Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS - PK) dicanangkan oleh
pemerintah Indonesia sejak 2015. Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari
agenda ke - 5 Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia.
Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,
Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015 - 2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I.
Nomor HK. 02. 02/ Menkes/ 52/ 2015. Dasar hukum yang lengkap untuk
melaksanakan PIS - PK yaitu 1) Permenkes No 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, 2)
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, 3)
Permenkes No 44 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas, 4) Permenkes No 19
tentang Pendanaan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga, 5)
Kepmenkes No 85 Tahun 2017 tentang SK Lokus PIS - PK 2017.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015 - 2019, yaitu: (1)
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian
penyakit, (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
SJSN kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
(6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia Sehat
dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1) penerapan
paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan
kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi

1|L a p o r a n P I S - P K
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan
preventif, serta pemberdayaan masyarakat.
Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan 2015 - 2019 dalam PIS - PK
dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik dari pemerintah
pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan dimulai
dari unit terkecil dari masyarakat, yaitu pembangunan keluarga, sebagaimana
dimaksud dalam UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga serta UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang
sehat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.
Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat
(benefit), serta kendali mutu dan biaya. Semua upaya dilakukan demi tercapainya
keluarga - keluarga sehat.
Puskesmas Rawat Inap Cirinten yang menjadi salah satu lokasi pelaksanaan PIS -
PK. Kecamatan Cirinten memiliki 10 Desa dengan jumlah target atau sasaran Keluarga
yang akan dikunjungi sebesar 28.648 jiwa dan 8.386 Kepala Keluarga ( Profil
Puskesmas tahun 2018 ). Kecamatan Cirinten.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Laporan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Program Indonesia
Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Cirinten Kecamatan Cirinten.
2. Tujuan Khusus

a.Memantau pelaksanaan PIS-PK yang telah dilakukan di Desa Datarcae


b. Memberikan gambaran pelaksanaan PIS-PK terkait hasil capaian pendataan
yang telah dilakukan di Desa Datarcae
c.Mengidentifikasi hambatan dan faktor-faktor nya dalam pelaksanaan PIS-PK di
Desa Datarcae
d. Mengidentifikasi rekomendasi yang diperlukan untuk meningkatkan
pelaksanaan PIS-PK di Desa Datarcae

C. Sasaran
2|L a p o r a n P I S - P K
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Puskesmas Rawat Inap
Cirinten pada tahun 2018, tercatat bahwa jumlah penduduk di Desa Datarcae pada
Tahun 2018 sebanyak 515 kk yang terinput di aplikasi Keluarga Sehat.

D. Metode Pelaksanaan
Dalam rangka pelaksanaan program Indonesia Sehat telah disepakati adanya
12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas
indikator utama tersebut antara lain:

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Indikator tersebut di atas menjelaskan bahwa perlu dilakukan penghitungan
Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-
masing indicator mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan.
Pelaksanaan pendekatan keluarga terdapat 3 hal berikut yang harus diadakan atau
dikembangkan, yaitu:
1. Instrumen yang digunakan di tingkat keluarga.
2. Forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan keluarga.
3. Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra Puskesmas.
Pengembangan selanjutnya adalah pengembangan instrumen. Instrumen yang
diperlukan di tingkat keluarga adalah sebagai berikut :
1. Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut Prokesga), berupa family folder,
yang merupakan sarana untuk merekam (menyimpan) data keluarga dan data
individu anggota keluarga. Data keluarga meliputi komponen rumah sehat
(akses/ ketersediaan air bersih dan akses/penggunaan jamban sehat). Data

3|L a p o r a n P I S - P K
individu anggota keluarga mencantumkan karakteristik individu (umur, jenis
kelamin, pendidikan, dan lain-lain) serta kondisi
2. individu yang bersangkutan: mengidap penyakit (hipertensi, tuberkulosis, dan
gangguan jiwa) serta perilakunya (merokok, ikut KB, memantau pertumbuhan
dan perkembangan balita, pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain).
3. Paket Informasi Keluarga (selanjutnya disebut Pinkesga), berupa flyer, leaflet,
buku saku, atau bentuk lainnya, yang diberikan kepada keluarga sesuai
masalah kesehatan yang dihadapinya. Misalnya: Flyer tentang Kehamilan dan
Persalinan untuk keluarga yang ibunya sedang hamil, Flyer tentang
Pertumbuhan Balita untuk keluarga yang mempunyai balita, Flyer tentang
Hipertensi untuk mereka yang menderita hipertensi, dan lain-lain.
Komunikasi yang digunakan untuk kontak dengan keluarga dapat berupa
forum - forum berikut :
1. Kunjungan rumah ke keluarga-keluarga di wilayah kerja Puskesmas.
2. Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan focus group
discussion (FGD) melalui Dasa Wisma dari PKK.
3. Kesempatan konseling di UKBM (Posyandu, Posbindu, Pos UKK, dan lain-
lain).
4. Forum-forum yang sudah ada di masyarakat seperti majelis taklim, rembug
desa, selapanan, dan lain-lain.
Sedangkan keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra dapat diupayakan
dengan menggunakan tenaga-tenaga berikut :
1. Kader-kader kesehatan, seperti kader Posyandu, kader Posbindu, kader
Poskestren, kader PKK, dan lain-lain.
2. Pengurus organisasi kemasyarakatan setempat, seperti pengurus PKK,
pengurus Karang Taruna, pengelola pengajian, dan lain-lain.

4|L a p o r a n P I S - P K
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA DATARCAE

A. Letak Geografi Desa Datarcae


Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cirinten meliputi 10 desa. Diantarnya Desa
Datarcae yang mempunyai luas wilyah 1.159 km2

Secara geografis batas-batas wilayah Desa Datarcae adalah sebagai berikut :


1. Utara : Desa Cirinten Kecamatan Cirinten
2. Selatan : Desa Nanggerang Kecamatan Cirinten
3. Timur : Desa Cirinten Kecamatan Cirinten
4. Barat : Desa Karoya Kecamatan Cirinten

Gambar 1. Peta Administrasi

Tabel 1
Kelompok Letak Geografis dan Letak Desa
Di Kecamatan Cirinten Tahun 2018

LETAK
Bukan Pesisir,
GEOGRAFI Letak Desa
maka
S
1. Pesisir / 1. Dalam
N 1. Lembah / DAS
DESA Tepi Laut Kawasam Hutan
O
2. Bukan 2. Lereng / 2. Tepi Kawasan
Pesisir Punggung Bukit Hutan
3. Luar Kawasan
3. Dataran
Hutan
1 Datarcae 2 2 3

5|L a p o r a n P I S - P K
B. Data Demografi
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Puskesmas Rawat Inap
Cirinten pada tahun 2018, tercatat bahwa jumlah penduduk di Desa Datarcae pada
Tahun 2018 sebanyak 2.310 jiwa, dengan jumlah penduduk Laki-laki sebanyak
1.206 jiwa dan jumlah penduduk Perempuan sebanyak 1.104 jiwa. Jumlah penduduk
terbanyak di Desa Datarcae berada di Kp. Babakan Rw 001 Rt 01-05 yaitu sebesar
636 jiwa. Sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kp. Pamatang Kacapi Rw
002 Rt 04 yaitu sebesar 138 Jiwa.

NAMA JUMLAH
NO JUMLAH JUMLAH JUMLAH
PENDUD
KAMPUNG KK KAMPUNG RUMAH
UK
1. KP BABAKAN 636 197 1 156

2. KP DATARCAE 237 66 1 64

3. KP PAMATANG
156 38 1 35
PERIS

4. KP PAMATANG
138 37 1 39
KACAPI

5. KP GAWANTA 526 132 1 121

6. KP BATUJAYA 382 93 1 87

7. KP CISETI 265 82 1 65

JUMLAH 2.340 645 7 567

6|L a p o r a n P I S - P K
C. Sarana dan Prasarana Yang Ada di Desa

1. Sarana Pendidikan

NO SEKOLAH JUMLAH JUMLAH MURID

1. PAUD 1 21

2. SD dan MI 2 152

3. SMPN dan MTS 1 151

4. MA 1 41

5. Pondok Pesantren 3

2. Sarana Kesehatan

SARANA KESEHATAN JUMLAH


NO

1. Puskesmas Pembantu 0

2. Balai Pengobatan Swasta 0

3. Posyandu 6

NO TENAGA KESEHATAN JUMLAH

1. Bidan yang berdomisili di desa 2

2. Perawat Kesehatan 1

3. Sarana Peribadatan

NO SARANA PERIBADATAN JUMLAH

1. Mesjid 6 buah

2. Mushola 6 buah

3. Majlis Ta’lim 5 buah

7|L a p o r a n P I S - P K
DATA DASAR KESEHATAN

1. Nama Posyandu dan Kader

NAMA
NO NAMA KADER ALAMAT POSYANDU
POSYANDU

1. Pelamboyan 1 ASNAH Kp. Datarcae

Pelamboyan 1 TINI Kp. Datarcae

Pelamboyan 1 MIMIN Kp. Datarcae

Pelamboyan 1 UMIAH Kp. Datarcae

Pelamboyan 1 FITRI Kp. Datarcae

2. Pelamboyan 2 JUNI Kp. Babakan

Pelamboyan 2 NENGSIH Kp. Babakan

Pelamboyan 2 SITI HALIMAH Kp. Babakan

Pelamboyan 2 TUTI MUDIAWATI Kp. Babakan

Pelamboyan 2 SITI KOMARIAH Kp. Babakan

3. Pelamboyan 3 RUMSANAH Kp. Gawanta

Pelamboyan 3 ATIK Kp. Gawanta

Pelamboyan 3 AMI Kp. Gawanta

Pelamboyan 3 ANTA Kp. Gawanta

Pelamboyan 3 SUMIATI Kp. Gawanta

4. Pelamboyan 4 USROH Kp. Batujaya

Pelamboyan 4 SANTINI Kp. Batujaya

Pelamboyan 4 MURYATI Kp. Batujaya

Pelamboyan 4 SAPRIAH Kp. Batujaya

Pelamboyan 4 ATIKAH Kp. Batujaya

5 Pelamboyan 5 ASRI Kp. Ciseti

8|L a p o r a n P I S - P K
Pelamboyan 5 SURNATA Kp. Ciseti

Pelamboyan 5 SAPRAH Kp. Ciseti

Pelamboyan 5 SUKRA Kp. Ciseti

Pelamboyan 5 JARMI Kp. Ciseti

6 Pelamboyan 6 ATIKAH Kp. Pasir Peris

Pelamboyan 6 LIANA ROSNAWATI Kp. Pamatang Kacapi

Pelamboyan 6 ERNAWATI Kp. Pasir Peris

Pelamboyan 6 NATI Kp. Pasir Peris

Pelamboyan 6 JUHARIAH Kp. Cicae

9|L a p o r a n P I S - P K
BAB III
ANALISIS SITUASI HASIL PENDATAAN

A. Cakupan Hasil Pendataan

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan


salah satu pendekatan yang dilakukan oleh staf/tenaga kesehatan Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses
pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga dan langsung diberikan intervensi
awal terhadap permasalahan kesehatan. Pendekatan keluarga dilakukan dengan tujuan
bahwa pendekatan pelayanan yang diberikan kepada keluarga dapat mengintegrasikan
UKP dan UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari informasi
kesehatan setiap anggota keluarga dari profil kesehatan keluarga. Tujuan yang lebih
spesifik sebagai berikut :
1. Mengintegrasikan seluruh program di Puskesmas
2. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif
3. Mendukung pencapaian SPM Kabupaten/Kota dan Provinsi
4. Mendukung pelaksanaan JKN
5. Mendukung tercapainya program Indonesia sehat
Pada tahun 2017 dan tahun 2018, Puskesmas Rawat Inap Cirnten merupakan
salah satu Puskesmas yang telah melaksanakan PIS-PK. Pelaksanaan PIS-PK di
Desa Datarcae telah mendata warga sebanyak 563 KK (Kepala Keluraga) dari
jumlah data 623 KK.
Data yang sudah terhimpun sesuai dengan sistem PIS-PK Kementerian
Kesehatan menunjukkan bahwa sampai dengan Bulan Mei tahun 2019 di Desa
Datarcae Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak Belum melakukan intervensi
kunjungan keluarga sebanyak 0 Kepala Keluarga (KK) dan Belum di input. Dari
jumlah sasaran intervensi 563 Kepala Keluarga (KK).

B. Cakupan Indikator PIS-PK Desa Datarcae


10 | L a p o r a n P I S - P K
Nilai IKS dari Desa Datarcae adalah 0,11 yang berarti menurut indicator IKS
dikategorikan TIDAK SEHAT. Terdapat 563 keluarga di Desa Datarcae dengan
cakupan keluarga yang disurvei mencapai 90.4 %. Persentase Hasil survey
menunjukkan 23.8 % Keluarga yang berstatus TIDAK SEHAT, 59.14 % Keluarga
yang berstatus PRA SEHAT dan 10.65 % keluarga berstatus SEHAT.    23.8 %
dengan status TIDAK SEHAT terdiri dari 134 keluarga yang perlu prioritas
intervensi   untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga dapat berkontribusi
untuk meningkatkan status IKS di desa tersebut.
Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di desa ini karena angka
cakupan masih rendah (dengan indicator cakupan dibawah 50%) adalah sebagai
berikut : Indikator, Indikator Penderita TB Paru sebesar 41.67 %, Indikator
Penderita Hipertensi sebesar 26.14 %, Indikator penderita ODGJ 11.11 %,
Indicator Rokok 20.59 % dan Kepesertaan JKN sebesar 49.50 %.
Secara garis besar masalah kesehatan di Desa Datarcae yang perlu prioritas
intervensi tindak lanjut berdasarkan informasi diatas adalah :, Indikator Penderita
TB Paru, Indikator Penderita hipertensi, Indikator penderita ODGJ, Indicator
Rokok dan Kepesertaan JKN. Prioritas intervensi program hendaknya dilakukan
pada keluarga dengan kategori Pra Sehat yang mendominasi IKS di Desa Datarcae.
Namun demikian perlu juga dilakukan intervensi khusus kepada keluarga dengan
kategori IKS Tidak Sehat dengan pendekatan per keluarga. Intervensi tersebut
diharapkan merubah kategori IKS keluarga tersebut menjadi Sehat melalui
peningkatan cakupan sejumlah program kesehatan.
Nilai IKS Puskesmas Rawat Inap Cirinten Kecamatan Cirinten adalah 0,08.
Sementara nilai IKS desa Datarcae adalah 0,11 Mengacu pada Indeks Keluarga
Sehat (IKS), berarti capaian kerjanya tersebut dikategorikan Sehat (IKS >
0,800). Masalah Kesehatan di desa Datarcae dengan mengacu pada cakupan < 50%
adalah Penderita Hipertensi, Tidak Merokok, Penderita ODGJ, Penderita TB Paru
dan Kepesertaan JKN. Identifikasi masalah kesehatan perlu dipertajam lagi untuk
mendapatkan prioritas masalah kesehatan yang akan di lakukan intervensi. Setelah
melakukan skoring dengan Metode USG+F maka prioritas masalah yang perlu
segera ditanggulangi adalah : Hipertensi, TB paru dan Penderita ODGJ. Hasil
cakupan PIS-PK kedua program tersebut juga mempunyai cakupan yang rendah
hanya 26.14 % untuk Hipertensi, 11.11 % untuk ODGJ dan 41.67 % untuk TB Paru.
Hingga menimbulkan kesenjangan masalah yang cukup tinggi masing-masing :
73.86 %, 88.89 % dan 58.33 %.

11 | L a p o r a n P I S - P K
1. Cakupan IKS Desa Datarcae
Analisis IKS Awal Tahun 2017-2018
Nama Capaian
No Indikator Keluarga Sehat
Desa IKS
Nama Indikator Capaian (%)
Keluarga Mengikuti Program Keluarga Berencana (KB) 62.50

Ibu Melakukan persalunan difasilitas kesehatan 96.00

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 97.30

Bayi mendapat ASI ekslusif 78.43

Balita mendapat pemantauan pertumbuhan 97.26


Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan
41.67
sesuai standar
1 Datarcae 0.11 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
26.14
teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
11.11
dan tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 20.59
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
49.50
Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 94.26
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
65.15
sehat

1. Prioritas Masalah Berdasarkan USG Plus F


Setelah diadakan survey PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Cirinten Tahun 2017 dan 2018, diidentifikasi 6 (enam) masalah kesehatan yang
perlu dijadikan prioritas program untuk mendapatkan anggaran. Namun karena
berbagai kendala, maka hanya 5 (lima) program yang bisa diprioritaskan. Oleh
karena itu dibutuhkan skoring dengan metode USG + F untuk mendapatkan skala
prioritas untuk mendapatkan alokasi anggaran sebagai berikut:

NO PRIORITAS Cakupan U S G F NILAI PRIORITAS


MASALAH %
TOTAL
1 Jamban Sehat 65.15 4 4 4 3 15 2

12 | L a p o r a n P I S - P K
2 Hipertensi 26.14 3 3 3 3 12 3
3 JKN 49.50 3 2 3 2 10 5
4 TB Paru 41.67 5 3 4 4 16 1
5 ODGJ 11.11 3 2 3 3 11 4
          Keterangan;

U: Urgently    : masalah ini penting untuk diselesaikan


S: Seriosly  : masalah tersebut cukup parah
G: Growthly   :masalah tersebut akan menjadi besar dan menjalar.
F: Feasibility :masalah tersebut mudah diatasi mengacu pada
kemampuan keluarga/RT/RW/Desa.
Skoring dengan menggunakan skala liker dengan skor 1-5
5 = sangat besar
4= besar
3 = sedang
2 = kecil
1 = sangat kecil
         

Setelah melakukan skoring maka prioritas masalah yang perlu segera


ditanggulangi dan diberi alokasi penganggaran adalah : TB Paru, Akses dan
kepemilikan Jamban Sehat, Hipertensi dan ODGJ. Hasil cakupan PIS-PK
keempat program tersebut juga mempunyai cakupan yang rendah sehingga
menimbulkan kesenjangan yang cukup tinggi.
Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan adalah Penyuluhan Penyuluhan
atau sosialisai tentang TB Paru, Pelacakan kasus, kunjungan rumah dan
pemantauan minum obat, penyuluhan dan sosialisai STOP BABS, advokasi
lintas sector khusunya pemerintah desa mengenai dana kesehatan agar
dimasukan kedalam alokasi dana desa ( ADD ), sosialilasi dan pelacakan
kasus ODGJ, pemeriksaan dan penyuluhan penyakit tidak menular secara
rutin di tingkat desa dan instansi atau Lembaga pemerintah.

BAB IV
KESIMPULAN

13 | L a p o r a n P I S - P K
1. Indeks Keluarga Sehat (IKS) Puskesmas Rawat Inap Cirinten adalah 0,08 sehingga
termasuk dalam kategori “Tidak Sehat”.
2. Indeks Keluarga Sehat (IKS) Desa Datarcae adalah 0,11 sehingga termasuk dalam
kategori “Tidak Sehat”.
3. Hasil monitoring program PIS - PK Puskesmas Rawat Inap Cirinten menunjukkan
capaian kunjungan keluarga desa Datarcae baru memenuhi 90.4 % dari total jumlah
sasaran 623 Kepala keluarga (KK) di tahun 2017 dan hanya 7 indikator keluarga
sehat yang telah tercapai dengan baik. Sementara itu, terdapat capaian 5 indikator
keluarga sehat yang masih harus ditingkatkan seperti penderita gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, anggota keluarga tidak merokok,
penderita TB berobat sesuai standar, penderita hipertensi berobat teratur dan
kepesertaan JKN sehingga menjadi fokus perhatian program selanjutnya.
4. Untuk mendapatkan prioritas masalah kesehatan maka digunakan metode USG Plus
F dengan hasil sebagai berikut :

NO PRIORITAS Cakupan U S G F NILAI PRIORITAS


MASALAH %
TOTAL
1 Jamban Sehat 65.15 4 4 4 3 15 2
2 Hipertensi 26.14 3 3 3 3 12 3
3 JKN 49.50 3 2 3 2 10 5
4 TB Paru 41.67 5 3 4 4 16 1
5 ODGJ 11.11 3 2 3 3 11 4

BAB V
PENUTUP
14 | L a p o r a n P I S - P K
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan
salah satu pendekatan yang dilakukan oleh staf/tenaga kesehatan Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses
pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga dan langsung diberikan intervensi
awal terhadap permasalahan kesehatan. Pendekatan keluarga dilakukan dengan
tujuan bahwa pendekatan pelayanan yang diberikan kepada keluarga dapat
mengintegrasikan UKP dan UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga,
didasari informasi kesehatan setiap anggota keluarga dari profil kesehatan keluarga.
Tujuan yang lebih spesifik sebagai berikut :

1. Mengintegrasikan seluruh program di Puskesmas


2. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang
komprehensif
3. Mendukung pencapaian SPM Kabupaten/Kota dan Provinsi
4. Mendukung pelaksanaan JKN
5. Mendukung tercapainya program indonesia sehat.

Dengan disusuunnya laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran


mengenai kegiatan pendataan dan intervensi serta dapat dilihat capaian-capaian dari
indicator-indikator program baik yang tercapai maupun tidak tercapai sehingga dapat
dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan program maupun pendanaan kegiatan.
Demikian laporan ini kami susun, tentunya masih banyak kekurangan dalam
segi penulisan maupun penyajian datanya, besar harapan kami adanya masukan-
masukan dari berbagai pihak. Semoga laporan ini bermanfaat untuk berbagai pihak.

15 | L a p o r a n P I S - P K
16 | L a p o r a n P I S - P K

Anda mungkin juga menyukai