Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PVT

“Survei,identifikasi dan pengukuran kepadatan lalat”


dosen :

Disusun Oleh :

1. Dinda Suci D P21345121022

2. Fatimah Azzahra P21345121026

3. Haydar Ahmad F P21345121031

4. Kanza Hayuningtyas P21345121039

5. Mitra Syahriani Putri P21345121045

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA


II 2022
Jl. Hang Jebat III No.4, RT.4/RW.8, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12120 Web : www.poltekkesjkt2.ac.id , Email:
poltekkesjakarta2@Email.com
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................3


1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………………….3
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………….3
1.4 Manfaat ……………………………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Alat dan bahan...................................................................................................................4


2.2 Prosedur kerja....................................................................................................................7

BAB III Hasil dan pembahasan

BAB IV

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..16

4.2 Saran……………………………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Vektor merupakan arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi


sumber penularan penyakit pada manusia. vektor yang berperan sebagai penular penyakit
dikenal sebagai arthropoda borne diseases atau sering juga disebut sebagai vector borne
diseases yang merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis dan
menimbulkan bahaya bagi kesehatan sampai kematian (Permenkes R.I No. 374, 2010).

Penyakit menular bersumber vektor yang masih berjangkit di masyarakat diantaranya


penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, lalat dan kecoa yang umumnya berkembang pada
lingkungan dengan sanitasi yang buruk (Amalia, 2010). “Penyakit yang ditularkan
melalui vektor masih menjadii penyakit endemis yang dapat menimbulkan wabah atau
kejadian luar biasa serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat sehingga
perlu dilakukan upaya pengendalian atas penyebaran vektor” (Permenkes R.I No. 374,
2010). Upaya pemberantasan dan pengendalian penyakit menular seringkali mengalami
kesulitan karena banyak faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit menular
tersebut. Lingkungan hidup di daerah tropis yang lembab dan bersuhu hangat menjadi
tempat hidup ideal bagi serangga yang berkembangbiak.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana meneliti kepadatan nyamuk
2. Prosedur penggunaan fly grill
3. Bagaimana prosedur penggunaan fly trap
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengethauin cara atau prosedur pengguanan alat pengukur kepadatan lalat yaitu
fly grill
2. mahasiswa mengetahui cara pengguanaan fly trap prosedur penggunaan fly trap
3. mahasiswa bisa mengukur kepadatan lalat pada suatu tempoat
4. mahasiswa dapat membedakan jenis dan ciri dari setiap jenis lalat

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
2.1 FLY GRILL
1.Stop watch

2. alat hitung

3.fly grill

4
4. atk

2.1 Fly trap


1. fly trap

2. Sodium chloride

5
3. kapas

4. kaca pembesar

5. ATK

6
6. kassa

2.2 Langkah – Langkah


fly trap :
1. pilih salah satu tempat
2.amati keadaan sekitar
3. letakan fly trap pada posisi yang teridentifikasi banyak lalat
4.tunggu beberapa saat hingga bebrapa lalat masuk terjebak dalam fly trap
5. ambil alat yang sudah terjebak di dalam fly trap
6. pindahkan pada cup yang tertutup kassa

2.2 Langkah-Langkah
Fly grill
1.Tentukan lokasi perhitungan kepadatan lalat
2.Siapkan alat yang akan digunakan
3.Letakkan Fly Grill secara mendatar pada tempat yang sudah ditentukan
4.Pasang hygrothermometer dekat dengan Fly Grill
5.Kemudian hitung berapa jumlah lalat yang hinggap pada fly grill tersebut
6.Hitung selama 30 detik dengan menggunakan stopwatch
7.Setelah selesai pindah ke tempat yang lain dan lakukan selama 10 kali pengukuran
8.Setelah 30 detik pertama, catat hasil dan jumlah lalat yang hinggap pada fly grill tersebut pada
kertas, dan lakukan hal tersebut sebanyak 10 kali perhitungan
9.Kemudian ambil sebanyak 5 hasil perhitungan kepadatan lalat tertinggi, kemudian dirata-
ratakan

7
10.Hasil rata-rata adalah angka kepadatan lalat
11. Untuk kelengkapan informasi, perlu juga diadakan pengukuran suhu dan kelemababan untuk
menghasilkan pengukuran yang optimal.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHSAN

FLY GRILL
Setelah melakukan prosedur penggunaan alat fly grill pada titik tps di jelawe didapati hasil :
Titik 1
no waktu jumlah
1 30 dtk 10
2 30 dtk 9
3 30 dtk 8
4 30 dtk 6
5 30 dtk 9
6 30 dtk 10
7 30 dtk 7
8 30 dtk 4
9 30 dtk 8
10 30 dtk 11
jumlah 82

Titik 2
no waktu jumlah
1 30 dtk 15
2 30 dtk 24
3 30 dtk 25
4 30 dtk 16

8
5 30 dtk 15
6 30 dtk 24
7 30 dtk 23
8 30 dtk 27
9 30 dtk 14
10 30 dtk 17
jumlah 200

Titik 3
no waktu jumlah
1 30 dtk 15
2 30 dtk 14
3 30 dtk 7
4 30 dtk 10
5 30 dtk 10
6 30 dtk 13
7 30 dtk 10
8 30 dtk 6
9 30 dtk 10
10 30 dtk 12
jumlah 107

Titik 4
no waktu jumlah
1 30 dtk 5
2 30 dtk 0
3 30 dtk 1

9
4 30 dtk 3
5 30 dtk 0
6 30 dtk 0
7 30 dtk 1
8 30 dtk 1
9 30 dtk 0
10 30 dtk 0
jumlah 11

Titik 5
no waktu jumlah
1 30 dtk 5
2 30 dtk 14
3 30 dtk 7
4 30 dtk 6
5 30 dtk 2
6 30 dtk 1
7 30 dtk 3
8 30 dtk 5
9 30 dtk 5
10 30 dtk 3
jumlah 51

Titik 6
no waktu jumlah
1 30 dtk 3
2 30 dtk 3

10
3 30 dtk 5
4 30 dtk 3
5 30 dtk 3
6 30 dtk 1
7 30 dtk 1
8 30 dtk 0
9 30 dtk 0
10 30 dtk 1
20

Titik 7
no waktu jumlah
1 30 dtk 2
2 30 dtk 2
3 30 dtk 1
4 30 dtk 3
5 30 dtk 5
6 30 dtk 5
7 30 dtk 2
8 30 dtk 4
9 30 dtk 3
10 30 dtk 4
jumlah 31

Titik 8
no waktu jumlah
1 30 dtk 9

11
2 30 dtk 10
3 30 dtk 11
4 30 dtk 12
5 30 dtk 8
6 30 dtk 13
7 30 dtk 8
8 30 dtk 8
9 30 dtk 19
10 30 dtk 7
jumlah 105

Titik 9
no waktu jumlah
1 30 dtk 10
2 30 dtk 9
3 30 dtk 8
4 30 dtk 6
5 30 dtk 10
6 30 dtk 9
7 30 dtk 10
8 30 dtk 7
9 30 dtk 4
10 30 dtk 4
jumlah 77

Titik 10

12
no waktu jumlah
1 30 dtk 0
2 30 dtk 5
3 30 dtk 3
4 30 dtk 1
5 30 dtk 5
6 30 dtk 2
7 30 dtk 3
8 30 dtk 0
9 30 dtk 1
10 30 dtk 1
jumlah 21

Rata rata kepadatan lalat dari titik tertinggi :


I : 82/10 : 8,2
II : 200/10 : 10
III : 107/10 : 10,7
IV : 11/10 : 1,1
V : 51/10 : 5,1
VI : 20/10 : 2
VII : 31/10 : 3,1
VIII : 105/10 : 10,5
IX : 77/10 : 7,7
X :21/10 : 2,1
X : (T1+T2+T3+T4+T5+T6+T7+T8+T9+T10)/10
X : (82+200+107+11+51+20+31+105+77+21)
= 70,5

13
JUMLAH
82 – 70,5 = 11,5
200 – 70,5 = 129,5
107 – 70,5 = 36,5
11 – 70,5 = -59,5
51 – 70,5 = -19,5
21 – 70,5 = - 50,5
31 – 70,5 = -39,5
105 – 70,5 = 34,5
77 – 70,5 = 6,5
21-70,5 = -49,5
X=0
INDEKS RATA RATA
Y = 0/10 = 0

PEMBAHASAN
Dari kegitan survey di TPS jelawe yang telah kami lakukan dapat di ketahui bahwa indeks yang
di dapat adalah 0
Dengan demikian sesuai dengan interprestasi data dapat diketahui bahwa tingkat kepadatan lalat
pada lokasi tersebut termasuk rendah dan tidak bermasalah

14
FLY TRAP

15
PEMBAHSAN
Dari hasil penelitian kam menggunakan fly trap kami mendapat kan hasil 1 pasang lalat musca
domestica
Dengan efektifitas umpan dari lingkungan tps yang terdiri dari berbagai macam sampah organic
maupun an organic yang menarik lalat agar masuk kedalam fly trap yang di gunakan

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian kami di lapangan khusunya untuk alat fly grill dapayt di simpulkan bahwa
penggunaan alat fly grill dapat membrikan perhitungan yang akurat untuk menghitung kepadatan
lalat
Dan memberikan angka indeks 0 yang jika mengikuti interprestasi data pada angka 0 itu
termasuk rendah atau daerah/tempat tersebut memiliki kepadatan lalat yang rendah dan tidak
bermasalah pada tempat tersebut
Pada fly trap kami mendapatkan hasil dari beberapa tangkapan kami,kami memiliki 1 pasang
lalat yang berjenis mussca domestica jantan dan betina
4.2 SARAN
Pada saat melakukan penelitian lokasi TPS dan rumah warga sangat dekat bahkan berdempetan
ini di khawatirkan akan banyak atau ada salah satu lalat maupun sumber pencemar lain nya yang
berinteraksi langsung dengan manusia
Maka dari itu di harapkan agar lokasi TPS agar tidak terlalu berdampingan atau beriringan
dengan rumah warga
Lalu di samping TPS terdapat beberapa warung atau pun penjual makanan yang ini di takutkan
akan mencemari dagangan yang di jual oleh pedagang tersebut
Meskipun angka indeks kepadatan lalat yang kami dapatkan rendah namun tidak menutup
kemungkinan bahwa vector khusus nya lalat ini mempengaruhi kesehatan waga setempat dan
menjadi salah satu perantara penyakit pada wilayah tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/210526532/Survey-Kepadatan-Lalat-Dengan-Fly-Grill
https://books.google.co.id/books?
id=XD5lDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=cara+menghitung+kepadatan+lalat+mengguna
kan+fly+grill&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=
X&ved=2ahUKEwjtlYKq2sf7AhVLR2wGHVlYBWUQ6wF6BAgGEAU#v=onepage&q&f=fal
se

17

Anda mungkin juga menyukai