Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 5

Hilmy Farid Herdiriyan Pramana (210515518809)

Haqqi Sabil Rahman ( 210515518816 )

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Ruang bakar atau combustion chamber merupakan ruangan yang terbentuk antara
kepala silinder atau cylinder head dengan bagian atas piston dengan maksud agar
pembakaran dapat terlaksana dengan sempurna dan menyeluruh pada langkah tenaga atau
power stroke.
Namun dalam kehidupan kita sehari-hari banyak dijumpai masyarakat yang kurang
memahami perbedaan motor diesel dan motor bensin. Masyarakat sering menyamakan
motor diesel dan motor bensin yang akibatnya fatal bagi ruang bakar. Ruang bakar bisa
jebol jika salah memasukkan bensin ke dalam motor diesel.
Di kalangan pelajar, khususnya mahasiswa teknik mesin, ruang bakar pada motor
diesel dan motor bensin penting untuk dipelajari. Dampak yang terjadi apabila mahasiswa
kurang memahami materi tersebut adalah kerusakan yang akan terjadi pada mesin dan
juga akan berdampak buruk pada mata kuliah “Motor Bakar”
Pemahaman mahasiswa tentang masalah ruang bakar dinilai masih kurang.
Mahasiswa dinilai hanya mengerti pengertian ruang bakar secara mendasar, tidak
menyeluruh. Dosen telah memberikan materi tentang ruang bakar secara menyeluruh dan
mahasiswa dituntut untuk lebih memahami materi tersebut tetapi belum mencapai hasil
yang diinginkan.
Permasalahan tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Salah satu usaha yang
efektif adalah menyusun makalah dengan judul “Perbedaan dan Persamaan Ruang Bakar
pada Motor Diesel dan Motor Bensin”.

1.2 Rumusan Masalah

1
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, makalah ini disusun
berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut:
a) Apa perbedaan ruang bakar pada motor diesel dengan motor bensin?
b) Apa persamaan ruang bakar pada motor diesel dengan motor bensin?

2
3

1.3 Rumusan Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, makalah ini disusun berdasarkan


tujuan penulisan sebagai berikut:
a) Mengetahui perbedaan ruang bakar pada motor diesel dengan motor bensin
b) Mengetahui persamaan ruang bakar pada motor diesel dengan motor bensin
BAB II

Perbedaan dan Persamaan Ruang Bakar pada Motor Diesel dan Motor
Bensin

Pada bab ini akan dibahas dua hal, yaitu: (1) perbedaan ruang bakar pada motor diesel
dengan motor bensin dan (2) persamaan ruang bakar pada motor diesel dengan motor bensin.

2.1 Perbedaan ruang bakar pada motor diesel dan motor bensin

Pada motor diesel, desain ruang bakar merupakan hal yang krusial dikarenakan
mesin diesel membutuhkan pembakaran yang sempurna dan menyeluruh pada langkah
tenaga. Hal ini mengakibatkan efisiensi pembakaran motor diesel yang mencapai 45%.
Dibanding motor bensin, angka ini merupakan angka yang tinggi. Penyebabnya adalah
suhu pembakaran dan rasio kompresi bahan bakar motor diesel (solar) yang lebih tinggi
dibanding bahan bakar motor bensin (bensin). Akibatnya bahan bakar yang dibakar motor
diesel lebih sedikit dibanding motor bensin yang mempunyai efisiensi pembakaran di
angka 30%. Menurut Arismunandar ada 4 jenis ruang bakar pada motor diesel yang
umum digunakan (Arismunandar, 1994: 35-42), yaitu:
1) Ruang bakar terbuka
Ruang bakar terbuka adalah desain ruang bakar yang paling sederhana. Disini,
tugas penyemprot bahan bakar (injector) sangat berat karena harus mengkabutkan dan
mendistribusikan bahan bakar secara merata agar terjadi pembakaran sempurna.
Bahan bakar ini harus bercampur dengan udara yang dipadatkan sampai bagian
terjauh, namun harus dijaga agar tidak menembus sampai silinder karena dapat
merusak kualitas pelumas. Tipe ruang pembakaran ini menggunakan tekanan injector
180-300 kg/cm2 bahkan dapat mencapai 1500-2000 kg/cm2 pada engine yang besar.
Ruang bakar ini lebih cocok digunakan pada motor diesel putaran rendah.
Motor diesel putaran rendah boleh dikatakan merupakan yang paling ekonomis
dalam hal konsumsi bahan bakar spesifiknya, yaitu antara 150-185 g/kWh. Berikut
adalah gambar potongan ruang bakar terbuka.

4
5

Gambar 1 - Ruang Bakar Terbuka

2) Ruang bakar kamar muka


Ruang bakar kamar muka terdiri dari dua bagian, yaitu kamar muka dan ruang
bakar utama seperti ditunjukkan pada gambar 2. Kamar muka berupa ruang kecil (30-
40% volume ruang sisa) di sebelah ruang bakar utama dimana injector ditempatkan.
Menjelang 25-30 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas), bahan bakar disemprotkan.
Pembakaran terjadi di kamar muka, namun karena jumlah udara dalam kamar muka
terbatas maka pembakaran masih belum sempurna. Proses ini disebut proses
pengkabutan kedua. Ruang bakar tipe ini tidak membutuhkan injector tekanan tinggi.
Biasanya digunakan tipe nozzle pasak dengan tekanan semprot antara 85-140 kg/cm2
dengan rasio kompresi berkisar antara 16-17. Ini menguntungkan karena bahan
bakarnya lebih murah dan dapat menggunakan bahan bakar dengan viskositas lebih
tinggi. Tekanan gas maksimum berkisar antara 50-60 kg/cm2.
Dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka, pemakaian bahan bakar
spesifik sekitar 15% lebih boros, yaitu antara 190-20 g/kWh. Kerugian kalor ini
disebabkan volume bahan bakarnya yang lebih besar sehingga banyak panas yang
hilang karena proses pindah panas melalui dinding ruang bakar. Pada saat dingin
kadang sulit dihidupkan sehingga perlu ditambahkan pemanas (glow plug) di kamar
muka. Untuk lebih memperjelas, berikut ilustrasi ruang bakar kamar muka.
6

Gambar 2 - Ruang Bakar Kamar Muka

3) Ruang bakar turbulen


Ruang bakar turbulen mempunyai konstruksi mirip dengan ruang bakar kamar
muka, yaitu mempunyai 2 bagian. Namun demikian, bagian turbulen merupakan 80-
90% dari volume sisai, seperti ditunjukkan pada gambar 3.
Dengan desan seperti angka 9, maka udara yang ditekan pada langkah kompresi
mengalami turbulensin dan bergerak makin kencang seiring dengan kecepatan torak
(piston) yang mendorong udara tersebut. Pada saat bahan bakar disemprotkan,
turbulensi ini membantu proses pengkabutan bahan bakar dan pencampurannya
dengan udara. Karena itu, engine dengan dengan tipe ruang bakar ini juga
memperlukan glow plug.
Adanya turbulensi mempersingkat periode pembakaran terkendali sehingga
ruang bakar ini sangat baik untuk engine tekanan tinggi. Tekanan gas maksimum
berkisar 60-70 g/cm2. Pemakaian bahan bakar spesifik pada jenis ruang bakar ini juga
cukup irit, yaitu berkisar 185-210 g/kWh. Desain ruang bakar turbulen sebagai
berikut.

Gambar 3 - Ruang Bakar Turbulen


7

4) Ruang bakar lanova


Prinsip kerja ruang bakar lanova mirip dengan ruang bakar terbuka. Perbedaan
utamanya terletak pada penempatan injector tidak di dalam ruang lanova, tetapi di
sebelah luarnya. Sekitar 60% bahan bakar disemprotkan di ruang lanova kecil yang
volumenya hanya 10% dari ruang sisa. Ruang lanova terbagi dua, yaitu ruang lanova
kecil dan ruang lanova besar. Pada saat bahan bakar disemprotkan, mula-mula terjadi
pembakaran pada ruang lanova kecil. Kenaikan tekanan karena pembakaran ini
menyebabkan campuran bahan bakar yang belum terbakar menyembur ke ruang
lanova besar pada kecepatan tinggi sehingga terjadilah proses pencampuran yang
lebih efektif dan menyebabkan arus turbulen.
Pada saat piston mulai turun TMA (Titik Mati Atas) menuju ke TMB (Titik Mati
Bawah) terjadi perbedaan tekanan yang sangat besar antara ruang lanova dengan
ruang adengan kecepatan lebih tinggi dan terjadi proses pembakaran yang lebih
sempurna.
Ruang bakar ini cocok menggunakan tekanan nozzle 125-130 kg/cm2 dengan
sudut pancaran yang lebih kecil. Jenis ruang bakar ini cocok untuk bahan bakar
dengan nilai cetan yang lebih tinggi. Perbandingan kompresi umumnya untuk engine
dengan ruang bakar jenis ini berkisar 13-15 (cukup rendah). Tekanan gas maksimum
mencapai 60-100 kg/cm2. Pemakaian bahan bakar spesifik juga lebih irit jika
dibandingkan dengan ruang bakar kamar terbuka. Ruang bakar jenis ini sangat
menguntungkan, terutama penggunaannya pada engine dengan beragam kecepatan,
termasuk kecepatan tinggi. Berikut adalah ilustrasi dari ruang bakar lanova.

Gambar 4 - Ruang Bakar Lanova

Pada motor bensin juga terdapat 4 jenis ruang bakar (Toyota 2000: 3-9). Yang
pertama adalah ruang bakar setengah bulat. Ruang bakar jenis ini memiliki permukaan
yang lebih kecil bila dibandingkan dengan ruang bakar yang lain dengan kapasitas mesin
8

yang sama. Ruang bakar ini mempunyai efisiensi panas yang sangat tinggi, selain itu juga
konstruksi dari ruang bakar jenis ini lebih sempurna. Akan tetapi ruang bakar jenis ini
juga mempunyai kekurangan, yaitu rumit dalam hal penempatan mekanisme katupnya.
Berikut adalah gambar dari ruang bakar setengah bulat.

Gambar 5 - Ruang Bakar Setengah Bulat

Yang kedua adalah ruang bakar model baji. Model ruang bakar ini juga memiliki
efisiensi panas yang baik, selain itu juga mempunyai konstruksi mekanisme katup yang
lebih sederhana bila dibandingkan dengan ruang bakar setengah bulat. Pada tipe ini,
kehilangan panas pada saat pembakaran reatif kecil. Berikut adalah desainnya.

Gambar 6 - Ruang Bakar Model Baji

Yang ketiga adalah ruang bakar tipe bak mandi. Sesuai dengan namanya, ruang
bakar jenis ini memang seperti bak mandi. Konstruksi dari ruang bakar model bak mandi
ini cukup sederhana sehingga biaya produksinya pun tidak mahal. Hal ini dikarenakan
katup yang digunakan memiliki diameter yang kecil.
Dengan bentuk ruang bakar yang menyerupai bak mandi, maka nantinya akan
terjadi pusaran gas yang berguna untuk memaksimalkan pembakaran. Sama dengan ruang
bakar yang lain, ruang bakar tipe ini juga mempunyai kerugian. Kerugiannya adalah pada
saat menghisap campuran udara dan bahan bakar atau pada saat membuang gas hasil
9

pembakaran dinilai kurang sempurna bila dibandingkan dengan jenis ruang bakar yang
lainnya. Desain ruang bakar tipe bak mandi sebagai berikut.

Gambar 7 - Ruang Bakar Tipe Bak Mandi

Yang terakhir adalah ruang bakar model pent roof. Ruang bakar jenis ini berbentuk
segi empat dan apabila dihubungkan ke titik pusat hampir sama dengan atap suatu
bangunan sehingga disebut dengan pent roof. Karena bentuknya seperti atap rumah,
ruang bakar ini digunakan pada engine yang memiliki katup degan jumlah yang melebihi
2 setiap silindernya. Kelebihan dari ruang bakar jenis ini adalah memberikan semburan
gas yang lebih cepat terbakar dan penempatan busi atau spark plug di tengan ruang bakar.
Untuk lebih memperjelas, berikut adalah desain dari ruang bakar model pent roof.

Gambar 8 - Ruang Bakar Model Pent Roof

Setelah pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa perbedaan


antara motor diesel dengan motor bensin, yaitu:
1) Suhu pembakaran dan rasio kompresi pada ruang bakar motor diesel lebih tinggi
dibanding motor bensin
2) Dikarenakan suhu pembakaran dan rasio kompresi yang tinggi, motor diesel tidak
membutuhkan spark plug (busi) untuk memicu ledakan pada langkah tenaga.
Sedangkan motor bensin membutuhkan spark plug untuk memicu ledakan pada
langkah tenaga.
10

3) Suhu pembakaran dan rasio kompresi yang tinggi menyebabkan ruang bakar motor
diesel dituntut untuk lebih kuat sehingga menyebabkan berat dari motor diesel lebih
berat dibanding motor bensin
4) Pada beberapa jenis motor diesel, terdapat kamar muka atau pre-combustion chamber
untuk menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna dan bertenaga. Sedangkan
pada motor bensin tidak ditemui adanya pre-combustion chamber ini.
5) Karena pembakaran bahan bakar pada ruang bakar yang lebih sempurna pada motor
diesel, angka efektivitas pembakaran pada motor diesel mencapai 45% sehingga
menyebabkan emisi yang rendah. Sedangkan pembakaran bahan bakar pada ruang
bakar pada motor bensin dinilai masih belum sesempurna motor diesel sehingga
menyebabkan angka efektivitas pembakaran yang hanya 30%. Emisi motor bensin
juga lebih tinggi dibanding motor diesel.

2.2 Persamaan ruang bakar pada motor diesel dan motor bensin

Dari penjelasan di atas, terdapat beberapa persamaan antara ruang bakar motor
diesel dengan ruang bakar motor bensin, yaitu:
1) Tersusun dari komponen yang sama, yaitu piston, cylinder liner, dan cylinder head
2) Mempunyai injector namun dengan tipe yang berbeda
3) Mempunyai beberapa jenis pembakaran yang sama, yaitu 2 langkah dan 4 langkah
4) Sama-sama menggunakan bahan bakar cair namun dengan titik bakar yang berbeda
BAB III

Simpulan dan Saran

3.1 Simpulan

Ruang bakar merupakan bagian paling vital dari engine. Jika diibaratkan manusia,
ruang bakar merupakan organ jantung yang merupakan organ utama penunjang
kehidupan manusia. Apabila terdapat kerusakan pada ruang bakar, maka engine tersebut
tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya. Oleh karena itu, pemahaman akan ruang
bakar sangat berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk menentukan letak
permasalahan dari suatu engine. Tingkat pemahaman seseorang akan menentukan
keakuratan dalam menentukan masalah apa yang sedang terjadi di dalam suatu engine.

3.2 Saran

Menurut pandangan penulis, untuk lebih memaksimalkan potensi yang dimiliki


seorang teknisi diperlukan adanya peningkatan pemahaman tentang ruang bakar
dikarenakan ruang bakar merupakan komponen yang krusial bagi engine. Bagi para
pelajar dan mahasiswa teknik mesin sendiri, pemahaman akan ruang bakar juga sangat
penting untuk ditingkatkan karena akan berpengaruh di dunia kerja nantinya.

11
Daftar Pustaka

Arends, B.P.M. dan H. Berenschot. 1997. Motor Bensin. Jakarta: Penerbit Erlangga

Arismunandar, Wiranto. 1994. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Bandung: ITB

Nunney, M.J. 2007. Light and Heavy Vehicle Technology. Burlington: Elsevier Ltd.

12

Anda mungkin juga menyukai