www.basyiralbanjari.wordpress.com
Follow Instagram @dimensisains.official
Seperti di tunjukkan oleh gambar di bawah, terdapat sebuah kereta yang di atasnya terpasang sebuah
lintasan setengah lingkaran. Kereta dapat meluncur tanpa gesekan di atas lantai. Massa total kereta dan
lintasan di atasnya adalah 𝑀. Sebuah bola kecil yang dapat di anggap sebagai massa titik dijatuhkan
pada lintasan di atas kereta dari keadaan diam pada ketinggian ℎ di atas ujung kanan lintasan. Bola
dapat meluncur tanpa gesekan pada lintasan setengah lingkaran ini. Diketahui percepatan gravitasi
adalah 𝑔 ke bawah dan hambatan udara dapat di abaikan.
a. Berapa jarak bola dari posisi awalnya saat dia mencapai ketinggian maksimumnya selama gerakan?
b. Saat bola tiba di titik terendah selama gerakannya, berapa gaya yang diberikannya pada kereta?
Solusi :
a. Karena semua permukaan licin, posisi pusat massa sistem akan tetap, tidak berubah. Sebelum
kesana, perhatikan bahwa saat bola jatuh dan belum mencapai lintasan setengah lingkaran, kereta
masih diam. Kemudian saat bola bergerak pada lintasan bagian kanan, kereta akan dipercepat ke
kanan dan kecepatan bola akan maksimum saat mencapai titik terendah lintasan. Setelah itu bola
mulai bergerak pada bagian kiri lintasan yang menyebabkan kereta diperlambat ke kiri yang
mengakibatkan kecepatan bola semakin berkurang. saat tepat di ujung lintasan sebelah kiri, kereta
tepat berhenti kembali (kamu bisa cek dengan menggunakan hukum kekekalan momentum) dan
bola hanya murni bergerak vertikal saja. Sehingga kita bisa menggunakan teorema pusat massa
untuk menentukan perpindahan bola dan kita cukup tinjau kondisi saat bola tepat di sebelah kanan
dan kiri lintasan (bola mencapai kecepatan maksimum tepat di ketinggian yang sama di atas ujung
kiri lintasan melingkar).
Misal 𝑋 adalah perpindahan dari kereta, kita jadikan ujung kiri lintasan sebagai acuan, maka akan
kita dapatkan bahwa
𝑀𝑅 + 2𝑚𝑅 = 𝑀(𝑅 + 𝑋) + 𝑚𝑋
2𝑚
2𝑚𝑅 = (𝑀 + 𝑚)𝑋 ⟹ 𝑋 = 𝑅
𝑀+𝑚
𝑥 = 2𝑅 − 𝑋
2𝑚 2𝑀
𝑥 = 2𝑅 − 𝑅⟹𝑥= 𝑅
𝑀+𝑚 𝑀+𝑚
b. Kita tinjau saat bola berada di posisi terendahnya. Karena semua permukaan licin, tidak ada gaya
eksternal pada sistem bola-kereta sehingga momentum linear arah horizontal akan kekal, dari sini
akan kita peroleh
𝑚
0 = 𝑀𝑣M − 𝑚𝑣m ⟹ 𝑣M = 𝑣
𝑀 m
Kemudian dari konservasi energi akan kita dapatkan
1 1
𝑚𝑔(ℎ + 𝑅) = 𝑀𝑣M 2 + 𝑚𝑣m 2
2 2
Subtitusi hasil sebelumnya
1 𝑚 2 1
𝑚𝑔(ℎ + 𝑅 ) = 𝑀 ( 𝑣m ) + 𝑚𝑣m 2
2 𝑀 2
𝑀+𝑚 2 𝑀
2𝑔(ℎ + 𝑅) = 𝑣m ⟹ 𝑣m = √ 2𝑔(ℎ + 𝑅 )
𝑀 𝑀+𝑚
𝑚2
𝑣M = √ 2𝑔(ℎ + 𝑅)
𝑀2 + 𝑀𝑚
𝑚 𝑀
𝑣rel = 𝑣m + 𝑣M ⟹ 𝑣rel = (1 + )√ 2𝑔(ℎ + 𝑅 )
𝑀 𝑀+𝑚
Gaya yang diberikan bola pada kereta sama dengan gaya normal dari kereta pada bola. Bola hanya
memiliki percepatan sentripetal yang arahnya menuju pusat lintasan lingkaran, dari sini akan kita
peroleh
𝑣rel 2 𝑣rel 2
−𝑚𝑔 + 𝑁 = 𝑚 ⟹ 𝑁 = 𝑚 (𝑔 + )
𝑅 𝑅
Subtitusi 𝑣rel , akan kita peroleh
1 𝑀+𝑚 2 𝑀
𝑁 = 𝑚 [𝑔 + ( ) ( 2𝑔(ℎ + 𝑅))]
𝑅 𝑀 𝑀+𝑚
Sederhanakan akan kita dapatkan
𝑚 ℎ
𝑁 = 𝑚𝑔 [1 + 2 (1 + ) ( + 1)]
𝑀 𝑅