Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TEMPAT

WISATA ALAM BERBASIS WEB DI KABUPATEN


POLEWALI MANDAR

Anisa Fajriani Nur1, Mustari S. Lamada2, Muliadi3


Universitas Negeri Makassar
1
anisanurfajriani98@gmail.com
2
mustarilamada@unm.ac.id
3
muliadi7404@unm.ac.id

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk menghasilkan
suatu produk Pengembangan Sistem Informasi Tempat Wisata Alam Berbasis Web Di Kabupaten Polewali Mandar. Model
pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prototyping. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara,
pemberian angket, studi dokumentasi dan studi literatur. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
standar kualitas ISO 25010. Metode analisis data penelitian menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil pengujian
menggunakan standar kualitas ISO 25010, Sistem Informasi Wisata Alam Polewali mandar telah memenuhi standar dimana: a)
Aspek functionality suitability dengan hasil presentase 100% dengan kriteria “Sangat Baik”, b) Aspek performance efficiency
hasil pagespeed sebesar 85% structure sebesar 86% dan waktu load sebesar 1,9 seconds, c) Aspek portability menunjukkan
bahwa sistem dapat berjalan dengan baik pada perangkat browser yang berbeda, d) Aspek compatibility menunjukkan sistem
dapat berjalan dengan baik, e) Aspek maintainability dengan kategori pencapaian telah memenuhi tiga standar pengujian Land, f)
Aspek Reliability 100% tanpa errors, g) Aspek security memiliki tingkat keamanan level 2 artinya medium, h) Aspek usability
dengan hasil persentase kelayakan sebesar 85% dengan kategori “Sangat Baik”.

Kata Kunci: Research and Development, Sistem Informasi, Prototype, ISO 25010.

I. PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya zaman, teknologi juga berkembang semakin pesat, dengan teknologi semua pekerjaan
menjadi lebih mudah, informasi apapun jadi lebih mudah untuk diketahui. Penggunaan teknologi oleh umat manusia
diawali dengan adanya pengubahan sumber daya alam menjadi berbagai macam alat-alat sederhana. Teknologi
informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya
sangat pesat (Rahman & Dewantara, 2017). Menurut (Purba, 2018)Teknologi Informasi merupakan istilah umum
yang digunakan untuk membantu manusia dalam membuat, menyimpan, mengubah, mengomunikasikan serta
menyebarkan informasi. Penerapan teknologi informasi dalam mengolah data-data penting saat ini merupakan suatu
hal yang sangat penting bagi pihak manajemen. Perusahaan akan sangat tertinggal jauh apabila tidak menerapkan
Teknologi informasi dalam setiap proses yang dilakukannya, termasuk didalamnya untuk pengefektifan suatu
keputusan.
Teknologi Informasi memiliki beberapa peranan dalam memudahkan tugas penggunanya, peranan tersebut
diantaranya: 1) teknologi informasi menggantikan peran manusia, dalam tugas ini, teknologi informasi melakukan
perubahan terhadap suatu tugas atau proses. 2) Memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi
terhadap suatu tugas atau proses. 3) Serta berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia, dalam hal ini,
teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses (Ilma, 2019).
Salah satu contoh dari teknologi informasi adalah internet, internet memudahkan pengguna untuk mengakses
apa saja yang dibutuhkan, dimana saja dan kapan saja. Internet akan menampilkan beberapa kajian yang berkaitan
dengan hal tersebut. Seperti contohnya dalam hal pariwisata, dengan teknologi informasi dan internet akan
memudahkan pengguna untuk memilih list tempat wisata yang diinginkan. Menurut (Tobing, 2019) Internet
merupakan salah satu media yang paling dicari, paling mudah di akses, dan paling mudah dalam mencari informasi
apapun termasuk informasi pembelajaran. Dengan adanya internet sangat membawa perubahan yang begitu besar
dalam berbagai bidang kehidupan. Tidak perlu menunggu lama jika ingin mencari informasi di internet karena
Pencarian informasi dari berbagai sumber dalam waktu singkat sangat membantu bagi masyarakat secara umum.
Orang-orang akan meluangkan waktu dan rela untuk mengorbankan istirahat mereka di hari libur demi
memanjakan mata melihat dan menikmati kekayaan alam yang ada dengan melakukan perjalanan wisata. Perjalanan
wisata tentunya membutuhkan informasi tentang tempat wisata yang akan didatangi, baik itu jarak, kondisi tempat
wisata, dsb. Demi memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sesuatu yang bisa memudahkan pengguna untuk
mengakses informasi tentang tempat wisata secara cepat dan mudah.
Menurut (Lengkong dkk., 2019) pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka
waktu tertentu dari suatu tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk
rekreasi atau untuk suatu kepentingan sehingga keinginannya dapat terpenuhi. Atau pariwisata dapat diartikan juga
sebagai suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain untuk rekreasi lalu kembali ke tempat semula.

Pengertian sistem secara umum adalah suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau bagian-bagian yang
memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling bekerjasama dan saling mempengaruhi satu sama
lain serta memiliki keterikatan pada rencana yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu pada lingkungan yang
kompleks. Sedangkan menurut (Romney & Steinbart, 2015) Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen
yang saling terhubung, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari sub sistem yang
lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar (Rasefta & Esabella, 2020).
Menurut (Sutabri, 2016) Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau interpretasi untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sitem pengolahan informasi mengolah data menjadi nformasi atau
tepatnya pengolah data dari betuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya (Ayu & Sholeha, 2019).
Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan
menyimpan data serta untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa
sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan(Triandini et al., 2019). Menurut (Amrullah,
2019) “Sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya (manusia dan komputer)
dikoordinasikan untuk mengubah masukan data menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran perusahaan.
Banyak tempat wisata di Kabupaten Polewali Mandar yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan, tetapi tidak
semua tempat wisata di Kabupaten Polewali Mandar diketahui oleh para wisatawan, hal tersebut terjadi karena
kurangnya informasi pengenalan objek wisata, salah satunya adalah Pantai Gonda Kecamatan Campalagian. Tempat
ini sangat berpotensi sebagai salah satu objek wisata karena tempat ini mempunyai keunikan yang jarang dimiliki
oleh tempat lain, salah satunya adalah hutan mangrove yang terletak di pinggir pantai, wisatawan dapat menyewa
perahu milik warga agar dapat menikmati keindahan pantai ini, serta keanekaragaman biota bawah laut yang dapat
dinikmati bagi para pengunjung yang ingin menyelam. Selain menjadi tempat wisata, Pantai Gonda juga sangat
berpengaruh bagi perekonomian masyarakat, karena pantai ini merupakan tempat para nelayan untuk melaut dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari, akan tetapi objek wisata ini masih terabaikan dan tersembunyi, bahkan belum
banyak masyarakat yang tahu. Hal itu terjadi diakibatkan sistem informasi yang belum memadai, maka dari itu
diperlukan sebuah sistem informasi yang bisa digunakan oleh para wisatawan baik didalam maupun diluar daerah
untuk melihat list-list tempat wisata beserta informasi detailnya agar dapat memilih tempat wisata yang ingin di
kunjungi di daerah Kabupaten Polewali Mandar.
Alasan ini yang menjadikan penulis membuat sebuah penelitian dengan judul: “Pengembangan Sistem
Informasi Tempat Wisata Berbasis Web Di Kabupaten Polewali Mandar”. Pembuatan sistem informasi ini,
menggunakan aplikasi XAMPP yang mempunyai kemampuan untuk menampilkan data sehingga dapat membantu
dalam pembuatan website. Sistem ini diharapkan dapat memudahkan penggunanya dalam menjelajahi tempat wisata
agar lebih mengetahui wisata-wisata apa saja yang ada di Polewali Mandar, pengguna tersebut tidak lain merupakan
Masyarakat umum, baik itu Pelajar, Mahasiswa, Pegawai maupun Pengusaha yang berpotensi menjadi wisatawan.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui hasil pengembangan sistem informasi tempat wisata berbasis
web di kabupaten polewali mandar, 2) Mengetahui hasil pengujian sistem informasi tempat wisata berbasis web di
kabupaten polewali mandar menggunakan standar ISO 25010, 3) Mengetahui tanggapan pengguna terhadap sistem
informasi tempat wisata alam berbasis web di kabupaten polewali mandar.

II. METODE PENELITIAN


Penelitian ini akan mengembangkan sistem informasi wisata berbasis web. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian dan pengembangan atau research & development (R&D). Dijelaskan oleh (Sugiyono, 2019) metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan rancangan produk baru, menguji keefektifan produk yang telah ada,
serta mengembangkan dan menciptakan produk baru.
Tempat penelitian merupakan wilayah atau lokasi dimana penelitian akan dilaksanakan. Sesuai dengan judul
penelitian, maka pengembangan sistem informasi wisata yang dilakukan oleh penulis dilakukan di Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar.
Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode prototype. Dengan model
pengembangan prototype yang bertujuan untuk merancang sistem informasi tempat wisata alam berbasis web di
kabupaten polewali mandar. Tahapan penelitian terdiri dari 7 tahapan yang meliputi: 1) Analisis kebutuhan, 2)
Membangun prototype, 3) Evaluasi prototype, 4) Mengkodekan sistem, 5) evalusi sistem, 6) Pengujian sistem, 7)
Penggunaan sistem.
Gambar 1 Tahapan Model Prototyping

Use case menjelaskan secara sederhana fungsi sistem dari sudut pandang user. Diagram ini menggambarkan
bagaimana penggunaan sistem oleh pengguna. Use case tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 Use Case

Activity diagram digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan aktivitas dari setiap menu yang ada di
dalam sistem. Activity diagram tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3 Activity diagram


Flowchart digunakan untuk menggambarkan urutan proses secara detail dalam sistem. Berikut merupakan
gambaran Flowchart sistem informasi wisata berbasis web di kabupaten polewali mandar:
Gambar 4 Flowchart Sistem
Pada tahap ini akan menggambarkan tampilan dari sebuah sistem, dapat berupa warna, bentuk dan tulisan yang
dibuat semenarik mungkin.

Gambar 5 Tampilan Home

Gambar 6 Gambar Halaman Objek Wisata

Gambar 7 Tampilan deskripsi wisata dan komentar


Gambar 8 Tampilan login admin

Gambar 9 Tampilan input wisata

Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kelayakan indikator berdasarkan standar ISO
25010. Pada pengujian analisis perangkat lunak dalam penelitian terhadap sistem informasi yang dikembangkan
dilakukan 8 pengujian dari 8 karakteristik kualitas standar ISO 25010 yang ada, yakni functional suitability,
compatibility, usability, portability, performance efficiency, Maintainability, Reliability dan Security.

Pada aspek functional suitability ditentukan berdasarkan hasil pengujian terhadap responden dalam bidang web
developer. Setiap item pertanyaan yang diajukan diukur dengan menggunakan skala Guttman, variabel yang diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala Guttman yang digunakan terdiri dari 2 kategori yang mana masing-
masing kategori memiliki nilai atau skor berbeda yang dibuat dalam bentuk checklist (√)

Tabel 1 Kriteria Penilaian Skala Guttman


No. Keterangan Skor
1. Ya Skor 1
2. Tidak Skor 0

Setelah didapatkan jawaban berdasarkan angket yang diberikan kepada responden, hasil skor tersebut kemudian
dihitung dengan matriks Feature Completeness untuk mengukur sejauh mana fitur-fitur yang ada didesian dapat
benar-benar diimplementasikan. Berikut adalah rumus perhitungan Feature Completeness.
𝐼
𝑋=
𝑃
Keterangan:
I = Jumlah fitur yang berhasil diimplementasikan
P = Jumlah fitur yang didesain
Hasil pengujian Feature Completeness kemudian diukur dengan interpretasi Feature Completeness, yaitu hasil
nilai x yang mendekati angka 1 mengindikasikan bahwa hampir semua fitur yang didesain berhasil diimplementasikan.
Sehinggapengujian karakteristik functionality suitability dikatakan sangat baik jika hasil X mendekati 1(0 ≤ x ≤ 1).

Tabel 2 Kategori Pemberian Skor dalam Matrik Future Completeness


Skor Kategori
0.5 ≤ X ≤ 1 Layak
0 ≤ X ≤ 0.4 Tidak Layak

Analisis perangkat lunak berdasarkan aspek usability dilakukan pengujian dengan angket respon guru dan
peserta didik berdasarkan uji coba media pembelajaran yang dikembangkan. User memberikan penilaian
menggunakan skala Likert dengan 5 kategori jawaban.

Tabel 3 Kategori Jawaban Skala Likert


Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup Baik 3
Tidak Baik 2
Sangat tidak Baik 1
Untuk mendapatkan hasil jawaban persentase hasil dari jawaban kuesioner menggunakan rumus berikut.

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑥100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Dimana skor maksimal dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut.

Skor maksimal= Jumlah responden x Jumlah pertanyaan x 5

Setelah mendapatkan hasil dari skor persentase kelayakan maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan tabel
konversi persentase kelayakan berikut.

Tabel 4 Konversi Persentase Kelayakan


Persentase Kelayakan Keterangan
81%-100% Sangat baik
61%-80% Baik
41%-60% Cukup baik
21%-40% Tidak baik
<20% Sangat tidak baik

Pengujian performance efficiency dimaksudkan untuk menguji tingkat efisiensi performa dari aplikasi yang
dikembangkan. Pengujian performance efficiency dilakukan dengan aplikasi software GTMetrix, dengan melakukan
pengujian efisiensi performa sistem ketika sedang bekerja. Hasil Laporan GTMetrix harus memenuhi waktu load
kurang dari 10 detik. Sehingga pengujian karakteristik performa efficiency bisa dikatakan tinggi.
Pengujian portability dilakukan dengan menjalankan spesifikasi hardware dan sistem operasi web dengan versi
yang berbeda. Jika web dapat berjalan dengan baik disetiap spesifikasi dan sistem operasi web yang diujikan maka
dapat disimpulkan media yang dikembangkan memenuhi aspek portability.
Pengujian aspek portability dilakukan dengan bantuan aplikasi bernama Cross Browser Testing. Aplikasi ini
merupakan alat penguji cross-browser yang dapat membantu menjalankan sistem berbasis web dan dapat
menampilkan sistem berbasis web pada berbagai macam versi web browser.
Pengujian compatibility dilakukan dengan menjalankan sistem informasi di beberapa spesifikasi hardware dan
sistem operasi android dengan berbagai versi serta resolusi layar yang berbeda. Jika aplikasi dapat berjalan dengan
baik disetiap spesifikasi dan sistem operasi android yang diujikan maka dapat disimpulkan media yang
dikembangkan memenuhi aspek compatibility.
Pengujian security dilakukan untuk menguji keamanan aplikasi web terhadap serangan atau attack kepada
sistem. Pengujian ini menggunakan tools Acunetix Web Vulnerability Scanner.
Pengujian aspek maintainability dilakukan secara operasional menggunakan instrumen pengujian dengan tiga
aspek. Hasil pengujian di lapangan menunjukan terdapat pesan peringatan pada sistem jika terdapat kesalahan
masukan dari user. Maintainability dapat diukur secara operasional yaitu instrumentation, consistency, dan simplicity.
Pengujian karakteristik reliability pada sistem informasi tempat wisata alam berbasis web di kabupaten polewali
mandar ini dilakukan dengan stress testing menggunakan software web server stress tool. Hasil laporan stress testing
harus memenuhi standar tingkat kesalahan kurang dari 1% sehingga pengujian karakteristik reability dikatakan tinggi,
jika sistem mampu menghasilkan tingkat keberhasilan lebih dari 99% dalam kondisi beban load yang diperkirakan.
Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan sehingga dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Adapun skala pengukuran yang digunakan yaitu skla likert. Jawaban setiap pertanyaan
menggunkan skala likert dengan skala 5. Pada pengujian validasi instrument dan validasi ahli konten, dilakukan
dengan memberikan angket kepada validator instrumen dengan menggunakan skala penilaian Likert dengan 5
kategori jawaban yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5 Kategori Jawaban Skala Likert


Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup Baik 3
Tidak Baik 2
Sangat tidak Baik 1
Setelah mendapatkan hasil dari skor persentase kelayakan maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan tabel
konversi persentase kelayakan berikut.

Tabel 6 Konversi Persentase Kelayakan


Persentase Kelayakan Keterangan
81%-100% Sangat baik
61%-80% Baik
41%-60% Cukup baik
21%-40% Tidak baik
<20% Sangat tidak baik

Untuk mendapatkan hasil jawaban persentase dari jawaban kuesioner menggunakan rumus berikut.

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑥100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengembangan sistem informasi tempat wisata alam berbasis web di kabupaten polewali mandar menggunakan
metode pendekatan Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) untuk menghasilkan sebuah sistem
informasi tempat wisata alam.

Pada analisis pengumpulan kebutuhan tahapan analisis pada sistem informasi wisata alam dilakukan dengan
menganalisis dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan sistem dengan melakukan observasi dan
wawancara langsung pada dinas pemuda olahraga dan pariwisata di kabupaten polewali mandar. Tujuan dari tahap
analisis kebutuhan adalah untuk mendapatkan informasi agar dapat membentuk sistem yang sesuai dengan
kebutuhan. dinas pemuda olahraga dan pariwisata di kabupaten polewali mandar perlu dibuatkan sistem yang dapat
mengelola data-data wisata agar lebih mudah dalam pengelolaan data wisata serta mempermudah dalam
mempromosikan tempat-tempat wisata alam yang ada di Polewali Mandar.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Polewali Mandar dan Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda pada tanggal 15 april 2021
dapatkan disimpulkan kebutuhan fungsional sebagai berikut:
1. Kurangnya Informasi wisata yang ada di Kabupaten Polewali mandar
2. Kurang lengkapnya informasi tentang objek wisata
3. Data-data tempat wisata
4. Penginputan data wisata dilakukan secara manual melalui Microsoft Word

Berdasarkan hasil dari pengumpulan kebutuhan, langkah selanjutnya adalah membangun prototyping. Langkah
ini dilakukan dengan membuat rancangan sementara yang berfokus dengan penyajian data kepada admin. Rancangan
terdiri dari: use case, activity diagram, flowchart, context diagram, data flow diagram, dan rancangan Interface. Jika
prototype yang dirancang telah sesuai maka proses dilanjutkan.

Evaluasi ini dilakukan oleh admin dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar
untuk mengetahui apakah prototype yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan, jika belum, maka prototipe akan
direvisi dengan mengulang langkah-langkah sebelumnya. Berdasarkan hasil evaluasi oleh admin, pengembang
diminta untuk:
a. Menambahkan menu hotel
b. Menambahkan visi dan misi dari dinas pemuda olahraga dan pariwisata kabupaten polewali mandar
c. Menambahkan logo polewali mandar pada sistem informasi yang akan dibuat

Dalam tahap pengkodean sistem ini, design yang sudah disepakati, diterjemahkan ke dalam Bahasa pemrograman
yang sesuai. Bahasa pemrograman web yang digunakan adalah Hypertext Preprocessor (PHP) dan sistem
pengelolaan database menggunakan MySQL.

Halaman Home merupakan halaman pertama yang muncul saat sistem diakses oleh user. Halaman ini
menampilkan informasi mengenai tempat wisata alam di Polewali Mandar.

Gambar 10 Halaman Home

Gambar 11 Halaman Wisata


Halaman ini menampilkan list-list beserta informasi tentang penyewaan Mobil, seperti lokasi, harga dan nomor
telepon dan akan muncul rute menuju alamat penyewaan mobil tersebut apabila user mengklik ikon dari penyewaan
mobil yang hendak di sewa.

Gambar 12 Tampilan Menu Transportasi

Halaman ini menampilkan list-list beserta informasi tentang Hotel tersebut, seperti lokasi, harga dan nomor
telepon dan akan muncul rute menuju hotel tersebut apabila user mengklik ikon dari hotel yang akan didatangi.
Gambar 13 Tampilan Menu Hotel
Halaman ini menampilkan list-list list-list beserta informasi tentang tempat makan seperti lokasi dan nomor
telepon, dan akan muncul rute menuju tempat makan tersebut apabila user mengklik ikon dari tempat makan yang
ingin didatangi.

Gambar 14 Tampilan Menu Kuliner


Halaman ini Menampilkan Penjelasan tentang tujuan dibuatnya system informasi wisata alam Polewali mandar
dan Visi Misi dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Polewali Mandar.

Gambar 15 Tampilan Menu About

Halaman ini Menampilkan contact, alamat serta jam kerja admin, apabila user yang memiliki kepentingan ingin
menghubungi admin.

Gambar 16 Tampilan Menu Contact

Halaman ini mengarahkan user untuk login dan apabila belum memiliki akun, user dapat melakukan register pada
pilihan daftar akun. Login ini diperuntukkan bagi user yang ingin menambahkan komentar.
Gambar 17 Tampilan Menu Login User
Pilihan ini akan muncul hanya apabila user telah melakukan login pada system informasi wisata alam Polewali
mandar.

Gambar 18 Tampilan Menu Komentar

Hasil Uji Validasi Instrumen Penelitian didapatkan rata-rata persentase masing-masing instrumen penelitian
sebesar 97% dan masuk ke kategori Sangat Baik, 94% dengan kategori Sangat Baik dan 95% masuk ke dalam
kategori Sangat Baik. Dengan melihat hasil rerata masing-masing instrumen, maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen yang digunakan dalam penelitian termasuk ke dalam kategori Sangat Baik.
Pengujian validasi konten terhadap sistem yang telah dikembangkan dilakukan menggunakan angket atau
instrumen penelitian yang telah divalidasi sebelumnya. Instrumen penelitian terdiri dari 19 pernyataan. Pengujian ini
dilakukan oleh 2 orang ahli konten, yaitu Udin Sidik Sidin, S.Pd, M.T. dan Nurul Mukhlisah Abdal, S.Si., M.Si
Jawaban dari setiap pernyataan menggunakan skala likert, hasil rata-rata persentase masing-masing ahli konten
adalah 85 dan masuk ke kategori Sangat Baik. Selanjutnya sistem yang telah dikembangkan siap dilakukan pengujian
berdasarkan standar kualitas ISO 25010.
Aspek functional Suitability uji validasi ahli media berfungsi untuk mengetahui kelayakan dari aplikasi media
pembelajaran yang dikembangkan. Hasil dari uji validasi media dijadikan bahan perbaikan terhadap media yang
dikembangkan. Media yang dikembangkan divalidasi oleh 2 oarng ahli media. Hasil yang didapatkan berdasarkan uji
validasi ahli media dapat dilihat apda tabel berikut.
Berdasarkan skor masing-masing jawaban yang diberikan oleh validator dilakukan perhitungan berdasarkan
rumusFuture Completeness berikut.
X = I/P
X = 35/35
X=1
Dari hasil pengujian didapatkan nilai X=1, sehingga berdasarkan tabel pemberian skor matriks Future
Completeness bisa disimpulkan bahwa aplikasi media pembelajaran interaktif yang dikembangkan memenuhi aspek
functionality suitability dan memiliki kualitas layak.

Gambar 19 Hasil pengujian Performance Efficiency menggunakan GTMetrix

Pengujian ini dilakukan dengan menghitung nilai skor dari halaman dan waktu respon yang diujikan menggunakan
GTMetrix. Hasil pagespeed sebesar 85% structure sebesar 86% dan waktu load sebesar 1,9 seconds. Website
dikatakan baik apabila waktu load setidaknya kurang dari 10 detik. Dari hasil tersebut sehingga dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi wisata alam telah memenuhi karakteristik performance efficiency.

Pengujian portability dari sistem ini menggunakan bantuan dari web testing tool yakni browserstack.com yaitu
pengetesan dilakukan dengan cross browser testing atau pengecekan sistem dengan menggunakan berbagai browser
pada desktop maupun mobile. Hasil dari pengujian portability diperoleh nilai rata-rata baik dalam pengujian
portability artinya sistem informasi wisata alam yang dirancang memiliki aspek portability yang baik. Hal ini
dibuktikan dengan mampunya sistem informasi yang di kembangkan berjalan di beberapa browser yang beda dengan
menggunakan browserstack.com.

Pengujian compatibility dilakukan dengan menjalankan sistem informasi di beberapa spesifikasi hardware dan
sistem operasi android dengan berbagai versi serta resolusi layar yang berbeda. Jika aplikasi dapat berjalan dengan
baik disetiap spesifikasi dan sistem operasi android yang diujikan maka dapat disimpulkan media yang
dikembangkan memenuhi aspek compatibility. Hasil pengujian compatibility menunjukkan bahwa selama pengujian
sistem informasi ini dapat berjalan dengan baik, tidak mengalami error dan tidak menunjukkan adanya penurunan
performa yang mengganggu perangkat lunak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persentase kesuksesan dari
pengujian berjalan dengan baik.

Pengujian reliability yang dilakukan pada sistem informasi salah satunya dengan menggunakan metode stress
testing, di mana stress testing merupakan pengujian yang menentukan ketahanan suatu software dengan menguji di
luar batas penggunaan normal. Tujuan utama dalam melakukan pengujian ini adalah untuk memaksa suatu program
terjadi crash dan mengetahui bagaimana program dapat bekerja kembali secepatnya, crash dapat disebabkan karena
banyaknya permintaan akses dari user yang banyak dalam waktu bersamaan.
Stress testing dalam pengujian ini menggunakan software Webserver Stress Tool 8, yang memiliki tiga aspek tes,
yakni click test, time test dan ramp test. Click test adalah aksi yang dilakukan untuk menguji ketahanan sistem yang
kemudian setiap aksi klik akan dihitung jeda waktu dan pengiriman yang dapat dilakukan oleh server jika diakses
secara bersamaan.

1) Click Test dengan menggunakan load konstan sehingga user memenuhi jumlah klik yang telah di generasi.
Berikut adalah hasil click test dengan jumlah run until 20 click per user, sebanyak 10 virtual user yang
mengakses dengan click delay 20 seconds seperti pada Gambar 2 Hasil pengujian click test yang dilakukan
diperoleh 0 errors seperti pada Gambar 3

2) Time Test dengan menggunakan jumlah load konstan pada waktu yang telah ditentukan. Pengujian time test
dilakukan dengan jumlah waktu 60 menit dengan jumlah user 10 virtual user dan waktu click delay 20 seconds
dilihat pada Gambar 4 Hasil pengujian time test diperoleh 0 errors seperti pada Gambar 5.

3) Ramp Test dengan menggunakan jumlah load yang semakin meningkat pada waktu yang ditentukan. Pengujian
ramp test dilakukan dengan jumlah waktu 60 menit dengan jumlah virtual user 10 orang dan waktu click delay
20 seconds dilihat pada Gambar 6 Hasil pengujian ramp test diperoleh 0 errors dilihat pada Gambar 7.

Pengujian maintainability dilakukan secara operasional untuk mengetahui apakah aplikasi yang dikembangkan
memenuhi aspek maintainability, yaitu instrumentation, consistency, dan simplicity.

Pada aspek security dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Acunetix Web Vulnerability versi 12.
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keamanan dari sistem yang dikembangkan. Hasil dari pengujian
dapat dilihat pada gambar.

Gambar 8 Hasil Pengujian Aspek Security


Pengujian aspek ini didapatkan hasil bahwa sistem informasi wisata alam memiliki tingkat keamanan level 2
artinya, tingkat ini berada dalam kategori medium. Aplikasi ini mengidentifikasi masih adanya kesalahan pada
konfigurasi server maupun kekurangan pengkodean pada web sehingga menjadikan sistem ini masih berada di level 2
atau medium.

Pengujian Usability bertujuan untuk mendapatkan tanggapan pengguna terhadap sistem yang dikembangkan. Uji
usability merupakan faktor yang sangat penting dalam pengembangan suatu website karena suatu website dibuat
untuk memenuhi kebutuhan pengguna sehingga memudahkan dalam penggunaan sistem. Pengujian Usability ini
menggunakan Kuesioner yang berisi 20 pertanyaan, dibagikan kepada 5 orang Pegawai Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata serta 30 orang Pengunjung wisata maupun calon pengunjung wisata. Berikut analisis hasil pengujian
aspek usability yang diperoleh. Berdasarkan hasil maka diperoleh jumlah skor total dari tanggapan 35 responden
terhadap sistem informasi wisata alam Polewali Mandar yang dirancang sebesar 85% berdasarkan tingkat
pengelompokan sesuai skala likert, maka skor yang diperoleh berada pada kategori adalah“Sangat Baik”. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa sistem telah memenuhi aspek usability. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada halaman
lampiran.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini telah menghasilkan sistem informasi tempat wisata alam kabupaten polewali mandar yang
berbasis website di mana telah dinyatakan layak untuk digunakan berdasarkan hasil uji coba kelayakan sistem.
Sistem informasi ini dapat digunakan untuk mengelola data wisata serta mencari informasi tentang tempat
wisata alam yang ada di Polewali Mandar yang mana dalam hal ini sistem informasi tersebut fleksibel untuk
digunakan kapan saja dan di mana saja.
2. Sistem informasi tempat wisata alam berbasis web di kabupaten polewali mandar yang diuji dengan
menggunakan 8 aspek dari ISO 25010, yaitu aspek functional suitability (Sangat Baik), performance efficiency
(Grade B), portability (Memenuhi), compatibility (Memenuhi), reliability (memenuhi), Maintainability
(memenuhi), security (Medium), dan usability (Sangat Baik).
3. Tanggapan pengguna terhadap sistem informasi tempat wisata alam berbasis web di kabupaten polewali
mandar yang telah dibuat menghasilkan tanggapan yang sangat baik menunjukkan bahwa sistem informasi
yang telah dibuat efektif sebagai sistem yang memberikan informasi yang baik, dan dapat digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Amelia, “Sistem Informasi Radio La Nugraha 105 Fm Berbasis Web Menggunakan Metode Prototype,” Skripsi.progr. Stud. Sist. Inf.,
2018.
[2] A. Anna, N. Nurmalasari, and A. E. Yusnita, “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Kantor
Camat Pontianak Timur,” J. Khatulistiwa Inform., vol. 6, no. 2, pp. 107–118, 2018, doi: 10.31294/khatulistiwa.v6i2.153.
[3] D. F. Amrullah, “Sistem Informasi Penyewaan Alat Outdoor Berbasis Web Di Shelter Outdoor,” Fak. Tek. Univ. Muhammadiyah
Magelang, vol. 02, no. 01, pp. 41–50, 2019.
[4] F. Ayu and W. Sholeha, “Rancang bangun sistem informasi penjadwalan mata pelajaran berbasis web pada smart center pekanbaru,” Intra-
Tech, vol. 3, no. 1, pp. 38–48, 2019, [Online]. Available: https://www.journal.amikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/article/view/39.
[5] D. S. Cahyono, F. Nugrahanti, and A. T. Hendrawan, “Aplikasi pemasaran berbasis website pada percetakan morodadi komputer magetan,”
Pros. Semin. Nas. Teknol. Inf. dan Komun., vol. 2, no. 1, pp. 129–134, 2019, [Online]. Available:
https://jurnal.dcc.ac.id/index.php/jusinta/article/view/235.
[6] F. Haswan, “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Penduduk Kelurahan Sungai Jering Berbasis Web Dengan Object Oriented
Programming,” J. Teknol. Dan Open Source, vol. 1, no. 2, pp. 92–100, 2018, doi: 10.36378/jtos.v1i2.23.
[7] R. ILMA, “Implementasi Transaksi Jual Beli Di Pasar Sandang Tegalgubug Dalam Perspektif Syariah,” Iai Bunga Bangsa Cirebon Tahun
2019, pp. 1–67, 2019.
[8] M. D. Irawan and S. A. Simargolang, “Implementasi E-Arsip Pada Program Studi Teknik Informatika,” J. Teknol. Inf., vol. 2, no. 1, p. 67,
2018, doi: 10.36294/jurti.v2i1.411.
[9] M. S. Lamada, A. S. Miru, and R.- Amalia, “Pengujian Aplikasi Sistem Monitoring Perkuliahan Menggunakan Standar ISO 25010,” J.
Mediat., vol. 3, no. 3, 2020, doi: 10.26858/jmtik.v3i3.15172.
[10] C. M. Lengkong, R. Sengkey, and B. A. Sugiarso, “Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web di Kabupaten Minahasa,” J. Tek. Inform., vol.
14, no. 1, pp. 15–20, 2019.
[11] N. Nurhuda, E. Darwiyanto, and S. Widowati, “Evaluasi Kualitas Aplikasi Sapawarga Pemprov Jawa Barat Berdasarkan ISO/IEC 25010 dan
Analytical Hierarchy Process (AHP),” e-proceeding Eng., vol. 7, no. 3, pp. 9763–9803, 2020.
[12] E. Purba, “Peranan Teknologi Informasi Dalam Mengefektifkan Keputusan Pemberian Dana Corporate Social Responsibilty (CSR),” J.
Media Inform. Budidarma, vol. 2, no. 3, pp. 69–75, 2018, doi: 10.30865/mib.v2i3.660.
[13] A. Rahman and R. Y. Dewantara, “PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN KEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN SITUS JUAL BELI ONLINE” (Studi Kasus Pada Pengguna Situs Jual Beli ‘Z’),” Publish, vol.
52, no. 1, pp. 1–7, 2017.
[14] S. R. Rasefta and S. Esabella, “Sistem Informasi Akademik Smk Negeri 3 Sumbawa Besar Berbasis Web,” J. Inform. Teknol. dan Sains, vol.
2, no. 1, pp. 50–58, 2020, doi: 10.51401/jinteks.v2i1.558.
[15] Rusmawan Uus, Teknik Penulisan Tugas Akhir dan Skripsi Pemrograma. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2019
[16] S. R. Siregar, Pristiwanto, and H. Sunandar, “Pemanfaatan Sistem Informasi Dalam Pengelolan Data Masjid Al-Ikhlas Deli Tua,” J.
ABDIMAS Budi Darma, vol. 1, no. 2, pp. 69–72, 2021.
[17] S. Sufaidah and E. Hafidhuddin, “Exact Papers in Compilation ( Study Kasus : Wisata Bahari Lamongan ),” Exact Pap. Compil., vol. 1, no.
2, 2019.
[18] Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan. Bandung: Alfabeta, 2019.
[19] W. Syukrannisa, “Survei Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Objek Wisata Tanjung Bira Kabupaten Bulukumba,” E-Print UNM, no. 3,
2019, [Online]. Available: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint.
[20] S. M. Tobing, “Pemanfaatan Internet Sebagai Media Informasi Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila,”
J. PEKAN J. Pendidik. Kewarganegaraan, vol. 4, no. 1, pp. 64–73, 2019, doi: 10.31932/jpk.v4i1.376.
[21] E. Triandini, S. Jayanatha, A. Indrawan, G. Werla Putra, and B. Iswara, “Systematic Literature Review Method for Identifying Platforms and
Methods for Information System Development in Indonesia,” Indones. J. Inf. Syst., vol. 1, no. 2, p. 63, 2019. A. Wahyudi, “Perancangan
Sistem Menggunakan Metode Sdlc,” J. Din. Inform., vol. 4, no. 2, pp. 1–11, 2018.
[22] K. M. Wibowo, I. Kanedi, and J. Jumadi, “Sistem Informasi Geografis (Sig) Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara Di Provinsi
Bengkulu Berbasis Website,” J. Media Infotama, vol. 11, no. 1, pp. 223–260, 2021.
[23] N. B. Wibowo and D. Anubhakti, “Sistem Informasi Penunjang Keputusan Penentuan Guru Terbaik Pada Sekolah Smp Islam Al Hikmah
Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp),” IDEALIS Indones. J. Inf. Syst., vol. 3, no. 1, pp. 486–491, 2020, doi:
10.36080/idealis.v3i1.2152.
[24] K. Yuliana, Saryani, and N. Azizah, “Perancangan Rekapitulasi Pengiriman Barang Berbasis Web,” J. SISFOTEK Glob., vol. 9, no. 1, 2019.

Anda mungkin juga menyukai