Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kesenian adalah salah satu produk yang bernilai sangat tinggi di dalam sebuah lingkungan
kepariwisataan ,kesenian memiliki arti yang penting bagi suatu perkumpulan masyarakat,
karena kesenian adalah sebuah warisan yang oleh orang terdahulu di ajarkan kepada anak
dan cucu mereka. dalam hal ini sangatlah di butuhkan suatu pelestarian, agar keberadaan
suatu kesenian tidak menjadi suatu kenangan melainkan dapat di pelajari bahkan juga dapat
dirasakan oleh generasi selanjutnya.
Lombok tengah adalah salah satu kabupaten di nusa tenggara barat yang memiliki
jumlah kesenian yang sangat banyak, nilai lebihnya untuk kabupaten ini adalah di kelilingi
berbagai destinasi wisata yang begitu indah yang sudah sangat terkenal, seperti kuta
mandalika, benang setokel, desa sade, dll, serta karakteristik masyarakat lombok tengah
yang juga beragam. Kabupaten lombok tengah memiliki banyak desa yang berpotensi menjadi
daerah wisata baru yang berkonsep wisata Entertainment, dan dapat di andaklan sebagai
sumber pencaharian bagi masyarakat lokal.
Salah satu nya adalah desa stanggor, yang merupakan sebuah desa wisata yang
menyajikan berbagai atraksi wisata yang unik dan beragam, serta memiliki konsep ramah
wisatawan. Bagiwisatawan yang datang, makaakan di suguhkan berbagai macam atraksi yang
dapat mereka saksikan, bahkan dapat dilakukan sendiri di lokasi, dengan sedikit bantuan dan
instruksi, maka wisatawan dapat merasakan bagaimana rasa nya menjadi bagian dari
masyarakat lokal. Tempat yang masih asri, dan ber nuansa pedesaan yang kental merupakan
poin utama kenapa daerah ini banyak di kunjungi wisatawan yang sudah jenuh dengan
kehidupan kota yang itu-itu saja. Namun tetap saja, desa stanggor memiliki kekuatan utama
yang solid yang terletak pada sector keseniannya,dan salah satu yang menarik perhatian
adalah atraksi Teather yang sempat menjadi Hits dahulu kala, dan menjadi obat pelipur lara
masyarakat - masyarakat di masa lampau.
Namun sungguh di sayangkan, kesenian teather saat ini sudah tidak lagi di gaungi dan di
gandrungi,bahkan sudah tidak pernah ada kabar kesenian ini di aktifkan kembali. padahal
dahulu kala kesenian teatherlah yang menjadi salah satu alasan kenapa stanggor bisa terkenal
di penjuru lombok sehingga banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung.
Manajemen kelola desa yang lebih memfokuskan diri kepada pengembangan kesenian
gendang beleq, serta kegiatan promosi yang hanya di di tujukan untuk satu kegiata ngendang
beleq itu saja, membuat kegiatan seni Teather ini hilang seolah di telan zaman.
Oleh karena itu perlu diadakannya kajian ulang tentang bagaimana melakukan re-
eksistensi terhadap sebuah kesenian yang sempat menjadi yang tersohor di masa nya, tentu
dengan member kemasan yang sesuai dengan zaman, serta dapat di terima dengan baik oleh
generasi saat ini.

1.2 TUJUAN PERENCANAAN


Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari perencanaan ini, yaitu ingin
menjalankan kembali teater yang mulai redup yang ada di desa Stanggor.
1.3 SASARAN
Adapun sasaran dari penelitian tentang perencanaan teater di desa wisata Stanggor
yaitu :
1. Menyiapkan wadah bagi ekspresi teater
2. Memberikan ruang bagi seniman lokal untuk menuangkan kreativitas seninya
3. Menciptakan atraksi wisata baru bagi desa wisata Stanggor
4. Meningkatkan angka kunjungan tamu.
1.4 LINGKUP WILAYAH
Teater ini akan di titik lokasikan di Aula kantor desa Stanggor, jarak tempuh menuju
lokasi tempat pertunjukan mulai masuk desa menuju Aula kantor desa Stanggor berjarak
kurang lebih 250 meter . Dan kenapa kita memilih desa Stanggor sebagai tempat
penelitian kami karena, desa Stanggor merupakan desa pelopor sebagai desa wisata
pedesaan dengan mengangkat konsep budaya yang ada di Lombok Tengah.
1.5 LINGKUP PERENCANAAN
1. Perencaan tempat : Aula kantor Desa Stanggor
2. Perencaan kelompok seni :
a. Gendang beleq
b. Gendang saron
c. Teater
Dalam hal ini, kami akan memisahkan kepungurusan teater seni,
gendang beleq, dan gendang saron, yang bertujuan untuk memandirikan
serta memperjelas sistem kepengurusan.
3. Perencanaan kemasan atraksi
Kemasan akan disandingkan dengan gendang beleq dan gendang saron,
perencanaan kemasaan atraksi dibagi menjadi dua :
a. Atraksi teater yang disewa diluar Desa Stanggor
b. Atraksi yang ditampilkan sekali dalam seminggu di Aula kantor Desa Stanggor
yang disuggukan untuk tamu yang datang di Desa Stanggor.
4. Perencanaan promosi
Untuk perencaan promosi dilakukan dengan cara :
1. Membangun kerjasama dengan pihak travel untuk mempromosi kepada
tamunya dan kami akan menyediakn paket- paket wisata di desa Stanggor
2. Mempromosikan lewat sosmed berupa website,youtube dan lainnya.
3. Promosi secara mulut ke mulut artinya teater ini juga di tampilkan di desa-
desa luar lewat cara ini juga sebagai ajang promosi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Konsep Pariwisata Entertainment
Pengertian Pariwisata Menurut Yoeti (1996) pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain,
dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah ditempat yang
dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan
rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
2.2 Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Latin : “Colere” yang artinya megolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangka, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini
berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktifitas manusia untuk mengolah dan
mengubah alam. Menurut E. B. Taylor dalam Setiadi et al (2011), kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dn kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.3 Atraksi dan Daya Tarik Wisata
Sunaryo (2013) menjelaskan bahwa atraksi dan daya tarik wisata terbagi menjadi 3
berdasarkan themanya, yaitu : a. Daya tarik wisata alam. b. Daya tarik wisata budaya c. Daya
tarik wisata minat khusus (special interest).
2.4 Seni Pertunjukan
Menurut Murgiyanto (1995) dalam Dewi (2008), kajian-kajian keilmuwan mengenai seni
terbagi kedalam rumpunrumpun seni:
a) Seni Pertunjukan, yang di dalamnya terdiri lagi dari percabangan seni musik, tari, dan
teater. Bidang kajian disiplin ini meluaskan diri sampai kepada sirkus, cabaret, olahraga,
ritual, upacara, prosesi pemakaman dan lainlainnya.
b) Seni Visual atau Seni Rupa yang terdiri dari seni murni, seni patung, kerajinan atau kriya,
lukis, disain grafis, disain interior, disain eksterior, reklame, dan lain-lainnya.
c) Seni Media Rekam, yang terdiri dari: televisi, radio, computer, internet, dan lain-lainnya.
d) Seni Sastra, umumnya menjadi bagian kajian dari ilmu sastra dan linguistic.
e) Seni Arsitektur atau Seni Bina menjadi bagian kajian ilmu teknik.
Ciri-ciri seni pertunjukan yang dikemas bagi wisatawan sebagai anggota masyarakat wisata
menurut Soedarsono (1993) dalam Soedarsono (1998) ialah:
a. Tiruan dari aslinya
b. Versi singkat atau padat
c. Dihilangkan nilai-nilai sakral, magis, dan simbolisnya
d. Penuh variasi
e. Disajikan dengan menarik
f. Murah harganya menurut kocek wisatawan
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PROFIL DESA STANGGOR


Stanggor adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Praya Barat, kabupaten
Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini sebagaian besar
penduduknya bersuku sasak, dan desa ini terletak di tengah pulau Lombok. Untuk sampai
desa ini pengunjung menempuh jarak sekitar 5 kiloan dari bandara internasional lombok.
Desa Stanggor memiliki segudang potensi wisata yang bisa menarik perhatian
wisatawan lokal maupun mancanegara. Didesa ini masyararakat dan pemerintah desa
mengkolborasikan keindahan alam dan kentalnya adat budaya sehingga membuat setiap
pengunjung terkesima.

3.2 Perencanaan tempat untuk teater


Perencanaan desa wisata stanggor kita akan menggarapkn atraksi wisata baru yaitu
atraksi wisata baru taeter desa stanggor, kita akan alokasikan di aula kantor desa stanggor
dan mengunakan panggung dengan waktu penayangan setelah lunch dan selama satu kali
dalam seminggu dengan harga tiket 50 ribu per person.
3.3 Perencanaan kemasan atraksi
Kemasan akan disandingkan dengan gendang beleq dan gendang saron, perencanaan
kemasaan atraksi dibagi menjadi dua :
c. Atraksi teater yang disewa diluar Desa Stanggor
d. Atraksi yang ditampilkan sekali dalam seminggu di Aula kantor Desa Stanggor yang
disuggukan untuk tamu yang datang di Desa Stanggor.
Kemasan teater dengan konsep berbeda :
1. Pertunjukan Teater
Dalam pertunjukannya, diawali dengan gema musik dari tradisional
gendang beleq dan gendang saron, kemudian disambut dengan tarian- tarian
gandung, asih trasne di tengah- tengah panggung. Kemudian baru cerita atau
pertunjukan taeter ini dimulai dalam memerankan lakon –lakon dalam cerita “
inak itet “, seperti amak abir, inak itet, jaber, kesek, dan tokoh lainnya. Cerita
yang di ditampilkan mengambil tema dari cerita kehidupan keluarga sehari-
hari, kadang ada tokoh yang memerankan adegan lucu sehingga membuat para
penonton tertawa lihai.
2. Pengiring teater stanggor
Teater ini diiringi dengan musik gamelan pada saat pembukaan dan menari
dan pada saat pementasan cerita teater diiringi dengan gendang saron.
3. Anggota keseluruhan teater stanggor
Teater stanggor ini diiringi dengan iringan musik gendang beleq dan
gendang saron yang terdiri dari 25’an orang, 1 orang bertugas sebgai
penembang atau dalang yang mengatur jalannya cerita, 4 orang penari dan 8
orang tokoh teater sebgai tokoh utama dan pembantu.
4. Busana teater stanggor
Dalam pertunjukan teater kostum yang digunakan adalah kostum sesuai
dengan lakon dan perannya. Gendang beleq dan gendang saron memakai pigon
atau sapuk godek nongkek atau pigon dan leang atau kain tenun sedangkan
penari menggunakan kain sesnsek, sabuk, baju kebaya, dan payas agung
sedangkan tokoh teater menggunakan pakaian seperti kehidupan sasak biasanya
memakai baju biasa, sapuk, payas agung, sabuk dan leang atau sarung.
5. Perkembangan teater stanggor
Selain sebagai warisan budaya, teater stanggor juga menjadi salah satu
atraksi hiburan yang ditampilkan pada acara- acara pernikahan dan di lombok
khusunya lombok tengah teater stanggor sudah sangat terkenal dan dalam
perkembangannya awalnya teater ini hanya di tampilkan di desa- desa
sekarang sudang mulai di tampilkan di acara nasional seperti acara festival bau
nyale dan acranya kepemerintahan yaitu hut kabupaten lombok tengah.

3.4 Perencanaan promosi dan kerjasama


Untuk perencaan promosi dilakukan dengan cara :
1. Membangun kerjasama dengan pihak travel untuk mempromosi kepada tamunya dan
kami akan menyediakn paket- paket wisata di desa Stanggor
2. Mempromosikan lewat sosmed berupa website,youtube dan lainnya.
3. Promosi secara mulut ke mulut artinya teater ini juga di tampilkan di desa-desa luar
lewat cara ini juga sebagai ajang promosi.

Anda mungkin juga menyukai