TAHUN 2022
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BINTANG
NOMOR: A.01/RSUB/I/2022/004
TENTANG:
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT UMUM BINTANG
TAHUN 2022
Menimbang :
a. bahwa dalam menjalankan misi dan tujuannya, Rumah Sakit Umum Bintang
memerlukan efektivitas dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi
sebagaimana termuat dalam struktur organisasi;
b. bahwa diperlukan kejelasan terkait perencanaan Sumber Daya Manusia yang
sesuai dengan pola ketenagaan Rumah Sakit Umum Bintang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
huruf b, dipandang perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Bintang.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok – pokok
Kepegawaian;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
5. Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
BINTANG TENTANG PERENCANAAN SUMBER DAYA
MANUSIA RUMAH SAKIT UMUM BINTANG TAHUN 2022
KESATU : Perencanaan SDM tersebut sebagai acuan didalam memenuhi
kebutuhan SDM di Rumah Sakit Umum Bintang Tahun 2022;
KEDUA : Apabila di kemudian hari terdapat perubahan atau kekeliruan dalam
keputusan ini akan diadakan penyesuaian dan penyempurnaan
sebagaimanaperlunya.
Ditetapkan di Klungkung
Pada tanggal, 03 Januari 2022
Direktur Rumah Sakit Umum Bintang
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat-Nya kami dapat menyelesaikan perencanaan Sumber Daya Manusia
tahun 2019 Rumah Sakit Umum Bintang tepat pada waktunya. Perencanaan Sumber Daya
Manusia ini dipergunakan sebagai acuan dalam merencanakan kebutuhan tenaga dalam satu
tahun kedepan sehingga harapannya adalah tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan perencanaan
yang dibutuhkan.
Perencanaan kebutuhan tenaga ini disusun berdasarkan usulan dari unit kerja,
pengembangan dan sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Perencanaan kebutuhan tenaga
Rumah Sakit Umum Bintang disusun pada bulan januari untuk pemenuhan kebutuhan tenaga
satu tahun berjalan. Dalam perjalanan pemenuhan tenaga tidak lepas pula dari perkembangan
yang ada sehingga memungkinkan untuk terjadi perubahan yang terencana dan terkendali sesuai
Besar harapannya agar perencanaan Sumber Daya Manusia ini dapat memberi arah
perkembangan kebutuhan tenaga serta menjadi bahan acuan bersama didalam melaksanakan tata
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang.
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan penyusunannya
karena dengan tenaga yang sudah tersedia sesuai dengan kopetensinya sangat membantu
kita menjalankan usaha apalagi pelayanan dibidang kesehatan, karena bidang pelayanan
kesehatan sangatlah kompleks.
Dalam penunjang pelayanan kesehatan sangat diperlukan dalam menjalani rumah
sakit, tenaga kesehatan maupun non kesehatan merupakan bagian intergral dari sistem
pelayanan kesehatan yang dapat memberikan kontribusi dalam kegiatan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Pelayanan kesehatan di rumah sakit berlangsung 24 jam terus menerus
berkesinambungan memerlukan pedoman yang jelas dalam menjalankan tugas dan
fungsinya yang dituangkan dalam uraian tugas, tanggungjawab maupun wewenang dalam
sistem pengelolaan tenaga di suatu pelayanan rumah sakit.
2 Tujuan
a. Tujuan Umum:
Memberikan pelayanan sesuai dengan kepuasan pasien seperti yang diharapkan dan
mengurangi keluhan dari jajaran yang sudah memakai jasa pelayanan Rumah Sakit
Umum Bintang.
b. Tujuan Khususnya:
Perencanaan Sumber Daya Manusia sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan
pada unit yang sudah tersedia atau yang pilih oleh Rumah Sakit Umum Bintang
berjalan sesuai dengan kepentingan dan fungsinya.
3 Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok – pokok Kepegawaian
b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
d. Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
2 Perhitungan Beban Kerja dengan Metode WISN
Workload Indicators of Staffing Needs (WISN) adalah indicator yang
menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana berdasarkan beban kerja, sehingga
alokasi atau relokasi tenaga akan lebih mudah diterapkan, komprehensif dan realistis.
Adapun langkah perhitungan kebutuhan SDM Berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah,
yaitu:
a. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia
Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya waktu kerja
tersedia masing – masing kategori SDM yang bekerja di Rumah Sakit selama kurun
waktu satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah
sebagai berikut:
1) Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau Undang – Undang No 13 Tahun
2003 tentang ketenagakerjaan, pada umumnya dalam 1 minggu 6 hari kerja. Dalam 1
tahun ada 312 hari kerja (6 hari kerja x 52 minggu). (A)
2) Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap
tahun (B)
3) Pendidikan dan pelatiahan, sesuai ketentuan yang berlaku di rumah sakit untuk
mempertahankan setiap kategori dan meningkatkan SDM memiliki
kompetensi/profesionalisme hak untuk mengikuti pelatiahan/kursus/lokakarya dalam
6 hari kerja. (C)
4) Hari libur nasional, berdasarkan keputusan Bersama Menteri terkait tentang hari libur
nasional dan cuti bersama tahun 2017 adalah 16 hari libur nasional (D).
5) Ketidakhadiran kerja, sesuai dengan rata – rata ketidakhadiran kerja (selama kurun
waktu 1 tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/
ijin sebanyak 6 hari kerja (E)
6) Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di rumah sakit atau Undang – Undang
No. 13 tahun 2003 umumnya waktu kerja dalam 1 hari adalah 7 jam untuk 6 hari
kerja untuk pekerja non shift dan 8 jam untuk 5 hari kerja untuk pekerja shift.
Bedasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menetapkan waktu
tersedia dengan rumus sebagai berikut:
4
Waktu Kerja tersedia = {A-(B+C+D+E)}x F
Keterangan:
A = Hari Kerja
B = Cuti Tahunan
C = Pendidikan dan Pelatihan
D = Hari Libur Nasional
E = Ketidakhadiran Kerja
F = Waktu Kerja
Apabila ditemukan adanya perbedaan rata – rata ketidakhadiran kerja atau RS
menetapkan kebijakan untuk kategori SDM tertentu dapat mengikuti pendidikan dan
pelatiahan lebih lama disbanding kategori SDM lainnya, maka perhitungan waktu kerja
tersedia dapat dilakukan perhitungan menurut kategori SDM. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat simulasi perhitungan berdasarkan rumus waktu kerja tersedia sebagaimana
diuraikan pada table 1.1 dibawah ini.
Tabel 1.1 Waktu Kerja Yang Tersedia
Kode Faktor Kategori SDM Nilai
A. Hari Kerja 260 Hari/ Tahun
B. Cuti Tahunan 12 Hari/ Tahun
C. Pendidikan dan Pelatihan 5 Hari/ Tahun
D. Hari Libur Nasional 19 Hari/ Tahun
E. Ketidakhadiran Kerja 10 Hari/ Tahun
F. Waktu Kerja 7 Jam/Hari
Waktu Kerja Tersedia 1498 Jam/ Tahun
Hari Kerja Tersedia 214 Hari Kerja/ Tahun
Waktu kerja tersedia untuk kategori hari kerja SDM adalah 1498 jam/ tahun atau
214 hari kerja.
b. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
Menetapkan unit kerja dan kategori sumber daya manusia maka data dan
informasi yang dibutuhkan adalah:
1) Bagan struktur organisasi rumah sakit dan uraian tugas pokok dan fungsi masing–
masing unit kerja.
2) Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Bintang tentang pembentukan unit kerja
struktural dan fungsional, misalnya: Komite Medik, Komite Pengendalian Mutu RS,
Bagian informasi.
5
3) Data pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja pada setiap unit RS yang
disesuaikan dengan Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional
prosedur (SOP) pada tiap unit kerja RS.
4) Lakukan analisa organisasi
Fungsi utama Rumah Sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan kesehatan
kuratif, rehabilitatif secara serasi dan terpadu dengan pelayanan preventif dan
promotif. Berdasarkan fungsi utama tersebut, unti kerja RS dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a) Unit kerja fungsional langsung, adalah unit kerja yang langsung terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di rumah sakit, misalnya: Unit
Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, Unit Laboratorium, Unit Radiologi, Unit Farmasi
dan lain – lain.
b) Unit kerja fungsional penunjang, adalah unit dan sub-unit kerja yang tidak
langsung berkaitan dengan penyelenggaran pelayanan kesehatan.
Setelah unit kerja dan sub – unit kerja di Rumah Sakit telah ditetapkan, langkah
selanjutnya adalah menetapkan kategori SDM sesuai kompetensi atau pendidikan
untuk menjamin mutu, efisiensi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan/ pelayanan di
tiap unit kerja Rumah Sakit. Data kepegawaian, standar profesi, standar pelayanan,
fakta dan pengalaman yang dimiliki oleh penanggung jawab unit kerja dengan
membantu proses penetapan kategori SDM ditiap unit kerja RS.
c. Menyusun Standar Beban Kerja
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu tahun
perkategori SDM. Standar Beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan (rata – rata waktu) dan waktu yang tersedia
atau yang dimiliki oleh masing – masing kategori tenaga. Data dan informasi yang
dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing – masing kategori SDM utamanya
adalah sebagai berikut:
1) Beban Kerja masing – masing kategori SDM di tiap unit kerja RS meliputi:
a) Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing – masing kategori SDM
b) Rata – rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok
6
c) Standar beban kerja per satu tahun masing – masing kategori SDM
2) Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai pelayanan dan
Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menghasilkan pelayanan kesehatan/medic
yang dilaksanakan oleh SDM kesehatan dengan kompetensi tertentu. Langkah
selanjutnya untuk memudahkan dalam menetapkan beban kerja masing – masing
kategori SDM, perlu disusun kegiatan pokok serta jenis kegiatan pelayanan yang
berkaitan langsung/ tidak langsung dengan pelayanan kesehatan perorangan,
3) Rata – rata waktu
Rata – rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
kegiatan pokok oleh masing – masing kategori SDM pada tiap unti kerja. Kebutuhan
waktu untuk menyelesaikan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh standar
pelayanan SOP, sarana prasarana yang tersedia dan kompetensi SDM.
Rata – rata waktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama
bekerja dan kesepakatan bersama. Agar diperoleh data rata – rata waktu yang akurat
serta dapat dijadikan acuan, sebaiknya ditetapkan berdasarkan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok oleh SDM yang memiliki kompetensi,
kegiatan pelaksanaan, standar pelayanan, SOP dan memiliki etos kerja yang baik.
4) Standar Beban Kerja
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama satu tahun
perkategori SDM yang disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan (waktu rata – rata) dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh
masing–masing kategori SDM. Adapun rumus perhitungan standar beban kerja
adalah sebagai berikut:
7
langsung atau dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok atau
pelayanan. Beberapa contoh dari faktor kelonggaran adalah sebagai berikut:
1) Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu dan bulan
2) Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan
3) Rapat, penyususnan laporan kegiatan dan lain sebagainya
Selama pengumpulan data kegiatan penyusunan standar beban kerja, mulai
dilakukan pencatatan tersendiri apabila ditemukan kegiatan yang tidak dapat
dikelompokkan atau sulit dihitung beban kerjanya karena tidak/ kurang berkaitan dengan
pelayanan pada pasien untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber data penyusunan
faktor kelonggaran tiap kategori SDM. Setelah factor kelonggaran tiap kategori SDM
diperoleh, langkah selanjutnya adalah menyusun standar kelonggaran dengan melakukan
perhitungan berdasarkan rumus dibawah ini:
Rata – Rata Waktu Kelonggaran
Standar Kelonggaran =
Waktu Kerja Tersedia
= 0.03 SDM
8
e. Perhitungan Kebutuhan SDM per Unit
Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya jumlah
dan jenis kategori SDM per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun. Sumber data
yang dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja meliputi:
1) Data yang diperoleh dari langkah – langkah sebelumnya yaitu:
a) Waktu kerja tersedia
b) Standar beban kerja
c) Standar kelonggaran masing – masing kategori SDM
2) Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selam kurun waktu 1 tahun
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan
pelayanan yang telah dilaksanakan di tiap unit kerja RS selam kurun waktu satu
tahun. Perhitungan kebutuhan SDM dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
Kwantitas kegiatan pokok
Kebutuhan SDM = + Standar Kelonggaran
Standar beban kerja
9
BAB III
VISI DAN MISI
1 VISI
Sangat penting bagi setiap orang dalam perusahaan, terutama para pemegang
jabatan manajerial dan Direksi, untuk menyepakati visi dasar perusahaan yang hendak
dicapai dalam jangka panjang. Pernyataan visi harus menjawab pertanyaan dasar ”INGIN
JADI APAKAH KITA”. Visi yang jelas menjadi dasar untuk membuat pernyataan misi
yang komprehensif. Pernyataan visi haruslah singkat, sebaiknya dalam satu kalimat, dan
berdasarkan masukan dari sebanyak mungkin pihak manajemen. Adapun visi Rumah
Sakit Umum Bintang, adalah:
”Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Dengan Pelayanan Prima”
Visi RSU Bintang mengandung makna jelas bahwa RSU Bintang diarahkan untuk
dapat memberikan pelayanan kepada pasien dengan berbagai kasus, dengan
mengedepankan pelayanan yang melebihi harapan pasien dan tetap dilandasi oleh
falsafah dan nilai-nilai dasar sehingga menjadi pilihan utama masyarakat di wilayah Bali
Timur.
2 MISI
Pernyataan misi merupakan suatu deklarasi mengenai ”ALASAN
KEBERADAAN RSU BINTANG”. Pernyataan tersebut menjawab pertanyaan yang
sangat penting, yaitu: APAKAH BISNIS KITA?”. Pernyataan misi yang jelas sangat
membantu dalam menetapkan tujuan-tujuan dan merumuskan strategi secara efektif.
Pernyataan misi adalah dasar untuk membuat prioritas, strategi, rencana, dan penugasan
kerja. Misi bisnis merupakan titik awal untuk merancang pekerjaan-pekerjaan manajerial,
dan yang paling penting adalah untuk merancang struktur manajerial. Rumah Sakit
Umum Bintang memiliki misi I CARE, yaitu:
a. IPTEK: Rumah Sakit menyediakan sarana, prasarana, dan peralatan yang memadai
secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dibidang Kedokteran.
b. Cinta: Rumah Sakit memberikan pelayanan dengan cinta kasih
10
c. Aman: Rumah sakit dalam memberikan pelayanannya mengedepankan keamanan dan
kenyamanan pasien sesuai dengan budaya mutu dan keselamatan pasien.
d. Responsif: Rumah sakit mengedepankan sikap responsif terhadap peluang dan
tantangan bisnis kedepannya.
e. Efektif dan Efisien: Rumah sakit menyelenggarakan tata kelola manajemen yang
efektif dan efisien serta mengedepankan profesionalisme dalam pelayanannya.
Sejalan dengan misi yang hendak dilaksanakan, RSU Bintang memiliki Motto
dalam pemberian layanannya yaitu:
Melayani dengan TERANG (Terampil Efektif-efisien, Ramah, Aman, Nyaman, Gairah).
a. Terampil: Pelayanan diberikan secara professional dengan menjunjung tinggi etika
standar profesi.
b. Efektif-efisien: pelayanan terjangkau dengan hasil memuaskan.
c. Ramah: pelayanan dengan senyum, salam, sapa yang hangat.
d. Aman: pelayanan dengan memberikan rasa aman baii fisik, mental emosional, dan
material.
e. Nyaman: pelayanan dengan lingkungan yang bersih, indah, asri, dengan suasana tertib
penuh kekeluargaan.
f. Gairah: pelayanan diberikan dengan semangat, disiplin serta rasa senang dan gembira.
Untuk mencapai visi dan misi, Rumah Sakit Umum Bintang mengembangkan
falsafah dan nilai-nilai dasar yaitu:
a. Falsafah Rumah Sakit Umum Bintang:
1) Kurangi resiko, tingkatkan keselamatan dan mutu
2) Tingkatkan mutu melalui perbaikan dan pembelajaran, lakukan inovasi dan bersikap
profesional
3) Pelanggan yang loyal dan tim yang hebat sebagai indikator kesuksesan
a) Pasien adalah focus utama, perlakukan pasien dengan baik dan penuh kasih
sayang
b) Superteam (semua yang terlibat dalam pelayanan merupakan team work yang
berintegritas, kerjasama yang baik, memiliki rasa saling memiliki, disiplin, jujur,
dan memiliki jiwa spiritual).
11
b. Nilai-nilai dasar merupakan sikap dan perilaku yang melandasi sistem pelayanan di
Rumah Sakit Umum Bintang:
1) Pembelajaran
Selalu belajar dari kesalahan, mampu bangkit dan memperbaiki diri, mau mengakui
kesalahan dan menerima masukan yang diberikan.
2) Inovatif
Kreatif dan berani mengambil resiko untuk mencoba hal baru
3) Profesional
Dalam bekerja selalu menjunjung tinggi etika dan standar-standar profesi.
4) Ikhlas
Selalu bersikap tulus, dan mampu menerika kelebihan dan kekurangan diri sendiri
5) Kasih Sayang
Sikap ramah tamah, hangat, dan bersahabat dan perilaku yang senantiasa bersedia
memberi bantuan dan melayani dengan ramah, hangat, dan bersahabat.
6) Semangat
Bersungguh-sungguh dalam bekerja, disiplin dan menikmati pekerjaan
7) Kerjasama
Mampu berkolaborasi dengan kelompok, mampu menerima dan menghargai
perbedaan.
8) Integritas
Selalu bersikap jujur dan terbuka, sejalan antara pikiran, ucapan, dan perbuatan
9) Spiritual
Selalu menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan universal, hukum alam dan
kebesaran Tuhan Yang Masa Esa.
12
BAB IV
PENYUSUNAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2022
Disamping Tenaga Medis, Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Umum Bintang juga
membutuhkan Tenaga Penunjang Kesehatan Lainnya Dan Tenaga Adminitrasi serta Pekarya.
Penyusunan perencanaan Sumber Daya Manusia ini didasarkan pada pengajuan pola ketenagaan
yang telah direncanakan oleh unit masing-masing. Dalam pengajuan perencanaan Sumber Daya
Manusia ini ada beberapa hal yang menjadi dasar atau faktor pertimbangannya, yaitu:
1 Misi rumah sakit,
2 Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas serta kebutuhan pasien,
3 Layanan diagnostic dan klinis yang ada di rumah sakit,
4 Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan, serta
5 Peralatan medis yang digunakan untuk pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Bintang.
26
= 4 Orang
7
Loss Day:
78 x 4
= 1 Orang
286
13
Non Nursing Job:
4 + 1 + x 25
= 1 Orang
100
b. Rawat Jalan
67.18
= 8 Orang
8
Loss Day:
78 x 8
= 2 Orang
286
14
Jumlah tenaga = Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi
=8+2+3
= 13 Orang
Jadi Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah:
13 + 1 (Karu) = 14 Orang
27.5
= 4 Orang
7
Loss Day:
78 x 4
= 1 Orang
286
15
Jadi Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah:
7 + 1 (Karu) = 8 Orang
2) Bintang Satu
37
= 5 Orang
7
Loss Day:
78 x 5
= 1 Orang
286
16
Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah:
37.5
= 5 Orang
7
Loss Day:
78 x 5
= 1 Orang
286
15
= 2 Orang
7
Loss Day:
78 x 2
= 1 Orang
286
17
Jumlah tenaga = Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi
= 2+ 1 + 1
= 4 Orang
21
= 3 Orang
7
Loss Day:
78 x 3
= 1 Orang
286
18
Jumlah Jam Perawatan
Jam Kerja Efektif per Shift
30
= 4 Orang
7
Loss Day:
78 x 4
= 1 Orang
286
30
= 4 Orang
7
Loss Day:
78 x 4
= 1 Orang
286
19
Jumlah tenaga = Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi
= 4+ 1 + 1
= 6 Orang
Jadi Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah:
6 + 1 (Karu) = 7 Orang
20
n. Patologi Anatomi 1 1 0
o. Radiologi 1 1 0
p. Kedokteran Fisik & Rehab 1 0 -1
q. Dokter Gigi Spesialis 1 1 0
(Penyakit Mulut)
2 Bidang Penunjang
a. Farmasi
10
= 1 Orang
8
21
Jumlah Tenaga Teknis Kefarmasian yang diperlukan adalah:
18.5
= 2 Orang
8
Loss Day:
78 x 2
= 1 Orang
286
16.5
= 2 Orang
8
Loss Day:
78 x 2
= 1 Orang
286
22
8
= 1 Orang
8
Loss Day:
78 x 1
= 1 Orang
286
1+ 4 + 4 + 2 (Karu) = 11 Orang
b. Laboratorium
23
e Menctak, mengatarkan 1 0.17
10 Menit
hasil pemeriksaan
Total Waktu Diperlukan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan 5.41
Jumlah Analis Laboratorium Patologi Klinik yang diperlukan adalah:
49.5
= 4 Orang
8
Loss Day:
78 x 4
= 1 Orang
286
5.41
= 1 Orang
8
c. Radiologi
24
c Prosesing film radiografi 12 5 Menit 1
d Pencatatan Buku Register 12 5 Menit 1
e Menctak, mengatarkan
12 5 Menit 1
hasil pemeriksaan
Total Waktu Diperlukan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan 6
2 Petugas Proteksi Radiasi
a Laporan 1 60 Menit 1
b Pengurusan Izin 1
60 Menit 1
Radiologi
c Supervisi Alat Radiasi 1 60 Menit 1
Total Waktu Diperlukan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan 3
Jumlah Radiografer yang diperlukan adalah:
6
= 1 Orang
6
Loss Day:
78 x 1
= 1 Orang
286
3
= 1 Orang
6
Loss Day:
78 x 1
= 1 Orang
286
25
Jumlah tenaga = Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi
=1+1
= 2 Orang
d. Gizi
7.5
= 1 Orang
8
18
= 3 Orang
8
26
Loss Day:
78 x 3
= 1 Orang
286
5+ 1 = 6 Orang
27
33.85
= 4 Orang
8
Loss Day:
78 x 4
= 1 Orang
286
8
= 1 Orang
8
Loss Day:
78 x 1
= 1 Orang
286
8
= 1 Orang
8
Loss Day:
78 x 1
= 1 Orang
286
28
Non Servicing Job:
1 + 1 + x 25
= 1 Orang
100
3.75
= 1 Orang
8
29
Jumlah Teknisi yang diperlukan adalah:
8.25
= 1 Orang
8
4.50
= 1 Orang
8
Jadi Jumlah tenaga Unit UPSRS dan Kesehatan Lingkungan yang diperlukan adalah:
Tenaga Elektromedik + Teknisi + Sanitarian
1+ 2+ 1 + 1 (Ka. Unit) = 5 Orang
3 Bidang Administrasi Umum dan SDM
a. House Keeping (Cleaning Service, Staf Laundry, dan Tukang Kebun)
36
= 5 Orang
8
Loss Day:
78 x 5
= 2 Orang
286
8
= 1 Orang
8
Loss Day:
31
78 x 1
= 1 Orang
286
7
= 1 Orang
8
Loss Day:
78 x 1
= 1 Orang
286
9 + 3 + 2 + 1 (Koordinator) = 15 Orang
b. Security
32
Jumlah Jam Kerja Yang Diperlukan
Jam Kerja Efektif per Hari
26
= 3 Orang
8
Loss Day:
78 x 3
= 1 Orang
286
c. Driver
Loss Day:
78 x 1
= 1 Orang
286
33
Jumlah tenaga = Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi
=1+1+1
= 3 Orang
4 Bidang Keuangan
a. Keuangan
Loss Day:
78 x 4
= 1 Orang
286
34
c Pembuatan laporan 1 120 Menit 2
keuangan
Total Waktu Diperlukan Untuk Menyelesaikan Pekerjaan 6
Jumlah Akuntan yang diperlukan adalah:
7
= 1 Orang
8
35
Jumlah Jam Kerja Yang Diperlukan
Jam Kerja Efektif per Hari
6
= 1 Orang
8
8
= 1 Orang
8
Loss Day:
78 x 1
= 1 Orang
286
Jumlah tenaga = Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi
=1+1
36
= 2 Orang
Jumlah Coder yang diperlukan adalah:
6.5
= 1 Orang
8
19.55
= 2 Orang
8
Loss Day:
78 x 2
= 1 Orang
286
2+ 1 + 5 = 8 Orang
6 Evaluasi
Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja maka dapat disimpulkan perlu dilakukannya
penambahan jumlah tenag di Rumah Sakit Umum Bintang pada Tahun 2022 dengan rincian
sebagai berikut.
37
Perencanaan Kebutuhan Tenaga
Rumah Sakit Umum Bintang Tahun 2022
38
BAB IV
PENUTUP
1. Perencanaan Rumah Sakit harus sejalan dengan Perencanaan Sumber Daya Manusia
(Sumber Daya Manusia) untuk memcapai hasil yang optimal
2. Perencanaan Sumber Daya Manusia yang masih sangat dibutuhkan pada tahun 2022 akan
diupayakan agar pelaksanaan yang diinginkan tercapai dan pelayanan bagi pemakai jasa
Rumah Sakit Umum Bintang merasa puas.
3. Disamping perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Umum Bintang akan
meningkatkan pendidikan tambahan bagi karyawan berupa seminar, pelatihan dan
workshop sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan pada saat ini berkembang sangat
pesat
39