NIM: 2018394200001
FAKULTAS SYARI’AH
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) IBRAHIMY
GENTENG BANYUWANGI
2023
A. LATAR BELAKANG
1
Bag. M. Letter, Tuntunan Rumah tangga Muslim dan Keluarga Berencana, (Padang: Angkasa Raya, 1983),
10
2
Moh. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 2
3
https://www.nu.or.id/pustaka/pernikahan-dalam-perspektif-madzhab-syafi039i-EhtnS
4
https://tafsirweb.com/1553-surat-an-nisa-ayat-21.html
Perkawinan dilakukan harus sesuai dengan rukun dan syarat-syarat
sah suatu perkawinan, dan juga tidak melanggar larangan perkawinan.
Apabila suatu perkawinan ditemukan hal yang tidak memenuhi syarat dan
rukunnya ataupun melanggar syarat dan rukunnya maka perkawinan
tersebut dapat dibatalkan oleh pengadilan agama yang memiliki kekuasaan
hukum tetap dalam memutuskan pembatalan perkawinan.
5
Ahmad Mujahidin, Pembaharuan Hukum Acara Peradilan Agama, Bogor: Ghalia Indonesia, 2002, hlm. 120.
(STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANYUWANGI
NOMOR 0565/PDT.G./2022/PA.BWI).
B. RUMUSAN MASALAH
C. PENELITIAN TERDAHULU
6
Husna Aisyah Rahmi, Penolakan Terhadap Permohonan Pembatalan Perkawinan” Jember (2016),
Universitas Jember
tinjauan hukum positif dan hukum islam serta menjelaskan terkait
proses penyelesaian perkara pembatalan perkawinan. Hasil penelitian
skripsi ini yaitu bila didapati salah satu syarat atau rukun sahnya
pernikahan tidak terpenuhi maka pernikahan tersebut batal menurut
hukum. Hal itu yang menjadi pertimbangan hakim dalam memutus
perkara nomor 461/Pdt.G/2016/PA.Mks.7
7
Ahmad Khairul Umam, pembatalan Perkawinan Karena Tidak Adanya Izin Poligami Dalam Persfektif
Hukum Islam, Jakarta (2017) UIN Syarif Hidayatulloh
8
Reza Nailatul Rohmatika (2022), "Persfektif Maqasid Asy-Syari'ah Tentang Pembatalan
Perkawinan Campuran dan Akibat Hukumnya (Studi Terhadap Putusan Nomor
1199/Pdt.G/2020/PA.Kab.Kdr).”
hukum islam pasal 8 dan AL-Qur'an beserta hadis. Kepastian hukum
positif Indonesia dengan dikeluarkannya putusan
No.80/Pdt.G/2017/PA.LLG tersebut. namun melihat faktanya
perkawinan sedarah harus dibatalkan dan harus dilarang karena sangat
merugikan. Dan status anak kandung dari hasil perkawinan sedarah
dianggap sah dan berhak mewaris dari bapak dan ibu.9
A. LATAR BELAKANG
10
Chandra Sabtia Irawan, Perkawinan dalam Islam Monogami atau Poligami,(Jogjakarta :An Naba’,2007),
hlm.1
11
SalinanUndang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974.
12
H. Santria Effendi M. Zein,Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer,(Jakarta Timur: Prenada
Media,2004),hlm.96
َ rِ ةً ۗاِ َّن فِ ْي ٰذلr َل بَ ْينَ ُك ْم َّم َو َّدةً و ََّرحْ َمrق لَ ُك ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ُك ْم اَ ْز َواجًا لِّتَ ْس ُكنُ ْٓوا اِلَ ْيهَا َو َج َع
ك َ ََو ِم ْن ٰا ٰيتِ ٖ ٓه اَ ْن َخل
ٍ اَل ٰ ٰي
َت لِّقَوْ ٍم يَّتَفَ َّكرُوْ ن
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. PENELITIAN TERDAHULI
1. Mizan dengan judul “Cerai Talak di Bawah Tangan di Desa Ulak
Tembaga Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir Ditinjau
Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan"
Akhwalus Syakhsiyah, Fakultas Syari'ah, UIN Raden Fatah
Palembang. Metode yang dipakai dalam metode ini menggunakan
pendekatan studi kepustakaan. Menurut hukum islam cerai talak di
bawah tangan itu diperbolehkan akan tetapi mengacu pada syarat dan
rukun cerai sesuai dengan syariat Islam, hal ini dibolehkan selama
kedua belah pihak memiliki dasar atau alasan yang kuat untuk bercerai
di bawah tangan menurut hukum Islam, karena keduanya tidak bisa
lagi hidup rukun dan damai. tetapi menurut undang-undang yang ada
berlaku di indonesia cerai talak di bawah tangan itu tidak
diperbolehkan.14
2. Nurin Dyasti Pratiwi (2019) dengan judul "Akibat Hukum Cerai Talak
Terhadap Harta Bersama Pra Ikrar Talak" Universitas Jember. Dalam
penelitian skripsi tersebut penulis menjelaskan Pembagian harta
bersama dapat dilakukan pra pembacaan ikrar talak dengan cara ex
officio hakim dan meletakan sita harta bersama (sita marital). Kedua,
Penyelesaian harta bersama akibat adanya putusan cerai talak
berdasarkan peraturan Perundang-Undangan dapat diselesaikan dengan
2 (dua) cara yakni Non litigasi dalam bentuk mediasi dan Litigasi.
Ketiga, Pertimbangan hukum hakim yang mengabulkan pembagian
harta bersama pra pembacaan ikrar talak, hakim dalam
pertimbangannya melihat dari sisi formal dan materiil gugatan dan
dengan menggunakan Contra Legem.15
Mizan, “Cerai Talak di Bawah Tangan di Desa Ulak Tembaga Kecamatan Jejawi Kabupaten
14
Ogan Komering Ilir Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan",
Palembang, UIN Raden Fatah Palembang.
15
Nurin Dyasti Pratiwi, "Akibat Hukum Cerai Talak Terhadap Harta Bersama Pra Ikrar Talak",
Jember, 2019, Universitas Jember
3. Khoirul Amri 2018 dengan judul "UPAYA MANTAN ISTERI
UNTUK MEMPEROLEH HAK PASCA CERAI TALAK (STUDI
KASUS PENGADILAN AGAMA SALATIGA TAHUN 2015-2016),
IAIN Salatiga. Hasil penelitian dalam skripsi tersebut yaitu upaya yang
dilakukan iatri untuk mendapatkan haknya setelah permohonan talak
adalah dengan meminta dengan orang yang bersangkutan secara
langsung mendatangi rumahnya. Selain itu juga meminta bantuan
kepada RT setempat dimana mantan suami bertempat tinggal. Faktor
yang mendorong mereka memeberikan nafkah kepada mantan istrinya
adalah karena kesadaran penuh sari mantan suamj untuk kehidupan
mantan istri dan anaknya serta tempat tinggal yang tidak berjauhan.16
Khoirul Amri, "Upaya Mantan Isteri Untuk Memperoleh Hak Pasca Cerai Talak (Studi Kasus
16
https://www.nu.or.id/pustaka/pernikahan-dalam-perspektif-madzhab-syafi039i-
EhtnS
https://tafsirweb.com/1553-surat-an-nisa-ayat-21.html
Ahmad Mujahidin, Pembaharuan Hukum Acara Peradilan Agama, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2002, hlm. 120.
https://kalam.sindonews.com/ayat/21/30/ar-rum-ayat-21
Mizan, “Cerai Talak di Bawah Tangan di Desa Ulak Tembaga Kecamatan Jejawi
Kabupaten Ogan Komering Ilir Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 Tentang Perkawinan", Palembang, UIN Raden Fatah Palembang.
Nurin Dyasti Pratiwi, "Akibat Hukum Cerai Talak Terhadap Harta Bersama Pra
Ikrar Talak", Jember, 2019, Universitas Jember
Khoirul Amri, "Upaya Mantan Isteri Untuk Memperoleh Hak Pasca Cerai Talak
(Studi Kasus Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2015-2016), Salatiga (2018)
IAIN Salatiga
Angga Riadi Kusuma (2021) dengan judul "Analisis Terhadap Pemikiran
Muhammad Ibnu Hasan Ath-Thusi Dan Al-Qurthubi Tentang Saksi Cerai Talak",
Lampung, (2021), UIN Raden Intan Lampung