Anda di halaman 1dari 49

Sel amat

Pagi
SKRINING
dalam Penyalahgunaan Zat

Oleh:
Klinik Prat ama
Bid. Rehabilit asi
BNNP Jawa Barat
Skrining
1. Suatu proses untuk mengidentifikasi perilaku
penggunaan Napza pada individu
2. Prosedur singkat yang digunakan untuk menetapkan:
• Kemungkinan terdapatnya masalah
• Menunjukkan adanya hal yang perlu diperhatikan
• Mengidentifikasi kebutuhan evaluasi lebih lanjut.
Drugs Abuse Screening Test
Instrumen DAST Terdiri dari 10 pertanyaan dan dapat diisi sendiri
oleh klien dewasa yang memiliki sensitivitas cukup

Skrining
baik

The Alcohol Use Disorders


AUDIT Identifications Test
Terdiri dari 10 pertanyaan tentang penggunaan alkohol, perilaku
ketergantungan dan masalah-masalah terkait penggunaan alkohol.
Dapat diterapkan dengan metode wawancara, diisi sendiri oleh klien,
atau dengan cara komputerisasi.
Cut down, Annoyed, Guilty and Eye Opener
CAGE Terdiri dari 4 pertanyaan. Populer digunakan di puskesmas
Amerika dan Inggris. Dapat diisi sendiri atau melalui proses
wawancara. Untuk orang dewasa, atau remaja lebih dari 16
tahun.

Alcohol,
ASSIST Smoking and Substance
Involvement Screening Test
• Dikembangkan oleh World Health Organization (WHO)
• Kuesioner skrining singkat yang dikembangkan untuk
Apa itu perawatan primer (pada titik kontak pertama)

ASSIST? • Mencakup 8 pertanyaan/bagian tentang alkohol,


tembakau dan zat terlarang lainnya (termasuk
penggunaan zat melalui injeksi)
• Mendapatkan informasi mulai dari mereka yang
menggunakan secara eksperimental hingga
penggunaan yang berisiko dan berbahaya.
• Dilakukan melalui wawancara

(WHO, 2010)
Mengidentifikasi ada tidaknya masalah
penyalahgunaan narkoba

Tujuan Memberikan kesempatan pada penyalah guna

ASSIST
mendapatkan edukasi dan penanganan awal

Mengurangi perilaku risiko tinggi pada orang yang tidak


mengalami ketergantungan, seperti peminum alkohol &
merokok

Memberikan peringatan terhadap penyalah guna


bahwa, “Mereka sedang dalam risiko tinggi yang
berhubungan dengan penggunaan zat”
ASSIST
menyediakan
informasi
tentang
Skrining ASSIST
Mengapa di
Pelayanan
Kesehatan
Dasar
Kriteria 1

Inklusi
Idealnya, seluruh pengunjung puskesmas dilakukan uji
penapisan ASSIST di mulai pada usia remaja.

2
Pasien yang keluhannya menandakan adanya
hubungan dengan narkoba dan zat psikoaktif

3
Pasien dengan kondisi kesehatan yang diperburuk oleh
penggunaan narkoba dan zat

4
Perempuan hamil
Kriteria
Eksklusi
Penerapan
Instrumen
ASSIST
Sikap
Petugas
yang
Mendukung
Proses
Skrining
Panduan
Menjelaskan prosedur skrining kepada klien.
Pelaksanaan
Pengisian WHO Memberikan kartu respon kepada klien

ASSIST 3.1
Menjelaskan daftar zat atau istilah umum
yang digunakan; Menjelaskan bahwa
pertanyaan mencakup penggunaan tiga
bulan terakhir dan hanya tentang zat yang
tidak diresepkan

Menjelaskan isu kerahasiaan


Hati-hati dan penjelasan yg ringkas
Memperkenalkan
ASSIST Contoh :
“Banyak zat dan obat-obatan dapat mempengaruhi

kepada Klien kesehatan anda. Maka sangat penting bagi pelayanan


kesehatan memiliki informasi yang tepat tentang
bagaimana anda menggunakan berbagai zat/obat-
obatan, dalam rangka menyediakan cara penanganan
yang tepat. Saya akan bertanya kepada anda tentang
bagaimana anda menggunakan alkohol, produk-produk
tembakau dan zat atau obat-obatan lain. Zat-zat ini
dapat digunakan dengan cara dihisap, disedot, ditelan,
dihirup, disuntikkan atau digunakan dalam bentuk pil.
Penggunaan dalam kehidupan:
P1 Pernah menggunakan
Pertanyaan
Dalam 3 bulan terakhir:
untuk P2 Frekuensi penggunaan
P3 Keinginan yg kuat utk menggunakan
Semua P4 Timbulnya masalah berhub dg kesehatan, sosial,
hukum, keuangan
Kelompok P5 Kegagalan melakukan peran

Zat Penggunaan dalam kehidupan:


P6 Keprihatinan orang lain
P7 Kegagalan mengontrol penggunaan
P8 Perilaku menyuntik
Kartu
Respon
ASSIST
Panduan
Pengisian
Panduan
Pengisian
Hasil
Skrining
ASSIST
Bagan pengelompokkan hasil
skrining
Pert anyaan
1
Pert anyaan
2
Pert anyaan
3
Pert anyaan
4
Pert anyaan
5
Pert anyaan
6
Pert anyaan
7
Pert anyaan
8
Is t i r a h a t
Se s i I I
Sk o r i n g ASSI ST

• Respons terhadap masing2 pertanyaan ASSIST


dijawab dlm bentuk pilihan (mis. Bulanan, mingguan,
dll)
• Masing2 respons punya nilai (mis. Pertanyaan 2
punya skor 0, 2, 3, 4, atau 6)
• Skor dari P2 – P7 dijumlahkan utk mendapatkan skor
keterlibatan zat spesifik
Contoh Skoring Ganja (Kanabis)
INTERPRETASI SKOR KETERLIBATAN ZAT
Ap a a r t i
SPESIFIK
sk or Alkohol Semua jenis zat
ASSI ST? psikoaktif
0 – 10 Risiko rendah 0-3 Risiko rendah

11 - 26 Risiko sedang 4 - 26 Risiko sedang

27 + Risiko tinggi 27 + Risiko tinggi


Ar t i Sk o r Pe n g g u n a
N a p z a Su n t i k
Tidak, tidak pernah
Skor 0 = risiko rendah
Ya, tapi tdk dlm 3 bulan terakhir

Skor 1 = Risiko rendah – sedang (menggunakan penilaian klinis)


Ya, dlm 3 bulan terakhir

Skor 2, utk menentukan pola penggunaan menyuntik & penilaian klinis:


Sekali seminggu atau kurang, atau kurang dr 3 hari berturut2: risiko sedang
Lebih dari sekali seminggu, 3 atau lebih hari berturut-turut: risiko tinggi
HUBUNGAN SKOR ASSIST
DENGAN INTERVENSI YANG TEPAT

Ingat ! – Penilaian klinis tetap dibutuhkan


Intervensi Singkat

Teknik konseling :

1. Untuk membantu pecandu & korban


penyalahgunaan narkoba;
2. Untuk meningkatkan tilikan diri (insight)
3. Mendorong terjadinya perubahan tingkah laku
4. Dilakukan pendekatan berintensitas rendah &
berdurasi pendek
Ko m p o n e n I n t e r v e n s i Si n g k a t ASSI ST
10 La n g k a h I n t e r v e n s i
Si n g k a t
1. Tanyakan kesediaan melihat dan membahas hasil
ASSIST
2. Berikan umpan balik menggunakan kartu umpan balik
• Gunakan kartu laporan untuk menyediakan umpan balik
• Pengantar untuk memberikan advis dan info
• Catat skor ASSIST dalam tabel dan perlihatkan tingkat
risiko & arti masing-masing skor
• Beri tanda rendah, sedang atau tinggi untuk masing-
masing zat
Sk o r
Ke t e r l i b a t a n
Za t
Sp e s i f i k
Je l a s k a n
Ar t i
Sk o r
3. Sarankan mengurangi risiko dengan membantu klien menyadari kerterkaitannya
dengan penggunaan zat

4. Tekankan bahwa klien juga bertanggung jawab dalam membuat keputusan


Klien bertanggungjawab pada keputusan mereka tentang penggunaan zat
Memelihara kontrol diri adalah faktor motivasi penting untuk mau berubah
“keputusan apa yang akan Anda ambil berkaitan dengan zat yang kamu gunakan
adalah terserah pada Anda… kami hanya mengajak Anda untuk mengetahui
berbagai dampak yang kamu alami berkaitan dengan pola penggunaan zat anda saat
ini”
5. Tanyakan pendapat klien terkait hasil skor ASSIST
(peduli pada skor ASSIST)

6. Tanyakan hal-hal baik terkait penggunaan zat


(penggunaan kalimat terbuka dan tertutup)

7. Tanyakan hal-hal yang kurang baik atau negatif


terkait penggunaan zat (penggunaan kalimat terbuka
dan tertutup)
8. Rangkum apa yang dikatakan klien pada langkah 6 dan 7
“Sekalipun ada manfaat yang Anda rasakan ketika
menggunakan … tapi Anda juga mengatakan bahwa ini
membuat Anda merasa ……..”

9. Tanyakan tingkat kekhawatiran mereka terkait hal-hal


yang kurang baik dari penggunaan zat

10. Berikan laporan umpan balik atau bahan bacaan untuk


dibawa pulang. Informasi khusus (leaflet) tentang
penggunaan zat
Is t i r a h a t
Se s i I I I
La t i h a n Ka s u s
• Kita akan berlatih menggunakan ASSIST dengan
contoh kasus.
• Siapkan lembar ASSIST anda dan alat tulis
(pensil).
Ka s u s I
Tn. Nicholas, 40 tahun, datang dengan keluhan dalam sebulan terakhir tidak dapat konsentrasi, tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari yang biasa dia lakukan setelah 3 hari tidak memakai sabu. Klien juga mengeluh badannya mulai tidak
enak, gemeteran dan mulut terasa kering. Klien ingin mencoba menurunkan penggunaan sabu dan menggantinya dengan
minum alkohol lebih dari biasanya dalam 1 bulan terakhir ini, tetapi hal itu sulit dilakukan. Klien mulai menggunakan alkohol
sejak 2 tahun yang lalu 1-2 kali dalam seminggu. Selain itu klien juga pernah mencoba menggunakan ganja pada usia 18
tahun, tetapi tidak berlanjut, karena klien kurang menyukai efek yang ditimbulkannya.
Klien sebelumnya mengunakan sabu kira-kira 2 hari sekali atau kalau ada permasalahan berat yang dihadapi dia akan
menggunakannya lebih sering. Hal tersebut dia lakukan mulai kurang lebih 5 bulan yang lalu. Keinginan kuat untuk
menggunakan sabu muncul setiap hari, tetapi klien menahan diri untuk tidak menggunakan karena alasan keuangan. Klien
mulai menggunakan sabu kurang lebih 2 tahun yang lalu, pada saat-saat tertentu saja (sekitar 1 bulan sekali ).
Satu bulan belakangan klien mulai mengalami masalah sulit tidur, setelah mendapatkan informasi dari teman, klien mulai
mencoba mengonsumsi obat-obatan seperti alprazolam pada malam hari, sekitar satu minggu sekali agar dapat beristirahat.
Klien juga seorang perokok aktif yang hampir setiap hari menghisap 4 -8 batang rokok. Dalam 3 bulan terakhir pasien pernah
merasa agak sesak, batuk-batuk dan nyeri ulu hati 1-2 hari dalam seminggu. Dalam 3 bulan terakhir istrinya pernah
menyarankannya untuk mengikuti terapi supaya berhenti merokok, minum alkohol dan tidak lagi menggunakan sabu.
Ka s u s I I
Ariel (18 thn), mahasiswa tingkat I sebuah universitas, dibawa oleh orang tuanya ke klinik setelah
diketahui jarang masuk kuliah dan prestasi akademiknya kian menurun. Saat bersama petugas medis,
Ariel mengakui bahwa dalam 3 bulan terakhir ia merokok hampir setiap hari, dan mengonsumsi alkohol
dua hingga tingga kali dalam satu minggu, terutama di akhir minggu, bersama dengan teman-
temannya. Hampir setiap mengonsumsi alkohol, klien minum hingga tidak sadarkan diri, sehingga
harus dibawa pulang oleh teman-temannya. Teman-teman nongkrongnya mulai menunjukkan
ketidaksukaan terhadap kebiasaan Ariel yang mabuk hingga tak sadarkan diri, dan mengingatkan Ariel
tentang hal ini.
Ariel juga pernah mengonsumsi obat-obatan jenis tramadol saat SMA. Belakangan Ia menggunakan
obat-obatan alprazolam, riclona (jenis benzodiazepine) untuk mengurangi kecemasan dan asa tertekan
tidak dapat mengikuti mata kuliah dengan baik dan kesepian karena tidak memiliki teman dekat di
kampusnya. Ariel memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan obat-obatan hampir setiap hari.
Kira-kira sebulan yang lalu, klien ditawari tembakau sintetik (gorila) oleh teman satu kostnya. Saat ini
jika tidak ada obat-obatan, klien akan memilih untuk menggunakan tembakau sintetik.
Ka s u s I I I
Kirana 37 tahun datang ke klinik setelah mengalami kecelakaan tunggal, menabrak pembatas jalan. Petugas
kesehatan kemudian melakukan skrining terhadap klien dan diketahui klien saat ini aktif mengonsumsi obat-
obatan dan alkohol. Klien merokok hampir setiap hari, dan menjalani pengobatan dari psikiater dengan pola
konsumsi obat yang tidak teratur. Jika klien merasa moodnya tidak enak, Ia akan menambah dosis konsumsi
obat-obatan jenis benzodiazepine. Jika obat yang diresepkan sudah habis, klien akan membeli dari pasar
gelap. Hal ini berlangsung hampir setiap hari. Setiap akhir minggu klien sering "nongkrong" dengan teman-
temannya dan mengonsumsi alkohol. Sekitar satu bulan sekali jika memiliki uang, mereka membeli sabu
secara patungan kemudian mengonsumsinya.
Kirana memiliki riwayat penggunaan heroin (putaw) dengan cara disuntikkan. Sekitar 6 bulan yang lalu Kirana
kembali mencoba menggunakan putaw, tetapi tidak berlanjut karena Ia takut kembali mengalami overdosis
dan ketergantungan. Akibat penggunaan obat-obatan yang tidak teratur, emosi klien sering tidak terkendali,
dan menyebabkan pertengkaran dengan pasangannya hampir setiap minggu saat mereka bertemu. Kirana
tidak mengalami pekerjaan tetap, sehingga pola penggunaan zatnya (terutama obat-obatan) menyebabkan Ia
hampir setiap hari mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan anaknya. Sekitar 1 minggu
sekali Kirana tidak dapat mengantarkan anaknya ke sekolah karena malam sebelumnya mengonsumsi
Te r i m a Ka s i h
- Se m o g a
Be r m a n f a a t -

Anda mungkin juga menyukai