Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERAWATAN KULIT WAJAH

Disusun Oleh :

Anistia Arimbi 22078003


Kayla Juvinka Markis 22078011
Mardhatillah 22078012
Muthia Maharani 22078017
Theresia Anggiana 22078031

Dosen Pengampu :

Siska Miga Dewi, S. ST., M. Pd


Ringga Novelni, M. Farm., Apt

DEPARTEMEN TATA RIAS DAN KECANTIKAN

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kulit Kering
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Siska Miga Dewi, S. ST., M. Pd dan Ibu Ringga Novelni, M. Farm., Apt
pada Mata Kuliah Perawatan Kulit dan Wajah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang untuk melakukan pembersihan wajah secara mendalam yang
akan digunakan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis berharap, melalui makalah
yang saya tulis ini dapat dipahami oleh pembacanya dan ilmu yang dituliskan dapat berguna
dalam kehidupan sehari-hari.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siska Miga Dewi, S. ST., M. Pd dan Ibu
Ringga Novelni, M. Farm., Apt selaku dosen pada Mata Kuliah Perawatan Kulit dan Wajah
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 13 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan ............................................................................................................................. 4

BAB II........................................................................................................................................ 5

PEMBAHASAAN ..................................................................................................................... 5

1. Konsep kulit kering ......................................................................................................... 5

2. Karakteristik Kulit Kering .............................................................................................. 5

3. Faktor Resiko Kulit Kering (Xerosis) ............................................................................. 6

4. Cara memperbaiki kulit kering ....................................................................................... 6

BAB III ...................................................................................................................................... 8

PENUTUP.................................................................................................................................. 8

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8

A. Saran ............................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kulit merupakan lapisan terluar penutup tubuh yang mempunyai fungsi sebagai barier
terhadap segala bentuk/macam trauma dari luar baik fisik, mekanik maupun kimiawi. Di
samping itu pula sebagai penutup tubuh yang bernilai estetika dengan tampilan yang nampak
halus, lembut dan berkilat. Pada keadaan tertentu kulit tampak kasar kering bersisik sehingga
tampak kusam , tidak lagi menarik.

Kulit kering (Dry skin) didefinisikan untuk menggambarkan hilangnya atau berkurangnya
kadar kelembaban stratum corneum (SC). Kulit tampak dan terasa sehat apabila lapisan
luarnya mengandung 10% air. Peningkatan tran epidermal water loss (TEWL) yang
menyebabkan kulit kering dikarenakan adanya gangguan pada kulit yang menyebabkan
banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai
macam faktor seperti deterjen, acetone dan bahan kimia yang lain dan mandi berendam
terlalu sering. Pada orang tua kulit kering disebabkan oleh perubahan struktur lapisan kulit.

Proses kulit kering yang penting adalah keseimbangan antara penguapan air dengan
kemampuan kulit menahan air, fungsi barier kulit juga berperan. Oleh karena itu penting
untuk mempertahankan kulit yang sehat dan memperbaiki kulit kering untuk menjaga agar
kulit kelihatan cantik. Mekanisme dasar untuk mengembalikan kulit kering yaitu dengan
meningkatkan pengikatan dan penyimpanan air dengan cara aplikasi bahan pengikat air atau
moisturizers, bahan pelumas atau emolients dan penutup kulit atau conditioners.

B. Rumusan masalah
Apa konsep kulit kering?

1. Bagaimana karakteristik kulit kering?


2. Apa faktor resiko kulit kering (Xerosis)?
3. Bagaimana cara memperbaiki kulit kering?

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep kulit kering

2. Mengetahui karakteristik kulit kering

3. Mengetahui faktor resiko kulit kering (Xerosis)

4. Mengetahui cara mperbaiki kulit kering


BAB II

PEMBAHASAAN

1. Konsep kulit kering

Kulit kering adalah masalah yang terjadi ketika lapisan kulit paling atas (epidermis)
tidak mendapatkan kelembapan yang cukup. Akibatnya, kulit terlihat seperti bersisik,
mengelupas, hingga pecah-pecah. Dalam istilah medis, kulit kering disebut juga
dengan xerosis. Kondisi ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja, tapi paling
umum terlihat pada tangan dan kaki.

Siapa pun bisa terkena kondisi kulit yang satu ini, tapi orang lanjut usia biasanya lebih
rentan. Hal ini disebabkan karena lansia mengalami penurunan produksi sebum, yakni
minyak alami yang berfungsi sebagai pelumas kulit. Kulit yang mengalami xerosis
cenderung lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan. Jika kulit Anda amat kering
dan tidak dirawat, ada sederet komplikasi yang mengintai, mulai dari infeksi bakteri,
eksim (dermatitis atopik), hingga retakan kulit yang berdarah.

2. Karakteristik Kulit Kering


Kulit kering dapat dialami oleh siapa saja. Kulit kering masih menjadi permasalahan
bagi sebagian besar individu. Ciri-ciri kulit kering, diantaranya terlihat kering, kusam,
kulit lebih sensitif, bersisik, lekas berkerut, dan pori-pori terlihat halus. Faktor yang
mempengaruhi terjadinya kulit kering, yaitu faktor genetik, faktor lingkungan, kondisi
struktur kulit, penyakit kulit, pola makan, dan pengaruh obat-obatan.

Permasalahan kulit kering disebabkan oleh adanya interkasi yang kompleks. Kesan
kering terjadi oleh adanya sensor yang melekat pada komponen di kulit,
bersamadengan adanya perubahan yang terlihat pada permukaan kulit. Faktor-faktor
yang turut berkonstribusi terhadap terjadinya kulit kering dan eksim serta karakteristik
dapat dilihat dibawah ini:

Faktor-faktor yang turut berkonstribusi terhadap terjadinya kulit kering dan eksim:
• Suhu lingkungan dan kelembaban yang rendah
• Paparan bahan kimia dan mikroorganisme
• Penuaan dan stres psikologis

Karakteristik kulit kering:


Metode Hasil
Visual Kemerahan, permukaan yang kasar, terdapat bercak putih dan bersisik
Sensorik Terasa kering, menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman dan gatal
Sensasi Kasar dan tidak rata
Kimia Mengurangi kadar air dan kelembapan alami, komposisi lipid berubah
Fungsional Peningkatan permeabilitas yaitu tingkat transepidermal terjadi
kehilangan air yang lebih tinggi dan kurang resistesi terhadap
penyerapan zat berbahaya.

3. Faktor Resiko Kulit Kering (Xerosis)


a. Faktor internal
• Faktor Usia: Pada usia lanjut terjadi penipisan epidermis maupun dermis
sehingga jumlah maupun kemampuan fibroblas menghasilkan kolagen
berkurang, terjadi penurunan suplai darah, cairan maupun nutrisi ke dalam
kulit, melambatnya penyembuhan luka dan respon imun, terganggunya
termoregulasi dan berkurangnya jumlah kelenjar minyak dan kelenjar
keringat pada kulit, di tingkat seluler terjadi penurunan produksi lipid dan
Natural Moisturizing Factor (NMF) pada lapisan korneum, sehingga terjadi
penurunan perpindahan air dari dermis ke epidermis.
• Penyakit yang Mencetuskan Kejadian Kulit Kering: Penyakit seperti psoriasis,
pruritus, dermatitis atopik, dermatitis seboroik, hipotiroidisme, diabetes
melitus, gagal ginjal kronik, penyakit hati kronik, human immunodeficiency
virus (HIV) dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi dan mengubah
struktur kulit sehingga mengganggu kesimbangan kadar air atau kelembapan
pada kulit.

b. Faktor Eksternal
Radiasi ultraviolet (UV), penggunaan detergen, aseton dan klorin, berendam di air
dengan waktu yang lama, kelembapan udara yang rendah dan lain sebagainya dapat
mengakibatkan penurunan lipid bilayer pada lapisan korneum.

4. Cara memperbaiki kulit kering


Untuk memperbaiki kulit kering, harus mengurangi hilangnya air lewat epidermis (TEWL)
dengan jalan memberikan bahan yang bersifat hidrasi (moisturizer ) yang larut dalam air atau
pelumas ( lumbricating) dan penutup (oclution) yang tidak larut dalam air. Istilah pelembab
menggambarkan terjadinya penambahan air ke kulit, sehingga menurunkan kekasaran kulit
atau peningkatan kadar air secara aktif ke kulit. Pengertian emolien adalah bahan oklusif
yang membantu hidrasi kulit dengan cara mengoklusi permukaan kulit dan menahan air di
stratum corneum.
➢ Jenis-jenis pelembab :
Penggolongan pelembab berdasarkan atas mekanisme hidrasi langsung dan tidak
langsung.
1. Tidak langsung.
a. Bahan Oklusi
• sebagai pelembab
• anti inflamasi
• anti mitotik
• anti pruritus
b. Bahan pembentuk lipofilik
• asam lemak esensial
• seramid

2. Langsung
a. Bahan pembentuk lapisan hidrofilik
• glikosaminoglikan ( asam hyaluronat, kondroitin sulfat )
• kolagen
• khitin dan khitosan
• polimer hidrofilik
b. Humektan : bahan higroskopis yang menyebabkan lapisan epidermis mampu
menyerap dan menyimpan air.
• gliserin
• sorbitol
• propilen glikol
• ester poligliseril
• asam laktat

c. Natural moisturizing factor ( NMF )


• natrium pirolidon karbosiklat
• urea
• asam amino
• asam alfa hidroksi

Kulit kering yang disertai inflamasi memerlukan aplikasi kortikosteroid.


Pemberiannya dilakukan sebelum aplikasi moisterizer atau emolien.

5. Kulit kering dapat dialami oleh siapa saja. Kulit kering masih menjadi permasalahan
6. bagi sebagian besar individu. Ciri-ciri kulit kering, diantaranya terlihat kering, terlihat
7. kusam, kulit lebih sensitif, bersisik, lekas berkerut, dan pori-pori terlihat halus. Faktor
8. yang mempengaruhi terjadinya kulit kering, yaitu faktor genetik, faktor lingkungan,
9. kondisi struktur kulit, penyakit kulit, pola makan, dan pengaruh obat-obatan
10. Kulit kering dapat dialami oleh siapa saja. Kulit kering masih menjadi permasalahan
11. bagi sebagian besar individu. Ciri-ciri kulit kering, diantaranya terlihat kering, terlihat
12. kusam, kulit lebih sensitif, bersisik, lekas berkerut, dan pori-pori terlihat halus. Faktor
13. yang mempengaruhi terjadinya kulit kering, yaitu faktor genetik, faktor lingkungan,
14. kondisi struktur kulit, penyakit kulit, pola makan, dan pengaruh obat-obatan
15. Kulit kering dapat dialami oleh siapa saja. Kulit kering masih menjadi permasalahan
16. bagi sebagian besar individu. Ciri-ciri kulit kering, diantaranya terlihat kering, terlihat
17. kusam, kulit lebih sensitif, bersisik, lekas berkerut, dan pori-pori terlihat halus. Faktor
18. yang mempengaruhi terjadinya kulit kering, yaitu faktor genetik, faktor lingkungan,
19. kondisi struktur kulit, penyakit kulit, pola makan, dan pengaruh obat-obatan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat
khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia, namun banyak dari masyarakat
kurang memperhatikan dampak yang bisa ditimbulkan akibat kulit kering yang terlalu lama
dibiarkan karena menganggap hal tersebut bukan masalah yang besar. Kulit yang kering
dapat menurunkan kinerja pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal
bebas dapat mempercepat penuaan dini dan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit antara lain
terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV), satu dari komponen sinar matahari yang
mencapai bumi. Sinar UV ini memiliki efek oksidatif yang dapat menyebabkan peradangan.
Efek sinar UV yang bersifat sebagai sumber radikal bebas dapat dicegah oleh antioksidan.

A. Saran
Masalah kulit kering sebaiknya jangan diremehkan akan lebih baik segera diatasi sebelum
masalah lain timbul pada kulit karena kulit manusia cukup sensitif.
DAFTAR PUSTAKA

1. Baumann L. Dry skin. In: Cosmetic Dermatology. Principles and Practise. Mc Graw Hill: New
York. 2002: 29-32.
2. Cholis M. Patogenesis & penatalaksanaan kulit kering pada DA. Dalam: MDVI vol 28 no 3 Juli
2001 : 142 – 145

Anda mungkin juga menyukai