Anda di halaman 1dari 2

PENGANTAR ILMU KALAM

Kalam secara harfiah artinya perkataan atau percakapan1 . Dalam kamus besar bahasa indonesia
(KBBI) kalam berarti perkataan atau kata (terutama bagi Allah)2 . Sedangkan menurut
Terminologi ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan tentang wujud Allah sifat-sifat yang
mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya dan sifat-sifat yang mungkin ada
padanya, dan membicarakan tentang Rasul-Rasul Allah untuk menetapkan kebenaran
kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya, sifat-sifat yang tidak mungkin
ada padanya dan sifat-sifat yang mungkin terdapat padanya.3

Beberapa ulama memiliki pendapat masing-masing tentang definisi dari ilmu kalam

1. Ibnu Khaldun : Ilmu Kalam adalah Ilmu yang mengandung argument-argument rasional untuk
membela Aqidah-aqidah Imanya dan mengandung penolakan terhadap golongan bid’ah (perbuatan-
perbuatan baru tanpa contoh) yang didalam aqidah menyimpang dari mazhab salah dan ahli sunnah.

2. Fu’at Al-Ahwani Ilmu Kalam adalah memperkuat aqidah agama dengan ajaran-ajaran yang rasional.

3. Al-‘iji Ilmu Kalam adalah Ilmu yang memberi kemampuan untuk menetapkan aqidah agama (Islam)
dengan mengajukan argument untuk melenyapkan keraguan-keraguan.

4. Ahmad Hanafi menyatakan bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Tuhan
(Allah), sifatsifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada padaNya dan sifat-sifat yang
mungkin ada pada-Nya dan membicarakan tentang Rasul-rasul Tuhan, untuk menetapkan kerasulannya
dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya, sifat-sifat yang tidak mungkin ada padanya dan
sifatsifat yang mungkin terdapat padanya.

Ilmu kalam sering kali disebut dengan ilmu tauhid, ilmu aqaid, ilmu ushuluddin, ilmu kalam dan teologi
Islam. Semua ilmu ini membahas tentang tatacara yang dipakai untuk mengesakan Tuhan dan
meningkatkan keyakinan kepada-Nya. Namun antara setiap ilmu itu terdapat perbedaan pada
penekanan objeknya.

Ilmu tauhid melihat dari pentingnya keesaan Tuhan, ilmu aqidah melihat dari segi keesaan Tuhan itu
menjadi keyakinan umat Islam, ilmu kalam melihat dari segi teknis analisisnya yang menggunakan logika
atau mantiq. Sedangkan teologi Islam pada mulanya diambil dari istilah asing yang sering dipakai
dikalangan Kristen dalam keyakinan mereka tentang ketuhanan dan untuk membedakan hal tersebut
maka di gunakanlah istilah "Teologi Islam"

Ilmu Tauhid

1
Murtadha Muthahhari, Mengenal Ilmu Kalam, Cet. I, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2002), hlm. 25.

2
KBBI Digital

3
Ahmad Hanafi, Theologi Islam (Ilmu Kalam), (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 3.
Ilmu ini dinamakan ilmu Tauhid karena membicarakan tentang keesaan Allah. Yang terpenting dalam
pembahasan ilmu ini ialah mengenai keesaan Allah. Menurut ulama-ulama Ahl al-Sunnah bahwa Tauhid
adalah bahwa Allah itu Esa dalam zat-Nya, tidak terbagi-bagi, Esa dalam sifat-sifat-Nya yang azali, tiada
tara bandingan bagi-Nya dan Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya

Ilmu Ushuluddin

Ilmu ini dinamakan ilmu ushuluddin sebab membahas tentang prinsip-prinsip agama Islam. Ilmu
usuluddin ialah ilmu yang membahas padanya tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-
dalil yang qat’i (al-Quran dan Hadis Mutawatir) dan dalil-dalil fikiran.

Ilmu Akidah atau Aqa’id

Ilmu ini dinamakan ilmu akidah atau aqa’id sebab membicarakan tentang kepercayaan Islam. Syekh
Thahir al-Jazairi (1851-1919) menerangkan bahwa akidah Islam ialah hal-hal yang diyakini oleh orang-
orang Islam, artinya mereka menetapkan atas kebenaran.

Beberapa alasan penamaaan ilmu kalam adalah:4

1. Persoalan terpenting di antara pembicaraan-pembicaraan masa-masa pertama Islam adalah firman


Allah SWT, alQuran, apakah azali atau baru. Oleh karena itu, keseluruhan isi ilmu kalam merupakan
bagian yang penting sekali.

2. Dasar ilmu kalam yaitu dalil-dalil rasional yang pengaruhnya nampak nyata pada
pembicaraanpembicaraan para ulama Islam, sehingga kelihatan mereka sebagai ahli bicara. Dalil al-
Quran dan Sunnah baru dipakai sesudah mereka menetapkan kebenaran suatu persoalan dari segi akal
pikiran.

3. Pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama menyerupai logika dan filsafat. Pembuktian-pembuktian


dengan logika disebut ilmu kalam. Orang yang ahli dalam ilmu kalam disebut mutakallim (jamaknya
mutakallimin).

4
Ensiklopedi Islam 2, Op. Cit., h. 345-346.

Anda mungkin juga menyukai