1. Tujuan
Mengamati jaringan epidermis daun berbagai tumbuhan dalam aspek-aspek tertentu (macam sel,
bentuk sel, dan hubungan antar sel).
Mengidentifikasi stoma daun tumbuhan serta sel-sel pembangunnya.
Mengidentifikasi trikoma berbagai tumbuhan serta sel-sel yang membangunnya.
2. Teori
Epidermis merupakan suatu jaringan yang terdiri atas lapisan sel-sel paling luar yang menutupi
permukaan daun, bunga, biji, serta batang dan akar yang belum mengalami penebalan sekunder.
Ciri-ciri jaringan epidermis adalah tersusun dari sel-sel hidup, terdiri atas satu lapis sel tunggal, ada
berlapis banyak, beragam bentuk ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat, tidak ada
ruang antar sel, tidak memiliki klorofil, dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan
denga udara mengaami penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang
berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis, mengalami modifikasi membentuk
derivate jaringan epidermis.
3. Langkah Kerja
a. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1 Mikroskop Daun Rhoeo discolor
2 Kaca Spesimen Daun labu
3 Pipet Tetes Daun tomat
4 Silet Daun bambu
5 Buku Gambar Daun alpukat
6 Alat Tulis Bawang merah
7 Pinsil Warna Preparat Ficus
8 Kaca Penutup Daun Jagung
9 Preparat bulir jagung
10 Preparat trikom jagung
b. Langkah Kerja
Kegiatan I
Epidermis dan stoma pada daun Rhoeo discolor, daun jagung, daun alpukat dan bawang merah.
1) Buatlah sayatan tipis pada daun tumbuhan yang akan diamati sel epidermisnya
2) Letakkan sayatan tersebut pada reagen air diatas kaca objek, tutup dengan kaca penutup dan amati
dengan mikroskop
3) Gambarlah stoma yang utuh berikut sel-sel epidermis lain di sekitarnya. Dan beri keteranga
lengkap.
Kegiatan II
Trikoma pada daun labu, daun jagung,dan daun tomat.
1) Ambillah satu atau lebih trikoma atau rambut-rambut dati permukaan bawah daun labu, daun
jagung,dan daun tomat. Gunakanlah Gillete atau pinset untuk mempermudah melakukannya.
2) Letakkan pada reagen air diatas kaca objek dan tutup dengan penutup kaca.
3) Amati dengan mikroskop, kemudian buatlah gambar satu trikoma utuh, beri keterangan lengkap
pada gambar tersebut.
4. Hasil Pengamatan
Keterangan : Klasifikasi
Ordo : Violales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucurbita
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Keterangan : Klasifikasi
Nama Latin : Rhoeo discolor
Ordo : Commelinales
Family : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Keterangan : Klasifikasi
Ordo : Poates
Family : Poaceae
Genus : Bambusa
Keterangan : Klasifikasi
Ordo : Liiales
Family : Liliaceae
Genus : Allinum
Ordo : Laurales
Family : Lauraceae
Genus : Persea
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.
Keterangan : Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Nama Latin : Zea mays L.
Subkingdom: Tracheobionta
Nama Indonesia : jagung
Super Divisi: Spermatophyta
Nama Daerah : jagong
Divisi: Magnoliophyta
Reagen : Aquades
Kelas: Liliopsida
Pembesaran : 10 x 10
Tanggal pengamatan : 21 Maret 2012 Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.
Keterangan : Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Nama Latin : Zea mays L.
Subkingdom: Tracheobionta
Nama Indonesia : jagung
Super Divisi: Spermatophyta
Nama Daerah : jagong
Divisi: Magnoliophyta
Reagen : Aquades
Kelas: Liliopsida
Pembesaran : 10 x 10
Sub Kelas: Commelinidae
Tanggal pengamatan: 21 Maret 2012
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea mays L.
Keterangan : Klasifikasi
Ordo : Urticales
Family : Moraceae
Genus : Ficus
2) Bagaimana bentuk epidermis tersebut? Jelaskan untuk setiap tumbuhan yang anda amati?
Jawab : pada jagung bentuk sel epidermisnya memanjang, pada rhoeo discolor bentuk sel
epidermisnya polyhedral, pada daun alpukat bentuk sel epidermisnya segi enam
3) Pada preparat epidermis apa dapat anda temukan sel silica dan sel gabus? Bagaimana bentuk kedua
sel tersebut?
Jawab : sel silica pada preparat Ficus, berbentuk bulatan, elips, halter/pelana, sedangkan sel gabus
dapat di temui pada manihot, berbentuk heksagonal
4) Bagaimana hubungan perlekatan antar sel pada epidermis?
Jawab : perlekatan sel pada epidermis adalah rapat
6) Bagaimana penyebaran stoma pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil? Bagaimana pula bentuk
sel penutup stoma pada kedua kelompok tumbuhan tersebut? Adakah perbedaannya? Coba anda
jelaskan!
Jawab : stoma pada monokotil tampak memanjag dan berderet, sedangkan pada dikotil stoma
tersebar
7) Terdiri atas apa saja stoma itu? Coba jelaskan dengan lengkap! Mana yang lebih tebal, dinding sel
penutup pada bagian panggung (yang berlekatan dengan sel tetangga) atau pada bagian perut (yang
menghadap porus)?
Jawab : stoma terdiri dari satu porus/celah dan 2 sel penutup yang mengapitnya, yang lebih tebal
ialah sel penutup bagian perut yang menghadap porus dibandingka dengan bagian
panggung/berlekatan dengan sel tetangga, karena pembentukan sel penutup lebih dulu di
bandingkan sel tetagga.
8) Apa saja yang tampak di dalam sel penutup, sel tetangga, dan sel epidermis lain di sekitarnya?
Adakah kutikulanya?
Jawab : yang tampak pada sel dikotil dan monokotil adalah berbentuk ginjal dan yang tampak pada
sel tetangga yaitu sel epidermisnya berdampingan mengelilingi sel penutup (selnya terdiri dari dua
sel atau lebih)
9) Tipe stoma apa yang anda temukan (anomositik, anisomatik, parasitic, diasitik, atau aktinositik)?
Jawab : tipe diasitik, parasitic dan anomositik
11) Apakah stoma dari satu helai daun memiliki bentuk yang sama? Bagaimana halnya daun lain dari
satu spesies tumbuhan?
Jawab : pada satu helai daun memiliki bentuk stoma yang sama, tetapi jumlah bisa berbeda. Pada
satu spesies daun stoma bisa berbeda
12) Bagaimana bentuk dan susunan sel trikoma dari daun masing-masing tumbuhan yang anda amati?
Jawab : pada tiap tumbuhan berbeda, ada yang berambut cabang, rambut tuggal dan rambut
bintang
13) Trikoma tumbuhan apa yang tergolong glandular dan trikoma tumbuhan apa yang termasuk
nonglandular?
Jawab : trikoma glandular pada daun labu, daun tomat, bambu dan jagung
14) Apakah anda temukan trikoma bentuk rambut tunggal, rambut bercabang, rambut bintang, dan
rambut sisik? Pada preparat apakah setiap bentuk trikoma itu anda temukan?
Jawab : menemukan trikoma rambut tunggal pada jagung, daun labu, daun bambu, dan daun tomat
15) Apakah trikoma dari satu helai daun memiliki bentuk yang sama, dan bagaimana bentuk daun lain
yang tumbuhannya sama?
Jawab : tidak, pada stu helai daun bisa di temukan trikoma yang berbeda
6. Kesimpulan
Epidermis merupakan suatu jaringan yang terdiri atas lapisan sel-sel paling luar yang menutupi
permukaan daun, bunga, biji, serta batang dan akar yang belum mengalami penebalan sekunder.
Stoma (jamak: stomata) merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidemis yang
khusus, yakni sel penutup. Trikoma (jamak : trikomata) adalah tonjolan epidermis yang terdiri dari
satu atau lebih sel yag terdapat pada organ tumbuhan selain akar.
7. Daftar Pustaka
Agustina, Tri.W (2010). Materi Pokok Ajar anatomi Tumbuhan. Bandung : UIN Sunan Gunung
Djati
Hidayat, E.B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : penerbit ITB
Tim dosen. (2010). Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. Bandung : UIN Sunan Gunung
Djati
www.scribd.com/doc/37417049/laporan-Praktikum-v-Epidermis
www.google.com
Latar Belakang
Struktur utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri atas : akar, batang dan
daun, disamping struktur tersebut tumbuhan juga ada yang dilengkapi dengan bunga dan buah.
Sedangkan untuk tumbuhan tingkat rendah (tumbuhan tak berbiji ) umumnya tidak memiliki struktur
seperti akar, batang , dan daun .
Seperti halnya tubuh hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri atas sel yang tersusun secara teratur
membentuk suatu jaringan, Sel-sel yang membentuk jaringan tersebut berasal dari hasil
pembelahan sel zigot, yaitu sel hasil peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
Dari sel zigot itulah kemudian berkembang melalui proses pembelahan sel menjadi berbagai macam
sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda. Proses pertumbuhan dan terbentuknya
kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda itu disebut dengan peristiwa
Deferensiasasi.
Dari peristiwa deferensiasi akan terbentuk berbagai macam jaringan, selanjutnya dari
berbagai macam jaringan akan membentuk organ tubuh tumbuhan seperti akar, batang dan daun.
Karena organ-organ tubuh tumbuhan mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda maka struktur
organ pun berbeda pula.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan perbedaan struktur batang dikotil dan monokotil!
2. Bedakan jaringan penyusun antara akar dengan batang
3. Batang tanaman dikotil dapat membesar, sedangkan batang monokotil tidak. Mengapa
demikian?
4. Jelaskan fungsi batang?
5. Apakah yang disebut dengan lingkaran tahun? bagaimana proses terjadinya?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
3 Kaliptrogen / tudung akar Ada tudung akar / kaliptra Tidak terdapat ada tudung akar
4 Jumlah keping biji atau kotiledon Satu buah keping biji saja
Ada dua buah keping biji
5 Kandungan akar dan batang Tidak terdapat kambium
Ada kambium
6 Jumlah kelopak bunga Umumnya adalah kelipatan tiga Biasanya kelipatan empat atau lima
7 Pelindung akar dan batang lembaga Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga
/ keleorhiza Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8 Pertumbuhan akar dan batang
Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar Bisa tumbuh berkembang menjadi
membesar
B. Pembahasan
1. Perbedaan Struktur batang monokotil dan dikotil adalah
3. Karena pada batang dikotil terdapat kambium yang berfungsi membentuk xylem dan floem
primer dan membentuk lingkaran tahun, sehingga batang tumbuhan dapat membesar. sementara,
batang monokotil tidak memiliki cambium sehingga batang tumbuhan tidak dapat membesar
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.
Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar,
bunga modifikasi dari ranting dan daun.
AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga
membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang
akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir
amylum, dinamakan kolumela.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki
ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik
Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang
menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel
U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis
mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut
dinamakan sel penerus/sel peresap.
BATANG
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan
gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang
dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke
dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan
Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis
tumbuhan Gymnospermae.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan
parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang
disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang
mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan
hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya
pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan
sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan
aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran
Tahun.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga
karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga
karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan
fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan
bunga karang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian diatas dan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jaringan yang menyusun daun dikotil adalah epidermis, jaringan tiang,stomata, jaringan
pengangkut, dan epidermis bawah.
2. Jaringan yang menyusun daun monokotil adalah epidermis, jaringan spons,stomata, jaringan
pengangkut, dan epidermis bawah.
3. Jaringan yang menyusun batang monokotil adalah epidermis, korteks, danjaringan pengankut.
4. Jaringan yang menyusun batang dikotil adalah epidermis, korteks,endodermis, perisikel, dan
jaringan pengankut.
5. Jaringan yang menyusun akar monokotil adalah epidermis, korteks,endodermis, cambium,
dan jaringan pengangkut.
6. Jaringan yang menyusun akar dikotil adalah epidermis, korteks, endodermisdan jaringan
pengangkut.