegiatan ibadah agama islam ...................................................................... 8

4. Implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari ..................................... 8

5. Dampak tidak menjalankan ibadah agama islam ................................................ 10

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………. 22

1. Kesimpulan ......................................................................................................... 22

2. Saran ................................................................................................................... 22

iii
iv
Latar Belakang

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia telah menjadi hal yang sangat
penting sepanjang sejarah negara ini. Sejak masa penjajahan hingga era kemerdekaan,
pendidikan ini telah berkembang seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat.
Pancasila, sebagai dasar negara, adalah ideologi yang mendasari negara Indonesia. Oleh
karena itu, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan dalam setiap
warga negara Indonesia. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan alat utama
dalam mencapai tujuan tersebut.

Namun, seiring dengan perkembangan sosial, politik, dan budaya, peran pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan telah berubah seiring waktu. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk
menyelidiki sejarah dan perkembangan pendidikan ini agar kita dapat memahami peran serta
tantangan yang dihadapi dalam konteks masyarakat yang semakin beragam dan berubah.

v
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:

 Bagaimana perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia


sepanjang sejarah, mulai dari masa penjajahan hingga konteks kontemporer?

 Apa peran pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter


warga negara Indonesia?

 Apa saja tantangan dan masalah yang dihadapi dalam mengembangkan pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia saat ini?

 Bagaimana pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontribusi pada


memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat yang semakin
beragam?

vi
Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah:

Untuk menguraikan sejarah perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di


Indonesia secara rinci, dari masa penjajahan hingga konteks kontemporer.

Untuk menjelaskan peran penting pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam


membentuk karakter warga negara Indonesia yang berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila.

Untuk mengidentifikasi tantangan dan masalah yang dihadapi dalam pengembangan


pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia saat ini.

Untuk menjelaskan bagaimana pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontribusi


pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat yang semakin
beragam.

Dengan rumusan masalah dan tujuan ini, diharapkan makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam konteks Indonesia yang terus berubah.

Visi Pendidikan Kewarganegaraan diperguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan
pedoman dalam pengembangan dan penyelenggarakan program studi, guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan
pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang
harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan
bangsanya.

Misi Pendidikan Kewarganegaraan diperguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa


menetapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan
bermoral.

vii
Oleh karena itu kompetensi yang diharapkan mahasiswa adalah untuk menjadi ilmuwan dan
profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokrasi dan berkeadaban.
Selain itu kompetensi yang diharapkan agar mahasiswa menjadi warganegara yang memiliki
daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai
berdasarkan sistem nilai pancasila.

Bagaimana perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia


sepanjang sejarah, mulai dari masa penjajahan hingga konteks kontemporer?

Perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia sepanjang


sejarah, mulai dari masa penjajahan hingga konteks kontemporer, mengalami evolusi
yang mencerminkan perubahan sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Berikut
adalah gambaran perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
sepanjang sejarah:Masa Penjajahan Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, pendidikan yang diberikan di Indonesia cenderung
bersifat kolonial dan lebih menekankan pendidikan agama. Materi pelajaran lebih
berorientasi pada agama Kristen dan pendidikan dasar untuk warga pribumi.
Meskipun demikian, nilai-nilai lokal dan budaya Indonesia tetap ada dalam
pendidikan informal, seperti melalui tradisi lisan dan adat istiadat.Masa Perjuangan
Kemerdekaan Selama periode perjuangan kemerdekaan, pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan mulai diberikan kepada masyarakat dengan fokus pada membangun
semangat patriotisme dan nasionalisme. Pancasila sebagai dasar negara dinyatakan
dalam proklamasi kemerdekaan tahun 1945, dan pendidikan ini digunakan untuk
menyebarkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila serta mendorong kesadaran
kewarganegaraan.Era Orde Lama dan Orde Baru
Pada masa Orde Lama dan Orde Baru, pemerintah mengembangkan kurikulum
pendidikan yang menekankan Pancasila sebagai ideologi negara. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan diintegrasikan dalam kurikulum nasional. Tujuannya
adalah mengajarkan nilai-nilai Pancasila, mempromosikan persatuan dan kesatuan,
dan membentuk karakter warga negara yang berkomitmen pada Pancasila. Selama
periode ini, pemahaman tentang Pancasila sering diarahkan oleh pemerintah sesuai
dengan pandangan politik penguasa.Reformasi dan Era Kontemporer

viii
Sejak Reformasi tahun 1998, pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan telah
mengalami perubahan signifikan. Kurikulumnya diperbarui untuk lebih inklusif,
mengakomodasi pluralisme, dan menghormati hak asasi manusia. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di era kontemporer lebih terbuka terhadap berbagai
pandangan dan metode pengajaran yang beragam. Fokusnya adalah memahami nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar negara dan menciptakan warga negara yang aktif dalam
proses demokrasi, menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta mendorong partisipasi
masyarakat dalam pembangunan negara.Dalam era kontemporer, pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan juga dihadapkan pada tantangan globalisasi,
teknologi informasi, dan isu-isu kekinian. Pengembangan kurikulum dan metode
pengajaran terus disesuaikan dengan perubahan zaman untuk memastikan bahwa
pendidikan ini tetap relevan dan efektif dalam membentuk karakter warga negara
yang cinta tanah air dan berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila.
Perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia adalah cermin dari
perjalanan sejarah bangsa ini, yang dipengaruhi oleh perubahan zaman, ideologi politik, dan
kebutuhan masyarakat. Meskipun telah mengalami perubahan, pendidikan ini tetap menjadi
salah satu pilar penting dalam membentuk karakter warga negara Indonesia.

Apa peran pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter


warga negara Indonesia?

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk karakter warga negara Indonesia. Peran ini melibatkan pemahaman,
penghayatan, dan penerapan nilai-nilai Pancasila serta kesadaran akan hak dan kewajiban
sebagai warga negara. Berikut adalah beberapa peran penting dari pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam membentuk karakter warga negara Indonesia:

Menginternalisasi Nilai-Nilai Pancasila: Pendidikan Pancasila membantu warga negara


Indonesia untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dasar Pancasila seperti keadilan
sosial, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan. Ini membantu membangun moralitas yang
kuat dan kesadaran etis dalam masyarakat.

Menggalang Persatuan dan Kesatuan: Pancasila adalah landasan ideologi negara yang
menekankan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Pendidikan ini membantu
memperkuat pemahaman bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam suku,
agama, dan budaya, dan bahwa persatuan adalah kunci keberhasilan dan keharmonisan.

ix
Meningkatkan Kesadaran Kewarganegaraan: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
memperkenalkan warga negara pada hak dan kewajiban mereka dalam konteks negara. Ini
termasuk hak untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi, hak asasi manusia, dan kewajiban
untuk menjaga keamanan dan perdamaian negara.

Mendorong Partisipasi Aktif dalam Pembangunan Negara: Dengan pemahaman yang


kuat tentang nilai-nilai Pancasila dan hak serta kewajiban sebagai warga negara, individu
didorong untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan negara. Mereka menjadi agen
perubahan yang berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Memupuk Rasa Cinta Tanah Air: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan membantu
memupuk rasa cinta tanah air dan nasionalisme di kalangan warga negara. Ini menciptakan
keterikatan emosional dengan Indonesia sebagai negara dan dorongan untuk melindungi,
memajukan, dan memperbaiki negara ini.

Menghormati Pluralisme dan Keadilan Sosial: Pendidikan ini juga mempromosikan nilai-
nilai pluralisme dan keadilan sosial. Warga negara diajarkan untuk menghormati perbedaan
dalam masyarakat dan berkontribusi pada terciptanya keadilan sosial.

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Toleransi: Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, toleransi, dan penghargaan
terhadap pandangan yang berbeda. Ini memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi
dalam dialog yang produktif dan mendukung demokrasi yang kuat.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah upaya untuk membangun karakter warga
negara yang tidak hanya memiliki pemahaman tentang hukum dan peraturan, tetapi juga
memiliki integritas moral, kepedulian sosial, dan komitmen pada nilai-nilai demokrasi dan
Pancasila. Dalam masyarakat yang semakin kompleks dan beragam, peran pendidikan ini
menjadi kunci untuk menciptakan warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi
positif dalam pembangunan negara.

Apa saja tantangan dan masalah yang dihadapi dalam mengembangkan pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia saat ini?

Dalam mengembangkan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia saat ini,


ada sejumlah tantangan dan masalah yang perlu dihadapi. Beberapa di antaranya termasuk:

Ketidaksetaraan Akses: Tidak semua lapisan masyarakat memiliki akses yang sama ke
pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Terutama di daerah pedesaan dan daerah
terpencil, akses terbatas ke fasilitas pendidikan dan kurangnya sumber daya dapat menjadi
hambatan dalam penyediaan pendidikan ini kepada semua warga negara.

Kualitas Pengajaran yang Bervariasi: Kualitas pengajaran pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan dapat bervariasi dari satu sekolah atau lembaga pendidikan ke yang lain.
Faktor seperti kualifikasi guru, materi pelajaran, dan metode pengajaran dapat memengaruhi
kualitas pendidikan tersebut.

x
Perubahan Kurikulum yang Berkelanjutan: Indonesia sering mengalami perubahan
kurikulum pendidikan, dan hal ini dapat mempengaruhi pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Guru dan siswa harus beradaptasi dengan perubahan tersebut, dan
perubahan yang terlalu sering atau mendalam dapat memengaruhi stabilitas dan konsistensi
dalam pendidikan ini.

Perubahan Sosial dan Teknologi: Dalam era digital, pengaruh media sosial dan teknologi
informasi dapat membentuk pandangan masyarakat tentang isu-isu sosial dan politik.
Tantangan dalam membantu siswa memahami informasi yang akurat dan menganalisis berita
palsu (hoaks) menjadi relevan dalam pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Kepentingan Politik dan Ideologis: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di masa


lalu telah terpengaruh oleh ideologi politik pemerintah yang berkuasa. Beberapa pemerintah
mungkin mencoba memanipulasi pendidikan ini untuk menciptakan pemahaman yang sesuai
dengan pandangan politik mereka, yang dapat mengurangi kemandirian intelektual siswa.

Kurangnya Kesadaran dan Minat: Beberapa siswa mungkin kurang tertarik atau kurang
peduli terhadap pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, menganggapnya sebagai mata
pelajaran yang kurang menarik atau relevan. Hal ini dapat menjadi tantangan dalam
memotivasi siswa untuk benar-benar memahami dan menghargai materi pelajaran ini.

Pengaruh Eksternal Negatif: Globalisasi dan pengaruh budaya asing dapat mengganggu
pemahaman nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan yang autentik. Terdapat bahaya bahwa
budaya konsumerisme dan individualisme dapat menggantikan nilai-nilai nasional.

Isu Kebijakan: Kebijakan pendidikan, termasuk anggaran, rekrutmen guru, dan penilaian,
dapat memengaruhi kualitas dan efektivitas pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Tantangan terkait kebijakan pendidikan mungkin membatasi perkembangan pendidikan ini.

Mengatasi tantangan ini memerlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,
lembaga pendidikan, guru, siswa, dan masyarakat. Penting untuk mengembangkan kurikulum
yang relevan, meningkatkan kualifikasi guru, memastikan akses yang setara, dan
mempromosikan pemahaman nilai-nilai Pancasila serta kewajiban dan hak kewarganegaraan.
Upaya ini akan membantu menjaga integritas pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dalam membentuk karakter warga negara Indonesia yang cinta tanah air, beradab, dan
berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila.

xi

Anda mungkin juga menyukai