Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Prosedur Polya Fixs
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Prosedur Polya Fixs
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
PALEMBANG
2020
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA
BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA
Dwi Prasasti
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan suatu mata pelajrana yang memiliki peranan
cukup penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk membantu
siswa mengkaji suatu secara logis, kreatif dan sistematis. Karena itu lah ,
pembelajaran matematika harus mengutamakan untuk berfikir sistematis,
kritis dalam kemampuan pemecahan masalah (Utari, T, & Indrayanti, 2013).
(Ruseffendi, 2006) mengemukakan bahwa kemampuan pemecahan
masalah amat penting dalam matematika, bukan hanya untuk mereka yang
kemudian hari akan mendalami atau mempelajari matematika, melainkan juga
bagi mereka yang akan menerapkannya dalam bidang studi lain dan dalam
kehidupan sehari-hari. Kelemahan dalam memecahkan masalah siswa adalah
lemahnya dalam menganalisis soal, Monitor proses penyelesaian, dan
mengevaluasi hasilnya.
Pemecahan masalah atau poblem solving di definiskan sebagai suatu
proses pencarian jalan keluar dari suatu kesulitan atau rintangan, pencapaian
tujuan yanng belum segera dapat dipahami dalam (Susanto, 2015),Menurut
(Hartini, 2008) Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal yang menyajikan
permasalahan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dalam bentuk cerita,
(Raharjo & Waluyati, 2011) menyatakan bahwa soal ceerita dituntut untuk
memecahkan masalah melalui kemampuanmya dalam memahami,
merancang, dan menyelesaikan soal cerita tersebut.
Kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini merujuk pada
prosedur Polya dalam (Hobri, 2009) mendefinisikan pemecahan masalah
sebagai usaha mencari jalan keluar dai suatu kesuliltan, mencapai suatu
tujuan yang tidak begitu saja dengan segera dapat dicapai, dalam pemecahan
suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan, yaitu : (1)
Memahami Masalah, (2) Merencanakan Penyelesaian , (3) Melaksanakan
Penyelesaian, (4) Memeriksa Kembali.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hartini. (2008). Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita pada Kompetensi
Dasar Menemukan Sifat dan Menghitung Besaran-besaran Segiempat.
Universitas Sebeleas Maret Surakarta.
Kirkley, J. (2003). Principles for Teaching Problem Solving. Inc: Plato Learning.
Raharjo, M., & Waluyati, A. (2011). Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran
di Sekolah Dasar. www.p4tkmatematika.org.
Timbul Yuwono, Supanggih, M., & Dwi, R. f. (n.d.). Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Prosedur
Polya.
Utari, R. S., T, S., & Indrayanti. (2013). Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Dengan
Model Projek Based Learning (PBL) di Kelas X SMA.
https://www.slideshare.net/AmaBstam/jurnal-matematika-pelaksanaan-
pembelajran-matematika-dengan -projek-baseed-learning.
Yuwono, T., supanggih, M., & dwi, r. f. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Prosedur
Polya. Jurnal Tardis Matematika.