Anda di halaman 1dari 4

Jawaban UTS Fispeng Maret 2022

M. ‘Anin Nabail ‘Azhiim

(1) a. Arus per temperatur dalam domain 𝑠

𝐼0 1.5 × 10−2
(𝑠) =
𝑇 (𝑠 + 0.3)(𝑠 + 0.05)

1.5 × 10−2
𝐼0 (𝑠) = 𝑇(𝑠)
(𝑠 + 0.3)(𝑠 + 0.05)

𝑇(𝑡) merupakan step change dari 20 ke 55 derajat C

𝑇(𝑡) = 55 − 20 = 35

Transformasi Laplace

35
𝑇(𝑠) = 𝐿{35} =
𝑠

Arus listrik dalam domain 𝑠

0.525
𝐼0 (𝑠) =
𝑠(𝑠 + 0.3)(𝑠 + 0.05)

35 7 42
𝐼0 (𝑠) = + −
𝑠 (𝑠 + 0.3) (𝑠 + 0.05)

Transformasi balik

35 7 42
𝐼(𝑡) = 𝐿−1 { + − }
𝑠 (𝑠 + 0.3) (𝑠 + 0.05)

𝑰(𝒕) = 𝟑𝟓 + 𝟕𝒆−𝟎.𝟑𝒕 − 𝟒𝟐𝒆−𝟎.𝟎𝟓𝒕

b. Steady state saat 𝐼0 = 35 𝜇𝐴 sehingga 99.8% dari nilai tersebut adalah 34.93 𝜇𝐴

34.93 = 35 + 10𝑒 −0.3𝑡 − 60𝑒 −0.05𝑡

0 = 0.07 + 7𝑒 −0.3𝑡 − 42𝑒 −0.05𝑡 → 𝒕 ≈ 𝟏𝟐𝟖 𝒔


c. Ambil selang waktu dimulai dari nol dengan interval 20 detik

(2) a. Analisis rangkaian

Rangkaian tersebut menjadi rangkaian pembagi tegangan

𝑅𝑢
𝑉𝐷 = 𝐼𝐴𝐷 𝑅𝑢 = 𝑉
𝑅𝑢 + 𝑅3 𝑖

𝑅1
𝑉𝐵 = 𝐼𝐴𝐶 𝑅1 = 𝑉
𝑅1 + 𝑅2 𝑖

Sehingga

𝑹𝟏 𝑹𝒖 𝑹𝟏 (𝑹𝒖 + 𝑹𝟑 ) − 𝑹𝒖 (𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 )
𝑉0 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐷 → 𝑽𝟎 = 𝑽𝒊 ( − ) = 𝑽𝒊 ( )
𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 𝑹𝒖 + 𝑹𝟑 (𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 )(𝑹𝒖 + 𝑹𝟑 )

b. 𝑉0 bergantung 𝑅1 , 𝑅2 , 𝑅3 yang memiliki ketidakpastian (toleransi). Ketidakpastian dari 𝑉0 dapat


dihitung dengan :

𝜕𝑉0 𝜕𝑉0 𝜕𝑉0


Δ𝑉0 = ( ) Δ𝑅1 + ( ) Δ𝑅2 + ( ) Δ𝑅3
𝜕𝑅1 𝜕𝑅2 𝜕𝑅3
Δ𝑅1 = Δ𝑅2 = Δ𝑅3 = Δ𝑅 sehingga

(𝑅1 + 𝑅2 ) − 𝑅1 𝑅1 𝑅𝑢
Δ𝑉0 = 𝑉𝑖 ( 2
) Δ𝑅 + 𝑉𝑖 (− 2
) Δ𝑅 + 𝑉𝑖 ( ) Δ𝑅
(𝑅1 + 𝑅2 ) (𝑅1 + 𝑅2 ) (𝑅𝑢 + 𝑅3 )2

𝑅2 − 𝑅1 𝑅𝑢 (𝑅2 − 𝑅1 )(𝑅𝑢 + 𝑅3 )2 + 𝑅𝑢 (𝑅2 + 𝑅1 )2


Δ𝑉0 = 𝑉𝑖 ( + ) Δ𝑅 = ( ) Δ𝑅
(𝑅2 + 𝑅1 )2 (𝑅𝑢 + 𝑅3 )2 (𝑅2 + 𝑅1 )2 (𝑅𝑢 + 𝑅3 )2

Sehingga kesalahan relatifnya

(𝑅2 − 𝑅1 )(𝑅𝑢 + 𝑅3 )2 + 𝑅𝑢 (𝑅2 + 𝑅1 )2


Δ𝑉0 ( )
(𝑅2 + 𝑅1 )2 (𝑅𝑢 + 𝑅3 )2
= Δ𝑅
𝑉0 𝑅1 (𝑅𝑢 + 𝑅3 ) − 𝑅𝑢 (𝑅1 + 𝑅2 )
( )
(𝑅1 + 𝑅2 )(𝑅𝑢 + 𝑅3 )

𝚫𝑽𝟎 (𝑹𝟐 − 𝑹𝟏 )(𝑹𝒖 + 𝑹𝟑 )𝟐 + 𝑹𝒖 (𝑹𝟐 + 𝑹𝟏 )𝟐


= 𝚫𝑹
𝑽𝟎 (𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 )(𝑹𝒖 + 𝑹𝟑 )(𝑹𝟏 (𝑹𝒖 + 𝑹𝟑 ) − 𝑹𝒖 (𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 ))

c. Misalkan 𝑅3 kita ganti 𝑅𝑢 sehingga ketidakpastian dari 𝑉𝐷 akan nol.

(𝑅1 + 𝑅2 ) − 𝑅1 𝑅1 𝑅2 − 𝑅1
Δ𝑉0 = 𝑉𝑖 ( 2
) Δ𝑅 + 𝑉𝑖 (− 2
) Δ𝑅 = 𝑉𝑖 Δ𝑅
(𝑅1 + 𝑅2 ) (𝑅1 + 𝑅2 ) (𝑅2 + 𝑅1 )2

Sehingga kesalahan relatifnya

𝑅 − 𝑅1
Δ𝑉0 ( 2 )
(𝑅2 + 𝑅1 )2
= Δ𝑅
𝑉0 𝑅 (𝑅 + 𝑅𝑢 ) − 𝑅𝑢 (𝑅1 + 𝑅2 )
( 1 𝑢 )
(𝑅1 + 𝑅2 )(𝑅𝑢 + 𝑅𝑢 )

Δ𝑉0 2(𝑅2 − 𝑅1 )
= Δ𝑅
𝑉0 (𝑅1 + 𝑅2 )(𝑅1 − 𝑅2 )

𝚫𝑽𝟎 𝟐𝚫𝑹
=
𝑽𝟎 (𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 )

(3) a. Berdasarkan perhitungan pada nomor sebelumnya,

𝑅1 𝑅𝑢
𝑉0 = 𝑉𝑖 ( − )
𝑅1 + 𝑅2 𝑅𝑢 + 𝑅3

Berdasarkan informasi pada soal,

𝑅𝑢 = 100(1 + 0.4(𝑇 − 100))

Sehingga

1 100(1 + 0.4(𝑇 − 100))


𝑉0 = 12 ( − )
2 100(1 + 0.4(𝑇 − 100)) + 100

(𝟏 + 𝟎. 𝟒(𝑻 − 𝟏𝟎𝟎))
𝑽𝟎 = 𝟔 (𝟏 − )
(𝟏 + 𝟎. 𝟐(𝑻 − 𝟏𝟎𝟎))
Grafik yang dihasilkan

b. Bila resistor diganti maka

100 100(1 + 0.4(𝑇 − 100))


𝑉0 = 12 ( − )
2100 100(1 + 0.4(𝑇 − 100)) + 2000

𝟏 (𝟏 + 𝟎. 𝟒(𝑻 − 𝟏𝟎𝟎))
𝑽𝟎 = 𝟏𝟐 ( − )
𝟐𝟏 (𝟐𝟏 + 𝟎. 𝟒(𝑻 − 𝟏𝟎𝟎))

Grafik yang dihasilkan

c. Dari kedua grafik yang dihasilkan terlihat bahwa potensial yang terbaca lebih cepat menuju
kondisi jenuh / saturasi pada bagian a) dibanding bagian b). Gradien awal grafik lebih besar
pada bagian a) dibanding bagain b).

Anda mungkin juga menyukai