Anda di halaman 1dari 4

MUNASABAH

1. QS. An-Najm: 1-18


Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan
tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh
(Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri
dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu
bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah
atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah
Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu
(musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan
sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang
lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat
Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya
(Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling
besar.
2. QS. An-Nahl: 127-128
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan
Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu
bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-
orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
3. QS. At-Tur: 48-49
Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam
penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri, dan
bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-
bintang (di waktu fajar).

Perhatikan terjemahan kata “bersabarlah” pada ayat terakhir surah An-Nahl dan At-Tur,
munasabah surah dengan surah ini memiliki maksud ketersesuaian yang menandakan bahwa sebelum
Rasulullah melakukan Isra Mikraj, maka pesan Allah Swt yang dititipkan kepada Rasulullah adalah
tentang kesabaran. Begitupun dengan umat muslim hasil dari Isra Mikraj adalah ibadah shalat, maka
sudah sepatutnya kita pun bersabar dan mengikuti ajaran Rasulullah Saw. 1

1
KH. Yazid Dimyati, Munasabah Surah tentang Isra’ Mi’raj. Bogor, 2020
URAIAN TAFSIR QS. AL-ISRA 1-4 & 79 (TAFSIR AL-WAJIZ)

Keutamaan: Imam Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai dan lainnya meriwayatkan dari ‘Aisyah RA bahwa Nabi
SAW setiap malam membaca surah Bani Israil dan Az-Zumar. Surah ini juga dinamakan surah Bani Israil
dan termasuk surah-surah awal yang diturunkan di Mekah.

ِ َ‫صا الَّ ِذيْ ٰب َر ْكنَا َحوْ لَهٗ لِنُ ِريَهٗ ِم ْن ٰا ٰيتِن َۗا اِنَّهٗ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْالب‬
1. ١ ‫ص ْي ُر‬ ِ ‫ُسب ْٰحنَ الَّ ِذيْٓ اَس ْٰرى بِ َع ْب ِد ٖه لَ ْياًل ِّمنَ ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام اِلَى ْال َمس‬
َ ‫ْج ِد ااْل َ ْق‬

Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari
Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya 425) agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.

Maha suci Allah dari apa yang tidak sesuai dengannyan berupa sifat-sifat lemah dan kurang, Dzat yang
menjalankan hambaNya, Muhammad SAW secara jasad dan ruh pada sebagian malam sebelum satu tahun
berhijrah, dari rumah Ummu Hani’ di seberang Masjidil Haram (Masijil Haram digunakan untuk
menyebut Mekah atau tempat suci yang ada di Mekah) menuju masjid Baitul Maqdis yang Kami berkahi
sekelilingnya dengan buah-buahan, perkebunan dan sungai-sungai, dan menjadikannya sebagai tempat
turunnya malaikat dan tempat tinggalnya para nabi, supaya Kami bisa memperlihatkan dia sebagian dalil-
dalil kekuasaan Kami yang menakjubkan dan betapa menakjubkannya para makhluk. Sesungguhnya Dia
(Allah) itu Maha Mendengar ucapan-ucapan hamba-hambaNya dan Maha Melihat perbuatan-perbuatan
mereka. Dan di sini Allah menggambarkan nabiNya sebagai orang yang menerima wahyu kehambaan
untuk memberi penghormatan, kemuliaan dan isyarat kepadanya yang mana dia berkumpul bersama para
nabi dan melakukan perjalanan langit. Dan sungguh rasulallah SAW telah mengatakan kepada kaum
Quraisy tentang peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut dan mereka mendustakannya lalu Allah menurunkan ayat
ini untuknya sebagai wujud pembenaran baginya.

2. ٢ ۗ ‫ب َو َج َع ْل ٰنهُ هُدًى لِّبَنِ ْٓي اِ ْس َر ۤا ِء ْي َل اَاَّل تَتَّ ِخ ُذوْ ا ِم ْن ُدوْ نِ ْي َو ِك ْياًل‬


َ ‫َو ٰاتَ ْينَا ُموْ َسى ْال ِك ٰت‬

Kami memberi Musa Kitab (Taurat) dan menjadikannya sebagai petunjuk bagi Bani Israil (dengan
firman), “Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku.

Dan Kami anugerahkan kepada Musa kitab Taurat. Lalu Kami jadikan kitab itu sebagai petunjuk bagi
Bani Israil dari kegelapan menuju cahaya dan supaya kalian tidak mengambil Tuhan lain selain Aku yang
kalian serahi segala perkara-perkara kalian.
ٍ ۗ ْ‫ُذ ِّريَّةَ َم ْن َح َم ْلنَا َم َع نُو‬
3. ٣ ‫ح اِنَّهٗ َكانَ َع ْبدًا َش ُكوْ رًا‬

(Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh, sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah)
yang banyak bersyukur.”

Janganlah kalian mengambil penolong lain selain Aku wahai keturunan orang yang Kami tampung di atas
bahtera bersama Nuh supaya tidak tenggelam. Sesungguhnya Nuh itu hamba yang banyak bersyukur dan
selalu memuji Allah SWT dalam segala kondisi yang dialaminya.

4. ٤ ‫ض َم َّرتَي ِْن َولَتَ ْعلُ َّن ُعلُ ًّوا َكبِ ْيرًا‬ ِ ‫ض ْينَٓا اِ ٰلى بَنِ ْٓي اِ ْس َر ۤا ِء ْي َل فِى ْال ِك ٰت‬
ِ ْ‫ب لَتُ ْف ِسد َُّن فِى ااْل َر‬ َ َ‫َوق‬

Kami wahyukan kepada Bani Israil di dalam Kitab (Taurat) itu, “Kamu benar-benar akan berbuat
kerusakan di bumi ini dua kali dan benar-benar akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang
besar.”

Kami ajarkan dan beritahukan kepada Bani Israil dalam kitab Taurat itu bahwa kalian akan berbuat
kerusakan di tanah Palestina (Tanah suci yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsa sebanyak dua kali
kerusakan: yang pertama yaitu melanggar hukum-hukum Taurat dan membunuh para pengikutnya dan
kedua yaitu, membunuh Zakaria, Yahya dan berniat membunuh Isa) dan pasti kalian akan enggan menaati
Allah dengan sangat angkuh dan merasa tinggi di atas manusia dengan kekuasaan dan kezaliman.

ٓ ٰ ‫َو ِمنَ الَّي ِْل فَتَهَ َّج ْد بِ ٖه نَافِلَةً لَّ ۖكَ ع‬


َ َ‫َسى اَ ْن يَّ ْب َعث‬
79. ٧٩ ‫ك َربُّكَ َمقَا ًما َّمحْ ُموْ دًا‬

Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-
mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.

Dan pada sebagian malam, yaitu sepertiga malam terakhir, dirikanlah shalat tahajjud seusai tidur wahai
Nabi, sebagai suatu kewajiban tambahan bagimu setelah shalat-shalat fardhu. Barangkali Allah akan
membangkitkan dan mendirikanmu pada hari kiamat di maqam terpuji yang mana kamu dipuji-puji oleh
seluruh manusia, yaitu maqam syafaat yang agung dalam menentukan suatu hukum 2

DAFTAR PUSTAKA

Az-Zuhaili, Wahbah. al-Tafsir al-Wajiz 'ala Hamisy Alquran al-'Azhim. Damaskus: Dar al-Fikr , 1994.
Dimyati, KH. Yazid. Munasabah Surah tentang Isra’ Mi’raj. Bogor, 2020.

2
Az-Zuhaili, Wahbah. al-Tafsir al-Wajiz 'ala Hamisy Alquran al-'Azhim. Damaskus: Dar al-Fikr, 1994.

Anda mungkin juga menyukai