Anda di halaman 1dari 48

PERMASALAHAN KERUSAKAN

PANTAI DAN BANGUNANNYA

RUSDI HANES
Lingkup

• Jenis dan kategorisasi pantai


• Permasalahan pantai
• Identifikasi permasalahan pantai
• Perlindungan pantai – hard/soft structures
• OP Bangunan Pantai – Beberapa pokok pikir
Jenis dan kategorisasi pantai

Secara umum ada 5 jenis pantai :


•Pantai berpasir
•Pantai berkarang, pasir pantai berwarna putih
•Pantai berlumpur, umumnya ditumbuhi mangrove
•Pantai berbatu lepas
•Pantai cadas masif
Permasalahan pantai
Erosi :
Proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula, pada jenis pantai dengan
material yang lepas/tidak masif, misalnya pantai berpasir atau lempung, yang
terjadi akibat adanya perubahan keseimbangan angkutan sedimen
(Defisit sedimen)

Abrasi :
Proses mundurnya garis pantai pada pantai dengan material yang masif seperti cadas, karang dan batu-batuan
(“Pengikisan”)

Sedimentasi :
Sedimentasi pantai adalah proses majunya garis pantai dari kondisi pantai semula
(Surplus sedimen, dalam konteks SDA: Muara Sungai)
Permasalahan pantai

a. Kriteria kerusakan lingkungan pantai :


o Pemukiman, fasum, areal pertanian, penambangan pasir (terlalu dekat dg pantai)., pencemaran
lingkungan, instrusi air laut, penebangan hutan, alih fungsi dari mangrove jadi tambak,
pengambilan/perusakan terumbu karang, banjir akibat Rob.
b. Kriteria erosi/abrasi dan kerusakan bangunan
o 1. Erosi dan Abrasi
- Faktor manusia (bangunan yg menjorok ke laut, penambangan pasir, pencemaran yg mematikan
. karang/mangrove, rekayasa bangunan sipil sehingga transport sedimen terganggu, budidaya pesisir
. pengambilan air tanah over).
- Faktor alam perusakan akibat bencana alam (badai, tsunami, gempa).
Permasalahan pantai

o 2. Kerusakan Bangunan
. - Akibat gerusan hempasan gelombang di kaki pondasi, sehingga fungsi terganggu
o 3. Kriteria sedimentasi
- Penutupan muara sungai. akibat transport sedimen besar sedang debid sungai relative kecil, tdk
. mampu menggelontor pasir, dan sungai jadi tidak stabil serta dapat berpindah muara.
- Pendangkalan muara. akibat pasang surut, sehingga terjadi pengendapan sedimen krn aliran sungai
. tidak mampu mengangkut sedimen.
Permasalahan pantai
Permasalahan pantai
Sedimentasi

Sungai Cokrosayan, Kebumen Morodemak


Identifikasi
Faktor Penyebab terjadinya erosi: Terganggunya keseimbangan pantai

a Arah gelombang
Angkutan sedimen/ pasir
sejajar pantai
So So
Garis pantai

Fenomena angkutan sedimen/pasir sejajar pantai

Adanya bangunan yang menjorok ke laut!!


S0 Bangunan yang menjorok ke laut S0
Garis pantai awal
Erosi Garis pantai awal
Erosi
Sedimentasi Sedimentasi

up-drift down-drift down-drift up-drift

Angkutan pasir mengarah ke kanan Angkutan pasir mengarah ke kiri


Pengambilan material pantai
Grs.pantai/pertemuan antara bagian yang datar dan bagian yang miring

Profil keseimbangan

Profil keseimbangan awal

Erosi Profil yang


baru Profil semula

Pengambilan material
Pengambilan material

Pindah/mengisi bagian
pantai bekas galian.

Profil pantai dengan penggalian


Perubahan keseimbangan angkutan sedimen di muara sungai akibat adanya
sudetan (untuk pengendalian banjir)

Arah gelombang
So So (ka) Keseimbangan sedimen
(ki) di muara sungai
S1
Daerah yang sebelum di sudet
tergenang akibat
So (ki)= Angk.pasir dari kiri muara banjir
So (ka)= Angkutan pasir dari kanan Kondisi awal
muara S1 = Angkutan So (ki) + S1 = So (ka) →
pasir dari sungai Stabil

So (ki) So (ka) Keseimbangan


sedimen di muara
S3
Sudetan sungai setelah
S2
disudet
S2 = Angkutan pasir sesudah Setelah di sudet , sebagian
di sudet sedimen ke sudetan : S3
S3 = Angkutan pasir melalui S2 < S1
sudetan So (ki) + S2 < S0 (ka)→ Erosi
Perubahan keseimbangan pantai akibat penebangan hutan bakau

Gelombang rendah
Gelombang
Tinggi

Mangrove

Ada bakau
Gelombang yang mencapai pantai teredam (menjadi rendah) dan tidak mempunyai tenaga untuk
menggerus pantai.

Gelombang masih Gelombang


tinggi Tinggi

Setelah ditebang
Gelombang yang mencapai pantai tidak mengalami peredaman. Gelombang tinggi mempunya tenaga
yang dapat merusak pantai.
Perubahan fungsi lahan di Kab Demak

Catatan:
Pantai Demak juga
mengalami penurunan
tanah yang masif!
Perubahan keseimbangan pantai akibat pembuatan waduk

So (ki) So (ka) So (ki) So (ka)

S1 S2

Waduk

a.Sebelum ada waduk b. Sesudah ada waduk


So (ka)+S1 = So (ka) → Stabil / seimbang S2 < S1
So (ki)+S2 < So (ka) → tidak seimbang/Erosi
Perubahan keseimbangan pantai akibat penggantian karang
0,01 m3/m2/tahun

+ 15 cm Sk(1) = sumber pasir dari dataran


karang
S k (1) Sumber material So = angkutan pasir sejajar
LWL pantai
Sk (1) = So → Seimbang
Pantai berpasir Dataran karang

Profil pantai awal

pengambilan
karang •Terbentuk lubang-lubang yang selain mematikan
HWL karang juga menjadi tempat jebakan angkutan pasir
Sk karang yang menuju pantai
(2) LWL •Suplai pasir pantai berkurang Sk (2) < Sk (1)
•Angkutan pasir sejajar pantai So tetap
•Sk (2) < So → tidak seimbang / erosi
Pantai berpasir Dataran karang

Setelah penggalian karang


Sedimentasi
• Penutupan mulut muara
Penutupan mulut muara terutama terjadi akibat angkutan sedimen/pasir sejajar
pantai. Seringkali merupakan proses alami.
S0 S0

Lidah
Q=0
Q besar Q kecil

Q besar Q kecil Q~0


a. Mulut muara membuka b. Mulut muara mengecil c. Mulut muara
menutup
Mulut
muara LAUT d. Q besar; mulut muara
MUARA
terbuka → perahu
HWL nelayan dapat masuk
LWL ke muara

HWL e. Q kecil; mulut muara


LWL mengecil → perahu
nelayan tidak dapat
masuk ke muara

f. Q = 0; mulut muara
HWL tertutup → perahu
LWL nelayan tidak dapat
masuk ke muara saat
HWL maupun LWL.

Proses tejadinya penutupan muara


Pendangkalan
Pendangkalan muara sungai umumnya terjadi dari mulut sampai pengaruh pasang
surut/ intrusi air asin masih ada.
Faktor pengaruh : gaya pasang surut, serta perbedaan densitas air laut/air sungai

HWL
LWL

Pendangkalan
Muara Laut

Mulut
Muara

Proses tejadinya penutupan muara


Identifikasi permasalahan pantai
Perkiraan pola angkutan sedimen dominan berdasarkan morfologi pantai:

2011 2012

2019

2014 2016
Perlindungan pantai
Hard Structure

(1).Revetment
Revetment can be built as a coastal structures to prevent erosion and protect the shoreline shifts,
due to erosion caused by currents and waves of sea water as well as due to the burden of the other
buildings are located near the shoreline.
Hard Structure / man made

Advantages of Revetment
(1). Cheaper than breakwater

(2). Easier process

Disadvantages of Revetment
(1). No land added

(2). No wave energy reduction up the coast.

(3). Run-up can be high, so that the building should be high to prevent overtopping.

(4). Public access to the coast can be disrupted Balai Pantai


Pusat Litbang Sumber Daya Air
Badan Penelitian dan Pengembangan
Contoh Revetment
Contoh Revetment
Tumpukan batu kali  0,6- 0,8 m

Cross section of revetment in 3,0 m

Bukit Biru Hotel- Banten HWL


1, 0

LWL 2,0
1:2
Revetmen of concerate block in
Muko-muko, Bengkulu

Revetmen of Buis Beton


in Muko-muko, Bengkulu
Penggunaan geosintetik sebagai struktur revetment

❑ Rentan terhadap abrasifitas dari material


yang ada di pantai
❑ Vandalisme
❑ Ketahanan UV untuk daerah tropis
❑ Stabilitas geoteknik

❑ Material geosintetik perlu proteksi


❑ OK sebagai material inti
Konsep desain tanggul rob Tambak Lorok
Hard Structure / man made

(2). Sea Wall


Should be high enough to accommodate the wave height and run-up.
The foundation should be installed to the hard ground.

a. Normal b. Using cap c. Curved cap


Hard Structure / man made

Disadvantages of Seawall
1). No land added

(2). No wave energy reduction up the coast.

(3). Run-up can be high, so that the building should be high to prevent overtopping.

(4). Must be designed to face strong waves hit


Contoh Tembok Laut

Konstruksi Tembok Laut Bangunan tembok laut sebagai alternatif


pengamanan pantai

Ilustrasi Penggunaan Tembok Laut


Cross section of sea wall in
Tembok laut
Sluke beach, Rembang
Jalan Raya
Jalan Raya
1.30 2.00
Central Java
0.30

1:2 1.50

Conditions of the sea wall


In Sluke beach, Rembang

Conditions of the sea wall


In Lobuk beach, Sumenep - MADURA
Hard Structure / man made

Breakwater:
Contoh Pemecah Gelombang

Berbahan Geotube Terumbu buatan pengganti pemecah


di Pantai Matras Bangka gelombang lepas pantai
Ilustrasi Penggunaan Offshore Breakwater

Gelombang

Longshore transport menjadi kecil karena energi


gelombang lemah

(1). Dengan pembuatan offshore breakwater pantai tidak tergerus,


dan ada penambahan lahan karena terbentuknya tombolo

(2). Offshore breakwater dapat melindungi pantai dari serangan


gelombang tegak lurus maupun miring terhadap garis pantai
Tetrapod with weight of 16 tons as armor of
Breakwater in Pura Tanah Lot-BALI

Tanah Lot in 2004 after restored twice


and protected by new tetrapod
Hard Structure / man made

(4).Groyne
Groin system was built to stabilize a coastal landscape, natural or sand filled beaches against
erosion caused mainly by a net loss of sediment in the direction of the beach.

Balai Pantai
Pusat Litbang Sumber Daya Air
Badan Penelitian dan Pengembangan
Hard Structure / man made
(4).Groyne
wave

Krib Krib Krib Krib

Sedimentasi Sedimentasi
Erosi Erosi Erosi
Sedimentasi

Beach New coastline without Original shoreline


fasilities New coastline with sand filled
sand filled
Groyne perpendicular to the beach which close to
a protected beach fasilities

Balai Pantai
Pusat Litbang Sumber Daya Air
Badan Penelitian dan Pengembangan
Contoh Groin

Groin kayu Groin baja Groin batu di Balongan-Indramayu,

Groin dengan dilengkapi trotoar T–Groin di Pantai Sanur dengan Groin lengkung tunggal di Pantai
pejalan kaki untuk kenyamanan trotoar di atasnya untuk Sanur, Bali
wisatawan ((lokasi Indramayu kenyamanan wisatawan
Balongan)
Hard Structure / man made

(5).Jetty
Jetty are placed perpendicular to Zona Gelombang Pecah

the coast on both side of the Angkutan sedimen sejajar pantai

Garis pantai

mouth of river which serves to


Jetty Jetty
Sedimentasi

Erosi
sedimen sejajar pantai
reduce silting by sediment. tertahan oleh jeti

a) Jetty panjang

Zona Gelombang Pecah

Angkutan sedimen sejajar pantai

Garis pantai
Jetty Jetty

sedimen dapat melimpas


ujung krib ke arah down drift

Balai Pantai
Pusat Litbang Sumber Daya Air
b) Jetty pendek

Badan Penelitian dan Pengembangan


Contoh Jeti

Jeti di estuari ((ICE, 2002)

Pembuatan jeti dan


pengerukan Sand by passing dari up-drift ke down-drift
Perlindungan pantai – soft measures

Mangroves planting on Java North Coast


Monitoring after construction
Construction of semi-permeable dam
(Bedono, 19 Oct 2015). Melibatkan 48 penduduk lokal, 50% ibu rumah tangga

Untuk restorasi vegetasi pantai seperti


mangrove, diperlukan proteksi dari
gelombang pada saat masa tumbuh
Operasi dan Pemeliharaan Bangunan
Pengaman Pantai
Beberapa Pokok Pikir
Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Pengaman Pantai
Inventarisasi

* Titik Pantau Konsisten X(t), Y(t),Z(t)

* * * *
* * * *
* *
*
* * * *
* *
*
Pemantauan
• Indikator Lingkungan Mendapatkan informasi selengkapnya
mengenai kondisi bangunan dan
o Tinggi Gelombang (visual, pengukuran)
mempelajari perubahan yang terjadi
o Kondisi aktual pasang surut (visual, aplikasi)
• Kondisi Bangunan
a) Aksi Gelombang
o Fenomena pengikisan,
o Potensi limpasan
b) Kondisi Fisik Bangunan
o Bentuk secara umum (visual)
o Pengukuran pada titik konsisten (elevasi, posisi), dengan penanda atau stacking out
c) Kinerja Fungsi Bangunan
o Masih sesuai fungsi/tidak, dalam bentuk foto, catatan, sketsa, testimoni
Pemantauan
TERIMA KASIH
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai