Sampah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, namun
terkadang manusia kurang bijak dalam menangani sampah, banyak orang tidak
memperdulikan sampah karena mereka menganggap sampah adalah hal yang sudah tidak
berguna, tidak perlu dipedulikan lagi. Padahal jika kita tidak mengolah sampah dengan baik,
maka sampah bisa menjadi boomerang tersendiri bagi manusia.
Sampai saat ini, sampah masih menjadi masalah yang dihadapi masyarakat di hampir
seluruh penjuru dunia. Di Indonesia sendiri, presiden Joko Widodo telah mengambil upaya
corrective action dalam Adipura 2025 yang menjadi salah satu instrumen penting untuk
mewujudkan amanat Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 dalam mewujudkan
pengelolaan sampah 100 persen tahun 2025, atau dalam bahasa lainnya Indonesia Bersih dan
Bebas Sampah 2025.
Momentum untuk menggerakan masyarakat agar lebih peduli sampah pun diambil
setiap Kementerian Negara dan Lingkungan Hidup setiap tanggal 21 Februari. Di tanggal
tersebut, masyarakat Indonesia diingatkan kembali soal bahaya sampah dengan peringatan
Hari Peduli Sampah Nasional. Tanggal 21 Februari 2006 menjadi Hari Peduli Sampah yang
pertama kalinya diperingati bangsa ini. Tanggal ini sendiri dipilih atas ide dan desakan dari
sejumlah pihak untuk mengenang peristiwa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam.
Tragedi longsornya gunungan sampah di TPA tersebut menjadi bukti dan pengingat
kita bahwasanya sampah dapat menjadi mesin pembunuh yang bisa merenggut nyawa lebih
dari 100 jiwa. Peristiwa naas yang terjadi 21 Februari 2005 silam itu sendiri terjadi akibat
curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Akibat kejaian itu,
157 jiwa melayang. Tak hanya itu, dua kampung (Cilimus dan pojok) hilang dari peta karena
tergulung longsoran sampah. Tragedi ini kontan memicu perhatian masyarakat. Hingga
akhirnya tanggal terjadinya insiden itu dicanangkan sebagai Hari Peduli Sampah Nasional
(HPSN).
Kini Hari Peduli Sampah Nasional dijadikan momentum untuk membangun
kesadaran masyarakat akan bahaya sampah jika tidak dikelola secara terpadu. Beberapa tahun
terakhir. pemerintah Indonesia mengajak masyarakat untuk masif melalukan pengelolaan
sampah melalui prinsip 3R (Reduce, Reuce, dan Recycle).
Untuk HPSN pada 21 Februari 2023, Himpunan Mahasiswa Prodi Sanitasi Kampus
Mimika ingin turut berpartisipasi dengan mengadakan bakti sosisal.
B. TUJUAN
Sejalan dengan latar belakang diatas, maka diadakannya kegiatan bakti sosial guna
memperingati HPSN yang ke 17 tahun adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan rasa kepedulian mahasiswa Kesehatan Lingkungan terhadap kebersihan
lingkungan
2. Menjaga estetika lingkungan dan mewujudkan lingkungan masyarakat yang bersih
3. Menjadi contoh akan kesadaran masyarakat bahwa kebersihan sangat penting untuk
mewujudkan lingkungan kota yang bersih
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN-17) dilaksanakan dengan
membersihkan sampah (Bakti Sosial) yang ada di sepanjang Jalan. Budi Utomo, Kelurahan
Kamoro Jaya – Kelurahan Timika Indah dan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Februari 2023
Waktu : 06.30 – 08.50 WIT
E. PENGUNAAN DANA
Demikian proposal kegiatan hari peduli sampah nasional kami buat berdasarkan ide-
ide dan ususlan anggota Himpunan Mahasiswa Prodi Sanitasi Kampus Mimika. Kami
menyadari bahwa pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami berharap
saran dan kritik yang bersifat membangun demi lancarnya kegiatan yang kami selenggarakan