Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN DEFISIT

PERAWATAN DIRI

Dosen Pengampu : Ns. Angga Sugiarto, M. Kes.

Setyaki 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MAGELANG
PROGRAM DIPLOMA III
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Defisit perawatan diri adalah sikap tidak mampu melakukan atau menyelesaikan
aktivitas perawatan diri (SDKI, 2016)

Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan melakukan pembersihan diri


seksama secara mandiri (Nanda-I, 2018-2020)

B. Etiologi ( SDKI edisi 1 & Nanda-I 2018-2020)

SDKI (D.0109)

a) Gangguan muskuloskeletal.

b) Gangguan neuromuskuler.

c) Kelemahan.

d) Gangguan psikologis dan/atau psikotik.

e) Penurunan motivasi/minat

NANDA (00108)

a) Gangguan fungsi kognitif

b) Ketidakmampuan merasakan bagian tubuh

c) Ketidakmampuan merasakan hubungan spasial

d) Gangguan muskuloskeletal

e) Gangguan neuromuskular

f) Gangguan persepsi

C. Proses Terjadinya Masalah (Asuhan Keperawatan Jiwa Komunitas ; Keliat, 2021)

a. Faktor Predisposisi

1) Faktor Biologis

Penyakit fisik mental yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan


perawatan diri dan faktor herediter .
2) Faktor Psikologis

Faktor perkembangan di mana keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien


sehingga perkembangan inisiatif terganggu. Klien gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri.
3) Faktor Sosial

Kurang dukungan dan situasi lingkungan mempengaruhi kemampuan dalam


perawatan diri.
b. Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi yang dapat menimbulkan defisit perawatan diri adalah : penurunan
motivasu, kerusakan kognitif, atau persepsi, cemas, lelah, lemah yang dialami
individu, kurang mampu melakukan perawatan diri.

D. Manifestasi Klinik (Asuhan Keperawatan Jiwa Komunitas ; Keliat, 2021)

Tanda dan gejala defisit perawatan diri :

1) Mayor

a. Subjektif

▪ Menolak melakukan perawatan diri : kebersihan diri, berpakaian, makan dan


minum, dan eliminasi.

▪ Menyampaikan ketidakinginan melakukan perawatan diri : kebersihan diri,


berpakaian, makan, dan minum, dan eliminasi.
▪ Menyatakan tidak tahu cara perawatan diri : kebersihan diri, berpakaian,
makan dan minum, dan eliminasi.
b. Objektif

▪ Kulit, rambut, gigi, dan kuku kotor

▪ Pakaian kotor, tidak rapi dan tidak tepat

▪ Makan dan minum tidak beraturan

▪ Eliminasi BAB, BAK tidak pada tempatnya.

▪ Lingkungan tempat tinggal kotor dan tidak rapi.

2) Minor : Tidak ada


E. Lingkup Defisit Perawatan Diri ( Nanda-I 2018-2020 & SDKI Edisi 1, D0109)
Menurut Nanda-I (2018-2020), jenis perawatan diri terdiri dari :

a) Defisit perawatan diri : Mandi

Ketidakmampuan melakukan pembersihan diri saksama secara mandiri.


b) Defisit perawatan diri : Berpakaian

Ketidakmampuan untuk menggunakan atau melepas pakaian secara mandiri.


c) Defisit perawatan diri : Makan

Ketidakmampuan makan secara mandiri.

d) Defisit perawatan diri : Eliminasi

Ketidakmampuan untuk melakukan secara mandiri tugas yang berkaitan dengan


eliminasi fekal dan urine.

Menurut SDKI Edisi 1, Defisit perawatan diri dispesifikasikan menjadi :

a) Mandi

b) Berpakaian

c) Makan

d) Toileting

e) Berhias
F. Kondisi Klinis Terkait
(Asuhan Keperawatan Jiwa Komunitas ; Keliat, 2021)

1. Skizofrenia

2. Gangguan fungsi kognotif

3. Gangguan persepsi

4. Gangguan muskuloskeletal

5. Fungsi penilaian terganggu

6. Gangguan annestik

7. Retardasi mental.

8. Depresi

9. Cidera medula spinalis


BAB II

TIJAUAN PUSTAKA

A. Pengkajian Defisit Perawatan Diri (Asuhan Keperawatan Jiwa Komunitas ; Keliat,


2021)

Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada klien. Tanda
dan gejala defisit perawatan diri dapat ditemukan dengan wawancara, melalui pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana kebersihan diri ?

2. Apakah pasien malas mandi, mencuci rambut, menggosok gigi, menggunting kuku ?

3. Bagaimana penampilan klien ?

4. Apakah pasien mencuci rambut, berdandan, bercukur (untuk laki-laki) ?

5. Apakah pakaian klien rapi dan sesuai ?

6. Apakah klien menggunakan alat mandi?

7. Bagaimana makan dan minum klien?

8. Apakah klien menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum ?

9. Bagaimana BAB dan BAK klien ?

10. Apakah klien membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah selesai ?

11. Apakah klien mengetahui cara perawatan diri benar ?

Tanda dan gejala DPD yang dapat ditemukan melalui observasi adalah :

1. Gangguan kebersihan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki, dan
bau, kuku panjang dan kotor.
2. Ketidakmampuan berhias/ berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian
kotor dan tidak rapi, tidak sesuai, pada laki-laki tidak bercukur, dan perempuan tidak
berdandan.
3. Ketidakmampuan makan dan minum, ditandai dengan ketidakmampuan mengambil
makan dan minum sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya.
4. Ketidakmampuan BAK dan BAB secara mandiri ditandai dengan BAB dan BAK
tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik.

B. Diagnosis Keperawatan Dengan Klien Defisit Perawatan Diri

Langkah berikutnya adalah merumuskan diagnosis keperawatan. Diagnosis


keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala yang diperoleh pada pengkajian.
Berdasarkan data-data tersebut dapat ditegakkan diagnosis keperawatan :
● Defisit Perawatan Diri (SDKI, D.0109)
● Defisit Perawatan Diri : Mandi (Nanda, 00108)
● Defisit Perawatan Diri : berpakaian (Nanda, 00109)
● Defisit Perawatan Diri : makan (Nanda, 00102)
● Defisit Perawatan Diri : eliminasi (Nanda, 00110)

C. Kriteria Hasil Keperawatan Defisit Perawatan Diri

● Perawatan diri (SLKI edisi 1 cetakan II, L.11103)

Definisi : Kemampuan melakukan atau menyelesaian aktivitas perawatan diri.

Kriteria Hasil :

a) Kemampuan mandi meningkat

b) Kemampuan mengenakan pakaian meningkat

c) Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) meningkat

d) Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri meningkat

e) Minat melakukan perawatan diri meningkat

f) Mempertahankan keberhasilan diri meningkat

g) Memperhatikan kebersihan mulut meningkat

● Perawatan diri : Aktivitas sehari-hari IADL (NOC : 0300)

Definisi : Tindakan seseorang untuk melakukan tugas fisik paling dasar dan
aktivitas perawatan diri secara mandiri tanpa bantuan orang atau alat.

Kriteria Hasil :

a) Makan tidak terganggu

b) Memakai baju tidak terganggu.

c) Ke toilet tidak terganggu

d) Mandi tidak terganggu

e) Berpakaian tidak terganggu

f) Kebersihan tidak terganggu

g) Kebersihan mulut tidak terganggu

h) Berjalan tidak terganggu

i) Mobilitas di kursi roda


j) Berpindah tidak terganggu

● Perawatan diri : berpakaian (NOC : 0302)

Definisi : Tindakan seseorang untuk berpakaian secara mandiri dengan atau tanpa
alat bantu.

Kriteria Hasil :

a) Masuk dan keluar kamar mandi tidak terganggu

b) Mengambil alat/bahan mandi tidak terganggu

c) Mendapat air mandi

d) Menyalakan kran

e) Mengatur air

f) Mengatur aliran air

g) Mandi di bak cuci

h) Mandi di bak mandi

i) Mandi dengan bersiram

j) Mencuci wajah

k) Mencuci badan bagian atas

l) Mencuci badan bagian bawah

m) Membersihkan are perineum

n) Mengeringkan badan

● Perawatan diri : eliminasi (NOC : 0310)

Definisi : Tindakan seseorang untuk ke toilet secara mandiri dengan atau tanpa
bantuan alat.

Kriteria Hasil :

a) Merespon saat kandung kemih penuh tepat waktu tidak terganggu

b) Menanggapi dorongan untuk buang air besar secara tepat waktu tidak
terganggu.

c) Masuk dan keluar dari kamar mandi tidak terganggu.

d) Membuka pakaian tidak terganggu.

e) Memposisikan diri di toilet atau alat bantu eliminasi tidak terganggu.

f) Sampai ketoilet antara dorongan atau hampir keluar atau hampir keluar
urin
B. Tindakan Keperawatan Defisit Perawatan Diri
(Asuhan Keperawatan Jiwa Komunitas ; Keliat, 2021)

Tindakan keperawatan untuk mengatasi defisit keperawatan diri, dilakukan terhadap


klien dan keluarga (pelaku rawat). Saat melakukan pelayanan di puskesmas dan
kunjungan rumah, perawat menemui keluarga (pelaku rawat) terlebih dahulu sebelum
menemui klien. Bersama keluarga, perawat mengidentifikasi masalah yang dialami klien
untuk melakukan pengkajian dan melatih satu cara untuk mengatasi masalah yang
dialami klien.
Jika klien telah mendapatkan terapi psikofarmaka, maka hal pertama yang dilatih
perawat adalah tentang pentingnya kepatuhan minum obat. Setelah perawat selesai
melatih klien, maka perawat kembali menemui keluarga dan melatih keluarga untuk
merawat klien, serta menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap klien
dan tugas yang diperlukan keluarga lakukan yaitu untuk mengingatkan klien melatih
kemampuan mengatasi masalah yang telah diajarkan oleh perawat.
Tindakan keperawatan untuk klien dan keluarga dilakukan pada setiap pertemuan,
minimal empat kali pertemuan dan dilanjutkan sampai klien dan keluarga mampu
mengatasi defisit perawatan diri.
2. Tindakan keperawatan pada klien

a. Pengkajian : Kaji tanda dan gejala defisit perawatan diri dan penyebabnya

b. Diagnosis : Penjelasan proses terjadinya masalah perawatan diri ( kebersihan


diri, berpakaian, makan, minum, eliminasi, dan lingkungan)
c. Tindakan keperawatan :

Melatih kebersihan diri : mandi, keramas, sikat gigi, berpakaian, berhias dan
gunting kuku.
1) Mandi

● Diskusi gunanya mandi

● Diskusi alat- alat yang diperlukan

● Diskusi jadwal mandi

● Diskusikan langkah-langkah mandi

● Latih mandi sesuai dengan langkah- langkah yang telah diejlaskan. Bantu
jika klien belum dapat melakukannya
● Jadwalkan mandi dengan teratur

● Berikan pujian

2) Berpakaian
● Diskusikan gunanya pakaian yang bersih dan rapi

● Diskusikan variasi pakaian : pakaian tidur, pakaian dirumah, pakaian


bepergian)
● Latih memilih pakaian

● Latih berpakian, bantu jika klien belum dapat melakukannya

● Jadwalkan keramas

● Berikan pujian

3) Keramas

● Diskusikan gunanya keramas

● Diskusikan alat – alat untuk keramas

● Latih klien keramas. Bantu jika belum dapat melakukan

● Jadwalkan keramas

● Berikan pujian

4) Sikat gigi

● Diskusikan gunanya sikat gigi

● Diskusikan alat – alat untuk sikat gigi

● Latih klien sikat gigi. Bantu jika belum dapat melakukan

● Jadwalkan sikat gigi

● Berikan pujian

5) Berdandan

Berdandan perempuan :

● Diskusikan gunanya berdandan

● Diskusikanalat- alat berdandan

● Latih menyisir rambut dengan rapi

● Latih pakai bedak dengan rapi

● Latih pakai pensil alis dan lipstik

● Jadwalkan berdandan setiap selesai mandi

● Beri pujian
Berdandan laki-laki
● Diskusikan gunanya berdandan

● Diskusikan alatberdandan

● Latih menyisir rambut

● Latih cukur rambut

● Jadwalkan cukur 1 kali per minggu

● Beri pujian

6) Gunting kuku

● Diskusikan gunanya gunting kuku

● Diskusikan alat untuk gunting kuku

● Latih menggunting kuku

● Jadwalkan gunting kuku 1 kali per minggu

● Beri pujian

7) Melatih makan dan minum

● Diskusikan gunanya makan dan minum yang baik dan teratur

● Diskusikan alat tempat makan dan minum

● Diskusikan kebutuhan makan dan minum setiap hari

● Latih cara makan dan minum yang baik, cuci tangan, berdoa, makan
dimeja makan
8) Melatih BAB dan BAK

● Diskusikan gunanya BAB dan BAK

● Diskusikan tempat, cara menggunakan, cara membersihkan tempat dan


membersihkan diri
● Latih BAB dan BAK yang baik

● Cuci tangan yang benar (6 langkah dengan sabun)

● Berikan pujian

9) Melatih kebersihan dan kerapihan lingkungan rumah : klien dilatih


membersihkan dan merapikan lingkungan rumah, yaitu kamar tidur, ruang
tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi dan halaman.
Melatih membersihkan dan merapikan tempat tidur
● Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapihan kamar tidur

● Diskusikan kegiatan membersihkan dan merapikan kamar tidur, tempat


tidur, lemari pakaian, dan lantai.
● Diskusikan alat-alat yang diperlukan untuk setiap kegiatan

● Latih membersihkan dan merapikan tempat tidur, merapikan tempat tidur,


mengganti sprei, dan sarung bantal, menjemur kasur
● Latih membersihan dan merapikan lemari pakaian, melipat pakaian dan
menata pakaian
● Latihan menyapu dan mengepel lantai kamar tidur

● Jadwalkan dan beri pujian

Melatih membersihkan dan merapikan ruang tamu

● Diskusikan gunanya kebersihan ruangtamu

● Diskusikan kegiatan membersihkan dan merapihkan ruang tamu :


meja/kursi/ kaca, meyapu dan mengepel
● Diskusikan alat-alat yang digunakan

● Latih membersihkan dan merapikan meja, kursi, dan kaca

● Latih menyapu dan mengepel lantai

● Jadwalkan dan beri pujian

Melatih membersihkan dan merapikan ruang makan

● Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapian ruang tamu

● Diskusikan kegiatan membersihkan dan merapihkan ruang tamu : menata


meja makan, menyajikan makanan, makan dengan baik, mencuci alat-alat
makan, merapikan meja makan, menyapu dan mengepel ruang makan
● Diskusikan alat-alat yang diperlukan pada saat kegiatan

● Latihan membersihkan dan menata meja makan : membersihkan meja


makan, menata alat makan, menyajikan makanan dan minuman
● Latihan makan yang baik : cuci tangan, berdoa, makan dengan rapi,
membawa alat makan dan minum ke tempat cuci pirig, merapikan meja
makan kembali
● Latihan mencuci piring, membuang sisa makanan ke tempat yang tersedia,
mencuci alat-alat makan dan minum, meyimpannya pada tempat dengan
rapi
● Latihan menyapu dan mengepel ruang makan : siapkan alat-alat
kebersihan, sapu lantai dengan baik, buang sampah dan kotoran ditempat
yang tersedia, mengepel lantai dengan baik
● Jadwalkan dan beri pujian

Melatih membersihkan dan merapikan dapur

● Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapian dapur

● Diskusikan kegiatan kebersihan dan kerapian dapur : kompor dan


mejanya, sampah dan memasaknya.
● Latih membersihkan kompor dan mejanya

● Latih membuang sampah : menyediakan minimal 2tempat sampah (basah


dan kering), membuang sampah pada tempatnya.
● Latihan memasak : minimal masak air, latih cara menghidupkan kompor,
meletakkan ceret air, mengangkat saat mendidih, mematikan kompor.

Melatih membersihkan dan merapikan kamar mandi dan WC

● Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapian kamar mandi

● Diskusikan kegiatan kebersihan dan kerapian kamar mandi dan WC :


tempat air, WC, lantai dan dinding, perlengkapan mandi dan buang air
● Latih cara membersihkan tempat air, WC, lantai, dan dinding

● Latih cara membersihkan dan merapikan perlengkapan mandi dan buang


air, tempat sabun, odol, sikat gigi, dll.
Melatih kebersihan dan kerapihan halaman

● Diskusikan gunanya kebersihan dan kerapihan halaman

● Diskusikan kegiatan kebersihan dan kerapihan halaman : menyapu,


membuang sampah, menanam bunga dan sayuran
● Diskusikan alat-alat untuk setiap kegiatan

● Latih menyapu dan membersihkan halaman

● Latih membuang sampah dan menghindari air tergenang

● Latih menanam bunga dan tanaman

● Jadwalkan dan beri pujian

3. Tindakan keperawatan pada keluarga

a. Kaji masalah klien yang dirasakan keluarga dalam merawat klien


b. Menjelaskan proses terjadinya defisit perawatan diri yang dialami klien

c. Mendiskusikan cara merawat defisist perawatan diri dan memutuskan cara


merawat yang sesuai dengan kondisi klien
d. Melatih keluarga untuk merawat defisit perawatan diri seperti yang telah dilatih
perawat ke klien :
1) Menyediakan alat-alat yang diperlukan dalam menjaga kebersihan diri

2) Membimbing klien melakukan perawatan diri : kebersihan diri, makan dan


minum, BAB dan BAK, kebersihan dan kerapian rumah dan lingkungan
3) Membuat jadwal

4) Memberi pujian atas kebersihan klien

e. Melibatkan seluruh anggota keluarga menciptakan suasana keluarga yang


mendukung : meningkatkan kemandirian klien, melakukan kegiatan bersama-
sama, memberi motivasi dan pujian
f. Menjelaskan tanda dan gejala defisit perawatan diri yang memerlukan rujukan
segera, serta melakukan follow up ke pelayanan kesehatan secara teratur.

4. Tidakan kelompok lain

a. Sesi 1 : mampu mengenal defisit perawatan diri

b. Sesi 2 : mampu melakukan perawatan diri dan kebersihan diri (mandi, kramas,
sikat gigi, potong kuku, berpakaian dan berdandan)
c. Sesi 3 : mampu melakukan perawatan diri (makan dan minum)

d. Sesi 4 : mampu me;lakukan BAB dan BAK dengan cara yang baik

5. Tindakan kolaborasi

a. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TbaK

b. Memberikan program terapi dokter (obat) : edukasi 8 benar obat

c. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat

6. Discharge Planning

a. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat dirumah untuk memandirikan klien

b. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan

c. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan

Tindakan Keperawatan (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)


1. Dukungan Keperawatan diri ( 1.11348 )

Definisi : memfasilitasi pemenuhan kebutuhan keperawatan diri

Tindakan :

a. Observasi

- Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia.

- Monitor tindakan kemandirian.

- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian , berhias, dean


makan.

b. Terapeutik

- Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis : suasana hangat, riuleks, privasi)

- Siapkan keperluan pribadi ( mis : parfum, sikat gigi, sabun mandi )

- Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri.

- Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan.

- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri.

- Jadwalkan rutinitas perawatan diri.

c. Edukasi

- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan

2. Dukungan perawatan diri : BAB/BAK (1.11349)

Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan buang air kecil (BAK) dan buang air
besar (BAB).

Tindakan :

a. Observasi :

- Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia

- Monitor integritas kulit pasien


b. Terapeutik

- Buka pakaian untuk memudahkan eliminasi

- Dukung penggunaan toilet atau commode/pispot/urinal secara konsisten

- Jaga privasi selama eliminasi

- Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu

- Bersihkan alat bantu BAK/ BAB setelah digunakan

- Latih BAK/ BAB sesuai jadwal, jika perlu

- Sediakan alat bantu (mis. Kateter eksternal, urinal), jika perlu

c. Edukasi

- Ajurkan BAK/ BAB secara rutin

- Anjurkan ke kamar mandi/ toilet, jika perlu

3. Dukungan Perawatan Diri : Berpakaian

Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan berpakaian dan berhias

Tindakan :

a. Observasi

- Identifikasi usia dan budaya dalam membantu berpakaian/ berhias

b. Terapeutik

- Sediakan pakaian pada tempat yang mudah dijangkau

- Sediakan pakaian pribadi sesuai kebutuhan

- Fasilitasi mengenakan pakaian

- Fasilitasi berhias ( mis. Menyisisr rambut, merapikan kumis/ jenggot)

- Tawarkan untuk loundry jika perlu

- Berikan pujian terhadap kemampuan berpakaian secara mandiri


c. Edukasi

- Informasikan pakaian yang tersedia untuk dipilih, jika perlu

- Ajarkan megenakan pakaian, jika perlu

4. Dukungan Perawatan Diri : Makan/ minum (1.11351)

Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan makan/ minum

Tindakan :

a. Observasi

- Identifikasi diet yang dianjurkan

- Monitor kemampuan menelan

- Monitor status hidrsi pasien, jika perlu

b. Terapeutik

- Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan

- Atur posisi yang nyaman untuk makan/ minum

- Lakukan oral higine sebelum makan, jika perlu

- Letakkan mkanan disisi mata yang sehat

- Sediakan sedotan untuk minum, sesuai kebutuhan

- Siapkan mkanan dengan suhu yang meningkatkan nafse makan

- Sediakan makanan dan minuman yang disukai

- Berikan kebutuhan saat makan atau minum yang sesuai tingkat kemandirian,
jika perlu

- Motivasi untuk makan diruang makan, jika tersedia

- Beriiikan bantuan saat makan/ minum sesuai tigkat kemandirian, jika perlu

c. Edukasi

- Jelaskan posisi makan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan


dengan menggunakan arah jarum jam. Misal sayur dijam 12.00, rendang di
jam 15.00

d. Kolaborasi

- Kolaborasi pemberia obat (mis : analgesik, antiemetik) sesuai indikasi

5. Dukungan Perawatan Diri : Mandi ( 1.11352)

Definisi : Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

Tindakan :

a. Observasi

- Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri

- Identifikasi jenis bantuan yang dobutuhkan

- Monitor kebersihan tubuh (mis : rambut, mulut, kulit, kuku, )

- Monitor integritas kulit

b. Terapeutik

- Sediakan peralatan mandi (mis : sabun, sikat gigi, sampo, pelembab kulit)

- Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman

- Fasilitasi menggosok gigi, sesuai kebutuhan

- Fasilitasi mandi sesuai kebutuhan

- Pertahankan kebiasaan kebersihan diri

- Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian

c. Edukasi

- Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan

- Ajarka kepada keluarga cara membandikanpasien, jika perlu

Tindakan Keperawatan (Nursing Interventions Classification/NIC)


1. Bantuan perawatan diri (NIC : 1800)
Definisi : Membantu orang lain utuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari

Aktivitas-aktivitas :

- Pertimbangkan budaya pasien ketika meningkatka aktivitasperawatan diri

- Pertimbangkan usia pasien ketika meningkatkan aktivitas perawatan mandiri

- Monitor kemampuan perwatan diri secara mandiri

- Ciptakan aktivitas perawatan diri, dst.

2. Bantuan perawatan diri : Berpakaian/berdandan (NIC : 1802)


Definisi : Membantu pasien dalam berpakaian dan berpenampilan

Aktivitas-aktivitas :

- Informasikan pasien megenai ketersediaan pilihan pakaian

- Sediakan pakaian pribadi dengan tepat

- Bersedia memberikan bantuan dalam berpakaian, sesuai kebutuhan.

- Letakkan pakaian kotor ke tempat pencucisn

- Puji usaha untuk berpakaian berpakaian sediri..

3. Bantuan perawatan diri eliminasi (NIC : 1804)


Definisi : Membantu dalam eliminasi

Aktivitas-aktiviitas

- Lepaskan baju yang diperlukan sehingga bisa melakukan eliminasi

- Beri privasi selama eliminasi

- Instruksikan pasien atau yang lain dalam rutinitas toilet

- Sediakan alat bantu (mis : kateter external atau urinal), dst

4. Batuan perawatan diri :IADL (NIC : 1805)

Definisi : membantu dan menginstruksikan seseorang untuk melakukan aktivitas


instrumetal sehari-hari (IADL) yang diperlukan untuk memenuhi fungsi dirumah dan
dikomunitas.

Aktivitas-aktivitas :

- Tentukan kebutuhan individu terkait dengan bantuan dalam hal istrumental


IADL (mis . berbelanja, memasak, membersihkan rumah, mencuci,
menggunaakan trasportasi, megelola uang, megelola pegobatan,
menggunakan komuikasi, dan menggunakan waktu )

- Sediakan metode untuk meghubungi orang yang bisa mendukung dan


membantu(mis. Lifeline, daftar telepon polisi, pemadam kebakaran, kontrol
keracunan dan oral yang membantu)

- Instriuksikan individu megenai alternatif metode transporrtasi

(mis. Bis jadwal bis, taxi, transportasi kota atau desa untuk orang kecacatan.

dst

5. Bantuan perawatan diri : Mandi/kebersihan (NIC : 1801)

Definisi :

Membantu pasien melakukan kebersihan diri

Aktivitas-aktivitas :

- Pertimbangkan budaya pasien saat mempromosikan aktivitas perawatan diri.

- Pertimbangkan usia pasien saat mempromosikan aktivitas perawatan diri.

- Tentukan jumlah dan tipe terkait dengan bantuan yang diperlukan.

- Letakkan handuk, sabun, deodorant, alat bercukur, aksesoris lain yang


diperlukan di sisi tempat tidur atau kamar mandi.

- Monitor integritas kulit pasien, dst.

6. Bantuan perawatan diri : Pemberian makan (NIC 1803)


Definisi :

Membantu seseorag untuk makan

Aktivitas-aktivitas :

- Monitor kemampuan pasien untuk menelan

- Identifikasi diet yang disarankan

- Atur meja dan nampan makanan agar (terlihat) menarik

- Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan (misalnya :


jauhkan dari pandangan benda-benda seperti pispot, urinal, dan suksion)

- Pastikan posisi pasien yang tepat untuk memfasilitasi mengunyah dan


menelan.

- Berikan bantuan fisik, sesuai kebutuhan.

7. Bantuan perawatan diri : transfer (NIC 1806)

Definisi : membantu klien yang memiliki keterbatasan dan ketergantungan gerak


untuk belajar mengubah lokasi (posisi) tubuh.
Aktivitas-aktivitas :

- Tinjau daftar aktivitas yang diperintahkan.

- Pertimbangkan kemampuan klien saat ini untuk memindahkan diri sendiri


(misal : tingkat mobilitas, keterbatasan gerak, ketahanan, kemamapuan
untuk berdiri dan menahan berat, ketidakstabilan medis atau ortopedik,
tingkat kesadaran, kemampuan untuk bekerja sama, kemampuan untuk
memahami instruksi)

- Pilih teknik transfer (perpindahan) yang cocok bagi klien

- Instruksikan klien mengenai teknik perpindahan dari satu area ke area


lainnya (misalnya dari tempat tidur ke kursi, dari kursi roda ke kendaraan),
dst

d. Evaluasi

1. Penurunan tanda dan gejala defisit perawatan diri

2. Peningkatan kemampuan klien mengendalikan defisit perawatan diri

3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien

e. Rencana tindak lanjut

1. Rujuk klien dan keluarga ke fasilitas praktik mandiri perawat spesialis keperawatan
jiwa
2. Rujuk klien dan keluarga ke case manager di fasilitas pelayanan kesehatan primer di
puskesmas, pelayanan kesehatan sekunder dan tersier dirumah sakit
3. Rujuk klien dan keluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jiwa, kelompok
swabantu dan fasilitasi psikososial yang tersedia di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Saswati, Nofrida, Isti Harkomah, Riska Amalya Nasution. (2021). ASUHAN


KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS, Yogyakarta, CV. Budi Utama.

Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: definitions and


classification 2018-2020. Jakarta: EGC.

Bulechek, G. M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M (2018). Nursing
Interventions Classification (NIC), Edisi 7. Philadelpia: Elsevier.

Moorhead, Sue., Jhonson, Marion., Maas, M.L., & Swanson, Elizabeth. (2018). Nursing
Outcomes Classification (NOC, Edisi 6. Philadelpia: Elsevier.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan
Implementasi Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Anda mungkin juga menyukai