Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

DOSEN PENGAMPU :
Irwandi, S.Pd., M.Sc.
Pengantar Ilmu Ekonomi
Akuntansi S1
Kelas F
KELOMPOK 2 :
 Anggi Aras 220901501079
 Siti Athira Wulandari 220901501080
 Normirawati 220901501081
 Natasya Refacaroline. S 220901501082
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang “Permintaan dan Penawaran” ini
disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Ekonomi.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Irwandi S.Pd., M.Sc. selaku dosen
pengampu pengantar ilmu ekonomi yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kami yang sudah
menyempatkan waktunya untuk membaca makalah ini.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan
dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk ini kami
ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
A. Permintaan (Demand)
1. Pengertian Permintaan dan Hukum Permintaan
2. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Permintaan
B. Penawaran (Supply)
1. Pengertian Penawaran dan Hukum Penawaran
2. Faktor – Faktor yang Memengaruhi Penawaran
BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan (demand) dan penawaran
(supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan penawaran
sudah tidak asing lagi bagi kita, akan tetapi pengetahuan kita akan pengertian dua kata
tersebut masih sangat minim. Bahkan kebanyakan dari kita hanya bisa mengucapkannya saja.
Pada zaman modern seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu
ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan
penawaran. Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang
sengat sederhana. Akan tetapi menurut kami hukum yang dikenal dengan hukum permintaan
dan penawaran memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai
pasar. Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdagangan
yang paling sering terjadi adalah perdagangan di pasar.
Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintan dan penawaran.
Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu tertentu, sedangkan
penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dari sini kita
sudah melihat bahwa permintaan dan penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain
untuk mendukung perdagangan. Kita juga perlu mengetahui apa saja faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran.
B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari permintaan dan penawaran?
b. Apa hukum permintaan dan penawaran?
c. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran?

C. Tujuan
a. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari permintaan dan penawaran
b. Agar mahasiswa mengetahui hukum permintaan dan penawaran
c. Agar mahasiswa mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permintaan (Demand)

1. Pengertian Permintaan dan Hukum Permintaan


Permintaan muncul karena keinginan pembeli untuk membeli produk
(barang/jasa) yang diinginkannya. Di dalam ilmu ekonomi, permintaan diartikan
sebagai kesanggupan pembeli untuk membeli suatu produk pada berbagai tingkat
harga dalam waktu tertentu.
Contoh:
Di dalam pasar telur terdapat seorang pembeli yang menyediakan uangnya
sebesar Rp10.000,00 untuk membeli telur. Jika harga telur Rp1.000,00/butir, jumlah
telur yang dimintanya sebanyak 10 butir; jika harga telur Rp1.250,00/butir, jumlah
yang dimintanya 8 butir; jika harga Rp1.500,00/butir, jumlah yang dimintanya 5 butir,
dan jika harga Rp2.500,00/butir, jumlah yang dimintanya 4 butir. Permintaan telur
pembeli ini di pasar ditunjukkan oleh berbagai jumlah telur yang diminta (10, 8, 6, 5,
dan 4 butir) pada berbagai tingkat harga seperti tersebut di atas. Berbagai jumlah telur
yang diminta inilah yang selanjutnya disebut sebagai permintaan. Untuk
mempermudah pemahaman terhadap pengertian permintaan, dapat dilihat tabel
berikut yang menggambarkan permintaan telur pada pasar tersebut.

Harga (P)/butir Jumlah yang diminta (Qd)


Rp1.000,00 10 butir
Rp1.250,00 8 butir
Rp1.500,00 6 butir
Rp2.000,00 5 butir
Rp2.500,99 4 butir

Keadaan permintaan tersebut hanya dalam waktu tertentu yaitu selama keadaan
ceteris paribus (keadaan di luar yang dibicarakan tidak berubah). Jika keadaan tidak
ceteris paribus, misalnya jumlah uang yang disediakan untuk membeli berubah
menjadi Rp15.000,00, tentunya jumlah telur yang diminta pada berbagai tingkat harga
tersebut juga akan berubah, sehingga permintaannya pun akan berubah keadaannya.
Hubungan antara harga dan jumlah barang (telur) yang diminta seperti dalam tabel di
atas dapat digambarkan dalam kurva sebagai berikut.

2
Gambar di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi harga, maka akan semakin
sedikit jumlah telur yang diminta, atau sebaliknya, semakin rendah harga maka akan
semakin banyak jumlah telur yang diminta. Hal ini disebabkan pada tingkat harga
yang tinggi, kemampuan orang tersebut untuk membeli semakin kecil, sehingga
jumlah permintaannya pun akan semakin kecil. Tetapi sebaliknya pada tingkat harga
yang semakin rendah, kemampuan orang tersebut untuk membeli semakin besar,
sehingga jumlah permintaannya pun akan semakin besar.
Gambar menunjukkan kurva permintaan seorang pembeli (individu). Dalam
kenyataannya, permintaan suatu produk di pasar biasanya datang dari banyak pembeli
(masyarakat) yang mungkin berbeda-beda daya beli dan seleranya. Oleh karena itu,
pada suatu tingkat harga tertentu jumlah produk yang diminta pun akan berbeda-beda
dari setiap pembeli. Dengan menjumlahkan seluruh permintaan individu akan
diperoleh permintaan pasar yang akan membentuk garis yang juga cenderung
bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Garis itu merupakan kurva permintaan banyak
orang (masyarakat), dan dapat digambarkan seperti gambar berikut.

3
Gambar di atas menunjukkan bahwa pada OP 2 jumlah yang diminta sebanyak
OQ 2. Jika harga turun menjadi OP 1, maka jumlah yang diminta bertambah menjadi
OQ 3, sedangkan jika harga naik menjadi OP 3 maka jumlah yang diminta berkurang
menjadi OQ 1.
Berdasarkan kenyataan itulah, maka muncullah hukum permintaan yang
menyatakan bahwa jumlah produk yang diminta akan cenderung sedikit/menurun,
atau sebaliknya jika harga rendah/turun maka jumlah produk yang diminta akan
cenderung banyak/bertambah. Hukum permintaan ini akan berlaku dengan anggapan
keadaan ceteris paribus dan jumlah produk yang diminta merupakan faktor yang
tergantung dari harga.
Pada bagian kiri/atas, kurva permintaan akan menunjukkan garis yang semakin
curam (menegak) karena pada tingkatan ini perubahan harga besar hanya akan
mengakibatkan perubahan jumlah permintaan (Qd) yang kecil saja. Sedangkan pada
bagian bawah/kanan, kurva permintaan akan menunjukkan garis yang semakinlandai
karena pada tingkatan ini perubahan harga yang kecil akan mengakibatkan perubahan
jumlah permintaan (Qd yang besar.
Perlu juga diketahui bahwa pada bagian kiri/atas, kenaikan harga akan
menyebabkan kurva permintaan bergerak ke kiri/atas menuju ke sumbu P, namun
tidak pernah menyentuh sumbu P. hal ini disebabkan betapa pun tingginya harga
produk, masih aka nada masyarakat yang sanggup membeli/memintanya, sehingga
jumlah permintaan (Qd) selalu positif. Namun demikian kalau pada tingkat harga
yang sudah teramat tinggi dan masyarakat sudah tidak lagi ada yang sanggup membeli
(Qd = 0), barulah kurva permintaan menyentuh sumbu P. sementara itu pada bagian
kanan/bawah menuju sumbu Qd, tetapi tidak pernah menyentuh sumbu Qd. Hal ini
disebabkan harga produk tidak pernah sama dengan nol (tidak mungkin P = 0).
Untuk mempermudah perhitungan, kurva permintaan yang berbentuk garis
lengkung disederhanakan menjadi garis lurus (linier) sehingga kurva permintaan
mempunyai persamaan berikut.

P = -aQ = b

Keterangan:
P : adalah harga produk
Q : adalah jumlah produk yang diminta (Qd)
a : adalah koefisien arah (slope) kurva permintaan
Koefisien arah kurva permintaan selalu negatif, karena hubungan antara harga
(P) dan jumlah yang diminta (Qd) bersifat berbanding terbalik. Oleh karena
itulah kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
B : adalah bilangan konstanta
Kurva permintaan yang linier ini dapat digambarkan seperti gambar berikut.

4
Keterangan gambar:
DD: adalah kurva permintaan
Pada harga OP 1 Q = OQ 1 sedangkan

Pada harga OP 2 Q = OQ 2
Semakin kecil nilai a (koefisien arah) nyam aka kurva permintaan akan semakin
mendatar (landai), dan sebaliknya semakin besar nilai a (koefisien arah) nya maka kurva
permintaan akan semakin menegak (curam). Untuk memperoleh persamaan kurva permintaan
tersebut dapat digunakan rumus berikut.

Anda mungkin juga menyukai