Anda di halaman 1dari 1

Inovasi Keuangan Digital dalam Penyelenggaran Usaha Perasuransian

Perkembangan asuransi berbasis teknologi (insurtech) mengalami peningkatan deratis di


era digitlasisasi yang pertumbuhannya terus meningkat seperti saat ini, oleh karena itu
Pemerintah harus meningkatkan pengawasan dan pengaturannya mengenai insurtech ini, agar
para pemain dalam insurtech bisa diawasi dan tidak mengakibatkan persaiangan usaha. tahun
lalu tepat pada 2022, Otoriratas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Peraturan OJK
(POJK) 28/2022 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pialang Asuransi, Perusahaan
Pialang Resuransi, dan Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi, yang merubah POJK terdahulu
yaitu POJK 70/2016. Secara garis besar POJK ini dibuat dengan latar belakang dan tujuan
mengenai:
a. Perkembangan layanan keperantaraan asuransi secara digital yang cukup pesat dan
model bisnis yang bervariasi berpotensi menimbulkan resiko bagi industri dan
konsumen.
b. Perlu untuk memastikan risiko terkait penyelenggaraan layanan pialang asuransi
digital dapat dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak negative tehadap industri
dan konsumen,
c. Kebutuhan untuk mengatur tata kelola kegiatan co-broking; dan
d. Diperlukan penyesuaian terahadap peraturan mengenai sanksi.

Ada beberapa point penting dalam POJK baru ini ya


Era Digitalisasi membuat trend baru dalam melakasnakan teransaksi dalam berbisnis, Inovasi
Keuangan Digital adal

Masyaraka
Era digitalisasi di Indonesia tumbuh dengan pesat di iringin dengan banyaknya penggunaan
internet, salah satu contohnya adalah Inovasi Keuangan Digital, Inovasi Keuangan Digital ini
tidak terbilang baru di

Anda mungkin juga menyukai