“KEWIRAUSAHAAN”
OLEH
Buku yang dilaporkan adalah buku yang berjudul Kewirausahaan Teori dan Praktik.
Buku tersebut di tulis oleh Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M.M adalah seorang Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Buku ini juga
diterbitkan di CV Pustaka Setia, dengan cetakan ke-1, Februari 2018, tebalnya 16 x 24 cm, 380
halaman dan didesain oleh Tim Redaksi Pustaka Setia.
Ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu kewirausahaan adalah nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses, dan hasil. Sesuai namanya, kewirausahaan memberikan dasar-dasar yang kuat kepada
mahasiswa untuk mencari esensi kewirausahaan, yaitu menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Nilai
tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara pengembangan teknologi baru (developing new
techno- logy), penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge), perbaikan produk (barang dan
jasa) yang sudah ada (improving existing products or services), penemuan cara-cara yang berbeda
untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit
(finding different ways of providing more goods and s ervices with fewer resources).
Buku ini dapat membantu para pembaca dalam mendalami pengetahuanya tentang
kewirausahaan karena buku ini menyajikan/membahas secara realistis masalah potensi manusia
sebagai modal dasar untuk kreatif dan inovatif, serta manajemen sebagai upaya optimalisasi
kreatif dan inovatif untuk mencapai tujuan dan nilai.
Materi dalam buku ini disajikan dalam beberapa bab yang selalu didahului oleh penjelasan isi bab
yang dapat disajikan sebagai patokan oleh pembaca untuk memahami setiap materi dalam setiap sub bab.
Jadi, dari sinilah penulis hanya mengambil satu bab sebagai topic dalam penulisan laporan baca, yaitu pada
bab 1 tentang Pendahuluan. Adapun cakupan materi yang tertera dalam bab ini antara lain : Pentingnya
Minat Berwirausaha, Kewirausahaan dan Perguruan Tinggi, Meretas Jiwa Wirausaha Melalui
Pendidikan Tinggi.
LAPORAN BAGIAN BUKU
Jika negara kita harus menyediakan 3 juta wirausahawan besar dan sedang, kita masih
harus mencetak 30 juta wirausahawan kecil. Ini adalah peluang besar yang menantang
generasi muda untuk berkreasi. Mengadu keterampilan membina wirausahawan dalam
rangka turut berpartisipasi membangun negara.
Kewiraswastaan terdiri atas tiga bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya, yaitu:
b. Wirausaha
Berdasarkan uraian di atas dan dalam berbagai tulisan/literatur, tampak adanya
penggunaan istilah saling bergantian antara wiraswasta dan wirausaha. Ada yang
menyatakan bahwa wiraswasta merupakan pengganti istilah entrepreneur dan untuk
istilah entrepreneur digunakan wirausaha, sedangkan untuk istilah entrepreneurship
digunakan istilah kewirausahaan.Padahal, istilah wiraswasta bukanlah pengganti istilah
entrepreneur, apalagi pengganti istilah pengusaha. Jika diperhatikan perilaku
entrepreneur di negara Barat berbeda dengan perilaku wiraswasta di negara kita.
Ciri khas entrepreneur Barat bersifat individualistis, kapitalis, dan persaingan tajam
dengan berusaha mematikan lawan dan ini berbeda dengan wiraswasta Indonesia yang
mengagungkan kebersamaan, menolong orang lain dengan sistem anak asuh atau anak
angkat bagi usaha-usaha kecil, dan memajukan lingkungan.
Menurut Savary, entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga
pasti, meskipun belum tahu harga guna ekonominya.
Selanjutnya, banyak penulis yang memberi arti berbeda-beda, antara entrepreneur
dan entrepreneurship.
Entrepreneur adalah orang yang menanggung risiko, orang yang mengurus
perusahaan, orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal, orang yang mencipta
barang baru, dan sebagainya.
Dalam pandangan hikayat Amerika, entrepreneur digambarkan sebagai tokoh
pahlawan yang membuka hutan, menaklukkan gunung, membendung sungai
menciptakan dam, membangun masyarakat baru, menanjak dari orang yang tiada
sampai menjadi orang berada yang kemudian membentuk bangsa Amerika sebagai
bangsa baru.
Dalam kepustakaan bisnis, beberapa sarjana Amerika memberi arti
entrepreneurship sebagai kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha
baru dengan maksud memperoleh keuntungan (laba), memelihara usaha dan
membesarkannya, dalam bidang produksi atau distribusi barang-barang ekonomi atau
jasa.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah sikap mental yang
berani menanggung risiko, berpikiran maju, berani berdiri di atas kaki sendiri Sikap
mental inilah yang membawa seorang pengusaha untuk berkembang secara terus-
menerus dalam jangka panjang Sikap mental ini perlu ditanamkan serta
ditumbuhkembangkan dalam diri angkatan muda bangsa Indonesia, agar dapat
mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain di dunia.
Berdasarkan realitas itu, sudah selayaknya jika dalam upaya meng- antisipasi
dinamika global yang kompetitif dan perubahan sosial ekonomi yang sedang berlangsung di
Indonesia, perguruan tinggi perlu menggalak- kan kegiatan-kegiatan yang berdimensi
kewirausahaan, baik kegiatan intrakurikuler (akademis/perkuliahan) maupun kegiatan
ekstrakurikuler (kemahasiswaan).
Kegiatan kewirausahaan dapat menjadi wahana bagi para mahasiswa untuk berlatih
berwirausaha dan mengembangkan jiwa wirausaha Setelah menyelesaikan studinya, mereka
dapat “menciptakan lapangan pekerjaan” dan menjadi wirausaha yang sukses, bukan sekadar
“mencari pekerjaan” Selain itu, mahasiswa dapat melatih dan memupuk jalinan
koordinasi dengan instansi serta dan menciptakan jaringan bisnis dengan berbagai pihak,
sekaligus membangun jaringan kemitraan secara sinergis dalam dunia usaha yang
menguntungkan.