Anda di halaman 1dari 2

Nama: Zehan Muhamad Prasetia

Kelas: IX-7
No Absen: 32

Perjuangan menjadi garda terdepan


Wabah corona atau Covid-19 menyebar hampir ke seluruh dunia. Tidak hanya
perekonomian dan pariwisata yang terdampak. Semua sektor pun merasakan keterpurukan yang
dialami oleh semua penduduk di bumi ini. Di sisi lain, wabah Covid-19 ini juga mengisahkan
cerita haru dari para tenaga medis. Mereka harus berpisah sementara dari keluarga demi menjadi
garda terdepan untuk melawan dan menangani Covid-19 ini.
Syukur dan optimisme itu tergambar jelas di wajah-wajah tim medis yang hingga detik
ini terus berjuang di garis terdepan dalam menangani Covid-19, tanpa rasa lelah, tanpa rasa takut
sedikit pun, mereka tidak berhenti berperang melawan virus tersebut. Para tenaga medis
mengarahkan kemampuan terbaik serta memberi semangat kepada mereka yang sudah tertular
oleh virus corona. Meski di sisi lain, mereka juga orang yang paling membutuhkan semangat
agar bisa konsisten berdiri.
Chitra adalah tenaga kesehatan yang bertugas di salah satu rumah sakit rujukan
penanganan Covid-19 di Jakarta. Bersama rekan seprofesi, sejak virus ini menjangkit Indonesia,
chitra mengerahkan kemampuan terbaik, tenaga, dan semangat yang dimilikinya untuk merawat
pasien yang terkena corona. Virus yang hingga saat ini telah menjangkit 2.273 orang di
Indonesia. Tapi chitra sadar proses ini tidak akan mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi.
Tidak secara profesi tapi juga keluarga dan lingkungan sebagai orang yang berinterksi sebagai
ODP,PDP, bahkan pasien yang positif corona, banyak yang khawatir chitra dan rekan
seprofesinya terpapar dan menjadi carrier.
“Ada beberapa teman saya yang mulai diisolasi sosial oleh lingkungan di sekitar mereka.
Karena mereka petugas medis,” kata Chitra. Namun sekali lagi, Chitra sadar apa yang di
lakukannya saat ini tidak sekedar profesi, melainkan juga bergerak atas nama kemanusiaan.
Sejarah akan mencatat Chitra dan rekan-rekannya adalah pejuang yang memiliki hati putih,
layaknya seragam yang mereka kenakan. Apalagi, kata Chitra, saat ini dukungan dari khayalak
begitu luas yang membuat mereka tidak merasa sendiri dan terus semangat. Ada saja dukungan
dan bantuan mulai dari camilan, minuman, makanan, suplemen, bahkan APD (alat pelindung
diri), dan lainnya yang menghampiri mereka.
“Luar biasa sekali dukungan dari masyarakat. Kami juga mendapat fasilitas akomodasi
yang di luar dugaan. Hotel nyaman sekali, makanan memenuhi standar, ditambah buah-buahan
hingga suplemen yang tentu dapat membantu kami menjaga vitalitas selama bertugas,” ujar
Chitra. Chitra yang tinggal di daerah Cibinong, Bogor, mengatakan semua dukungan itu sangat
membantu para tenaga kesehatan dalam bertugas. Sebelumnya dia menghabiskan 1,5 jam dari
rumah untuk ke rumah sakit tempatnya bekerja. Aktivitas yang dilakukannya setiap hari tidak
jarang menimbulkan stress yang tinggi. Berkomunikasi lewat panggilan video dengan anak dan
keluarga jadi penambah semangat untuk dirinya. Ia selalu berdoa kepada Allah agar selalu
melindungi dirinya dari segala bahaya apapun. Chitra dan rekan-rekannya akan selalu berusaha
sekeras mungkin. Ia tidak akan takut akan kematian karena kematian pasti akan datang dimana
pun dan kapan pun. Chitra akan berusaha sekuat tenaga untuk mengusir virus ini dari negeri
tercinta kita semua ini.

Anda mungkin juga menyukai