LANDASAN PENDIDIKAN
Disusun oleh:
KEWARGANEGARAAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, karunia,
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
bertujuan untuk menguraikan sejarah pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
Indonesia secara rinci. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan di Indonesia, yang memiliki peran penting dalam membentuk
karakter warga negara yang berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila.
Sejak masa penjajahan Belanda hingga era Reformasi dan kontemporer, pendidikan ini telah
mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan
masyarakat. Sejarah panjang pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mencerminkan
perjuangan bangsa Indonesia dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai dasar negara.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan mungkin tidak mencakup
semua aspek yang relevan. Namun, kami berharap makalah ini dapat memberikan gambaran
yang komprehensif tentang perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
Indonesia.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan inspirasi dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat dan mendorong pembaca untuk lebih memahami pentingnya
pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membangun masyarakat yang adil,
makmur, dan berkeadilan.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya
memahami dan mempromosikan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia.
Terima kasih.
ii
Penulis
Daftar isi
1. Kesimpulan ......................................................................................................... 22
2. Saran ................................................................................................................... 22
iii
iv
Latar Belakang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia telah menjadi hal yang sangat
penting sepanjang sejarah negara ini. Sejak masa penjajahan hingga era kemerdekaan,
pendidikan ini telah berkembang seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat.
Pancasila, sebagai dasar negara, adalah ideologi yang mendasari negara Indonesia. Oleh
karena itu, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan dalam setiap
warga negara Indonesia. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan alat utama
dalam mencapai tujuan tersebut.
Namun, seiring dengan perkembangan sosial, politik, dan budaya, peran pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan telah berubah seiring waktu. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk
menyelidiki sejarah dan perkembangan pendidikan ini agar kita dapat memahami peran serta
tantangan yang dihadapi dalam konteks masyarakat yang semakin beragam dan berubah.
v
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
Apa saja tantangan dan masalah yang dihadapi dalam mengembangkan pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia saat ini?
vi
Tujuan Penulisan
Dengan rumusan masalah dan tujuan ini, diharapkan makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam konteks Indonesia yang terus berubah.
Visi Pendidikan Kewarganegaraan diperguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan
pedoman dalam pengembangan dan penyelenggarakan program studi, guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan
pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang
harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan
bangsanya.
vii
Oleh karena itu kompetensi yang diharapkan mahasiswa adalah untuk menjadi ilmuwan dan
profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokrasi dan berkeadaban.
Selain itu kompetensi yang diharapkan agar mahasiswa menjadi warganegara yang memiliki
daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai
berdasarkan sistem nilai pancasila.
viii
Sejak Reformasi tahun 1998, pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan telah
mengalami perubahan signifikan. Kurikulumnya diperbarui untuk lebih inklusif,
mengakomodasi pluralisme, dan menghormati hak asasi manusia. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di era kontemporer lebih terbuka terhadap berbagai
pandangan dan metode pengajaran yang beragam. Fokusnya adalah memahami nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar negara dan menciptakan warga negara yang aktif dalam
proses demokrasi, menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta mendorong partisipasi
masyarakat dalam pembangunan negara.Dalam era kontemporer, pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan juga dihadapkan pada tantangan globalisasi,
teknologi informasi, dan isu-isu kekinian. Pengembangan kurikulum dan metode
pengajaran terus disesuaikan dengan perubahan zaman untuk memastikan bahwa
pendidikan ini tetap relevan dan efektif dalam membentuk karakter warga negara
yang cinta tanah air dan berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila.
Perkembangan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia adalah cermin dari
perjalanan sejarah bangsa ini, yang dipengaruhi oleh perubahan zaman, ideologi politik, dan
kebutuhan masyarakat. Meskipun telah mengalami perubahan, pendidikan ini tetap menjadi
salah satu pilar penting dalam membentuk karakter warga negara Indonesia.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk karakter warga negara Indonesia. Peran ini melibatkan pemahaman,
penghayatan, dan penerapan nilai-nilai Pancasila serta kesadaran akan hak dan kewajiban
sebagai warga negara. Berikut adalah beberapa peran penting dari pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam membentuk karakter warga negara Indonesia:
Menggalang Persatuan dan Kesatuan: Pancasila adalah landasan ideologi negara yang
menekankan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Pendidikan ini membantu
memperkuat pemahaman bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam suku,
agama, dan budaya, dan bahwa persatuan adalah kunci keberhasilan dan keharmonisan.
ix
Meningkatkan Kesadaran Kewarganegaraan: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
memperkenalkan warga negara pada hak dan kewajiban mereka dalam konteks negara. Ini
termasuk hak untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi, hak asasi manusia, dan kewajiban
untuk menjaga keamanan dan perdamaian negara.
Memupuk Rasa Cinta Tanah Air: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan membantu
memupuk rasa cinta tanah air dan nasionalisme di kalangan warga negara. Ini menciptakan
keterikatan emosional dengan Indonesia sebagai negara dan dorongan untuk melindungi,
memajukan, dan memperbaiki negara ini.
Menghormati Pluralisme dan Keadilan Sosial: Pendidikan ini juga mempromosikan nilai-
nilai pluralisme dan keadilan sosial. Warga negara diajarkan untuk menghormati perbedaan
dalam masyarakat dan berkontribusi pada terciptanya keadilan sosial.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah upaya untuk membangun karakter warga
negara yang tidak hanya memiliki pemahaman tentang hukum dan peraturan, tetapi juga
memiliki integritas moral, kepedulian sosial, dan komitmen pada nilai-nilai demokrasi dan
Pancasila. Dalam masyarakat yang semakin kompleks dan beragam, peran pendidikan ini
menjadi kunci untuk menciptakan warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi
positif dalam pembangunan negara.
Apa saja tantangan dan masalah yang dihadapi dalam mengembangkan pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia saat ini?
Ketidaksetaraan Akses: Tidak semua lapisan masyarakat memiliki akses yang sama ke
pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Terutama di daerah pedesaan dan daerah
terpencil, akses terbatas ke fasilitas pendidikan dan kurangnya sumber daya dapat menjadi
hambatan dalam penyediaan pendidikan ini kepada semua warga negara.
x
Perubahan Kurikulum yang Berkelanjutan: Indonesia sering mengalami perubahan
kurikulum pendidikan, dan hal ini dapat mempengaruhi pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Guru dan siswa harus beradaptasi dengan perubahan tersebut, dan
perubahan yang terlalu sering atau mendalam dapat memengaruhi stabilitas dan konsistensi
dalam pendidikan ini.
Perubahan Sosial dan Teknologi: Dalam era digital, pengaruh media sosial dan teknologi
informasi dapat membentuk pandangan masyarakat tentang isu-isu sosial dan politik.
Tantangan dalam membantu siswa memahami informasi yang akurat dan menganalisis berita
palsu (hoaks) menjadi relevan dalam pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Kurangnya Kesadaran dan Minat: Beberapa siswa mungkin kurang tertarik atau kurang
peduli terhadap pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, menganggapnya sebagai mata
pelajaran yang kurang menarik atau relevan. Hal ini dapat menjadi tantangan dalam
memotivasi siswa untuk benar-benar memahami dan menghargai materi pelajaran ini.
Pengaruh Eksternal Negatif: Globalisasi dan pengaruh budaya asing dapat mengganggu
pemahaman nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan yang autentik. Terdapat bahaya bahwa
budaya konsumerisme dan individualisme dapat menggantikan nilai-nilai nasional.
Isu Kebijakan: Kebijakan pendidikan, termasuk anggaran, rekrutmen guru, dan penilaian,
dapat memengaruhi kualitas dan efektivitas pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Tantangan terkait kebijakan pendidikan mungkin membatasi perkembangan pendidikan ini.
Mengatasi tantangan ini memerlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,
lembaga pendidikan, guru, siswa, dan masyarakat. Penting untuk mengembangkan kurikulum
yang relevan, meningkatkan kualifikasi guru, memastikan akses yang setara, dan
mempromosikan pemahaman nilai-nilai Pancasila serta kewajiban dan hak kewarganegaraan.
Upaya ini akan membantu menjaga integritas pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dalam membentuk karakter warga negara Indonesia yang cinta tanah air, beradab, dan
berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila.
xi