Anda di halaman 1dari 3

PermenLHK No 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air =>Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan

atau kegiatan yang berwujud 2. Sistem tercampur (air buangan dicampur dengan air hujan). Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi fluida antar peralatan (equipment) dari suatu tempat ke
cair Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan/atau kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran, 3. Sistem kombinasi (disebut juga sebagai interceptor). tempat yang lain sehingga proses produksi dapat berlangsung.
perniagaan, apartemen dan asrama. Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan/atau jumlah 1. Sistem Penyaluran Terpisah Sistem perpipaan (piping system) secara umum terdiri dari komponenkomponen seperti pipa, katup, fitting (elbow, reducer, tee),
unsur pencemar Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun Sistem penyaluran terpisah atau biasa disebut separate system / full sewerage adalah sistem dimana air buangan disalurkan flange, nozzle, instrumentasi (peralatan untuk mengukur dan mengendalikan parameter aliran fluida, seperti temperatur,
tempat-tempat umum lainnya, tersendiri dalam jaringan riol tertutup, sedangkan limpasan air hujan disalurkan tersendiri dalam saluran drainase khusus untuk tekanan, laju aliran massa, level ketinggian), peralatan atau equipment (alat penukar kalor, bejana tekan, pompa compressor),
Jenis air buangan: air yang tidak tercemar. penyangga pipa (pipe support dan pipe hanger) dan komponen khusus (strainer, drain, vent)
 Air limbah domestik, Air limbah industri, Air limbah pertanian, dan Air hujan Sistem Penyaluran Konvensional Sistem penyaluran konvensional (conventional Sewer) merupakan suatu jaringan perpipaan Fungsi Perpipaan Pipa mempunyai fungsi sebagai sarana untuk mengalirkan fluida gas, air maupun udara dari satu tempat ke
Air buangan domestik, yang meliputi: yang membawa air buangan ke suatu tempat berupa bangunan pengolahan atau tempat pembuangan akhir seperti badan air tempat lainnya yang dituju.
1. Kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan perniagaan, dan apartemen; penerima. Sistem ini terdiri dari jaringan pipa persil, pipa lateral, dan pipa induk yang melayani penduduk untuk suatu daerah
2. Rumah makan dengan luas bangunan lebih dari 1000 m2 (seribu meter persegi); dan pelayanan yang cukup luas Istilah-istilah Fitting dalam Aksesoris Pipa Socket Jenis aksesoris pertama adalah Socket. Aksesoris ini biasanya digunakan untuk
3. Asrama yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau lebih. menyambung pipa, tujuannya memperpanjang pipa dengan menyambung lurus satu pipa dengan pipa yang lain. Jenis aksesoris
Air limbah dari industri mencakup: Sistem Riol Dangkal Shallow sewerage disebut juga Simplified sewerage atau Condominial Sewerage. Perbedaannya dengan ini biasanya digunakan untuk dua jenis pipa dengan diameter yang sama, dengan ulir yang berada dibagian dalam.
• Air limbah sanitasi pekerja , Air sisa proses produksi (menjadi perhatian utama), Air pencucian, Air pendingin sistem konvensional yaitu sistem ini mengangkut air buangan dalam skala kecil dan pipa dipasang dengan slope lebih landai. Elbow Jenis aksesoris Pipa yang lain adalah Elbow, berbeda dengan socket, aksesoris ini berfungsi untuk membelokkan aliran
Polutan limbah cair Kontaminan yang menyebabkan masalah mencakup: Perletakan saluran ini biasanya diterapkan pada blok-blok rumah. dengan ulir dibagian dalam. Sama fungsinya dengan Elbow, aksesoris pembelok aliran juga dapat dilakukan dengan Bend.
• Patogen • Bahan organik • Padatan tersuspensi / terlarut • Nutrien • Bahan toksik • Warna (Colour) • Panas • Bahan radioaktif Tee Selain membelokkan, aksesoris pipa juga dapat bekerja dengan membagi aliran menjadi dua arah. Alat ini bernama Tee.
Bahan organik Sistem Riol Ukuran Kecil Saluran pada sistem riol ukuran kecil (small bore sewer) ini dirancang hanya untuk menerima bagian- Seperti namanya “T” bentuk aliran yang dihasilkan berawal dari pipa lurus yang dibelokkan ke kiri dan ke kanan.
Bahan organik merupakan kontaminan penting dalam air limbah, karena bahan-bahan ini dapat terdegradasi di lingkungan akuatik bagian cair dari air buangan kamar mandi, cuci, dapur dan limpahan air dari septictank, sehingga salurannya harus bebas zat Reducer Selanjutnya adalah Reducer. Akesoris ini biasanya digunakan untuk menyambung dua pipa dengan diameter berbeda.
dan mengkonsumsi oksigen. padat. Reducer sendiri terbagi menjadi dua tipa, yakni Reducer Elbow yang fungsinya membelokkan aliran dan Reducer Socket yang
Logam Berat 2. Sistem Penyaluran Tercampur Sistem penyaluran tercampur merupakan sistem pengumpulan air buangan yang tercampur fungsinya memperpanjang pipa, dengan sambungan pipa lurus
Logam kelumit sebenarnya esensial untuk pertumbuhan hewan dan tanaman. dengan air limpasan hujan. Kelebihan sistem ini yaitu hanya diperlukannya satu jaringan sistem penyaluran air buangan sehingga Flange Flange adalah sebuah mekanik yang bertujuan untuk menyambungkan 2 buah pipa yang masing-masing memiliki flange
Toksisitas logam dipengaruhi oleh : dalam operasi dan pemeliharaannya akan lebih ekonomis. juga,
 Bentuk kimia logam, Keberadaan lagam lain, garam, dsb. Kondisi lingkungan : suhu, salinitas, oksigen terlarut, dsb. Kondisi 3. Sistem Kombinasi Sistem dikenal juga dengan istilah interceptor, dimana air buangan dan air hujan disalurkan bersama-sama
hewan perairan : umur, ukuran, aklimatisasi, dsb… Umumnya toksisitas logam mengikuti urutan sebagai berikut : Hg > Ag, Cu, Zn, sampai tempat tertentu baik melalui saluran terbuka atau tertutup, tetapi sebelum mencapai lokasi instalasi antara air buangan BANGUNAN PENGGELONTORAN (7)
Cd, Pb > Sn, Al, Ni, Fe, Cr, Co 12 dan air hujan dipisahkan dengan bangunan regulator Penggelontoran merupakan penambahan air dengan debit dan kecepatan tertentu ke dalam saluran. Penggelontoran ini dapat
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH FISIK Syarat Kecapatan Pengaliran Air buangan membuat aliran dalam pipa berjalan sangat lancar untuk menghilangkan sedimen dan mengurangi kepekatan air limbah
FISIKA air limbah ditentukan oleh polutan yang masuk ke dalam air limbah dan memberikan perubahan fisik pada air limbah • Kemiringan saluran harus cukup untuk menjamin berlangsungnya pembersihah sendiri (self claning) endapan pada saluran. • (Gambiro, 2012).
tersebut. Karakteristik fisik tersebut adalah suhu, kekeruhan, warna dan bau yang disebabkan oleh adanya bahan tersuspesi dan Kecepatan aliran hendaknya sekitar 0,6 - 0,75 m/detik pada aliran yang penuh. • Di daerah tropis kecepatan aliran dianjurkan 0,9
terlarut didalamnya m/detik Fungsi Bangunan penggelontor untuk mencegah pengendapan kotoran dalam saluran, mencegah pembusukkan kotoran dalam
KIMIA Beberapa karakteristik dilihat dari zat-zat kimia yang terkandung pada air limbah antara lain, Menurut Sistem Pengaliran saluran, dan menjaga kedalaman air pada saluran.
BIOLOGI Secara umum beberapa mikroorganisme penting dalam air limbah dan air permukaan antara lain bakteri, jamur, 1. Sistem Pengaliran Gravitasi 2. Sistem Pemompaan 3. Sistem Kombinasi Penggelontoran diperlukan untuk penyaluran air buangan dengan sistem konvensional, sementara penyaluran air buangan
protozoa dan algae. Mereka berperan penting dalam proses dekomposisi atau stabilisasi bahan organik Sifat bahan / jenis saluran air buangan dengan menggunakan sistem Small Bore Sewer (SBS), tidak memerlukan penggelontoran, karena pipa saluran hanya mengalirkan
AIR LIMBAH DOMESTIK ( RUMAH TANGGA) 1. Pipa asbes semen (asbestos cement pipe): 2. Pipa beton (concrete pipe). Penanganan mudah, Tidak tahan terhadap asam, effluent cair dari air buangan tidak berikut padatannya.
3 fraksi penting yaitu Tinja (faeces), berpotensi mengandung mikroba pathogen. Air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen diameter 600 mm. 3. Pipa besi cor ( cast iron pipe). Umur pengunaan yang cukup lama 4. Pipa tanah liat ( vetrified clay pipe). 5.
dan Posfor. Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi. PVC (polyvinyl chloride). Banyak digunakan karena mudah dalam penyambungan, ringan, tahan korosi, tahan asam, fleksibel, dan Pada sistem pengaliran air limbah terdapat beberapa komponen perlengkapan saluran berdasarkan letak dan fungsi kompenen
NON DOMESTIK (INDUSTRI) karakteristik aliran sangat baik. tersebut, adalah sebagai berikut :
Zat-zat yang terkandung di dalam air limbah industri sangat bervariasi sesuai dengan pemakaiannya di masing-masing industri, • Inspection Chamber (IC) Inspection Chamber atau bak kontrol diletakan pada pipa persil pelanggan, berfungsi untuk tempat
oleh sebab itu, dampak yang diakibatkannya juga sangat bervariasi, bergantung kepada zat-zat yang terkandung didalamnya Penempatan dan Pemasangan Saluran Sistem perpipaan penyaluran air buangan terdiri dari : pengambilan sampel air guna pengecekan, pemisahan lemak dan padatan dari air limbah, dll.
Pengukuran untuk tujuan internal: 1. Pipa Persil. 2. Pipa Servis. 3. Pipa Lateral. 4. Pipa Cabang. 5. Pipa Induk. • Manhole Manhole adalah salah satu bangunan pelengkap sistem penyaluran air buangan yang berfungsi sebagai tempat
Dilakukan oleh industri yang bersangkutan, Bersifat sukarela, Pengkuran kinerja proses, Berkaitan optimasi proses , dan efisiensi Manhole adalah pelengkapan sistem penyaluran air buangan yang berfungsi sebagai tempat memeriksa, memperbaiki, memeriksa, memperbaiki, dan membersihkan saluran dari kotoran yang mengendap dan benda-benda yang tersangkut selama
penggunaan sumberdaya, Untuk mencegah timbulnya gangguan (trouble), Untuk dokumentasi membersihkan saluran dari pengaliran, serta untuk mempertemukan beberapa cabang saluran, baik dengan ketinggian sama maupun berbeda.
Pengukuran untuk tujuan eksternal: FAKTOR PERTIMBANGAN PERENCANAAN SALURAN AIR LIMBAH Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan Manhole
Dilakukan oleh institusi pemerintah, Atas permintaan industri, laboratorium rujukan dapat melakukan pengkuran kualitas air a. Jangka waktu perencanaan. b. Jumlah penduduk yang dilayani (Tabel 1). c. Keadaan sosial ekonomi. d. Kuantitas air limbah. e. Dinding dan pondasi harus kedap air.
limbah industri yang bersangkutan, Hasil analisis dilaporakan kepada industri yang bersangkutan dengan tembusan disampaikan Pilihan antara terpisah dan tercampur. f. Pembagian wilayah. g. Denah sistem pengumpulan. Cukup kuat dari gaya-gaya dari luar.
pihak otoritas, misalnya kepada Dinas LH a. Debit Air Limbah Domestik 𝑄d = (60 − 80)% 𝑄ab Cukup luas agar petugas dapat masuk kedalam Manhole.
Persyaratan Baku Mutu Air Buangan Keterangan: Qd = debit air limbah domestik (L/detik atau m3 /detik) Qab = debit air bersih domestik rata-rata (L/detik atau m3 Terbuat dari beton atau pasangan babtu bata kali.
• Tingkatan: UU, PP, KEPMEN, KEP.GUB, atau SK Bupati/Walikota (jika ada) /detik) b.Debit Air Limbah Non-Domestik 𝑄nd = (60 − 80)% 𝑄kd Keterangan: Qnd = debit air limbah non-domestik (L/detik) Qkd = Jika Ø pipa cukup besar dengan kedalaman ≥ 2,50 meter maka digunakan beton bertulang. Bagian atas Manhole ditutup dengan
Persyaratan tergantung pada: debit air bersih non-domestik rata-rata (L/detik)c.Debit Minimum Debit 𝑄min = 0,2 ∙ 𝑃 1/6 ∙ 𝑄r Keterangan: Qmin = debit rangka penutup (frame & cover) yang kuat menahan beban.
• Jenis sumber air buangan • Lokasi sumber air buangan minimum air limbah (L/detik) P = jumlah populasi daerah pelayanan (per 1000 jiwaD. Debit Harian Maksimum 𝑄hm = 𝑓hm ∙ 𝑄r
Contoh Persuaratan Baku Mutu Air buangan: • Permen LH No. 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Keterangan: Qhm = debit harian maksimum air limbah (L/detik) E. Debit Infiltrasi Debit infiltrasi (Qinf.) 𝑄S = 𝐶r ∙ 𝑄r (infiltrasi Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
• Permen LHK No. P.68/Menlhk-Setjen/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik permukaan) 𝑄lr = ( 𝐿/1000) 𝑄r (infiltrasi saluran) Keterangan: QS = debit infiltrasi permukaan (L/adetik) Cr = 0,1−0,3 L = panjang • Air Penggelontor Harus Bersih Tidak Mengandung Lumpur, Pasir,
PENGOLAHAN AIR LIMBAH (2) segmen pipa (m) Qlr = nilai infiltrasi saluran (L/detik/1000 panjang pipa) = 2−3 L/detik/1000,panjang pipa (standar Indonesia • Tidak Asam, Basa Atau Asin,
 Mengurangi konsentrasi BOD, partikel tercampur, serta membunuh organisme pathogen (Mertonegoro)) = 0,05−4,73 L/detik/1000 panjang pipa (standar ASCE dan WFCF, F. Debit Puncak Debit puncak (Qp). 𝑄p = 𝑄m + • Air Penggelontor Tidak Boleh Mengotori Saluran.
 pengolahan tambahan diperlukan untuk reduksi konsentrasi bahan nutrisi, komponen beracun, serta bahan non- 𝑄inf dengan demikian, 𝑄p = 𝑄hm + 𝑄S + 𝑄lr
degradasi menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, pengolahan dilakukan secara bertahap sehingga bahan pencemar dapat Penyaluran air limbah Aplikasi Bangunan Penggelontor Aplikasi dari bangunan penggelontor ditempatkan setiap garis pipa dimana kecepatan
dikurang • Sistem penyaluran air limbah direncanakan untuk mengalirkan air limbah sesuai dengan fluktuasi debit. pembersihan (selfcleansing) tidak tercapai akibat kemiringan tanah/ pipa yang terlalu landai atau kurangnya kapasitas aliran. Hal
 Dibagi menjadi dua yaitu pengolahan menurut sifat dan pengolahan menurut tingkat perlakuan. Kriteria Pengaliran Air Limbah ini bisa dilihat melalui kalkulasi dimensi pipa.
PENGOLAHAN MENURUT SIFAT • Pengaliran air limbah dapat terbagi atas:
FISIK (unit pada pengolahan air limbah melalui penggunaan gaya atau mekanisme fisika) KIMIAWI (unit pada pengolahan air • Perencanaan pengaliran diusahakan bersifat gravitasi. Pengaliran bertekanan dapat dijadikan alternatif bila kondisi tidak Sistem Bangunan Penggelontor
limbah untuk menghilangkan atau mengubah kontaminan dengan penambahan bahan kimia) BIOLOGIS (unit pada pengolahan air memungkinkan.
limbah untuk menghilangkan kontaminan dengan memanfaatkan aktivitas biologis )PENGOLAHAN MENURUT TINGKAT • Kecepatan pengaliran harus mampu mencapai kecepatan self-cleansing pada kisaran 0,6-3 m/detik tanpa mengakibatkan Sistem penggelontoran dibagi menjadi dua, yaitu sistem continue dan sistem periodik
PERLAKUAN perlakuan awal (pre-treatment), perlakuan tingakt 1 (primary treatment), perlakuan tingakt 2 (secondary treatment), penggerusan pada dinding saluran.
perlakuan tingakt 3 (tertiary treatment), pengolahan lumpur (sludge treatment) • Aliran harus mampu membawa material meskipun dalam kondisi debit minimum. Sistem continue adalah penggelontoran secara terus menerus dengan debit yang konstan. Kelebihan sistem continue tidak
STP (SEWAGE TREATMENT PLANT) • Kondisi pengaliran diusahakan unsteady uniform flow. memerlukan bangunan penggelontor sepanjang jalur pipa, tetapi cukup berupa bangunan pada awal saluran atau berupa terminal
• Sistem pengolahan air limbah yang dirancang mengolah air limbah domestik yang berasal dari kamar mandi, closet, wastafel, • Durasi air limbah sampai ke instalasi pengolahan tidak boleh lebih dari 18 jam untuk menghindari korosif akibat penguraian clean out yang terhubung dengan pipa transmisi air penggelontor Penggelontoran dengan sistem periodik dilakukan secara
dapur, dan tempat cuci bahan organik yang menghasilkan senyawa asam, seperti H2S dan NH4. berkala pada kondisi aliran minimum. Kelebihan sistem ini adalah penggelontoran dilakukan minimal sekali dalam sehari dan
• Hasil dari pengolahan dapat dibuang langsung atau dimanfaatkan Kembali PERENCANAAN SALURAN AIR LIMBAH penggelontoran dapat diatur sesuai kebutuhan
WWTP (WASTE WATER TREATMENT PLANT) • Jangka waktu perencanaan: perencanaan harus memperhitungkan fasilitas pelayanan dan proyeksi jumlah penduduk pada
• Sistem pengolahan air limbah yang dirancang untuk mengolah air limbah secara fisik, kimia, dan biologi yang dihasilkan industri masa datang dalam waktu tertentu. Metode Bangunan Penggelontor
• Hasil dari pengolahan dari air limbah memungkinkan dimanfaatkan kembali untuk aktivitas yang lain / dibuang ke badan air • Jumlah penduduk terlayani: proyeksi jumlah penduduk dilakukan untuk prediksi jumlah penduduk pada waktu tertentu sesuai 1. Periode waktu tetap Metode ini dipilih pada waktu keadaan debit aliran minimum tiap harinya, dimana pada saat itu
Jaringan Perpipaan dengan umur perencanaan yang diinginkan. Metode perhitungan proyeksi jumlah penduduk yaitu aritmatika, geometri, dan kedalaman renang air limbah tidak cukup untuk membersihkan tinja atau endapan-endapan
 Sistem perpipaan pada air limbah berfungsi untuk membawa air limbah dari satu tempat ke tempat lain agar tidak terjadi increamental increase 2. Periode waktu insidentil Metode ini dipilih jika bagian atas (awal) pipa lateral tidak dilengkapi dengan bangunan penggelontor.
pencemaran pada lingkungan sekitarnya. PERENCANAAN SALURAN AIR LIMBAH Air dimasukkan kedalam bangunan perlengkapan pipa dengan debit 15 L/detik, selama 5-15 menit
 Prinsip pengaliran air limbah pada umumnya adalah gravitasi tanpa tekanan, sehingga pola aliran adalah seperti pola aliran • Kuantitas air limbah: jumlah air limbah mempengaruhi jenis penyaluran dan pengolahan untuk perencanaan sekarang dan masa
pada saluran terbuka depan. 1. Menentukan rata-rata debit campuran tiap jam.
 Jaringan pipa air buangan terdiri dari: • Pilihan antara terpisah dan tercampur: air limbah seharusnya tidak diperkenankan untuk dicampur dengan air hujan, tetapi 2. Menghitung volume komulatif.
• Pipa kolektor (lateral) sebagai pipa penerima air bungan dari sumber dan dialirkan ke pipa utama. dapat dicampur pada kondisi tertentu berdasarkan beberapa faktor di lapangan sehingga membutuhkan konstruksi tersendiri. - Inlet (komulatif debit setiap jam)
• Pipa utama (main pipe) sebagai pipa penerima aliran dari pipa kolektor untuk disalurkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah • Pembagian wilayah: satu sistem membutuhkan pembagian wilayah pelayanan untuk mengalirkan air limbah menuju instalasi Contoh: jam 0-1 = 735,556 m3
(IPAL) atau ke trunk sewer. pengolahan. jam 1-2 = 735,556 + 707,265 = 1442,821 m3
• Trunk sewer digunakan pada jaringan pelayanan air limbah yang luas (> 1.000 ha) • Denah sistem pengumpulan: perencanaan penyaluran air limbah membutuhkan perhitungan antara penggunaan pengaliran - Outlet (komulatif debit rata-rata setiap jam)
Sistem penyaluran air limbah dibedakan menurut:  Asal Air limbah  Sistem Pengaliran air limbah secara gravitasi atau pompa. Bila pengaliran secara gravitasi dipilih, maka jarak dan kedalaman galian perlu diperhitungkan secara Contoh:
1. Sistem Pengolahan Setempat (On-site) – Sistem sanitasi setempat detil. Debit rata-rata = 0,335 m3/detik x 3600 detik = 1205,180 m3
Merupakan sistem pembuangan air limbah dimana air limbah tidak dikumpulkan / disalurkan ke dalam suatu jaringan saluran JARINGAN PERPIPAAN PIPA PERSIL Ø 4-6 Inch (100-150 mm) PIPA SERVICE Ø 6-8 Inch (150-200 mm) jam 0-1 = 1205,180 m3
Kelebihan: PIPA LATERAL Ø 12 Inch (300 mm) PIPA INDUK Ø Menyesuaikan jumlah populasi jam 1-2 = 1205,180 + 1205,180 = 2410,359 m3
 Biaya pembuatan relatif murah  Dapat dibuat oleh setiap sektor ataupun individu  Teknologi dan sistem pembuangannya JARINGAN PERPIPAAN Manhole,Drop Manhole, Juction, Belokan, Terminal Clean out, Ventilasi, Bangunan penggelontor. jam 2-3 = 1205,180 + 2410,359 = 3615,539 m3
cukup sederhana  Operasi dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab sendiri Manhole : Lubang pada jalur pipa air limbah yang dibuat dengan tujuan agar petugas dapat masuk dan keluar untuk melakukan 3. Menghitung volume komulatif rata-rata (debit kumulatif inlet – debit komulatif outlet)
Kekurangan: • Umumnya tidak untuk limbah dari dapur, mandi dan cuci. • Dapat mencemari air tanah, jika syarat-syarat teknis • pemeriksaan, perbaikan, maupun pembersihan saluran dari kotoran-kotoran yang dapat menghambat jalannya pengaliran. Drop Contoh:
pembuatan dan pemeliharaan tidak dilakukan • sesuai aturannya Manhole : diterapkan pada pertemuan saluran yang mempunyai perbedaan ketinggian. Pengertian perbedaaan ketinggian antara jam 0-1 = 735,556 - 1205,180 = -469,62 m3
2. Sistem Pengolahan Terpusat (Of-site system) Merupakan sistem pembuangan air buangan rumah tangga (kamar mandi, aliran masuk dan aliran keluar ini sebenarnya relatif, minimum 60 cm (sumber lain menyebutkan 90 cm). jam 1-2 = 1442,821 - 2410,359 = -967,54 m3
cucian, kegiatan dapur) yang disalurkan keluar dari lokasi pekarangan masing-masing Bangunan penggelontoran 4. Menentukan kapasitas atau volume bak ekualisasi.
Sistem Pengaliran Air Buangan • Berfungsi untuk penambahan air dengan debit dan kecepatan tertentu ke dalam saluran. - Diperoleh dari volume komulatif rata-rata (Vr) positif terbesar, volume komulatif rata-rata (V r) absolut
1. Sistem terpisah (air buangan terpisah dengan air hujan): • Penggelontoran dilakukan apabila dmin< 100 mmdan vmin< 0,6 m/dtk negatif terbesar, atau volume komulatif rata-rata (V r) positif terbesar ditambah volume komulatif rata-rata
(Vr) absolut negatif terbesar.
total jarak spasi
Volume total unit ekualisasi dapat pula dicari menggunakan grafik melalui plot volume kumulatif influen dan efluen terhadap  Penentuan kecepatan saat melalui bar, v (Tabel 2)
rentang waktu setiap jam selama 24 jam
5. Menentukan nilai BOD dan TSS Mass Loading
b) Kalkulasi rancangan saluran pembawa (saluran influen) air limbah menuju bar screen Koefisien efisiensi= ×100 %
total lebar ruangan
Waktu pengosongan unit ekualisasi terjadi antara jam 5-6 sehingga analisis nilai BOD-TSS mass loading dimulai pada
rentang waktu tersebut.  Penentuan debit puncak (Qp) menuju bar screen (untuk latihan dibuat 0.3-1
- Perhitungan volume unit ekualisasi di akhir setiap periode waktu. m3/detik)
𝑉sc = 𝑉sp + 𝑉ic − 𝑉oc  Penentuan kriteria desain untuk: (13)
Keterangan:
 Kecepatan aliran (v) menuju bar ditentukan berdasarkan Tabel 2
𝑉sc = volume unit ekualisasi pada akhir periode waktu (m3) d) Penentuan kedalaman aliran dan kecepatan di dalam ruangan sebelum melalui bar screen saat
𝑉sp = volume unit ekualisasi pada periode sebelumnya (m3)  Koefisien kekasaran Manning (n) menurut jenis saluran terpilih (Tabel 3)
 Tinggi jagaan (freeboard) berdasarkan Qp (Tabel 4) debit puncak dapat dihitung berdasarkan pada kondisi berikut:
𝑉ic = volume yang masuk setiap jam saat ini (m3)
𝑉oc = volume rata-rata selama 24 jam (m3)  Pemilihan bentuk saluran pembawa (Tabel 5) berdasarkan pertimbangan jumlah - Dasar ruangan bar screen adalah horizontal
- Perhitungan nilai BOD dan TSS mass loading sebelum ekualisasi. debit influen dan sifat saluran (terbuka atau tertutup) - Besar datum sama dengan dasar ruangan (chamber)
BOD (kg/jam) = BOD sebelum ekualisasi x Q setiap jam
TSS mass loading (kg/jam) = TSS sebelum ekualisasi x Q setiap jam
Q Rumus persamaan sebagai berikut.
- Perhitungan konsentrasi rata-rata setelah unit ekualisasi (asumsi tercampur sempurna).
 Penentuan luas penampang basah (A)  A=
(Vic ∙ Xic )+(Vsp ∙ Xop) v v 12 v 22
z 1+ d 1+ =z 2+ d 2+ + H L
Xoc =
 Dari Tabel 6, dimensi saluran ekonomis dapat ditentukan untuk menentukan
Vic +Vsp kedalaman aliran di dalam saluran pembawa (d 1). Nilai d1 ditambahkan dengan
tinggi jagaan (freeboard). Dimensi saluran pembawa berbentuk lingkaran terdapat 2g 2g
Keterangan:
Xoc = konsenterasi rata-rata BOD atau TSS pada aliran keluar saat ini (mg/L) sedikit perbedaan dibandingkan bentuk-bentuk yang lain, yaitu: (14)
Xic = konsenterasi rata-rata BOD atau TSS pada aliran masuk (mg/L) - Nilai d1 dipildah berdasarkan Qp atau vp (Tabel 6)
Xop = konsenterasi BOD atau SS air limbah setelah ekualisasi pada periode sebelumnya (mg/L) Misal, berdasarkan vp  d1/D = 0,854 Keterangan:
6. Perhitungan nilai BOD dan TSS mass loading setelah ekualisasi. - Kemudian d1/D diplotkan pada grafik design of main sewers (Gambar 1)
BOD (kg/jam) = BOD setelah ekualisasi x Qr
TSS mass loading (kg/jam) = TSS setelah ekualisasi x Qr
sehingga nilai Qp/Qfull dapat dihasilkan. Lalu Qfull awal dan diameter
(D) saluran pembawa dapat dihitung melalui persamaan berikut.
z 1 = Ketinggian datum saluran pembawa (m)
7. Perhitungan dimensi bak ekualisasi.
Tabel 1 Kriteraia desain unit ekualisasi
QP z 2 = Ketinggian datum ruangan sebelum bar screen (m)
Qfull awal= H L = Total kehilangan tekanan minor akibat ekspansi saluran (m)
QP /Q full
- Menentukan kriteria desain untuk variabel H, S, f, v, dan A2 dddengannn HTtotal = H + f berdasarkan Tabel 1.
- Bak berbentuk limas terpancung * dengan perencanaan tiga unit untuk satu modul, yaitu dua unit operasi (Persamaan 3)
(5)
dan satu unit cadangan.
dan


Qr Lantai atau dasar ruangan horizontal mempunyai reference datum (Z2) adalah 0, sedangkan
𝑄 untuk satu unit (m3/detik) = 4 (Qfull /v) saluran pembawa mempunyai reference datum (Z1) sebesar 8 cm di atas datum Z 2. Kecepatan
aliran sebelum melalui bar screen (v2) dapat diperoleh melalui Persamaan 15.
2 D=
V bak total π QP
V untuk satu unit (m3/detik) = v 2=
total lebar ruangan ×d 2
(6)
2 Dengan demikian, d1 (= 0,854 D) dapat ditentukan.

HT c) Penentuan jarak bar dan dimensi ruang bar (15)


*
Untuk limas terpancung → 𝑉 satu unit (m3) = (

3T
)(𝐴1+𝐴2+
√A 1 A2 )
QP Dengan demikian, substitusi Persamaan 3, Persamaan 14, dan Persamaan 15 menghasilkan:

(
Luas bersih melalui rack=
[ ]
2
8. Pengecekan kemiringan (slope).
kecepatanmelalui ¯¿ ¿ QP
P 1−P 2 (7)
S=
v
2
total lebar ruangan× d 2 v
2
2HT luas bersih melalui rack z 1+ d 1+ 1 =z 2+ d 2+ +Ke 1
9. Menentukan konfigurasi aerator mekanik. Lebar bersih pada rack= 2g 2g 2g
- Perhitungan kebutuhan daya total aerator (PT) pada volume unit ekualisasi (V) berdasarkan desain daya
aerator (Pm). d 1 (16)
PT = Pm
∙ V (8) Persamaan 16 menghasilkan variabel tidak diketahui, d 2, sehingga persamaan polinomial diperoleh dalam

- Penentuan asumsi aerator (n) menentukan nilai daya koreksi setiap aerator berdasarkan nilai H lebar bersih pada rack bentuk aX3 + bX2 + cX + d = 0. Melalui trial and error, kedalaman aliran di ruangan sebelum bar screen
(d2) dapat diketahui. Kemudian, nilai d 2 kembali disubstitusikan ke Persamaan 15 sehingga kecepatan
maksimum. Nilai Pm koreksi digunakan untuk menentukan ukuran aerator (kW). Daya aerator pada Tabel 1
Jumlah spasi= aliran sebelum bar screen (v2) dapat diketahui.
lebar spasi
merupakan nilai daya maksimum pada satu aerator.

PT (9)
e) Penentuan kecepatan melalui bar screen saat kondisi bersih dapat dihitung dengan persamaan
berikut.

Jumlah ¯¿ jumlah spasi−1


Pm koreksi =

n QP
- Penentuan panjang garis imaginer melintang (Lm) pada luas permukaan unit ekualisasi melalui persamaan v= (10)
umum Phythagoras.
Total lebar ruangan=( jumlah spasi ×lebar spasi ) +¿ total jarak spasi × d 2
Lm =
√ P12 + P 22 (11) (17)

Total jarak spasi=lebar spasi × jumlah spasi Keterangan:


a) Penentuan kriteria desain bar screen
 Pemilihan jenis metode pembersihan bar screen (Tabel 2)
(12) v = Kecepatan aliran saat melalui bar screen (m/detik)
 Penentuan sudut kemiringan bar, θ (Tabel 2)
 Penentuan jarak bersih antara bar atau lebar spasi (Tabel 2)
 Penentuan lebar bar (Tabel 2)
f) Perhitungan kehilangan tekanan (
'
H L ) melalui bar screen saat kondisi bersih ditentukan d 3 = Kedalaman aliran di ruangan sebelum bar screen (m) Persamaan 22, Persamaan 23, dan Persamaan 24 untuk memperoleh nilai
'
v' , v 2 , dan
berdasarkan kisaran antara nilai hasil perhitungan dari Persamaan 1 dan Persamaan 2. Nilai C d
sebesar 0,70 saat bar dalam kondisi bersih. Kecepatan aliran di ruangan sebelum dan saat melalui bar screen pada saat penyumbatan 50% HL .
v ' dan v 2 ' ) dihitung melalui Persamaan 22 dan Persamaan 23.
g) Penentuan kedalaman aliran (d 3) dan kecepatan aliran (v 3) di ruangan setelah melalui bar 50
( i) Kedalaman dan kecepatan kritis pada saluran rectangular bar screen dapat dihitung dengan
screen saat debit puncak. Rumus persamaan sebagai berikut:
persamaan berikut.
2 2
v2 v3 ' QP 1 1 3
z 2+ d 2 + =z 3+ d 3+ + H L ' v= Q= A e ( g d e ) 2 =total lebar ruangan × ( g ) 2 × ( d e ) 2
2g 2g total jarak spasi ×0,5 × d 2 ' (26)
(18) (22)
Keterangan: Qp
z 3 = Ketinggian datum ruangan setelah bar screen (m)
Keterangan:
' v e=
v = Kecepatan aliran saat melalui bar screen pada saat penyumbatan 50% (m/detik) total lebar ruangan ×d e
d 3 = Kedalaman aliran di ruangan setelah bar screen (m) (27)
QP
v3 = Kecepatan aliran setelah melalui bar screen (m) v = 2
' Keterangan:

H L ' = Kehilangan tekanan saat melalui bar pada kondisi bersih atau penyumbatan total lebar ruangan× d 2 ' d e = Kedalaman kritis (m)
(23)
sebagian (m) (Persamaan 1)
Dengan demikian, total kehilangan tekanan saat penyumbatan 50% (H L-50) dapat dihitung
Ae = Luas cross section pada kedalaman kritis (m )
2

Kecepatan aliran setelah melalui bar screen (v3) dapat diketahui melalui persamaan berikut. melalui substitusi Persamaan 1, Persamaan 22, dan Persamaan 23 dengan nilai C d sebesar 0,70
untuk menghasilkan Persamaan 24. v e = Kecepatan kritis (m/detik)
QP

[ ][ ]
2 2
v3 = QP j)
QPenentuan dimensi proportional weir
P proportional weir (b) mempunyai selisih 10 cm lebih pendek dibandingkan total lebar
total lebar ruangan × d3 −
Lebar
ruangan bar screen. Muka air di proportional weir harus lebih tinggi dari nilai Y (Gambar 2)
total jarak spasi × 0,5× d 2 ' totallebar ruangan
walaupun tidak ada× d 2 'tertentu. 1
( )
(19) ketentuan

HL =
2g Cd
Lantai atau dasar ruangan horizontal Z 2 dan Z3 adalah 0 sehingga substitusi Persamaan 1, b
50
Persamaan 18, dan Persamaan 19, menghasilkan:

[ ]
2
QP (24)

[ [( )]
Persamaan 23 dan Persamaan 24 disubstitusikan ke Persamaan 21 sehingga menghasilkan:

v
2
total lebar ruangan × d 3 v −v 2 1
2 2

]
d 2 + 2 =d3 + + QP
2
2g 2g 2g Cd
(20) '
total lebar ruangan × d2 '
d2+
Persamaan 20 menghasilkan persamaan polinomial dalam bentuk aX + bX + cX + d = 0.
2g
3 2

Melalui trial and error, kedalaman aliran di ruangan chamber setelah bar screen (v ) dapat
3

([ ][ ])
diketahui. Kemudian, nilai kecepatan aliran setelah melalui bar screen (v3) dapat diketahui
setelah d3 kembali disubstitusikan ke Persamaan 19. 2 2
h) Penentuan kehilangan tekanan (HL-50) dan kecepatan (v2’) di ruangan sebelum melalui bar QP QP
screen saar debit puncak 50% dan penyumbatan (clogging) dapat dihitung dengan persamaan
2

total jarak spasi× 0,5 ×d 2 ' total lebar ruangan ×d 2 '
berikut.
v3
v2' v3 2 2 ¿ d3+ +
'
d2+ =d 3 + + H L 2g 2 g Cd
2g 2g 50
(25)
(21)

Keterangan: Persamaan 25 menghasilkan variabel tidak diketahui,


d '2 sehingga persamaan polinomial
'
d diperoleh dalam bentuk aX + bX + cX + d = 0. Melalui trial and error, kedalaman aliran di
3 2

2 = Kedalaman aliran di ruangan sebelum bar screen saat penyumbatan 50% (m) ' '
v 2 ' = Kecepatan aliran di ruangan sebelum bar screen saat penyumbatan 50% (m)
ruangan sebelum bar screen (
d 2) dapat diketahui. Nilai d 2 kembali disubstitusikan ke
H L = Total kehilangan tekanan saat penyumbatan 50% (m)
50

Anda mungkin juga menyukai