Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN PRACTICE THEORY

Dosen Pengampu : Siti Nur Hasinah, S.Kep.,M.Kep

Disusun oleh Kelompok 4 :

1. Sundawan Priyo Seputra (1130222003)


2. Nurul Hidayati (1130222004)
3. Rahmat Hidayat (1130222005)
4. Nur Yuniar Fauziyah (1130222012)
5. Siti Qoriatul (1130222013)
6. Titis Setyawati (1130222014)
7. Achmad Puji Kristanto (1130222018)
8. Sudarianik (1130222022)
9. Khoirul Fatah (1130222026)
10. Zurky (1130222027)
11. Joko Wiratmo (1130222029)
12. Moch. Ashadi M. (1130222034)
13. Nurwathoniyah (1130222036)
14. Fahmy Dhio Wardhana (1130222038)
15. Dodik Eko Lissetiyawan (1130222039)
16. Esa Rilasti (1130222043)
17. Yemi Fatchulloh (1130222055)
18. Novi Arianti (1130222056)
19. Nur Resyahtiningrum B. (1130222067)
20. Aini Zulfiati (1130222068)

Program Studi S1 Keperawatan


Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjakan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah
serta kesempatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing serta mengarahkan kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Demikian pula dengan makalah ini tentu masih banyak kekurangan, maka dari pada itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses
pembelajaran bagi para mahasiswa, terutama bagi kami penyusun.

Surabaya, November 2022

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan
yang bersifat komprehensif meliputi bio, psiko, sosial, kultural dan spiritual yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit
dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh
pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Perlu diyakini bahwa
penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan
berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan
sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model
keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan di implementasikan di
dalam praktek keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam
menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukan
tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana
dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap yaitu
pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan, impl ementasi tindakan, dan
evaluasi.
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta
theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-teori tersebut
diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari meta theory
sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit.
Level ke empat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi
dan dijelaskan dengan prefix “meta”, yang berarti “perubahan pada posisi”,
“diluar”, pada level tertinggi, atau melebihi” dan merujuk pada body of knowledge
tentang body of knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran seperti
metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Selldan Kalofissudis, 2004). Model
konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan harapan
dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep
ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam praktek keperawatan.
Teori Practice Theory yang merupakan level keempat dari teori keperawatan akan
dibahas lebih jauh dalam makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi Practice Theory ?
2. Apakah Ciri Practice Theory ?
3. Bagaimana Mengetahui Fungsi Practice Theory ?
4. BagaimanaKonsep Practice Theory ?

1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Practice Theory
2. Untuk Mengetahui Ciri Practice Theory
3. Untuk Mengetahui Fungsi Practice Theory
4. Untuk Mengetahui Konsep Practice Theory
5. Untuk Mengetahui Karakteristik Practice Theory
6. Untuk Mengetahui Kelebihan Practice Theory
7. Untuk Mengetahui Kekurangan Practice Theory
8. Untuk Mengetahui Contoh Practice Theory
9. Untuk Mengetahui Teori Menurut Dorothea E. Orem
10. Untuk Mengetahui Teori Menurut Peterson & Bredow
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1. Definisi Practice Theory


Practice Theory adalah teori bagaimana makhluk sosial dengan motif yang beragam
dan niat mereka beragam, membuat dan mengubah dunia dimana mereka tinggal.
Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle range theory,
teori pada level ini juga didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situation-spesific theory
dan microtheory. Practice theory menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok
untuk mencapai tujuan tertentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan
memberikan arahan langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis
yang jelas hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomena. Practice theory menyediakan
kerangka kerja untuk intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan memprediksi hasil dan
efek dari praktek keperawatan itu sendiri.

2.2. Ciri Practice Theory


1. Lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan cakupannya lebih sempit dibandingkan dengan
middle range theory.
2. Berorientasi pada suatu tindakan nyata untuk tujuan yang spesifik.
3. Fokus kepada fenomena keperawatan spesifik yang mencerminkan praktik klinis dan
hanya terbatas kepada populasi atau bagian dari situasi pada teori.

2.3. Fungsi Practice Theory


1. Digunakan untuk intervensi keperawatan psikomotor atau aspek komunikasi seperti
konseling dan edukasi.
2. Berasal dari grand atau middle theory atau berasal dari beberapa penelitian yang
mendeskripsikan, menjelaskan, dan menentukan intervensi keperawatan.
3. Mengkombinasikan beberapa prinsip dan arahan untuk digunakan dalam praktik
dansering kali berperan dalam pengujian sebuah teori.

2.4. Konsep Practice Theory


Practice Theory berkembang dari midle range Theory Pengalaman praktek keperawatan
dan uji empiris. Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi sumber utama untuk
pengembangan Practice Theory Keperawatan. Kedalaman dan Kompleksitas teori Keperawatan
digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi secara mendalam terhadap fenomena keperawatan
dan hubungan antara aspek pada situasi keperawatan (McKenna, 1997), contoh Practice Theory
yaitu bonding, attachment theory, therapeutic, quality of care (Peterson &Bredows 2004).
Mikro Teori praktek merupakan teori yang dikembangkan berdasarkan perkembangan
dari middle range theory, karenanya teori ini lingkupnya lebih sempit dan lebih konkrit ke
abstraknya dibandingkan dengan ketiga teori dalam tingkatan teori (Jacox,1974 dalam Mc Kenna
1997), lebih lanjut dikatakan, teori praktek/micro theory adalah memberikan arahan langsng
pada perawat untuk mencapai tujuan artinya, teori ini memberikan suatu produk intrvensi
spesifik yang harus di lakukan perawat agar dapat memberi efek pada kondisi pasien. Parker dan
Smith (2010) menyatakan bahwa teori praktik adalah deskrisi dan perkembangan dari tindakan
keperawatan yang ada dan dikembangkan untuk digunakan pada situasi keperawatan yang
spesifik.
Idealnya teori praktik berhubungan erat dengan konsep dari midle range theory dan
dibawah kerangka kerja dari grand theory. Contohnya tindakan keperawatan yang dapat
dikembangkan menjadi teori praktik yaitu perawat mengetahui bahwa mereka dapat mengurangi
nyeri pada pasien dengan melakukan intervensi yang spesifik dan mengurangi kerusakan kulit
karena tekanan dengan perubahan posisi yang teratur (Parker &Smih, 2010)Wooldridge (1992)
dalam Mckenna (1997) menjelaskan beberapa ciri dari teori praktek /micro theory yaitu :
a. Teori praktek dinyatakan dalam sebuah hubungan sebab akibat antara makna dan tujuan yang
dapat di uji secara empiris.
b. Fokus pada penyebab yang dapat manipulasi oleh perawat, efek yang di anggap relavan untuk
mengevaluasi hasil yang telah di capai, dan tidak ketentuan kondisi yang dapat di aplikasikan
dalam situasi praktik
c. Fokus pada makna yang dapat diasumsikan secara mandiri oleh profesi perawat baik praktik
manipulasi langsung maupun struktur panduan praktik.

2.5. Karakteristik Practice Theory


1. Fokus Lebih spesifik dan dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan.
2. Sudah dapat diterapkan dalam bentuk intervensi keperawatan sesuai dengan hasil
penelitian, karena merupakan refleksi dari keberagaman dari fenomena keperawatan.
3. Mudah dilakukan penelitian dan praktik dalam bidang keperawatan.
4. Merupakan standard hasil dari proses penelitian yang dapat diterapkan sebagai
intervensikeperawatan (bedasarkan konsep-konsep empiris).sangat terbatas dalam hal
waktu dan lingkup aplikasi.
2.6. Kelebihan Practice Theory
1. Sangat konkret.
2. Dapat dijadikan dasar dalam tindakan praktik keperawatan.
3. Spesifik pada satu fenomena.
4. Fokus terhadap Hasil dari penelitian proses dan tindakan klien dalam sebuah kondisi
tertentu.

2.7. Kekurangan Practice Theory


Fokus pada situasi tertentu, maka jika menemukan situasi tententu harus dilakukan
penelitian kembali. Contoh nya: practice orem untuk selfcare in person withcancer, Jika ingin
diaplikasikan untuk gagal ginjal maka perlu dilakukan penelitian lagi, contohnya selfcare agency
in person with end stage renal Disease.

2.8. Contoh Practice Theory


Practice : Nursing Practice Science : Wholly Compensatory, Partly Compensatory, Supportive
Educative System.
Practice Ilmu Keperawatan Praktis : Kompensasi, Kompensasi Pendukung Sistem Pendukung
sepenuhnya.

2.9. Teori Menurut Dorothea E. Orem


1. Self-Care Deficit Nursing Theory (SCDNT) dikemukakan oleh Dorothea E. Orem
sebagai suatu panduan untuk pengembangan kurikulum bagi perawat praktikal.
2. Orem mengemukakan tiga teori yang saling berhubungan dan telah dipertimbangkan
sebagai salah satu teori yang dipergunakan oleh banyak penggunanya.
3. Inti utama dari ketiga teori tersebut adalah bahwa seseorang berfungsi dan
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan perawatan untuk
dirinya sendiri.
4. Grand theory SCDNT menurut Orem ini merupakan dasar untuk mengembangkan teori-
teori pada tingkatan lebih spesifik yang dapat di uji secara empiris.
5. Orem melabel grand theory menjadi 3 teori yang merupakan middle teory dari SCDNT
(Aligood, 2010).
6. Teori yang pertama adalah self care deficits atau defisit perawatan diri merupakan teori
yang lebih komprehensif dan inti dari ide-idenya (Orem, 2001, p.132).
7. Teori tersebut memiliki lingkup yang lebih sempit dibandingkan dengan grand theory
yang meliputi adalah self care, self care agency, therapeutic self care demand, self care
deficit, nursing agency dan nursing system.
8. Tingkatan teori yang paling akhir pada level teori adalah Practice Theory Yang
digunakan dalam proses keperawatan pada pasien. Orem (2001) telah menggunakan
nursing practice sciences yang meliputi :
a. Wholly compensatory, merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan
bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidak mampuan pasien dalam
memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri.
b. Partly compensatory, merupakan pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian
sajadan ditujukan pada pasien yang memerlukan bantuan minimal, contohnya pada
pasien post operasi.
c. Supportive educative system, dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien
yangmemerlukan agar mampu melakukan perawatan mandiri.
d. Practice theory Orem banyak dikembangkan oleh beberapa pihak yang sangat
tertarikdengan konsep self care.
e. Misalnya penerapan self care pada pasien kanker dalam desertasi oleh Magnan
padatahun 2001, pada pasien dengan migraine oleh Meyer pada tahun 2000 dalam
desertasinya dan gagal ginjal stadium akhir oleh Morgan pada tahun 1998 serta
banyak lagi penerapan dari teori Orem Self Care Defisit Nursing Theory.

2.10. Teori Menurut Peterson & Bredow 2004


Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle range theory teori
pada level ini juga didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situations-spesific theory, dan
Microtheory Practice theory menetukan tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok untuk
mencapai tujuan tertentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan memberikan
arahan langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang
jelas,hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomone.
Practice theory menyediakan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan dan
memprediksi hasil dan efek dari praktek keperawatan itusendiri (Peterson & Bredow, 2004).
Practice theory berkembang dari middle range theory, pengalaman praktik keperawatan
dan ujiempiris. Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi sumber utama untuk
pengembangan practice theory keperawatan. Kedalaman dan kompleksitas teori keperawatan
digambarkan dandijelaskan melalui apresiasi secara mendalam terhadap fenomena keperawatan
dan hubunganantara aspek pada situasi keperawatan (McKenna, 1997). Contoh Practice theory
yaitu bonding attachment theory, therapeutic touch, exercise as selfcare, caring for patient with
chronic skindisease, quality of care, dll (Peterson & Bredow, 2004).
BAB 3
PENUTUP

Teori sistem Keperawatan dikenal sebagai teori Self Care, dimana orang dewasa dapat
merawat diri mereka sendiri sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan
untuk memenuhi kebutuhannya. Suatu pelayanan yang berpusat pada kebutuhan manusia untuk
mengurus diri yang menunjang kesehatan, kehidupan, sembuh dari penyakit secara mandiri.

3.1 KESIMPULAN
1. Agar teori bermanfaat dalam praktek keperawatan, teori tersebut harus fokus
minimalnya terhadap satu ospek proses perawatan.
2. Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang di
inginkan.
3. Penelitian sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan yang
sempurna.

3.2 SARAN
1. Sebagai calon seorang perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari para
pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Practice Theory.
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan diunit rumah sakit,
di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan
datang, komputerisasi dalam merekam sistem perawatan kesehatan.
3. Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu
fungsi interaksi antra individu, group dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, hardiyanto, (2016). Practice Theory /Micro Theory.


https://rumah-perawat/2016/09/practice-theorymicro-theory.html diunduh tanggal 20 November
2022, jam 201.00

Anonim, (2015). Teori keperawatan https;//Rsudpurihusada.inhilkab.go.id/teori-keperawatan-/.


diunduh tanggal 20 November 2022 jam 21.00

Chinn & Kramer, (1995). fundamental of Nursing. Loussiana: delmarv a division of Thomson
Larming, Inc.USA

Peterson, Sandra J and Bredow, Timothy S., (2004). Middle Range Theory application to
Nursing Research. Philadelphia :Lippincott Williams&Wilkins, USA

Anda mungkin juga menyukai