Anda di halaman 1dari 6

MENGENAL P5 DALAM KURIKULUM MERDEKA DAN

CONTOH PENERAPANNYA

Beberapa dekade terakhir, tenaga pendidik dan praktisi pendidikan di seluruh dunia mulai
menyadari bahwa mempelajari berbagai hal di luar kelas dapat membantu peserta didik berkembang
dengan lebih baik. Mempelajari hal-hal di kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kepekaan dan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya. Gagasan tentang pentingnya mempelajari
hal-hal di luar kelas tersebut pernah disampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia,
bahwa Pernyataan Ki Hadjar Dewantara tersebut tedengar sangat hangat dan mulia bagi pendidikan
bangsa ini. Namun, dalam praktiknya hal tersebut belum dilakukan secara optimal dalam sistem
pendidikan saat ini. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan cita-cita pendidikan bangsa tersebut,
hadirlah Kurikulum Merdeka beserta inovasi-inovasi yang menyertainya dalam bentuk Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Projek tersebut merupakan salah satu sarana untuk
mencapai berbagai target dalam Profil Pelajar Pancasila. Dalam praktiknya, projek tersebut
diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk „mengalami pengetahuan‟
sebagai sebuah proses penguatan karakter sekaligus sebagai bentuk belajar secara nyata dari
lingkungan sosialnya.

Apa itu Profil Pelajar Pancasila? Apa saja poin-poin yang terdapat dalam Projek P5? dan
Bagaimana penerapannya? Simak penjelasan sampai akhir ya!

Apa itu Profil Pelajar Pancasila dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?

Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan,
pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profill pelajar Pancasila (pembelajaran kokurikuler),
dan ekstrakurikuler.

Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi utama meliputi:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.

Salah satu langkah untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila tersebut dilakukan melalui Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati
dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai
kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Gambaran Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek P5 dapat membantu siswa untuk lebih kooperatif dan kolaboratif dalam pembelajaran
(Sumber: Canva)

Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah
suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi,
memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang
telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi. Berdasarkan Kemendikbudristek
No.56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi
muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek tersebut dirancang terpisah dari intrakurikuler.
Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Contoh Penerapan P5 dalam Pembelajaran

Berikut merupakan beberapa contoh penerapan P5 dalam pembelajaran. Perlu ditekankan bahwa
projek tersebut dapat dilandasi studi kasus dan studi lapangan yang dilakukan oleh peserta didik.
Proses tersebutlah yang dapat memberikan kepekaan mereka terhadap berbagai isu sosial yang
terjadi di masyarakat.

1. Projek Pemberdayaan Lingkungan dan Konservasi Air

Akhir-akhir ini, di Ternate sering terjadi krisis air bersih karena mata air mengering. Kemudian Pak
Abdulah sebagai tenaga pendidik menyarankan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik
“Konservasi Air” sebagai tema projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selanjutnya pada projek
ini siswa belajar tentang siklus air, lalu menyelidiki penyebab keringnya mata air. Ternyata
sebabnya adalah kerusakan hutan di lereng Gunung Gamalama, akibat erupsi pada tahun
sebelumnya. Siswa dan sekolah sepakat membuat aksi penghijauan lereng gunung. Tenaga pendidik
kemudian menghubungi DLHK untuk mendapat bantuan bibit pohon. Setelah penanaman, siswa
kerap berkunjung untuk menjenguk dan merawat pohon mereka. Dimensi Akhlak Mulia, khususnya
Akhlak terhadap Alam, berkembang pesat pada diri siswa setelah menjalani projek profil ini.

2. Projek Pengelolaan Gurita untuk Ekonomi Kreatif

Ningsih seorang siswa SMP yang tinggal di desa nelayan gurita. Di sekolah, guru Ningsih
merancang projek profil bertopik “Detektif Gurita.“ Ningsih mengeksplorasi segala hal tentang
dunia gurita, mulai dari karakteristik dan cara hidup gurita, hingga bagaimana gurita mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat desanya. Sewaktu menyelidiki hal tersebut, Ningsih dan teman-teman
baru tahu bahwa gurita yang tidak laku biasanya hanya dibuang ke laut. Lalu dengan bimbingan
guru, Ningsih dan teman sekelasnya bersama-sama mengembangkan kreasi pangan olahan gurita
untuk memanfaatkan gurita yang tidak laku. Melalui projek tersebut, Ningsih telah berhasil
mengasah dimensi Kreatif dan Gotong Royong.

3. Projek Melatih Kedisiplinan dan Budaya Kerja yang Baik

Bu Reina adalah pengurus komite di SMK tempat puteranya bersekolah. 50% lulusan SMK tersebut
belum diterima bekerja. Dari observasi pada saat praktek, Bu Reina menemukan, siswa belum
memiliki budaya kerja yang baik. Bu Reina mendukung inisiatif Tim Fasilitator Projek Profil untuk
membuat projek profil bertema Kebekerjaan. Dengan bantuan dana dari komite, siswa melakukan
kunjungan ke industri dan merefleksikan budaya kerja yang baik di dunia industri. Siswa lalu
berdiskusi dan menyepakati budaya kerja yang ingin mereka latih, lalu menerapkannya di waktu
praktek. Di akhir projek profil, Bu Reina lega karena para siswa telah terbiasa bekerja secara
profesional baik secara mandiri maupun di dalam tim, cerminan berkembangnya dimensi Mandiri
dan Gotong-Royong.

Tema Projek dan Contoh Implementasinya

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat luas dan fleksibel. Masih banyak tema lainnya
yang dapat Bapak/Ibu terapkan untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik lagi. Berikut
merupakan beberapa contoh projek yang dapat Anda jadikan sebagai referensi materi ajar.

1. Gaya Hidup Berkelanjutan


Topik konservasi lingkungan: Gerakan peduli sampah untuk cegah banjir
2. Kearifan Lokal
SMK tata kecantikan: eksplorasi seni pranata acara adat Jawa
3. Bhinneka Tunggal Ika
Topik kerukunan antar-agama: Membuat dialog lintas agama bersama tokoh masyarakat
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
Jenjang SMP/SMA dan setara: Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di
kalangan remaja.
5. Suara Demokrasi
Eksplorasi sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih
kepala desa
6. Rekayasa dan Teknologi
Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab
permasalahan di sekitar satuan pendidikan.
7. Kewirausahaan
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.
8. Kebekerjaan
Kawasan industri sekitar Jakarta: budidaya dan pengolahan tanaman lokal Betawi

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan terkait Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila beserta contoh penerapannya. Simak terus artikel-artikel Guruinovatif untuk mengetahui
berbagai topik menarik lainnya seputar kurikulum merdeka dan Profil Pelajar Pancasila ya!
Semangat untuk semua guru di Indonesia! Bersama, mari kita transformasikan pendidikan bangsa
pada taraf yang lebih baik lagi! Salam Inovatif!

REKAYASA DAN TEKNOLOGI

Cara Mudah Membuat Saringan Air Sederhana


Mengingat saat ini kondisi air di sekitar sudah semakin memprihatinkan, tentu alat
penyaring air semakin dibutuhkan.
Apalagi, kuman dan berbagai virus sangat mudah mencemari air dan biasanya sangat sulit
untuk mengetahui kondisi air di rumah kita hanya dengan mata telanjang.
Jika tidak diatasi dengan baik, akan sangat membahayakan, kan?
Mengapa Saringan Air Sangat Penting?

Perbesar

Lewat proses penyaringan, air yang semula kurang bersih dan berkuman jadi lebih higienis
dan aman dikonsumsi.
Menyaring air juga dapat menghindarkan kita dari berbagai jenis bakteri berbahaya yang
terkandung dalam air kurang bersih seperti:

 Bakteri Salmonella

Bakteri Salmonella biasanya terdapat pada makanan dan juga air.


Efek mengkonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi bakteri ini adalah berbagai
penyakit seperti dehidrasi, sakit perut, diare, demam dan bahkan infeksi usus.

 E. Coli

Bakteri E. Coli sangat mudah muncul di lingkungan yang memang kurang higienis.
Jika sahabat mengkonsumsi air yang terkontaminasi bakteri E.Coli, efeknya bisa
menimbulkan penyakit diare biasa hingga diare berdarah.

 Hepatitis A

Virus hepatitis A adalah jenis virus mematikan yang biasanya menyerang organ tubuh
hati.
Penyakit dari virus ini bisa menyebabkan penurunan hingga kerusakan fungsi hati.
Beberapa gejala yang biasa timbul di antaranya demam, turun nafsu makan, nyeri perut
dan perubahan warna kulit menjadi kekuningan.
Itulah kenapa sahabat harus segera menyediakan penyaring air dari botol bekas untuk
pemakaian sehari-hari di rumah.
Selain ongkos yang dikeluarkan murah, cara membuatnya pun ternyata sangat mudah,
lho.

Persiapkan Bahannya

Perbesar

Proses penjernihan ini adalah proses penjernihan secara tradisional yang menggunakan
bahan-bahan alami.
Sahabat tidak perlu khawatir karena bahan-bahan alami yang digunakan dijamin aman
dan tidak berbahaya.
Teknik penyaringan ini juga telah dilakukan oleh banyak orang, jadi sudah terbukti
hasilnya.
Dalam prosesnya, teknik penyaringan ini membutuhkan beberapa bahan berikut ini:

 Ijuk
 Pasir halus
 Batu alam
 Kerikil
 Arang dari batok kelapa
 Sabut kelapa

Perbesar

Setiap bahan yang diperlukan tentu memiliki kegunaannya masing-masing, misalnya:

 Sabut kelapa, batu kerikil dan batu alam berguna untuk memfilter kotoran-kotoran
berukuran besar seperti lumut, daun, atau hewan.
 Ijuk dan arang sangat efektif untuk meminimalisir aroma tak sedap dan polutan di dalam
air.

Jadi pastikan semua bahan tersedia dengan lengkap, ya!


Proses Pembuatan

Perbesar

Beberapa bahan yang perlu dipersiapkan di antaranya:

 Botol plastic atau ember bekas yang telah dicuci


 Ijuk secukupnya
 Batu kerikil
 Arang
 Penyangga botol
 Kain kassa atau spons
 Tampungan air

Setelah bahan-bahan lengkap, sahabat bisa langsung mengikuti cara-cara berikut ini:

1. Letakkan kain kassa atau spons yang telah dicuci bersih di bagian paling bawah dari botol
atau ember.
2. Setelah itu, simpan ijuk secukupnya di atas kain kass atau spons dan kemudian padatkan.
3. Kemudian tempatkan arang dan sabut kelapa di atasnya dan tekan-tekan hingga cukup
padat.
4. Bahan terakhir adalah kerikil. Tuangkan batu kerikil ke dalam botol atau ember hingga
terisi penuh.
5. Siapkan penyangga botol atau ember untuk menyangga botol atau ember di posisi tegak
lurus agar bisa digunakan.
6. Jangan lupa tempatkan penadah air saringan di bawah mulut botol atau ember.

Bagaimana sahabat, sangat mudah untuk membuatnya, kan?

Anda mungkin juga menyukai