PELATIHAN / SEMINAR
2019: Certified Professional Healthcare in Risk Management Exam Preparation, Phoenix, Arizona, USA
2018: Essentials in Healthcare Risk Management Certificate Program (ASHRM), New Orleans, USA
Application on Healthcare Risk Management Certificate Program (ASHRM), New Orleans, USA
ORGANISASI
2010 - 2012 : Pengurus KKPRS Persi
2007 – 2012 : Pengurus MKEK Pusat
2005 - Saat ini : Anggota ASHRM (American Society of Healthcare Risk Management)
2005 - Saat ini : Tim Konsultan Manajemen Risiko, Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS
2017 : PT Esa Global Hutama
PENGALAMAN KERJA
2018-2019 : Tim Konsultan RS Intan Permata Banten
2017 – 2018 :
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD dr Zainoel Abidin Aceh
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Wonogiri
Tim Konsutan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Ambarawa
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSU Kuningan Luragung
2016 : Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Kota Tangerang
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Kendal
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Wlingi Blitar
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Gorontalo
2015: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RS Advent Bandung
2014 : Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUD Tarakan Kaltim
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Sleman
2013: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUD Kanujoso Balikpapan
2012: Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien RSUP Fatmawati
Tim Konsultan Peningkatan Mutu & Keselamatan Paisen RSUP Wahidin Sudirohusodo Makasar
2011 : Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUD TarakanKaltim
2010 : Tim Konsultan Manajemen Risiko RSUP Fatmawati Jakarta, RS Bieuren, RS Lhoksemawe Aceh
2009 : Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makasar
Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RS Pelni Jakarta
Tim Konsultan Manajemen Risiko & Keselamatan Pasien RSUP Dr Sardjito
2007 : Tim Konsultan Manajemen Risiko RS Persahabatan
Tim Konsultan Manajemen Risiko RSK Dharmais 3
Fokus area standar MFK :
4
1. KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
8
3. Organisasi & Individu melakukan pengawasan terhadap perencanaan &
pelaksanaan program manajemen risiko fasilitas & lingkungan
Apa yang dilakukan ?
1. SK pengorganisasian manajemen risiko fasilitas & lingkungan → K3RS
2. SK Individu yang mengawasi perencanaan & penerapan program
manajemen risiko fasilitas & lingkungan -> beserta UTW
3. Ada program monitoring terhadap program manajemen risiko fasilitas &
lingkungan -> (R)
4. Bukti sertifikat pelatihan manajemen risiko fasilitas & lingkungan
5. Bukti laporan kegiatan PIC program setiap 3 bulan
Jobdesc:
a. Mengawasi semua aspek program manajemen risiko fasilitas & lingkungan
b. Mengawasi pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan
c. Melakukan edukasi staf
d. Melakukan pengujian/testing dan pemantauan program
e. Secara berkala menilai ulang & merevisi program manajemen risiko fasilitas
& lingkungan
f. Menyerahkan laporan tahunan kepada direktur RS
g. Mengorganisasikan & mengelola laporan kejadian/insiden, melakukan
analisa & upaya perbaikan
9
10
11
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
( PJ MONITORING PROGRAM ) DIREKTUR BAGIAN DIKLAT
KOMITE KEPERAWATAN
Sekretaris
Komite K3RS INSTALASI
KOMITE STAF LAIN
PJ Unit Kerja PJ Unit Kerja PJ Unit Kerja PJ Unit Kerja PJ Unit Kerja
Pedoman Pengorganisasian K3RS
Pedoman Pengorganisasian
1. Pendahuluan
2. Gambaran Umum RS
3. Visi, Misi, Falsafah, Nilai & Tujuan RS
4. Struktur organisasi RS
5. Struktur organisasi K3RS
6. Uraian jabatan
7. Tata hubungan kerja
8. Pola ketenagaan & kualifikasi personil
9. Kegiatan orientasi
10. Pertemuan/rapat
11. Pelaporan
Program
Monitoring Manajemen Risiko Fasilitas & Lingkungan
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan khusus
4. Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan
a. Pengawasan semua aspek program manajemen risiko
b. Pengawasan pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan
c. Melakukan edukasi staf
d. Melakukan pengujian dan pemantauan program
e. Melakukan review secara berkala dan merevisi program manajemen risiko
fasilitas dan lingkungan, bila diperlukan
f. Menyerahkan laporan tahunan kepada Direktur RS → koordinasi Risk Register
ERM
g. Mengorganisasikan dan mengelola laporan kejadian/insiden, melakukan analisa
dan upaya perbaikan
5 Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya --> review program
14
9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
4. KESELAMATAN & KEAMANAN
Apa yang dilakukan ?
15
4.1 ASESMEN RISIKO PRA KONSTRUKSI
16
4.2 MERENCANAKAN & MENYEDIAKAN ANGGARAN
UNTUK KESELAMATAN & KEAMANAN (K3RS)
17
5. BAHAN BERBAHAYA & BERACUN
18
5.1 SISTEM PENYIMPANAN & PENGOLAHAN LIMBAH B3 CAIR & PADAT
19
6. KESIAPAN PENANGGULANGAN BENCANA
Apa yang dilakukan ?
1. Ada regulasi terkait manajemen disaster RS, meliputi:
a) menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian
b) menentukan integritas struktural dan non struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada
dan bila terjadi bencana -> HSI (referensi WHO)
c) menentukan peran RS dalam peristiwa/kejadian tersebut
d) menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian
e) mengelola sumberdaya selama kejadian termasuk sumber alternatif
f) mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif pada waktu
kejadian
g) mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggungjawab staf selama kejadian
h) mengelola keadaaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggungjawab pribadi staf dengan
tanggungjawab RS untuk tetap menyediakan pelayanan pasien
i) Partisipasi rumah sakit dalam tim koordinasi dengan sumberdaya masyarakat yang tersedia (
dinkes setempat, polisi setempat, institusi/unit ambulans darurat setempat bila ada, pemadam
kebakaran, fasilitas kesehatan lain)
2. Ada regulasi ruang dekontaminasi dalam pedoman pelayanan IGD -> SK kan
3. Ada bukti HVA & HSI -> identifikasi risiko bencana internal dan eksternal
4. Ada denah ruang dekontaminasi IGD
5. Fasilitas ruang dekon di IGD, mencakup:
1. Ruangan ditemaptkan didepan atau diluar IGD, terpisah dengan ruang IGD
2. Pintu masuk menggunakan swing membuka kedalam otomatis
3. Bahan pintu harus bisa mengantisipasi benturan benturan brankar
4. Bahan lantai tidka licin, tahan air
5. Konstruksi dinding tahan air hingga ketinggian 120 cm dari permukaan lantai
20
6. Ruang dilengkapi dengan wastafel dan pancuran air (shower)
6.1 PELAKSANAAN SIMULASI DISASTER
21
7. PROTEKSI KEBAKARAN
Apa yang dilakukan ?
1. Ada bukti hasil asesmen risiko untuk proteksi kebakaran (FRSA) dan tindaklanjutnya ->
buat programnya aktif & pasif -> SK kan program
2. Program proteksi kebakaran meliputi
1. Penyimpanan dan penanganan bahan mudah terbakar termasuk gas medis disimpan
dengan aman
2. Penanganan bahaya terkait konstruksi apapun, di atau yang berdekatan dengan
bangunan yang ditempati pasien
3. Penyediaan sarana evakuasi yang aman, tidak terhalangi bila terjadi kebakaran
4. Penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini (detektor asap, alarm kebakaran, fire
patrols)
5. Penyediaan mekanisme pemadaman api (selang air, bahan kimia pemadam api,
sistem sprinkler) -> sistem kebakaran aktif
3. Asemen risiko proteksi kebakaran, meliputi:
a) Tekanan dan risiko lainnya di kamar opeasi
b) Sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api dan asap
c) Daerah berbahaya (kamar linen kotor, tempat pengumpulan sampah, ruang
penyimpanan oksigen) dan ruang diatas langit-langit diseluruh area
d) Sarana evakuasi
e) Dapur produksi dan peralatan masak
f) Londri, linen
g) Sistem tenaga listrik darurat dan peralatan
h) Gas medis dan komponen sistem vakum 22
7. 1 SIMULASI PROTEKSI KEBAKARAN
Apa yang dilakukan ?
1. Ada bukti pelaksanaan simulasi 1x setahun -> koordinasi dgn diklat
2. Simulasikan evakuasi pasien ke tempat yang aman
3. Bukti inspeksi, uji coba, maintenan peralatan pemadam kebakaran
23
8. PERALATAN MEDIS
Apa yang dilakukan ?
1. Ada regulasi pengelolaan peralatan medis -> SK
2. Ada program pemeliharan preventif dan kalibrasi -> SK
3. Pengelolaan peralatan medis meliputi:
a) Inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan medis yang dimiliki
RS, peralatan medis dengan KSO
b) Pemeriksaan peralatan medis secara teratur
c) Uji fungsi peralatan medis sesuai penggunaan dan ketentuan pabrik
d) Pemeliharaan preventif dan kalibrasi
4. Ada bukti inventarisasi peralatan medis
5. Ada bukti identifikasi risiko untuk semua peralatan medis yang digunakan di RS
6. Ada ceklis pemeriksaan peralatan medis
7. Ada bukti hasil inspeksinya
8. Ada bukti uji fungsi sejak baru, sesuai umur, sesuai penggunaan, rekomendasi
pabrik
9. Ada bukti pemeliharaan preventif & kalibrasi
10.Ada bukti pelaksanaan pengelolaan peralatan medis dilakukan oleh staf yang
kompeten (ijazah, sertifikat pelatihan)
24
8.1 RECALL PERALATAN MEDIS
25
9. SISTEM UTILITAS
Apa yang dilakukan ?
30
11. PENDIDIKAN STAF
31
11.1 PENDIDIKAN STAF
Apa yang dilakukan ?
1. Staf dilatih & diberi pengetahuan tentang peran mereka dalam program RS untuk
proteksi kebakaran, keamanan & penanggulangan bencana
2. Simulasi menghadapi kebakaran
3. Simulasi tindakan untuk menghilangkan, mengurangi / meminimalisir atau
melaporkan terkait keselamatan dan keamanan
4. Simulasi prosedur penyimpanan, penanganan dan pembuangan gas medis serta
limbah B3
5. Simulasi penanganan kedaruratan serta bencana internal atau eksternal