Abstrak
Preeklampsia adalah salah satu jenis hipertensi dalam kehamilan. Preeklampsia merupakan salah satu penyebab morbiditas
dan mortalitas ibu dan janin. Preeklampsia terjadi sekitar 2-10% pada kehamilan di dunia. Angka Kematian Ibu (AKI) di
Provinsi Lampung pada tahun 2015 berdasarkan laporan disebabkan oleh hipertensi sebanyak 35 kasus. Pemeriksaan kadar
kreatinin dan ureum serum dapat menjadi pemeriksaan penunjang dari preeklampsia. Pada pasien preeklampsia terjadi
kelainan endotel vaskular berupa vasospasme, sehingga perfusi darah ke ginjal menurun dan mengakibatkan kreatinin
ureum menjadi meningkat di dalam darah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi rasio kadar ureum dan
kreatinin serum terhadap derajat preeklampsia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian ini
menggunakan metode Analitik Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Agustus–Desember 2018 menggunakan data rekam medis dengan jumlah 75 sampel. Metode pengambilan sampel
menggunakan Simple Random Sampling. Analisis bivariat yang digunakan adalah korelasi Spearman dengan hasil nilai p >
0,05 yang menunjukkan bahwa korelasi antara kadar kreatinin dan ureum serum tidak bermakna. Nilai korelasi Spearman
(r) sebesar 0,067 menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah. Simpulan penelitian ini adalah
tidak terdapat hubungan rasio ureum dan kreatinin serum terhadap derajat preeklampsia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung.
Korespondensi: Betari Ariefia Sari Kinasih, Pondok Arbenta Jl. Soemantri Brojonegoro no 1 Bandar Lampung, HP
087882668623, e-mail fia_better@yahoo.co.id
darah, diastolik 90-110 mmHg, proteinuria sehingga terdapat gangguan dan vasospasme
minimal (< 2g/L/24 jam), dan tidak disertai vaskular. Akibatnya, perfusi ke organ,
gangguan fungsi organ. Sedangkan khususnya ginjal akan menurun, terutama
preeklampsia berat tekanan darah sistolik > akan menyebabkan gangguan di glomerulus,
160 mmHg atau tekanan darah diastolik > 110 tempat terjadinya filtrasi kreatinin. Sehingga
mmHg, proteinuria (> 5 g/L/24 jam) atau secara patogenesis, terdapat hubungan yang
positif 3 atau 4 pada pemeriksaan kuantitatif, erat antara kreatinin dengan beratnya
dan bisa disertai tanda seperti oliguria (urin ≤ preeklampsia, yaitu adanya peningkatan
400 mL/24jam), keluhan serebral, gangguan serum kreatinin dibanding yang tidak
penglihatan, nyeri abdomen pada kuadran preeklampsia.9
kanan atas atau daerah epigastrium, gangguan Ditinjau dari berbagai hal tersebut,
fungsi hati dengan hiperbilirubinemia, edema peneliti ingin mengetahui korelasi rasio ureum
pulmonum, sianosis, gangguan perkembangan dan kreatinin terhadap derajat preeklampsia
intrauterine, microangiopathic hemolytic di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
anemia, dan trombositopenia.1 Lampung.
Menurut laporan World Health
Organization (WHO) tahun 2014 Angka Metode
Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 Penelitian ini menggunakan metode
jiwa.3 Preeklampsia merupakan salah satu Analitik Observasional dengan pendekatan
penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada
janin. Preeklampsia terjadi sekitar 2-10% pada bulan Agustus–Desember 2018 di Ruang
kehamilan di dunia. Di setiap negara memiliki Delima dan Ruang Rekam Medis RSUD Dr. H.
angka kejadian preeklampsia yang berbeda- Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Besar
beda. WHO memperkirakan angka kejadian sampel ditentukan dengan rumus korelatif
preeklampsia tujuh kali lebih tinggi di negara yang didapatkan 75 sampel. Metode
berkembang (2,8%) dibanding pada negara pengambilan sampel menggunakan Simple
maju (0,4%).4 Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Random Sampling. Variabel bebas pada
Lampung pada tahun 2015 berdasarkan penelitian ini adalah preeklampsia berat dan
laporan disebabkan oleh perdarahan sebanyak preeklampsia ringan, sedangkan untuk
46 kasus, hipertensi sebanyak 35 kasus, infeksi variabel terikat dari penelitian ini adalah kadar
sebanyak 7 kasus, ganguan sistem peredaran ureum dan kreatinin serum.
darah sebanyak 10 kasus, gangguan metabolik Kriteria inklusi pada penelitian ini
sebanyak 3 kasus, dan lain-lain sebanyak 48 adalah berkas rekam medis Ibu hamil yang
kasus.5 bersalin dengan preeklampsia ringan dan
Pada preeklampsia keadaan berat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
berat/eklampsia dapat diketahui dengan Lampung yang terdapat hasil pemeriksaan
melihat keadaan klinis dan hasil pemeriksaan kreatinin dan ureum serum. Sedangkan
laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang kriteria eksklusinya adalah berkas rekam
dilakukan dapat berupa kadar hemoglobin, medik yang tidak terdapat pemeriksaan
jumlah trombosit, kadar Serum Glutamic laboratorium kadar kreatinin dan ureum
Oxaloacetic Transaminase (SGOT), Serum serum, pasien dengan riwayat penyakit ginjal,
Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT), Lactate dan pasien dengan riwayat hipertensi sebelum
Dehydrogenase (LDH), kadar kreatinin darah, kehamilan. Setelah diperoleh data penelitian,
kadar ureum darah, kadar protein darah, dan hasilnya dimasukkan dalam software pengolah
kadar protein urin.6 data. Dilanjutkan dengan analisis univariat dan
Pengukuran kadar kreatinin bivariat. Sebelumnya dilakukan uji normalitas
berhubungan dengan massa otot, data. Hasil uji normalitas tidak normal, lalu
menggambarkan perubahan kreatinin dan dilakukan uji homogenitas data dengan hasil
fungsi ginjal.7 Pengukuran ureum serum dapat tetap tidak normal. Saat uji bivariat, peneliti
digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, memilih uji korelasi Spearman. Penelitian ini
status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen, telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian
menilai progresivitas penyakit ginjal, dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
menilai hasil hemodialisis.8 Kelainan endotel Lampung dengan No:
vaskular terjadi pada pasien preeklampsia, 3395/UN26.18/PP.05.02.00/2018.
40
20
0
Preeklampsia Ringan Preeklampsia Berat
karena kadar anti angiogenik (sVEGR-1) yang 5. Dinkes Lampung. Profil kesehatan
lebih tinggi.12 lampung. Lampung: Dinkes Lampung;
Pemeriksaan fungsi ginjal berupa ureum 2015.
dan kreatinin merupakan salah satu 6. Nicolaides. Competing risks model in
pemeriksaan penunjang untuk preeklampsia. screening for preeclampsia by serum
Pemeriksaan fungsi ginjal tidak bisa dijadikan placental growth factor and soluble fms-
satu-satunya pemeriksaan untuk like tyrosine kinase-1 at 30–33 weeks
menentukan diagnosis preeklampsia. Harus gestation. Fetal Diagn Ther; 2014. hlm
ditambah dengan pemeriksaan darah lengkap, 240-8.
urinalisis, asam urat, pemeriksaan fungsi hati 7. Rosner M. Renal function testing. am j
(SGOT,SGPT, LDH, dan Bilirubin Indirek).13 kidney dis. hlm 174-83; 2006.
Pada preeklampsia terjadi kegagalan 8. Gowda S, Desai PB, Kulkarni SS, Hull VV,
dari invasi sel sitostrofoblas di arteri spiralis, Math AAK, Vernekar SN. Markers of renal
sehingga arteri spiralis tetap kaku dan function tests. N Am J Med Sci. 2010. hlm
menyebabkan terjadinya iskemia plasenta. 170-3.
Iskemia plasenta akan memicu terjadinya 9. Maynard SE,Thadhani R. Pregnancy and
disfungsi endotel, yang bisa menganggu fungsi The Kidney. J Am Soc Nephrol 20. 2009.
ginjal.14 hlm 14-22.
Pada preeklampsia terjadi vasokontriksi 10. Pojianto, Wantania J. Faktor risiko sosial
yang menyebabkan terjadinya penurunan pada penderita preeklampsia. Dalam:
aliran darah ke ginjal, sehingga Laju Filtrasi Medika Jurnal Kedokteran Indonesia.
Glomerulus (LFG) menurun dan laju ekskresi 2012. hlm 110.
kreatinin dan urea juga menurun. Selain itu, 11. Fox S. 2013. Early and Late Onset
pada bagian renal terjadi perubahan parenkim Preeclampsia: 2 Different Entities.
ginjal, mengalami pembesaran glomerulus Medscape Medical News.
yang diikuti dengan pembengkakan sel 12. Chalid MT, Patellongi I, Yusuf I. 2011.
endotel dan hilangnya fenestra endotel Preeclampsia onset dini dan onset
glomerulus. Kedua hal tersebut akan lambat; perbedaan patomekanisme
mengakibatkan terjadinya peningkatan berdasarkan studi klinis dan angiogenesis.
15
kreatinin dan urea dalam serum. JST kesehatan. Volume 1(3). hlm 232-42.
13. Kee Hak Lim, 2018. Preeclampsia.
Simpulan Medscape Medical News.
Simpulan yang didapat dari penelitian 14. Stillman IE, Karumanchi SA. The
ini adalah tidak terdapat korelasi antara rasio Glomerular Injury of Preeclampsia.
ureum dan kreatinin terhadap derajat Dalam: J Am Soc Nephrol. 2007. hlm
preeklampsia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek 2281–4.
Provinsi Lampung. 15. Reynolds C, Mabie WC, Sibai BM.
Hypertensive State of Pregnancy. Dalam:
Daftar Pustaka
Decherney AH, Nathan L, Current
1. Prawirohardjo S. Hipertensi dalam
obstetrics and Gynecology, 9th ed.,
kehamilan. Dalam: Ilmu Kebidanan
McGraw-Hill, USA; 2003. hlm 338-45.
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina
Pustaka; 2016. hlm 530-59.
2. Cunningham G. Hipertensi dalam
kehamilan. Dalam : Obstetri Williams
Edisi 23 Vol 1. Jakarta : EGC; 2013. hlm
740-94.
3. WHO. Maternal Mortality. WHO. 2014.
4. Osungbade KO, Ige OK. Public Health
Perspectives of Preeclampsia in
Developing. Journal of Pregnanc Volume
11. 2011; hlm 1-6.