Anda di halaman 1dari 4

Generasi Bangsa yang Mengharumkan Nama Indonesia

indonesia mengalami perkembangan menuju ke arah modern. Dengan adanya modernisasi


membuka luas peluang anak bangsa untuk berprestasi. Baik di bidang pendidikan, teknologi,
olahraga, dll. Sehingga mampu memberi inspirasi generasi muda bangsa Indonesia untuk terus
berkarya demi meraih cita-cita. Tentunya dengan membawa identitas nasional mereka sebagai
Warga Negara Indonesia.

Banyak hal yang dapat dilakukan dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia. Ungtuk
kemajuan Indonesia dibutuhkan jerih payah dan usaha yang tak kenal lelah demi mewujudkan
bangsa yang maju dalam bidang apapun. Hal ini dapat tercapai, apabila bangsa itu sendiri memiliki
keinginan yang tinggi baik dalam menuntut ilmu maupun menekuni bakat yang mereka punya.

Berikut ini ada beberapa orang yang mengharumkan nama Indonesia. Dengan cara dan bakat yang
mereka miliki. Mereka mampu menarik mata dunia ke arahnya. Sekaligus mengangkat nama bangsa
Indonesia. Yang awalnya sering kali kurang di perhatikan oleh negara-negara lain.

1. Di bidang teknologi ada Pierre Coffin, seorang sutradara keturunan Indonesia dan Prancis.
Karirnya dalam film animasi sebenarnya dimulai sejak ia bersekolah di Gobelins di Paris,
Perancis dan mulai bekerja di studio Amblimation. Disanalah ia mulai menggarap film
animasi We're Back! A Dinosaur's Story yang diproduseri oleh Steven Spielberg pada tahun
1993. Pierre Coffin menjadi arsitek utama di film Minions. Setengah darah Indonesia yang
dimilikinya ini, mendorongnya untuk memasukkan kata-kata bahasa Indonesia ke dalam
film Minions, yang dibuat agar disamarkan. Dia juga seorang putra dari penulis Indonesia
yaitu N.H Dini. Karena kesuksesannya dia akan bekerja sama dengan selebriti Hollywood
papan atas di proyek film selanjutnya.

Di samping itu juga ada animator Indonesia bernama Marsha Chikita. Putri dari musisi Ikang
Fawzi dan artis ternama Marissa Haque ini sebenarnya ingin berkuliah di jurusan Seni Murni ITB.
Namun karena tidak disetujui oleh orang tuanya, maka dia beralih ke Multimedia University di
Malaysia. Kegigihannya serta bakat yang dimiliki mampu membuatnya bekerja di Las Copaque
Production. Perusahaan tersebut juga menjadi rumah produksi dari kartun Upin Ipin yang sering
kita tonton sore hari. Namun, keberhasilannya di sana tidak membuatnya lupa pada negeri sendiri.
Marsha Chikita justru kembali ke Indonesia dan ingin membuka perusahaan animasi sendiri.
Semoga nantinya dunia perfilman Indonesia makin maju dengan adanya bakat-bakat muda yang
bertalenta ya.

2. Di bidang olahraga, kita punya duo Lilyana Natsir & Tontowi Ahmad yang siap
mengharumkan nama bangsa. Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad memang sulit dipisahkan
untuk urusan bulu tangkis. Pebulu tangkis ganda campuran kebanggaan Indonesia ini telah
beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Berbagai gelar telah berhasil
disabet oleh Lilyana dan Tontowi tiga tahun berturut-turut — di antaranya champion
kompetisi All England di tahun 2012, 2013, 2014.

Selan itu juga ada pemain bulutangkis bernama Susi Susanti. Dia menikah dengan Alan
Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia
pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996. International Badminton
Federation (sekarang Badminton World Federation) pada bulan Mei 2004 memberikan penghargaan
Hall Of Fame kepada Susi Susanti.

3. Di bidang pendidikan ada Butet Manurung, pahlawan Asia versi majalah Time tahun
2004. Butet Manurung adalah salah satu pahlawan wanita yang memiliki keberanian
tinggi dalam memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat pedalaman. Perempuan yang
punya nama asli Saur Marlina Manurung ini pada tahun 2003 memulai merintis sekolah
gratis untuk masyarakat terasing dan mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang
diberi nama Sokola Rimba. Sistem Sokola Rimba yang telah ia kembangkan saat ini
diterapkan juga di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. Butet rela tinggal berbulan-
bulan di pedalaman rimba demi mengajar orang-orang pedalaman agar bisa membaca
dan menulis, agar tidak dianggap lagi sebagai orang yang bodoh dan mudah ditipu.
Karena kepeduliannya tersebut, dia pernah menerima penghargaan sebagai salah satu
Pahlawan Asia dari Majalah TIME di tahun 2004.

Di bidang pendidikan juga ada Bapak B.J Habibie yang berprestasi dan berhasil
menciptakan 46 paten di bidang aeronautika. Selain menjadi presiden ketiga Indonesia,
Habibie adalah sosok jenius dari negara ini yang telah mendunia. Habibie yang
mendapat gelar doktor teknik mekanik dalam bidang desain dan konstruksi pesawat
udara, dan telah memegang sekitar 46 paten yang diakui dunia internasional di bidang
tersebut.

Segala bentuk prestasi dan pencapaian yang didapatkan oleh orang-orang di atas. Tentunya berbuah
hasil dan membuat mereka dikenal oleh dunia. Terlebih lagi hal ini tidak membuat mereka lantas
lupa identitas diri mereka sebagai Bangsa Indonesia. Merka berjiwa patriotik dan cinta tanah air.
Hal ini juga termasuk dalam upaya bela negara. Mereka yang merasakan pentingnya Indonesia.
Sehingga mereka sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya yang memotivasi keinginan untuk
membela negara.

Pembelaan negara itu berhasil mereka buktikan dengan cara mengharumkan nama Indonesia.
Mereka juga tetap bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Mereka juga teguh dalam
mewujudkan NKRI tetap utuh, tegak, dan jaya sepanjang masa. Demi memberikan pendidikan dan
contoh yang baik bagi generasi penerus bangsa.

Secara bertahap negara semakin ‘borderless’ tanpa batas. Untuk regional akan ada Masyarakat
Ekonomi Asia yang memungkinkan siapapun yang mempunyai keahlian dan kepakaran di bidang
tertentu bisa bekerja tidak hanya di negaranya namun di negara Asia lainnya dengan lebih mudah
tanpa batasan dan aturan yang ketat.

Maka negara harus mempersiapkan pendidikan yang bisa di akses di manapun dan kapanpun agar
kemampuan pada generasi muda Indonesia mampu bersaing dengan penduduk asia lainnya dan siap
bersaing dalam bidang dan di negara manapun di Asia. Pendidikan yang baik, pendidikan yang
tidak berbiaya, pendidikan yang mudah diakses akan menjadi kekuatan baru untuk membangun bela
negara yang siap menyongsong masa depan.

Akses internet harus mudah diperoleh, mudah diakses dan mudah di dapatkan di manapun di bumi
Indonesia. Pemerintah selayaknya menyiapkan pendidikan berbasis internet yang mudah di akses
oleh siapapun yang ingin belajar. Belajar tidak harus digedung-gedung. Tatap muka tidak harus
bertemu fisik. Bahan ajar berbasis internet, chat streaming dengan bantuan internet bisa digunakan
untuk tatap muka yang murah. Semoga pendidikan Indonesia menjadi lebih murah dan mampu
menyiapkan generasi muda untuk bersaing di kancah percaturan dunia.
Indonesia harus mendapat kepercayaaan di mata dunia. Indonesia harus membuktikannya, Para
pahlawan bangsa yang berjiwa patriotik selalu komitmen dengan kegiatan yang mereka tekuni.
Pahlawan bangsa juga mampu meraih kepercayaan dengan mendapatkan pekerjaan di luar negara
Indonesia. Mereka juga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Pada akhirnya, berbagai prestasi
yang diraih oleh anak bangsa membuahkan hasil. Hasil tersebut berupa Indonesia dipandang
sebagai negara yang dipercaya oleh mata dunia.

Sumber : http://www.muvila.com/film/artikel/kisah-pierre-coffin-sutradara-minions-berdarah-
indonesia-1506176-page2.html

https://alformer259.wordpress.com/2009/07/06/10-olahragawan-terbaik-indonesia-diadaptasi-dari-
metro-top-10/

https://id.techinasia.com/orang-indonesia-berprestasi-bidang-teknologi-kancah-internasional

Anda mungkin juga menyukai