Anda di halaman 1dari 15

Profil Pelajar Pancasila

Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun


dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik
melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek
penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler.

1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kreatif 4


Esa dan Berakhlak Mulia
2 Berkebhinekaan global Mandiri 5
3 Gotong royong Bernalar kritis 6
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

❖ Membentuk tim fasilitator projek profil


❖ Mengidentifikasi tahapan kesiapan satuan
pendidikan dalam menjalankan projek profil
❖ Menentukan dimensi dan tema projek profil
❖ Merancang alokasi waktu projek profil
❖ Menyusun modul projek profil
❖ Menentukan tujuan pembelajaran
❖ Mengembangkan topik, alur aktivitas, dan
asesmen projek profil
Peran setiap pemangku kepentingan
Projek penguatan Profil Pancasila dikerjakan secara kolaboratif
dengan melibatkan banyak pihak untuk mengawasi, berproses,
dan mengevaluasi.

❖ Kepala satuan pendidikan : membentuk tim projek dan


aktif dalam perencanaan projek, mengawasi dan
mengelola pelaksanaan projek, membangun komunikasi
yang kolaboratif, mengembangkan kapasitas pendidik,
melakukan coaching berkala, memimpin refleksi,
evaluasi, dan asesmen
❖ Pendidik : bertanggung jawab dari perencanaan hingga
pelaksanaan projek, sebagai fasilitator, membimbing
dalam pelaksaan projek, sebagai pelaku asesmen
Peran setiap pemangku kepentingan
❖ Siswa : berperan aktif dalam pembelajaran
❖ Pengawas : pengawasan pelaksaan projek, memberikan
pendampingan dan pembinaan, memberikan informasi terbatu
terkait kurikulum, memberikan solusi alternatif
❖ Dinas provinsi dan kabupaten/kota : memastikan satuan
pendidikan memiliki sumber daya, sarana, prasarana yang
memadai, dukungan untuk meningkatkan kapasitas guru,
memastikan dan memgawasi keterlibatan antar pemangku
kepentingan
❖ Komite : memberikan pengawasan dan dukungan terkait
pelaksanaan projek
❖ Masyarakat selaku orang tua atau mitra : menjadi sumber
belajar yang bermakna bagi murid untuk mengidentifikasi isu yang
muncul dan menjadi sumber informasi.
Identifikasi Tahapan Kesiapan
❖ Tahapan awal : satuan pendidikan belum memiliki sistem
pembelajaran berbasis projek, pendidik belum
memahami, projek dilaksanakan secara internal
❖ Tahapan berkembang : memiliki dan menjalankan
pembelajaran berbasis projek, sudah dipahami sebagian
pendidik, mulai melibatkan pihak di luar sekolah untuk
membantu salah satu projek
❖ Tahapan lanjutan : pembelajaran berbasis projek sudah
menjadi kebiasaan dan terlaksana baik, konsep sudah
dipahami semua pendidik, sudah menjalin kerjasama
dengan pihak luar.
Tema Projek
(sesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerah)
Fase SD-SMA : 20-30% dari total jam pelajaran setahun dan terpisah dari mata pelajaran
SD I-V 252 JP,SD VI 224 JP

1. Gaya Hidup Berkelanjutan

2. Kearifan Lokal

3. Bhinneka Tunggal Ika

4. Rekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

5. Kewirausahaan
Gaya Hidup Berkelanjutan
Tema yang mengajak murid untuk memahami
dampak aktivitas manusia dan kontribusi yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan sekitar.
Contoh aktivitas manusia : perilaku membuang
sampah, penggunaan plastik, penggunaan kendaraan
Hal yang diharapkan dari tema ini :
1. Mengembangkan kemampuan berpikir
2. Membangun kesadaran
3. Mempelajari potensi krisis berkelanjutan
Isu-isu yang dapat diangkat disesuaikan dengan
daerahnya. Contoh isu:
1. Jakarta : situasi banjir
2. Bantargebang : pengelolaan sampah
3. Kalimatan : hutan sebagai paru-paru dunia
Gaya Hidup Berkelanjutan
Contoh : Pencemaran di sungai citarum
Topik : Revitalisasi sungai citarum
Fase A (Aktivitas sederhana) :Siswa dilibatkan dalam
pembuatan sistem pembuangan dan pemilahan sampah.

Fase B (Aktivitas mengumpulkan dan mengolah data) :


Siswa dIajak untuk mengolah dan mengumpulkan data
infografik hasil survei ttg perilaku membuang sampah dan
aktivitas disekitar sungai yang dapat mencemari sungai

Fase C (Aktivitas membuat kampanye sederhana) : Siswa


dapat berkolaborasi membuat kampanye sederhana baik
secara langsung maupun media sosial seperti ajakan
memisahkan sampah organik, kerjasama pengrajin karya
untuk mengolah sampah.
Kearifan Lokal
Tema tentang ciri khas bangsa pada suatu daerah sesuai
perbedaan alam dan lingkungna, tatanan kehidupan
masyarakat, dan kebudayaan.
Contoh kearifan lokal yang relevan saat ini: pelestarian alam dan lingkungan

Hal yang diharapkan dari tema ini :


1. Membangun rasa ingin tahu
2. Kemampuan menggali informasi dan pengetahuan

Contoh projek yang pernah dilaksanakan:


1. Fase A: Pekan Permainan Tradisional (melakukan permainan tradisional)
2. Fase B : Rumah Unik Masa Lampau (Anak membuat maket rumah tradisional)
3. Fase C : Sehari Sehelai Benang Setahun Selehai Kain (Anak melakukan riset
ttg kain dari daerahnya : informasi ttg cara pembuatan, bahan pembuatan,
simbolisasi warna dan corak kain, etimologi nama kain,serta penggunaan kain)
Bhinneka Tunggal Ika
Tema yang memperkenalkan keberagaman masyarakat di
Indonesia seperti suku, budaya, agama, kepercayaan yang dianut,
serta karakteristik diri seperti sifat,minat, potensi, dan lainnya.
Hal yang diharapkan dari tema ini :
1. Mempelajari berbagai perspektif seperti agama, budaya, dan kepercayaan
terhadap fenomena global
2. Kritis dan reflektif dalam menelaah masalah
3. Mengenal dan mempromosikan budaya kedamaian dan anti kekerasan.

Contoh isu tema


1. Radikalisasi
2. Toleransi umat beragama
3. Multikulturalisme
Bhinneka Tunggal Ika
Topik : Toleransi Antarumat Beragama
Fase A (Aktivitas sederhana) :Siswa mengidentifikasi emosi
dari orang-orang terdekat seperti orang tua, teman, dan guru
agar dapat lebih bersimpati serta berteman tanpa
memandagng agama: berdo’a sebelum belajar.

Fase B (Aktivitas memperkaya relasi sosial dan megenal


perbedaan) ; Siswa diperkenalkan dengan menghargai
teman yang sedang berdoa sebelum makan atau sedang
beribadah.

Fase C (Aktivitas membuat maket prototipe tata kota) :


Siswa berkolaborasi membuat maket prototipe tata kota dan
memastikan setiap masyarakat dengan agama resmi
mempunyai tempat ibadah dilingkungan sekitarnya.
Rekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
Tema yang berfokus pada kegiatan membangun produk
berteknologi yang memudahkan diri sendiri dan sekitarnya

Hal yang diharapkan dari tema ini :


1. Mengasah keterampilan berpikir kritis
2. Mempelajari dan mempraktikan proses rekayasa secara sederhana
3. Mengasah keterampilang coding
4. Memajukan budaya smart society
Contoh isu tema
1. Pembuatan desain inovatif untuk transportasi di masa depan seperti
transportasi sungai
Fase A: mengidentifikasi transportasi yang digunakan di sungai
Fase B : merancang maket transportasi di masa depan
Fase C : membuat desain dan prototipe sederhana alat transportasi sungai
hemat energi yang menerapkan prinsip hemat energi seoerti tata surya.
Kewirausahaan
Tema yang dapat dipilih untuk mengindentifikasikan potensi ekonomi
di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi
tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan
kejahteraan masyarakat.

Contoh isu : Tema bidang kuliner “ Yuk, berwirausaha memajukan kuliner daerah
kita!”
Fase A (Aktivitas sederhana dengan mengenali potensi produk daerah melalui rasa,
bentuk, tampilan dan kemasannya melalui observasi)
Fase B (Aktivitas kegiatan pemungutan dana melalui kegiatan seni dan acara amal,
siswa dapat membuat acara amal berupa penjualan makanan dan minuman lokal)
Fase C (Aktivitas membuat rancangan panduan pembuatan catatan keuangan
pribadi/kolektif/kas kelas)
Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Asesmen Formatif Asesmen diagnostik

•Digunakan pada awal perencanaan, lalu •Digunakan pada akhir projek


digunakan berkala •Asesmen dilakukan pendidik
•Asesmen awal dilakukan pendidik, •Bentuk asesmen : rubrik, presentasi,
selama projek profil yang menilai diorama, produk teknologi/seni, esai,
pendidik, siswa, mitra kolase, drama
•Bentuk asesmen : rubrik, umpan balik
lisan/tulisan, observasi, diskusi, presentasi,
jurnal, refleksi, esai.
THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai