Anda di halaman 1dari 2

Simpulan

a. Wasiat merupakan salah satu cara untuk memindahkan atau mengalihkan


harta dari satu orang ke orang lain. Sistem wasiat ini berjalan sejak zaman
dahulu, bukan hanya agama Islam saja yang mengatur, tetapi setiap
komunitas memiliki pemahaman tentang wasiat.Secara garis besar wasiat
merupakan pemindahan harta dari seseorang kepada orang lain atau
kepada beberapa orang sesudah meninggalnya yang menghibah harta
tersebut. Wasiat ialah suatu tasharruf (pelepasan) terhadap harta
peninggalan yang dilaksanakan sesudah seseorang meninggal
dunia.Wasiat merupakan pemberian seseorang kepada orang lain, baik
berupa benda, piutang, maupun manfaat untuk dimiliki oleh penerima
wasiat sebagai pemberian yang berlaku setelah wafatnya orang yang
berwasiat. Selain itu wasiat merupakan suatu ucapan atau pernyataan
dimulainya suatu perbuatan, biasanya perbuatan itu dimulai setelah orang
yang mengucapkan atau menyatakan itu meninggal dunia.

b. Didalam Kompilasi Hukum Islam di Indonesia,wasiat wajibah disebutkan


dalam Pasal 209 ayat 1 dan 2, yang berisi:

Harta peninggalan anak angkat dibagikan berlandaskan Pasal 176 – Pasal


193,sedangkan bagi orang tua angkat yang tidak menrima wasiat diberikan
wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan anak
angkatnya.
Bagi anak angkat yang tidak menerima wasiat diberikan wasiat wajibah
sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan orang tua
angkatnya.Berlandaskan isi Pasal 209 KHI ayat 1 dan 2, bisa dipahami
bahwasanya wasiat wajibah yang dimaksud KHI ialah wasiat yang
diwajibkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
diperuntukkan untuk anak angkat ataupun orang tua angkatnya yang tidak
diberikan wasiat sebelumnya oleh orang tua angkat ataupun anak
angkatnya dengan jumlahnya maksimal 1/3.
Secara khusus ketentuan tentang wasiat wajibah merupakan hasil ijtihad
para ulama dalam menafsirkan ayat 180 surat Al-Baqarah. Dari ayat inilah
tersimpulkan keberadaan wasiat yang bersifat wajibah dengan pernyataan
bahwa wasiat (kepada ibu-bapak dan kerabat) yang asalnya wajib,sampai
sekarang juga kewajiban tersebut masih tetap dan dapat
diberlakukan.Namun, secara umum ada beberapa legalitas yang
mendukung dalam mendasari keberadaan wasiat wajibah.
DAFTAR PUSTKA

Zakiyah daradjat,ilmu fiqh ,(Jakarta : Dana bhakti wakaf ,1995)

Suparman usman dan Yusuf somawinata fiqh mawaris,(Hukum kewarisan


islam),(Jakarta : gaya media Pratama,1997)

Muhibbussabry,fiqih mawaris,(Medan : pusdikra mitra jaya 2020)

Sayyid Sabiq, fikih Sunnah,(Bandung : al-ma”rif 1990)

M.idris ramulyo, perbandingan hukum kewarisan islam dengan kewarisan


kitab undang-undang hukum perdata,(Jakarta : sinar grafika 2004)

Drs.H.andi Syamsu alam,SH.,MH dan Drs. H. M. Fauzan, SH., MM.,


MH , hukum pengangkatan anak perspektif Islam,(Jakarta: pena 2008)

Wahbah al- Zuhaili ,Al- fiqh al- islami wa ‘Adillatuh,( damsyiq : dar alfiqr
1979)

Anda mungkin juga menyukai