Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI KELANGSUNGAN USAHA KEDAI KOPI DI

SURAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID-19

Muhamad Khoirul Fajri1), Wahyu Budi Nugroho2), I Gusti Ngurah Agung Krisna Aditya3)
1,2,3) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email: fajrikhoirul123@gmail.com 1, wahyubudinug@yahoo.com 2, krisnaditya25@unud.ac.id 3

ABSTRACT
A coffee shop is a place that provides various types of processed coffee. The sustainability of
the coffee shop experienced a few obstacles when facing the current state of the covid-19
pandemic. This study uses a qualitative approach with a descriptive-explanative type of
research. The theory used in this research is James S. Coleman's rational choice theory. This
study examines the strategy for the sustainability of coffee shops in Surakarta City during the
COVID-19 pandemic. Based on the results of this study, an appropriate strategy is needed to
maintain the sustainability of coffee shops during the current pandemic. Some of the strategies
used by coffee shops in Surakarta City and considered cost-effective, such as discount promos
and bundling packages, implementing employee work shifts, adding new menus and coffee
education through social media to consumers. This study also explains the impact of the
COVID-19 pandemic on the sustainability of coffee shops.

Keywords: Coffee Shop, Strategy, Covid-19, Rational Choice

1. PENDAHULUAN
Kota Surakarta merupakan salah dan budaya lainnya
satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang (pariwisatasolo.surakarta, 2019).
sebelumnya merupakan bagian dari Selain khas dengan budaya Jawa
Karesidenan Surakarta. Kota ini dihuni yang kental, Kota Surakarta juga terbuka
sekitar 521.077 jiwa, jumlah penduduk yang dengan adanya perubahan dari berbagai
tergolong kecil (BPS, 2019). Kota yang sektor, seperti teknologi, pendidikan,
menjadi tempat kelahiran Presiden ekonomi, maupun dari perkembangan
Indonesia saat ini, terkenal dengan budaya kuliner. Keterbukaan Kota Surakarta dalam
Jawa yang sangat kental melekat pada menerima perubahan dari berbagai sektor
masyarakatnya, bahkan Surakarta dapat kehidupan tentunya diharapkan mampu
dikatakan sebagai kota pusat dari memberikan pengaruh positif bagi
berkembangnya berbagai budaya dan produktivitas dan kreativitas masyarakat
tradisi di Jawa. Hal tersebut mempengaruhi Surakarta itu sendiri. Salah satu
berkembangnya karya sastra Jawa, perkembangan dari sektor kuliner dan
beragam kuliner yang khas, fashion, UMKM adalah kedai kopi atau coffee shop.
beragam bangunan, dan berbagai tradisi Kedai kopi adalah tempat yang

 
menyediakan berbagai jenis kopi, minuman besar dengan maksud membatasi
non alkohol dan beberapa makanan ringan pergerakan orang dan barang.
hingga berat dengan suasana santai dan Menghimbau masyarakat agar tetap berada
tempat yang nyaman dengan berbagai dirumah dan tidak berkumpul atau
fasilitas yang kekinian (Herlyana, membuat kerumunan hingga pembatasan
2012:190). Pengembangan dari sebuah jam malam dengan tetap penerapan
tempat kopi sederhana yang kemudian protokol kesehatan.
disesuaikan dengan kondisi saat ini dimana Independent coffee yang
bukan hanya sebagai tempat untuk mendominasi kedai kopi di Surakarta
menikmati kopi saja, namun menjadi tentunya sangat terdampak
tempat berkumpul, bercengkrama, rapat keberlangsungannya, karena jenis kedai
dan bahkan mengerjakan tugas bagi pelajar kopi ini menawarkan tempat yang
dan mahasiswa/i. Kedai kopi saat ini instagramable sebagai salah satu
bahkan sudah menjadi institusi sosial baru keunggulannya. Jika tetap dipaksakan terus
yang mempertemukan berbagai lapisan beroperasi dengan membiarkan
masyarakat untuk berbicara, berdiskusi, pengunjung tetap menikmati kopi di tempat
mendengarkan puisi dan musik akan mengakibatkan sebuah kerumunan
(kompasiana, 2018). yang dapat menjadi cluster baru
Akhir tahun 2019, muncul sebuah penyebaran Covid-19. Hal tersebut
varian virus baru yang berhasil tentunya sangat berdampak terhadap
menggemparkan dunia, virus tersebut keberlangsungan kedai kopi sebagai pelaku
termasuk dalam kelompok coronavirus usaha karena terbatasnya operasional
yaitu Covid-19 yang memiliki gejala umum bahkan kemungkinan terburuknya dapat
seperti demam, batuk kering, dan rasa menutup sementara waktu. Perlu adanya
lelah. Kota Surakarta menjadi salah satu sebuah strategi untuk tetap
kota yang menerima dampak dengan mempertahankan keberlangsungan
adanya pandemi Covid-19. Adanya operasional kedai kopi di tengah terjangan
pandemi Covid-19 ini tidak hanya pandemi Covid-19. Hal tersebut menarik
berdampak pada sektor kesehatan saja, bagi peneliti untuk melakukan penelitian
namun juga sektor lain seperti ekonomi. lebih dalam lagi untuk mengetahui strategi
Selama adanya pandemi Covid-19 kondisi yang dilakukan para pelaku usaha kedai
perekonomian yang sedikit-sedikit mulai kopi dalam mempertahankan
menurun hingga bahan-bahan pangan yang keberlangsungan selama pandemi Covid-
mengalami kenaikan harga menjadi 19 di Kota Surakarta, dalam penelitian yang
permasalahan bagi para pelaku usaha tak berjudul “Strategi Kelangsungan Usaha
terkecuali kedai kopi. Keadaan semakin Kedai Kopi di Surakarta pada Masa
sulit dengan adanya peraturan baru yang Pandemi Covid-19”.
dituangkan melalui PP Nomor 21 tahun
2020 tentang pembatasan sosial berskala 2. KAJIAN PUSTAKA

 
Berikut adalah penelitian-penelitian produksi, strategi patronase, strategi
terdahulu dengan fenomena yang sama solidaritas vertikal, strategi berhutang,
sebagai kajian pustaka yang digunakan strategi akumulasi, strategi serabutan,
peneliti. Penelitian yang pertama dari Wan strategi manipulasi komoditas dan strategi
Laura Hardilawati (2020) dengan judul migrasi temporer. Faktor internal dan faktor
penelitian Strategi Bertahan Hidup UMKM eksternal menjadi dua faktor yang membuat
di Tengah Pandemi Covid-19. Penelitian ini para petani tetap bertahan hidup dengan
memberikan sedikit penjelasn bahwa beberapa strategi. Faktor internal nya yaitu
pandemi Covid-19 yang terjadi berdampak adanya kesadaran tanaman produksi
pada ketidakstabilan dalam perekonomian bersifat musiman, terbatasnya lapangan
tertama UMKM. Salah satu dampak yang pekerjaan dan rendahnya jumlah
dirasakan yaitu penurunan omset penjualan pendapatan juga pengeluaran untuk
dikarenakan adanya himbauan dan kebutuhan. Faktor eksternalnya sendiri
penerapan PSBB oleh pemerintah. PSBB berasal dari dukungan keluarga dan
yang mengharuskan masyarakat untuk tetangga.
tetap berada di rumah membuat sebagian Penelitian ketiga dari Lalu Hendra
besar pelaku UMKM berhenti beroperasi Maniza, Rishan Adha & Sulhan Hadi (2019)
untuk sementara waktu. yang berjudul Strategi Adaptasi Klaster
Penelitian ini menyajikan strategi Usaha Pariwisata di Desa Padak Guar
bertahan yang dapat dilakukan UMKM Pasca Gempa Pulau Lombok 2018.
selama pandemi Covid-19 berlangsung Penelitian ini memiliki tujuan untuk
diantaranya yaitu, melakukan penjualan mengetahui pola usaha wisata dan strategi
melalui e-commerce. Melakukan adaptasi klaster usaha pariwisata Desa
pemasaran produk melalui digital marketing Padak Guar pasca musibah gempa di
untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Pulau Lombok tahun 2018. Pola usaha
Melakukan perbaikan kualitas produk dan yang ada di Klaster Usaha Wisata Padak
juga layanan. Guar secara umum dilihat dari unsur-unsur
Penelitian kedua dari Suryadi, A pembentuknya dapat dikatakan cukup
Humam Hamid & Agussabti (2013) yang lengkap. Unsur-unsur yang dimaksud
berjudul Strategi Bertahan Hidup Petani bukan hanya pemasar dan pemasok,
Kopi Pasca Konflik (Studi kasus di melainkan juga kelembagaan antar pelaku
Kecamatan Kute Panang kabupaten Aceh usaha yang ada di Padak Guar dalam
Tengah). Penelitian ini bertujuan untuk bentuk Pokdarwis. Lembaga yang
mengetahui strategi bertahan hidup yang dimaksud seperti Lembaga Keuangan
digunakan petani kopi di KabupatenKute berupa koperasi simpan pinjam dan
Panang pasca konflik Aceh Tengah dan Lembaga Pendidikan sebagai lembaga
faktor yang dominan terhadap strategi yang pelatihan. Penelitian keempat dari Rintan
digunakan oleh petani. Petani kopi Saragih & Duma Megaria Elisabeth (2020)
bertahan hidup menggunakan strategi yang berjudul Kewirausahaan Sosial Dibalik

 
Pandemi Covid-19: Penelusuran Profil dan tujuan, atau mempunyai intensionalitas
Strategi Bertahan. Penelitian ini (Ritzer, 2012: 709). Yakni, para aktor
menyebutkan bahawa fungsi wirausaha mempunyai tujuan-tujuan yang ditunjukan
sosial sebagai salah satu solusi terhadap sebagai sebuah tindakan. Tindakan ini
masalah sosial mengalami tekanan akibat dilakukan guna mencapai tujuan secara
pandemi Covid-19 yang berakibat pada konsisten dengan kuasa pilihan seorang
penurunan omzet yang diperkirakan aktor sehingga menjadi yang terpenting
mencapai 70%. Adanya penurunan omzet dalam teori pilihan rasional.
akibat pandemi Covid-19 pada wirausaha Menurut Coleman (dalam Ritzer,
ini mengakibatkan dirumahkannya 2014: 369) gagasan dasar dalam teori
masyarakat yang terlibat. Perlunya pilihan rasional sejatinya sudah sangat
dukungan pemerintah terhadap jelas yaitu,”tindakan perseorangan
keberlangsungan wirausaha sosial akibat mengarah kepada sesuatu tujuan dan
ketidakpastian sampai kapan pandemi tujuan itu (juga tindakan) ditentukan oleh
Covid-19 ada. Selain dukungan nilai atau pilihan (prefensi)”. Teori pilihan
pemerintah, strategi alternatif sangat rasional Coleman memiliki dua unsur
diperlukan untuk menjaga wirausaha sosial utama, yakni aktor dan sumber daya.
tetap bertahan di tengah-tengah pandemi Sumber daya yang dimaksud dalam teori ini
Covid-19. adalah sesuatu yang menarik dan dapat
Penelitian-penelitian tersebut dikontrol oleh aktor juga sudah menjadi
merupakan sedikit dari banyaknya sebuah satu kesatuan.
penelitian terdahulu yang sesuai dengan
fenomena yang saat ini sedang diteliti. 3. METODELOGI PENELITIAN
Keempat penelitian di atas memiliki kajian Metode yang penulis gunakan adalah
permasalahan yang serupa dengan metode penelitian kualitatif deskriptif-
penelitian saat ini yaitu strategi bertahan eksplanatif. Lokasi penelitian di Kota
hidup ditengah bencana atau konflik yang Surakarta dipilih karena kentalnya budaya
sama-sama mengakibatkan pemabatasan yang melekat di Kota Surakarta tidak
aktivitas. Adapun perbedaan penelitian ini mengahalangi antusias masyarakat
dengan penelitian Suryadi, A Humam khususnya remaja terhadap keberadaan
Hamid & Agussabti (2013) adalah, Suryadi inovasi yang dibawa kedai kopi hingga
dkk melakukan penelitian terhadap strategi tumbuh dan berkembang.
bertahan petani sedangkan pada penelitian Penelitian ini menggunakan data
ini pada pelaku usaha. kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data
Teori Pilihan Rasional dari James S. yang digunakan dalam proses penelitian ini
Coleman menjadi pilihan untuk yaitu sumber data primer dan data
menganalisis fenomena penelitian ini. sekunder. Informan yang penelitian ini
Fokus dari teori pilihan rasional adalah para dikelompokkan menjadi tiga yaitu informan
aktor yang dimana dilihat mempunyai kunci, informan utama, dan informan

 
pelengkap. Peneliti dibantu dengan konsumsi kopi ini dipicu munculnya kedai-
pedoman wawancara, alat perekam dan kedai kopi di Indonesia.
buku catatan sebagai instrumen dalam Kedai kopi di Indonesia saat ini
penelitian. Teknik pengumpulan data yang mudah dijumpai disetiap sudut kota hampir
digunakan dalam penelitian ini yaitu diseluruh daerah. Riset TOFFIN sebagai
observasi, wawancara, dan dokumentasi. perusahaan penyedia solusi bisnis hotel,
Selanjutnya, untuk teknik analisis data akan restoran dan kafe (HOREKA) menyebutkan
melalui empat teknik, yaitu pengumpulan di Indonesia jumlah kedai kopi pada 2019
data, reduksi data, penyajian data, dan mencapai 2.950 gerai. Angka tersebut
penarikan kesimpulan. hampir tiga kali lipat sejak tahun 2016 yang
hanya 1.000 gerai. Jumlah tersebut masih
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dapat bertambah dikarenakan hasil riset
4.1 Perkembangan Kedai Kopi di belum mencakup kedai-kedai independen

Surakarta di daerah baik yang modern maupun


tradisional (Kurniawan, 2019).
Kopi kini merupakan salah satu Masuknya starbucks sangat
minuman yang menjadi favorit bagi mempengaruhi munculnya kedai kopi
masyarakat hampir diseluruh Dunia. modern lainnya hingga ke daerah-daerah di
Budaya meminum kopi saat ini sudah Indonesia. Kehadiran starbucks ini tidak
menjadi gaya hidup tersendiri bahkan hanya membawa bentuk sajian baru dari
melekat di masyarakat. Meminum kopi kopi, namun juga sebuah tren juga gaya
bahkan dapat menjadi sebuah rutinitas hidup baru bagi masyarakat. starbucks
sebagian mayarakat. Sejarah mencatat membawa konsep modern pada kedai kopi
awal penyajian kopi dimulai pada tahun yang kemudian menjadi contoh bagi kedai
1475. Constatinopel, Turki (sekarang kopi independent di daerah (Sari, 2018).
Istanbul) menjadi kota pertama berdirinya Kedai kopi di Kota Surakarta
kedai kopi di Dunia. (Yuliandri,2015). mengalami perkembangan dari tahun ke
Kopi pertama kali ada di Indonesia tahun. Seperti halnya perkemabngan kedai
sejak tahun 1696 ditandai ketika India kopi di Indonesia, kedai kopi di Surakarta
mengirimkan bibit biji kopi yemen atau diawali dengan berdirinya kedai kopi kecil
arabica kepada Pemerintah Belanda di yang sederhana oleh masyarakat lokal.
Batavia. Impor biji kopi tersebut dilakukan Masuknya globalisasi tentunya membawa
pemerintah Belanda dengan tujuan untuk perubahan dalam kehidupan masyarakat,
membudidayakan di Indonesia. Gaya hidup tidak terkecuali dalam bisnis kopi. Mulai
meminum kopi yang makin meluas hingga masuk nya kedai-kedai kopi modern di Kota
ke Indonesia berdampak pada produksi dan Surakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi
konsumsi kopi itu sendiri. Produksi kopi di masyarakat, terkhusus para pemikmat kopi.
Indonesia mengalami peningkatan setiap Masuknya kedai kopi jaringan Amerika
tahunnya. Tingginya tingkat produksi dan Serikat seperti Starbuck di Indonesia

 
menjadi alasan lahirnya kedai kopi lokal sangat dibatasi. Hal tersebut tentu
dengan konsep kedai modern. Berkiblat mempengaruhi kedai kopi baik dari segi
dengan dengan kedai kopi lokal yang penjualan maupun keberlangsungannya.
sudah dulu berdiri di kota-kota besar di Jumlah penjualan menjadi dampak
Indoneisa. Kedai kopi dengan konsep utama selama adanya pandemi covid-19
modern mulai menjamur di Kota Surakarta. karena mempengaruhi keberlangsungan
Pada tahun 2019, kedai kopi di Kota kedai kopi. Penjualan yang mengalami
Surakarta dalam penyebarannya pada 5 penurunan, terutama di awal pandemi
Kecamatan berjumlah 113 kedai membuat beberapa kedai kopi merasa
(Trianingsih, 2021). Pertumbuhan kedai cemas akan keberlangsungan kedainya.
kopi di Kota Surakarta ini memiliki berbagai Banyak penjualan kedai kopi jauh menurun
latar belakang berbeda yang menjadi jika dibandingkan ketika konsidi normal.
alasan berdirinya kedai kopi. Satu yang Karena tanpa adanya penjualan kedai kopi
menjadi kesamaan pendiri kedai kopi di tidak akan dapat bertahan terus menerus.
kota ini yaitu kecintaannya akan kopi. Kedai kopi yang sejatinya merupakan
Banyaknya kedai kopi di Kota Surakarta ini salah satu tempat untuk menikmati kopi
tentu membuat konsumen memiliki pilihan dan berkumpul atau sekedar berdiskusi,
yang melimpah dalam menentukan kedai kini semenjak adanya PP No 21 tahun 2020
kopi. Kedai kopi berlomba-lomba tentang pembatasan sosial berskala besar
memanjakan konsumen baik melalui sajian dengan maksud membatasi pergerakan
menu maupun kenyamanan tempat dan orang dan barang, pengunjung mulai
fasilitas yang diberikan. Setiap kedai berkurang karena larangan adanya
memiliki keunggulannya masing-masing kerumunan oleh pemerintah. Oleh sebab itu
yang belum tentu dapat dinikmati di kedai beberapa kedai kopi memilih menutup gerai
kopi lain. mereka. Kedai kopi yang tetap
4.2 Dampak Pandemi Covid-19 beroperasional selama pandemi, kini
terhadap Keberlangsungan Kedai diharuskan menerapkan protokol kesehatan

Kopi sesuai himbauan pemerintah untuk


mencegah penyebaran virus covid-19.
Dampak yang dirasakan adanya
Protokol kesehatan yang harus diterapkan
pandemi covid-19 ini tentunya sangat
seperti karyawan dan pengunjung
beragam bagi para pelaku usaha. Namun,
diwajibkan memakai masker, menyediakan
yang menjadi kesamaan dampak terhadap
tempat cuci tangan atau hand sanitizer juga
pelaku usaha pastinya menurunnya jumlah
pemberian tanda silang pada tempat duduk
konsumen. Bagi pelaku usaha konsumen
dengan tujuan menjaga jarak antar
menjadi sebuah hal sangat penting, karena
pengunjung. Hal tersebut merupakan salah
tanpa adanya konsumen usaha tidak akan
satu bentuk dukungan kedai kopi untuk
jalan. Seperti diawal pandemi dimana
meminimalisir penularan virus covid-19 ini.
mobilitas dan kegiatan masyarakat masih
Dengan menerapkan protokol kesehatan di

 
tempat umum seperti kedai kopi selain berdasarkan jam operasionalnya. Tidak
memberikan rasa aman kepada semua konsumen memiliki waktu yang
pengunjung, juga mencegah penyebaran sama dalam menikmati kopi atau sekedar
virus covid-19 ini dengan harapan pandemi datang ke kedai kopi. Kebanyakan orang
segera berakhir dan kondisi kembali akan memilih menikmati kopi atau datang
normal. ke kedai kopi pada malam hari setelah
Selain penurunan penjualan adanya mereka melakukan aktivitas seharian. Tidak
pandemi tentunya sangat berdampak menutup kemungkinan kedai kopi yang
terhadap penurunan pengunjung terutama buka dari pagi hari tidak memiliki
bagi mereka yang menjadikan kedai kopi pelanggan. Tidak sedikit masyarakat yang
sebagai pilihan working space seperti memilih menikmati kopi dipagi hari atau
halnya mahasiswa. Banyak kedai kopi sekedar datang ke kedai kopi untuk take
kehilangan konsumen mereka yang datang away segelas kopi.
ke kedai selama pandemi. Penurunan Pemilihan jam operasional kedai kopi
jumlah pengunjung jelas nampak karena sangatlah penting, apalagi ditengah kondisi
saat itu masyarakat masih takut untuk pandemi seperti ini. Namun pemilik dalam
keluar atau bersosialisasi dengan orang menentukan jam operasional tidak dapat
lain. Peraturan Pembatasan Kegiatan asal-asalan, karena harus berdasarkan
Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah target konsumen masing-masing kedai.
menambah makin menurunnya jumlah Pemilihan jam operasional yang tidak tepat
pengunjung, bahkan hingga tidak ada akan berdampak pada pengeluaran biaya
pengunjung sama sekali dalam sehari di operasional kedai yang lebih besar
beberapa kedai. dibandingkan penerimaan. Jika hal tersebut
Dampak berkurangnya jumlah terus terjadi akan mengakibatkan kedai
pengunjung kedai juga disebabkan karena tidak dapat bertahan dan kemungkinan
adanya pembatasan jumlah pengunjung terburuk kedai dapat berhenti
yang datang ke kedai dan berkurangnya beroperasional.
jam operasional. Banyak kedai kopi di 4.3 Straregi yang Dilakukan Para
Surakarta sebelum adanya pandemi jam Pelaku Usaha Kedai Kopi di Kota
operasionalnya hingga pukul 12 malam Surakarta untuk Bisa Bertahan
bahkan hingga dini hari dengan dimulai jam
Selama Pandemi Covid-19
operasional yang berbeda-beda. Namun,
Pandemi covid-19 yang dimulai sejak
selama pandemi beberapa kedai coba
akhir tahun 2019 masih belum diketahui
merubah jam operasional menjadi lebih
kapan akan berakhir. Banyaknya lini usaha
awal buka dan tutup.
masyarakat yang mengalami dampak akan
Pemilihan jam operasional kedai kopi
adanya pandemi ini harus memutar otak
selama pandemi ini dapat menjadi sebuah
untuk tetap bisa bertahan hidup. Perlu
kunci bagi keberlangsungan kedai kopi.
adanya sebuah strategi tersendiri untuk
Jumlah pengunjung kedai juga dapat dilihat

 
mengahadapai kondisi-kondisi tertentu. promo diskon melalui mitra kerja pihak
strategi adalah sebuah cara yang ketiga.
digunakan suatu kelompok untuk mencapai 2. Kedai kopi Sang Ndoro, lebih memilih
tujuan dengan memperhitungkan ancaman menggencarkan edukasi tentang kopi
baik dari internal maupun eksternal dengan kepada masyarakat melalui media
mempertimbangkan sumber daya untuk sosial. Menurutnya dengan edukasi
waktu yang panjang. melalui media sosial akan
Mentukan sebuah strategi yang tepat mempermudah menyampaikan ke
bukanlah yang mudah, bahkan perlu masyarakat tentang keberadaan kedai
membutuhkan waktu untuk melakukan kopi Sang Ndoro. Melalui edukasi di
sebuah riset guna mengetahui apa yang media sosial ini diharapkan, masyarakat
sedang menjadi tren di pasar saat itu juga khususnya penikmat kopi di Kota
minat konsumen. Selain melalui sebuah Surakarta mengetahui keberadaan kedai
riset, dalam menentukan sebuah strategi kopi Sang Ndoro sehingga memiliki
perlu juga adanya penyesuaian dari apa keinginan untuk datang atau sekedar
yang ada dalam internal maupun eksternal menikmati kopi sajiannya. Karena saat
suatu kelompok dalam hal ini kedai kopi. ini media sosial menjadi wadah promosi
Peran dari faktor internal dan eksternal yang efektif digunakan untuk menarik
sangat lah penting dalam menentukan minat masyarakat.
sebuah strategi. Faktor internal ini yaitu 3. Kedai kopi Yubunt, memiliki strategi
apapun yang menjadi bagian atas yang cukup berbeda dibandingkan
keberadaan kedai kopi. Sedangkan faktor beberapa kedai kopi lainnya. Salah satu
eksternal dalam hal ini adalah kondisi yang yaitu mencoba menarik konsumen untuk
muncul bukan atas kehendak kita. datang langsung ke kedai dengan
Belum diketahuinya kapan pandemi mengadakan event sebagai daya tarik
ini akan berakhir mau tidak mau membuat kepada konsumen. Strategi yang
kedai kopi harus menyiapkan strategi baru digunakan kedai kopi Yubunt
atau khusus untuk bisa bertahan selama sebenarnya dinilai sangat beresiko
pandemi. Karena strategi bertahan dalam menimbulkan kerumanan. Namun kedai
kondisi normal belum tentu akan cocok kopi Yubunt mampu mangatasi hal
digunakan ketika kondisi pandemi seperti tersebut dengan mengatur jarak kursi
ini, dimana mobilitas masyarakat dibatasi. dan membatasi jumlah pengunjungnya.
Berikut ini beberapa strategi yang 4. Kedai Kopi Dua Lantai, mencoba
digunakan oleh kedai kopi di Kota menarik konsumen untuk datang ke
Surakarta di masa pandemi covid-19: kedai mereka dengan menambahkan
1. Kedai kopi HOS, memilih menu dan varian baru. Selain itu promo
memberlakukan sistem kerja shift dan bundling menjadi strategi kedai kopi
selama pandemi guna menekan cost ini untuk menarik konsumen melalui
pengeluran kedai juga memberikan mitra kerja.

 
5. Kedai Kopi Sebait, selama pandemi ini Keempat, memperkirakan tingkat
lebih memilih menggencarkan promo keberhasilan tindakan. Kelima, melakukan
diskon dan paket bundling. pertukaran sumber daya yang dimiliki
Jika dilihat dari beberapa kedai kopi dengan pihak lain (Poloma, 2007:361-362).
di Kota Surakarta sebelumnya, mereka Menggunakan pilihan secara rasional
memiliki sebuah strategi tersendiri yang merupakan sebuah tindakan yang harus
membedakan dengan kedai kopi lain. dilakukan dalam menghadapi dampak dari
Alasannya sama, yaitu menyesuaikan adanya kondisi yang tidak diharapkan dan
dengan kondisi kedai kopi dan target akan mempengaruhi keberlangsungan
konsumen mereka. Namun, satu strategi kedai kopi kedepannya. Adanya pandemi
yang hampir diterapkan disemua kedai kopi covid-19 ini pemilik kedai dituntut untuk
di Kota Surakarta yaitu pemberian promo menentukan sebuah pilihan yang akan
diskon dan paket bundling. Pembatasan berpengaruh terhadap masa depan kedai
jumlah pengunjung yang dianjurkan kopi mereka. Sebagaimana diawal pandemi
pemerintah menjadi salah satu alasan kedai kopi dihapakan dalam dua pilihan
kedai kopi memilih menggencarkan promo yaitu tetap beroperasional atau
diskon dan paket bundling untuk menarik mengentikan operasional. Bagi kedai kopi
konsumen. Begitu juga dengan konsumen memilih tetap beroperasional akan kembali
yang sangat suka akan adanya promo dihadapkan pada pilihan strategi-strategi
diskon juga paket bundling yang diberikan yang digunakan untuk tetap bertahan
oleh kedai kopi. Menarik tidaknya promo selama pandemi.
diskon dan paket bundling untuk konsumen
tentu menjadi salah satu kelemahan
5. KESIMPULAN
strategi ini. Namun, strategi ini dinilai lebih
tepat digunakan dalam kondisi saat ini. Awal pandemi Covid-19 masyarakat
Sebelum menentukan pilihan masih takut untuk keluar atau berinteraksi
strategi, aktor dalam hal ini pemegang dengan orang lain dan lebih memilih
kendali atas kedai kopi memerlukan berdian diri di rumah. Keadaan sedikit
beberapa tahap. Hal ini selaras dengan berubah dengan ditandai masyarakat yang
teori pilihan rasional, aktor ketika mulai beraktifitas diluar rumah. Pandemi
menentukan pilihan secara rasional akan covid-19 yang berkepanjangan ini
melewati beberapa tahapan. Pertama, membawa dampak terhadap para pelaku
menentukan prioritas yang akan dijalankan usaha, salah satunya kedai kopi. Dampak
oleh sang aktor. Kedua, yang diakibatkan adanya pandemi covid-19
mempertimbangkan kondisi sumber daya terhadap keberlangsungan kedai kopi di
yang dimiliki sebagai salah satu unsur Kota Surakarta sangat terlihat jelas. Banyak
dipilihnya tindakan. Ketiga, aktor akan lebih dampak yang dirasakan oleh kedai kopi di
dulu memilah pilihan yang tersedia untuk Kota Surakarta seperti pembatatasn jumlah
memungkinkan terjadi sebuah tindakan.

 
pengunjung, pembatasan jam operasional Pasaribu dkk. Yogyakarta:
dan yang pasti penurunan penjualan. Pustaka Pelajar.
Dampak yang dirasakan selama ________. 2014. Teori Sosiologi Modern.
pandemi covid-19 tentunya membuat kedai Edisi ke 7. Diterjemahkan oleh:
kopi di Kota Surakarta harus menyiapkan Triwibowo B.S. Jakarta:
sebuah strategi yang sesuai dengan kondisi Prenadamedia Group.
baik internal maupun eksternal. Beragam
strategi disiapkan oleh kedai kopi di Kota Internet;
Surakarta untuk tetap beroperasional Kurniawan, Didi. 2019. Kedai Kopi di
selama pandemi covid-19 ini. Strategi yang Indonesia Hampir Mencapai 3.000
dipilih tentunya sudah melalui tahap-tahap Gerai diakses melalui
sesuai dengan rasionalitas keadaan saat https://voi.id/berita/925/kedai-kopi-
ini. Beberapa strategi yang digunakan kedai di-indonesia-hampir-mencapai-3-
kopi di Kota Surakarta seperti penerapan 000-gerai.
shift kerja pada karyawan, penambahan Yuliandri, Mustika Treisna. 2015. Evolusi
menu baru untuk menarik konsumen baru, Kedai Kopi diakses melalui
pengadaan event di kedai kopi untuk https://majalah.ottencoffee.co.id/e
menarik kembali konsumen datang ke volusi-kedai-kopi/.
kedai kopi, dan pemberian diskon juga
paket bundling yang hampir digunakan Jurnal;
sebagian besar kedai kopi di Kota Trianingsih, Wahyu., Yasin Yusup.,
Surakarta. Beberapa strategi dinilai mampu Rahning Utomowati. 2021. Studi
mengurangi beban kedai kopi saat pandemi Keruangan Kedai Kopi dan
yang dirasa terlampau berat jika Ekonomi Kognitif-Budaya di Kota
dibandingkan kondisi normal. Surakarta Tahun 2019.
Geadidaktika, 1(1). 39-49.
6. DAFTAR PUSTAKA Skripsi;
Sari, Nilam. 2018. Narasi Strategi
Buku; Komunikasi Pemasaran Coffee
Poloma, Margaret M. 2007. Sosiologi Shop “Filosofi Kopi”. Skripsi.
Kontemporer. Edisi ke 7. Serang: Universitas Sultan Ageng
Diterjemahkan oleh: Yasogama. Tirtayasa.
Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi: Dari
Sosiologi Klasik Sampai
Perkembangan Terakhir
Posmodern. Edisi ke 8.
Diterjemahkan oleh: Saud

10

Anda mungkin juga menyukai