N
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULAR
AKIBAT CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)
DI RUANG ANGGREK B RSUD KOTA BANDUNG
TAHUN 2022
MEGA KUSUMAH
4121075
Menyetujui,
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Tugas Akhir
Program Studi Sarjana Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Institut
Kesehatan Rajawali dan diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Ners pada bulan September 2022
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny. N dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskular dengan CHF
(Congestive Heart Failure) di Ruang Anggrek B RSUD
Kota Bandung Tahun 2022
Nama Mahasiswa : Mega Kusumah
NPM : 4121075
Dewan Penguji :
Penguji I : ( .................... )
Penguji II : ( .................... )
Mengetahui :
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Kesehatan Rajawali,
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Ny. N dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dengan CHF (Congestive Heart
Failure) di Ruang Anggrek B RSUD Kota Bandung Tahun 2022”. Karya tulis
ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ners
pada Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan, Institut Kesehatan
Rajawali Bandung.
Karya tulis ilmiah ini merupakan sebagian kecil dari keseluruhan proses
pembelajaran, akan tetapi dalam penyelesaiannya membutuhkan waktu dan proses
yang panjang. Banyak hal yang dapat penulis pelajari selama proses pembuatan
laporan ini. Penulis banyak menerima bimbingan, pengarahan, saran, serta
fasilitas yang membantu hingga akhir penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Tersusunnya karya tulis ilmiah ini, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar – besarnya kepada:
iv
v
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................2
1.3 Metode Pengumpulan Data............................................................3
1.4 Sistematika Penulisan.....................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................5
2.1 Konsep Dasar Penyakit CHF (Congestive Heart Failure)............5
2.1.1 Definisi...............................................................................5
2.1.2 Anatomi dan Fisiologi........................................................5
2.1.3 Etiologi...............................................................................7
2.1.4 Manifestasi Klinis..............................................................9
2.1.5 Patofisiologi.......................................................................9
2.1.6 Dampak Terhadap Sistem Tubuh.....................................12
2.1.7 Penatalaksanaan Medik....................................................12
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang...................................................13
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan CHF (Congestive Heart
Failure)........................................................................................14
2.2.1 Pengkajian........................................................................14
2.2.2 Intervensi Keperawatan...................................................18
vi
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit epidemi, yang dimana menurut
American Heart Association, laki-laki memiliki satu dari tiga kemungkinan untuk
menderita penyakit kardiovaskular utama pada sebelum berusia 60 tahun. Pada
perempuan, risiko ini merupakan satu dari sepuluh. Adanya estrogen sebelum
pada menopause dianggap menjadi faktor pelindung utama untuk menghindari
timbulnya penyakit kardiovaskular, penyakit jantung coroner, dan terutama stroke
pada saat ini (Price & Wilson, 2014).
Jantung merupakan organ tubuh manusia yang mempunyai peran penting
dalam kehidupan manusia dan pastinya sangat berbahaya jika jantung kita
mempunyai masalah mengingat bahwa banyak kematian disebabkan oleh penyakit
jantung (Nugroho, 2018).
Kegagalan sistem kardiovaskuler atau yang umumnya dikenal dengan istilah
gagal jantung adalah kondisi medis di mana jantung tidak dapat memompa cukup
darah ke seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi
tidak terpenuhi dengan baik. Gagal jantung dapat dibagi menjadi gagal jantung
kiri dan gagal jantung kanan (Mahananto & Djunaidy, 2017).
Hasil riset kesehatan dasar Kementrian kesehatan, data menunjukan prevalensi
penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia yaitu sebesar 1,5%
dari total penduduk. Data riskesdas 2018 mengungkapkan tiga provinsi dengan
prevalensi penyakit jantung tertinggi yaitu Provinsi Kalimantan Utara 2,2%,
Daerah Istimewa Yogyakarta 2%, dan Gorontalo 2%. Selain itu 8 provinsi lain
juga memliki prevalensi lebih tinggi dibandingkan prevalensi nasional, salah
satunya Provinsi Kalimantan Timur yaitu 1,8% (Kemenkes RI, 2018).
Penyebab gagal jantung digolongkan berdasarkan sisi dominan jantung
yang mengalami kegagalan. Jika dominan pada sisi kiri yaitu : penyakit jantung
iskemik, penyakit jantung hipertensif, penyakit katup aorta, penyakit katup mitral,
miokarditis, kardiomiopati, amioloidosis jantung, keadaan curah tinggi
(tirotoksikosis, anemia, fistula arteriovenosa). (Aspani, 2016).
1
Pasien dengan tanda dan gejala klinis penyakit gagal jantung akan
menunjukkan masalah keperawatan aktual maupun resiko yang berdampak pada
penyimpangan kebutuhan dasar manusia seperti penurunan curah jantung,
gangguan pertukaran gas, pola nafas tidak efektif, perfusi perifer tidak efektif,
intoleransi aktivitas, hipervolemia, nyeri, ansietas, defisit nutrisi, dan resiko
gangguan integritas kulit (Aspani, 2016).
Penyakit jantung dan pembuluh darah telah menjadi salah satu masalah
penting kesehatan masyarakat dan merupakan penyebab kematian yang utama
sehingga sangat diperlukan peran perawat dalam penanganan pasien gagal
jantung. Adapun peran perawat yaitu care giver merupakan peran dalam
memeberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah sesuai
dengan metode dan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi sampai evaluasi (Gledis & Gobel, 2016).
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler akibat CHF (Congestive Heart Failure).
2
3
1.5 MANFAAT
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk dunia
kesehatan, khususnya dunia keperawatan dan untuk penelitian selanjutnya
mengenai penyakit CHF.
1.5.2 Manfaat Praktik
1. Rumah Sakit
Hasil dari laporan komprehensif ini diharapkan dapat memberikan masukan
khususnya padapelayanan asuhan keperawatan dengan ganggugan
kardiovaskular dengan CHF.
2. Pasien
Menambah wawasan pasien khususnya dengan gangguan sistem
kardiovaskuler akibat CHF
3. Institusi Pendidikan
Laporan komprehensif ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai data dasar
untuk penelitian lebih lanjut mengenai asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan sistem kardiovaskuler khususnya akibat CHF.
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
6
a. Ruang-Ruang Jantung
Jantung mempunyai empat ruang, dua atrium pada kiri dan kanan serta
ventrikel pada kiri dan kanan juga. Pada permukaan anterior masing-masing
atrium memiliki struktur yang mirip kantong yang mengerut yang disebut auricula
yang berfungsi meningkatkan volume daeah dalam atrium.
7
b. Katup Jantung
1) Katup trikuspid; memiliki tiga kuspis (leaflet) dan terletak diantara atrium
kanan dan ventrikel kanan
2) Katup bikuspid (mitral); memiliki dua kuspis dan terletak diantara atrium
kiri dan ventrikel kiri.
Peran katup atrioventricular yaitu untuk mencegah aliran balik darah dari
ventrikel ke atrium.
2.1.3 Etiologi
Disfungsi pada otot jantung umumnya disebabkan oleh penyakit arteri
koroner, kardiomiopati, hipertensi, dan gangguan katup jantung.
1. Penyakit pada arteri koroner; Aterosklerosis arteri koroner merupakan
penyebab utama pada gagal jantung. Penyakit arteri koroner ini ditemukan
pada lebih dari 60% pasien gagal jantung (Yasmara, 2017).
2. Iskemia/infark miokard; Iskemia menyebabkan disfungsi miokardial
akibat hipoksia dan asidosis akibat dari akumulasi asam laktat. Sedangkan
infark miokard dapat menyebabkan nekrosis atau kematian sel Otot
jantung. Hal ini dapat menyebabkan otot jantung kehilangan
kontraktilitasnya sehingga menurunkan daya pemompaan jantung.
Luasnya daerah infark berhubungan langsung dengan berat ringannya
gagal jantung.
3. Kardiomipati; Kardiomiopati merupakan penyakit pada otot jantung dan
dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni dilatasi, hipertrofi, dan restriktif.
Kardiomiopati dilatasi penyebabnya dapat bersifat idiopatik atau tidak
diketahui penyebabnya. Namun demikian penyakit ini juga dapat dipicu
8
2.1.5 Patofisiologi
Gagal jantung merupakan dampak dari berbagai penyakit kardiovaskular
namun dapat menimbulkan dampak yang sama, yakni penurunan kontraksi
(sistole), penurunan pengisian ruang pada jantung (diastole) maupun keduanya.
Bahkan disfungsi miokard ini dapat berlangsung meskipun pasien belum
mengalami gejala dari gagal jantung tersebut (Yasmara, 2017).
Jantung yang sehat akan mencukupi kebutuhan oksigennya melalui
cadangan jantung. Cadangan pada jantung merupakan kemampuan jantung untuk
meningkatkan curah jantung sebagai respon stress. Jantung yang mengalami
kegagalan, pada waktu istirahat pun memompa semaksimal mungkin sehingga
dapat kehilangan cadangan jantung serta memiliki kemampuan yang terbatas
untuk berespon terhadap peningkatan keluaran dalam keadaan stress (Black dan
Hawks, 2014).
Dilatasi ventrikel merupakan pemanjangan pada serabut otot yang
meningkatkan volume dalam ruang jantung, yang menyebabkan peningkatan
curah jantung karena sebuah otot yang teregang akan berkontraksi lebih kuat,
sehingga dapat menyebabkan ketidakefektifan. Lalu, jantung yang berdilatasi
membutuhkan lebih banyak oksigen. Sehingga, jantung yang mengalami dilatasi
10
dengan aliran darah yang normal akan mengalami kekurangan oksigen, serta dapat
mengurangi kemampuan kontraksi otot.
Stimulasi adregenik simpatis menghasilkan konstriksi arteriolar,
takikardia, serta peningkatan kontraktilitas miokardial, yang akan bekerja
meningkatkan curah jantung dan memperbaiki penghantaran oksigen dan nutrient
ke jaringan. Jika terjadi peningkatan tahanan vascular perifer atau afterload serta
beban kerja miokardium. Selain itu, stimulasi simpatis mengurangi aliran darah ke
ginjal serta menstimulasi sistem renin-angiotensin.
Aliran darah jika melalui arteri renalis berkurang, maka refleks baroseptor
akan terangsang dan renin akan dilepaskan ke aliran darah. Renin berinteraksi
dengan angiotensinogen menghasilkan angiotensin I yang dimana jika berinteraksi
dengan ACE akan diubah menjadi angiotensin II yang menimbulkan
vasokontriksi.
11
Hambatan Pengosongan
Ventrikel
Oedema Paru
Nutrisi Metabolisme Retensi Na+H²O
anaerob
Cairan masuk dalam alveoli
Metabolisme Kelebihan Volume Cairan
Sel
Ketidakefektifan Gangguan
Lemah Timbunan asam laktat Bersihan Jalan Pertukaran
Napas Gas
a. Pengumpulan Data
1) Identitas klien
Identitas klien terdiri dari : nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, tanggal masuk
rumah sakit, tanggal pengkajian.
2) Penanggung jawab
Identitas penanggung jawab terdiri dari : nama, umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien dan alamat.
b. Keluhan Utama
Keluhan utama yaitu gejala penyakit yang dirasakan pada saat
masuk rumah sakit atau saat dilakukan pengkajian. Pada pasien dengan
CHF keluhan utamanya yaitu sesak nafas, kelemahan, dan dada berdebar-
debar yang merupakan dampak dari gangguan kontraktilitas miokard dan
kongesti paru.
15
h. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem pernafasan
Pengkajian yang di dapat adanya tanda, kongestive vaskuler pulmonal
adalah dispnea, ortopnea, dispnea nokturnal proksimal, batuk dan edema
pulmonal akut dan retraksi dinding dada
2) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi: adanya parut pada dada, kelemahan fisik, dan adanya edema
ekstremitas. Palpasi: oleh karena peningkatan frekuensi jantung
merupakan respon awal jantung terhadap stress, sinus takikardia mungkin
dicurigai dan sering ditemukan pada pemeriksaan pasien dengan
kegagalan pompa jantung. Auskultasi: Tekanan darah biasanya menurun
akibat penurunan volume sekuncup. Perkusi: batas jantung pergeseran
yang menunjukan adanya hipertrofi jantung.
3) Sistem persyarafan
Kesadaran biasanya composmetis, didapatkan sianosis perifer apabila
gangguan perfusi jaringan berat. Pengkajian objektif pasien seperti wajah
tampak meringis, menangis, merintih, meregang, dan menggeliat.
4) Sistem pencernaan
Pasien biasanya didapatkan mual dan muntah, penurunan nafsu makan
akibat pembesaran vena dan statis vena di dalam rongga abdomen, serta
penurunan berat badan.
5) Sistem endokrin
Melalui auskultasi, pemeriksaan dapat mengdengar bising.Bisingkelenjer
tiroid menunjukkan peningkatan vaskulariasis akibat hiper fungsi tiroid.
6) Sistem integumen
18
1) Subjektf : Dipsnea
2) Objektif : Penggunaan otot bantu pernafasan, fase ekspirasi
memanjang, pola nafas abnormal
Kriteria minor :
1) Subjektif : Ortopnea
2) Objektif : Pernafasan pursed, pernafasan cuping hidung, diameter
thoraks anterior-posterior meningkat, ventilasi semenit menurun,
kapasitas vital menurun, tekanan ekpirasi dan inspirasi menurun,
ekskrusi dada berubah.
Kondisi klinis terkait : Trauma Thorax
c. Penurunan curah jantung (D.0008)
Definisi : ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh
Penyebab : perubahan preload, perubahan afterload dan/atau perubahan
kontraktilitas
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Lelah
2) Objektif : Edema, distensi vena jugularis, central venous pressure
(CVP) meningkat/,menurun.
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
2) Objektif : Murmur jantung, berat badan bertambah, pulmonary artery
wedge pressure (PAWP) menurun
Kondisi klinis terkait : Gagal Jantung Kongestif
e. Hipervolemia (D.0022)
Definisi : peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisiel, dan/atau
intraseluler.
Penyebab : gangguan mekanisme regulasi
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Ortopnea, dispnea, paroxymal nocturnal dyspnea (PND)
2) Objektif : Edema anasarka dan/atau edema perifer, berat badan
meningkat dalam waktu singkat, JVP dan/atau CVP meningkat ,
refleks hepatojugular (+)
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
2) Objektif : Distensi vena jugularis, suara nafas tambahan, hepatomegali,
kadar Hb/Ht turun, oliguria, intake lebih banyak dari output, kongesti
paru.
Kondisi klinis terkait : Gagal Jantung Kongestif
h. Ansietas (D.0080)
Definisi : kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
Penyebab : kurang terpapar informasi
22
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang dihadapi, sulit berkonsentrasi
2) Objektif : Tampak gelisah, tampak tegang, sulit tidur
Kriteria minor :
1) Subjektif : Mengeluh pusing, anorexia, palpitasi, merasa tidak berdaya
2) Objektif : Frekuensi napas dan nadi meningkat, tekanan darah
meningkat, diaforesis, tremor, muka tampak pucat, suara bergetar,
kontak mata buruk, sering berkemih, berorientasi pada masa lalu
Kondisi klinis terkait : Penyakit Akut
i. Defisit nutrisi (D.0019)
Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.
Penyebab: ketidakmampuan mencerna makanan, faktor psikologis (mis:
stress, keengganan untuk makan).
Batasan karakteristik :
Kriteria mayaor :
1) Subjektif : -
2) Objektif : Berat badan menurun minimal 10 % dibawah rentang ideal
Kriteria minor :
1) Subjektif : Cepat kenyang setelah makan, kram/nyeri abdomen, nafsu
makan menurun.
2) Objektif : Bising usus hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan
lemah, membran mukosa pucat, sariawan, serum albumin turun,
rambut rontok berlebihan, diare.
j. Resiko Gangguan integritas kulit (D.0139)
Definisi : beresiko mengalami kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis)
atau jaringan (membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang,
kartilago, kapsul sendi, dan/atau ligamen)
23
keperawatan dan implementainya. Meski pada tahap evaluasi diletakan pada akhir
proses keperawatan akan tetapi tahap ini merupakan bagian integral pada setiap
tahap proses keperawatan. Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi untuk
menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif
(Nursalam, 2008).
BAB III
TINAJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Pengumpulan Data
1. Identitas klien
• Nama : Ny. N
• Umur : 60 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Diagnosa medis, : CHF (Congestive Heart Failure)
• No. Medical Record : 180816009017
• Tanggal masuk rumah sakit: 16 Agustus 2022
• Tanggal pengkajian. : 17 Agustus 2022
• Alamat : Kp. Pamulihan, RT 001/RW 002,
Ciporeat, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
2. Penanggung jawab
• Nama : Ny. G
• Umur : 50 tahun
• Jenis kelamin : Permpuan
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Hubungan dengan klien : Anak
• Alamat : Kp. Pamulihan, RT 001/RW 002,
Ciporeat, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
32
33
b. Kesehatan Sekarang
1 minggu sebelum masuk ke Rumah Sakit klien mengeluh sesak, Pada
tanggal 16 Agustus klien berobat ke IGD dan disarankan untuk di rawat pada
tanggal 17 Agustus. Setelah dilakukan pengkajian di ruang rawat inap
Anggrek B, klien mengeluh sesak. semakin terasa setelah beraktivitas, sesak
dirasa menurun ketika beristirahat dengan posisi semi fowler.
f. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung bentuk simetris dengan warna sama dengan kulit
sekitarnya, terpasang O² nasal kanul 3 lt/menit, , SpO² : 90%, frekuensi nafas
28x/menit, pernapasan cuping hidung (+) tidak ditemukan polip dan tidak ada
iritasi. Vibrasi paru kiri kanan seimbang, pengembangan paru sama besar,
suara nafas vesikuler.
2) Sistem Kardiovaskuler
Peningkatan JPV tidak ada, Bentuk dada simetris, , frekuensi nadi 94
x/menit . pembesaran jantung tidak ada, irama jantung regular tidak ada bunyi
tambahan. CRT kurang dari 2 detik. TD : 200/130 mmHg
3) Sistem Gastrointestinal
Mukosa bibir kering, pucat dan tidak terdapat karies gigi, bentuk perut
simetris , warna sama dengan kulit sekitarnya, bising usus 12x kali permenit.
Berat badan klien saat ini 68 kg dengan tinggi badan 156 cm. Tidak terpasang
alat bantu makan.
34
4) Sistem integumen
Warna kulit sedikit pucat, akral teraba dingin, suhu 36.4 C, terdapat
edema pada ekstremitas bawah pasien, derajat I kedalaman 3 mm. Tidak
terdapat luka.
5) Sistem Perkemihan
Terpasang kateter urin, warna agak kuning, jumlah 700 cc/haridengan
warna kuning keruh dan bau urin khas, tidak terdapat nyeri dan tekan daerah
kandeng kemih.
6) Sistem Endokrin
Tidak tampak pembesaran tiroid, tidak terdapat pembesaran kelenjar
getah bening, tidak memiliki riwayat trias DM, tidak terjadi hipoglikemi,
tidak terjadi hiperglikemi, tidak terdapat luka gangren.
7) Sistem Muskuloskeletal
Bentuk tubuh normal, tidak terdapat kelainan pada tubuh seperti
skoliosis, kiposis maupun lordosis. Ekstremitas atas simetris, kedua tangan
sama panjang, tangan kanan terpasang infus RL 20 tts/menit, ekstremitas
bawah simetris, sama panjang, edema pada ekstremitas bawah, terdapat
edema. Kekuatan otot
5 5
4 4
8) Sistem Neurologis
Keadaan umum compos mentis orientasi waktu dan tempat sesuai
kenyataan, GCS 15 (E₄V₅M₆). pupil membesar ketika dirangsang dengan
cahaya, reflek pupil (+), klien mampu mendengar dengan baik, tidak terdapat
gangguan. Klien mampu menelan dengan baik.
g. Aspek Psikologis
1) Status Emosional
Emosional pasien stabil selama di rumah sakit, klien tampak tenang serta
ekpresi sesuai keadaan
35
2) Konsep Diri
Body Image / Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai dan bersyukur dengan semua bagian
dari tubuhnya.
Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang untuk segera
beraktivitas kembali.
Harga diri
Klien mengatakan walaupun sakit, tetap merasa dihargai oleh
keluarganya
Peran
Klien mengatakan perannya sebagai ibu rumah tangga dari 2
anaknya dan telah memiliki cucu dari keduanya.
Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya seorang perempuan dengan usia
60 tahun, telah menikah, klien tinggal bersama suami serta 1 anaknya yang
telah berkeluarga
3) Aspek Spiritual
Klien adalah seorang pemeluk agama Islam, saat sakit, klien tetap berdo’a
dan berdzikir untuk kesembuhan dirinya.
i. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Dignostik
Laboratorium :
Radiologi :
a. EKG : Sinis Takikardi
b. ECG : Dilated LV, concentric LVH, reduced systolic function LVEF
35%, severe hypokinetik anterior luas, hypokinetik anterior luas,
hypokinetic other segments, diastolic disfunction grade 1, normal valve,
normal RV contractility, thrombus (-)
(LV dilatasi, LVH konsentris, penurunan fungsi sistolik LVEF 35%,
hipokinetik berat anterior luas, hypokinetik anterior luas, hypokinetic
other segments, diastolic disfunction grade 1, normal valve, normal RV
contractility, thrombus (-))
37
2) Terapi Farmakologi
Tabel 3.2 Terapi Farmakologi
Nama Obat Dosis Indikasi
Furosemide 8 mg/jam Mengurangi gejala
sesak nafas serta
bengkak pada
ekstremitas
Captropil 3x25 g Antihipertensi, gagal
jantung kongestif
(tambahan)
Amlodipin 1x 5 g hipertensi, profilaksis
angina
Digoxin 1x1 tab Analgetik
Spironolactone 1x1 tab Gagal jantung serta
aritmia
Ceftriaxone 1x2 Antibiotik
Ringer Laktat 500 cc/8 jam Sebagai pengganti
cairan ekstrasel yang
hilang atau mengatasi
dehidrasi isotonik
38
Masalah
Symptom Etiologi
Keperawatan
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tubuh Hipertensi
terasa lemas
Data Objektif : Beban jantung
Penurunan curah
jantung
39
mm
- Urine 700 cc/hari Renal Flow
Hipervolemia
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan Suplai darah ke otak
mudah lelah dan terasa
lemah Metabolisme anaerob
28x/menit
• TD 200/130 mmHg
pasien pasien
E:
1. Pasien mengatakan sesak sedikit berkurang
2. TTV TD: 130/80 mmhg, N: 84x/menit, 36.2C, RR:
20x/menit, SpO₂: 95%, pasien tampak tidak pucat, akral
teraba hangat
47
2 S :
1. Klien mengaluh sesak, hilang timbul
O :
1. R: 26 x/ menit, Spo2 : 93 %
2. Pola nafas klien teratur
3. Bunyi nafas vesikuler
4. Klien mengerti dan bisa melakukan relaksasi nafas dalam
A : Pola nafas tidak efektif teratasi sebagian
P : Intervensi pola nafas tidak efektif dilanjutkan
I :
1. Memonitor status respirasi dan oksigenasi
2. Memposisikan semi fowler atau fowler
3. Memberikan terapi O2 (3 lpm)
4. Menganjurkan melakukan relaksasi napas dalam
E:
1. Klien mengatakan sesak berkurang
2. Klien mampu melakukan relaksasi nafas dalam
3. R: 25 x/menit, Spo2 : 97 %
3 S :
1. Klien mengeluh bengkak di kedua kaki.
O : TTV TD: 150/80 mmhg, N: 106x/menit, 36.2C, RR:
26 x/menit, SpO₂: 93%
1. Edema pada kedua kaki
2. Pitting edema derajat 1.
3. Terpasang kateter
- Bb: 68 kg
- Output 700 cc
A : Hipervolemik belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I :
48
B. Permasalahan
Diagnosa medis : CHF
Dari hasil home visit dengan keluarga Ny. N mengatakan sudah lebih
paham tentang penyakit yang diderita klien, dan keluarga juga mengerti
bahwa klien harus total bedrest atau hanya diam di tempat tidur tidak
boleh beraktivitas jika terdapat sesak kambuh.
F. Tindak Lanjut
Untuk tindak lanjut jika suatu saat terjadi serangan lagi harus sesegera
mungkin untuk dibawa langsung ke rumah sakit.
Kelurga Ny. N
Mega Kusumah
RT 001/RW 002
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Simpulan
Setelah penulis membahas bab demi bab (Bab I sampai IV) secara
keseluruhan mengenai Asuhan Keperawatan pada ny. N Dengan CHF dari segi
tinjauan teoritis maupun kasus, maka bab V penulis dapat menarik kesimpulan
dan saran sebagai berikut :
Pada tahap pengkajian klien dengan CHF secara umum sesuai antara teori dan
kasus. Ada 4 diagnosa yaitu:
Diagnosa yang ditemukan pada klien dengan CHF yaitu ada empat,
diantaranya sebagai berikut:
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraksi
ventrikel
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
3. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
5.2 Saran
1. Bagi institusi
Dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam memberikan pengetahuan
mengenai asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa CHF
2. Bagi penulis selanjutnya
Bagi calon penulis selanjutnya yang akan melakukan laporan kasus komprehensif
diharapkan lebih memahami dan dapat meningkatkan kemampuan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa CHF.
3. Bagi rumah sakit
Diharapkan kepada tenaga perawat dan dokter khususnya di bidang gawat darurat
agar dapat mengidentifikasi dan memberikan penangan awal secara cepat dan
tepat pada pasien CHF.
DAFTAR PUSTAKA
Black, JM., Hawks JH. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis
untuk Hasil yang Diharapkan. 8th Ed. Jakarta: Salemba Medika.
Corwin EJ. (2009). Buku Saku Patofisiologi, 3rd Ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Gledis, M., & Gobel, S. (2016). Hubungan Peran Perawat Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Di Rs Gmibm Monompia Kota Mabagu Kabupaten Bolaang
Mongondow. Elektronik Keperawatan, 4(2), 1–6.
https://doi.org/10.22460/infinity.v2i1.22.
Mahananto, F., & Djunaidy, A. (2017). Simple Symbolic Dynamic of Heart Rate
Variability Identify Patient with Congestive Heart Failure. Procedia
ComputerScience, 124, 197–204. https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.12.147.
Potter & Perry. (2010) Fundamental of Nursing. 7th Ed. Jakarta: Salemba Medika.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP . (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.
DOKUMENTASI
Lampiran 9
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Pasir Ajag Tahun 2006 s.d.
2011
2. SMP Negeri 26 Jakarta Tahun 2011 s.d.
2012
3. SMP Negeri 2 Cililin Tahun 2013 s.d.
2014
4. SMA Negeri 1 Cililin Tahun 2014 s.d.
2017
5. Institut Kesehatan Rajawali Bandung Tahun 2017 s.d.
2021
(Sarjana Keperawatan)
Lampiran 9