Nim : 11190084
Saya akan melakukan identifikasi terhadap laporan keuangan emiten milik “PT. Adhi
Karya Persero. Tbk”
Berikut link laporan keuangan yang dapat membantu mendukung opini saya terhadap
tugas ini :
https://adhi.co.id/wp-content/uploads/2022/03/Annual-Report-
2020_a3ba76c5000ebf6991924fe47c3b3b81a7cea5f7.pdf
PT. Adhi karya merupakan salah satu perusahaan emiten yang terdaftar di BEI,
bergerak dalam bidang konstruksi dalam melakukan pembangunan hunian, mall, dan
lainnya .
Namun sayang nya, saat pandemic covid perusahaan mengalami pengaruh yang
cukup signifikan dikarenakan pasar yang menurun untuk melakukan pembelian dalam hal
ini .
Hal ini dikarenakan juga karena ada nya pengakuan atas manfaat pajak
tangguhan yang semula di 2019 tidak diakui. Namun dengan adanya manfaat pajak
tangguhan ini bisa meringankan perusahaan dalam hal kewajiban yang harus dibayar dalam
kondisi keuangan yang tidak stabil .
2) Devidend
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan di 2020 adalah sebesar (Rp1.751) miliar, mengalami penurunan
sebesar Rp2.762 miliar atau 273,24% dari tahun sebelumnya Rp1.011 miliar.
Penurunan tersebut disebabkan karena turunnya penerimaan utang bank dan utang
obligasi sebesar Rp1.524 miliar atau setara 32,04% dari tahun 2019 sebesar
Rp4.759 miliar menjadi Rp3.234 miliar pada tahun 2020, serta akibat naiknya
pembayaran utang bank dan utang obligasi sebesar Rp1.219 miliar atau setara
43,71% dari tahun 2019 sebesar Rp2.789 miliar menjadi Rp4.009 miliar pada
tahun 2020, dan akibat turunnya pembayaran Deviden yang di lakukan perusahaan
sebesar 48,48% atau setara Rp62 miliar menjadi Rp66 miliar pada tahun 2020 dari
Rp129 miliar pada tahun 2019.
Hal lain yang menjadi signifikan setelah terjadinya pandemic covid ini adalah,
covid-19 ini menjadi topik utama saat pembahasan infomasi kelangsungan usaha. Yang
dimana memang pada kenyataan nya covid-19 mungkin menjadi permasalahan utama di
setiap perusahaan.
3) bagaimana dampak dari penerapan PSAK Adaptif (PSAK 8 dan PSAK 68)
terhadap penyusunan serta pelaporan kewajiban perusahaan tersebut ?
Ekspansi Pada tahun 2020 perusahaan melakukan ekspansi usaha pada segmen
investasi infrastruktur dengan membentuk anak usaha PT Jalintim Adhi Abipraya.
PT Jalintim Adhi Abipraya merupakan perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan akta notaris Rosida Rajagukguk Siregar,S.H., M.Kn., nomor 42
tanggal 13 Juli 2020 tentang Pendirian Perseroan Terbatas PT Jalintim Adhi
Abipraya, sebagaimana telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan
HAM nomor AHU-0032956.AH.01.01 tahun 2020. PT JAA didirikan oleh
Konsorsium ADHI-ABIPRAYA selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) atas
Proyek KPBU Kegiatan Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan di
Provinsi Sumatera Selatan. Para pihak sepakat untuk mendirikan untuk
melaksanakan proyek tersebut dengan porsi saham yang dimiliki oleh masing-
masing sebesar : • PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sebesar 60%. • PT
Brantas Abipraya (Abipraya) sebesar 40%.
Kesimpulan :
Laporan yang disajikan oleh PT. Adhi Karya sudah sesuai menurut PSAK 8
dan PSAK 48 dimana kejadian yang tidak harus disesuaikan, memang tidak
dilakukan penyesuaian. Dengan adanya PSAK ini pun tidak memberatkan
perusahaan missal adanya pengakuan manfaat pajak tangguhan yang bisa
meringankan beban pajak perusahaan .