Dalam studi kasus ini saya menggunakan metode vlsm dalam membagi dan mendistribusikan ip,
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan
peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes,
dan subnet-ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak
efisien. Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan
semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP
Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan
VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka
akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya. Dalam hal ini sya memecah ip
192.168.95.0/24 menjadi 7 subnet yaitu :
• Pada divisi SDM menggunakan 192.168.95.128/28 dimana pada subnet ini menampung
paling banyak 14 host
• Pada serial yang menghubungkan router SDM dan Pemasaran menggunakan alamat
192.168.95.144/30 dimana pada subnet in mampu menampung paling banyak 2 host
Pada studi kasusu ini saya menggunakan protol routing yaitu router static dengan dhcp server
serta ACL, penggunaan routing static bertujuan agar beban kerja yang lebih ringan, pengawasan
jalur lalulintas data dapat diawasi lebih mudah ketimbang router dynamic, serta management
routing yang lebih mudah, dalam penggunaan dhcp server dimaksudkan agar ketika ada
perangkat yang baru dan dihubungkan ke jaringan akan otomatis mendapatkan alamat dan dapat
langsung terhubung ke router serta mengurangi konflik ip serta protocol acl berperan untuk
membatasi akses host pada divisi
router sdm
en
conf t
int g0/0
no sh
int s0/3/0
ip dhcp pool 1
default-router 192.168.95.129
# protokol routing
ex
# protokol ACL
int g0/0
ip access-group 100 in
router pemasaran
en
conf t
int g0/0
ip add 192.168.95.1 255.255.255.192
no sh
int s0/3/0
no sh
int s0/3/1
no sh
ip dhcp pool 1
default-router 192.168.95.1
#protokol routing
#protokol ACL
int g0/0
ip access-group 100 in
router accounting
en
conf t
int g0/0
no sh
int s0/3/0
no sh
int s0/3/1
no sh
ip dhcp pool 1
default-router 192.168.95.65
# protokol routing
# protokol acl
router produksi
en
conf t
int g0/0
no sh
int s0/3/0
no sh
ip dhcp pool 1
default-router 192.168.95.97
# protokol routing
ex
int g0/0
ip access-group 100 in
5. Konfigurasi server
• Server SDM
• Server Pemasaran
• Server Accounting
• Server Produksi
6. Pengujian koneksi