( RPP )
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan pengertian
arsip dan kearsipan dengan benar.
2. Setelah melakukan diskusi kelompok peserta didik dapat mengidentifikasi sifat dan
karakteristik arsip dengan cermat.
3. Setelah melakukan diskusi kelompok peserta didik dapat menguraikan fungsi arsip
dengan tepat.
4. Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
membandingkan perbedaan dan persamaan antara arsip dan dokumen, kearsipan dan
dokumentasi dengan baik.
5. Setelah melakukan diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
menguraikan penggolongan, nilai guna dan jenis - jenis arsip dengan rinci dan
percaya diri.
6. Setelah melalui tersedianya berbagai dokumen pendukung peserta didik dapat
membuat pengelompokkan arsip dan kearsipan secara cermat.
7. Setelah melakukan diskusi peserta didik dapat mempresentasikan pengelompokkan
arsip dan kearsipan dengan semangat dan percaya diri.
Nilai sikap karakter :
Religius
Peduli Lingkungan
Disiplin
Rasa ingin tahu
Kerjasama
Gemar membaca
Tanggung jawab
Percaya diri
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Faktual :
Tayangan video tentang jenis – jenis arsip.
Konseptual :
Menjelaskan pengertian arsip dan kearsipan.
Menguraikan sifat dan karakteristik
Mendeskripsikan fungsi arsip.
Menjelaskan defenisi dokumen dan dokumentasi.
Menjelaskan penggolongan dan nilai guna arsip
Menguraikan jenis - jenis dokumen dan arsip.
Prosedural :
Melakukan pengelompokkan arsip dan dokumen.
Metakonigtif :
Mengelompokan jenis - jenis dokumen ditinjau dari segi pemakaiannya.
Mempresentasikan hasil dari pemahaman mengenai pengertian arsip dan
kearsipan serta pengelompokannya.
1. Alat
a. Laptop : 1 Unit
b. LCD Proyektor : 1 unit
2. Media
a. Video Pembelajaran : Video Arsip dan Kearsipan
https://www.youtube.com/watch?v=mPls9fEAowQ
3. Bahan
Modul Pembelajaran
G. Sumber Belajar
1. Buku Referensi : Rahayu, Sri Endang, dkk. 2009. Mengelola dan Menjaga
Sistem Kearsipan, Jakarta :
Erlangga.
Rahayu, Sri Endang, dkk. 2018. Kearsipan, Jakarta :
Erlangga.
2. Modul Kearsipan : Pengertian arsip dan kearsipan serta pengelompokkannya
3. Situs Internet : https://www.youtube.com/watch?v=mPls9fEAowQ
https://www.youtube.com/watch?v=pDdS823bWks
Pertemuan Pertama : 4 JP
Menanya :
2. Identifikasi Masalah
1) Guru menanyakan maksud dari tayangan
video tentang konsep arsip dan kearsipan.
2) Peserta didik menanyakan masalah seputar
arsip dan kearsipan.(Rasa ingin tahu )
3) Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan dan mengidentifikasikan hal –
hal yang dicermati tentang konsep arsip dan
kearsipan melalui tayangan video tersebut
( kerjasama ).
Mengumpulkan data
3. Pengumpulan Data
1) Guru meminta peserta didik menggali
informasi tentang konsep arsip dan kearsipan
melalui berbagai sumber belajar.
(Gemar membaca)
2) Peserta didik membaca buku teks pelajaran
dan mencari beberapa artikel di internet
tentang konsep arsip dan kearsipan melalui
handphone smartphone yang mereka miliki
( Tanggung jawab ).
Menalar ( Mengasosiasi )
4. Pembuktian
1. Guru memberikan beberapa pertanyaan yang
berkenaan dengan konsep arsip dan kearsipan.
2. Peserta didik menjawab dan mendiskusikan
pertanyaan yang diberikan guru secara
berkelompok ( percaya diri ).
3. Secara bergantian peserta didik diminta
memberikan pertanyaan seputar materi
pembelajaran kepada kelompok lain.
( disiplin ).
Mengkomunikasikan
5. Menarik Kesimpulan
1) Peserta didik menyajikan dan
mempersentasekan materi yang telah
didiskusikan bersama anggota kelompoknya
tentang arsip dan kearsipan di depan kelas.
( Percaya diri ).
2) Peserta didik lain memberikan tanggapan dan
bandingan terhadap presentasi kelompok
mengenai arsip dan kearsipan yang telah
dipaparkan.
3) Peserta didik menerima tanggapan dari peserta
didik lain dan guru.
4) Peserta didik menyimpulkan materi tentang
arsip dan kearsipan.
Menyimpulkan Materi :
Kegiatan Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi 25 menit
pembelajaran yang telah di pelajari dari buku
sumber atau internet.
2. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan
melalui tes tulisan.
3. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah di laksanakan.
4. Guru menugaskan peserta didik membaca materi
untuk pertemuan selanjutnya.(Gemar membaca )
5. Peserta didik melakukan pembersihan peralatan,
media dan ruangan.
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
7. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdo’a
bersama di pimpin oleh ketua kelas sebelum
selesai pembelajaran.(Religius)
I. Instrumen Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Sikap
Bentuk Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Pengamatan Lihat Saat dan setelah
langsung Lampiran 2 pembelajaran
berlangsung
b. Pengetahuan
Bentuk Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Tertulis Multiple Lihat Setelah
Choise Test Lampiran 2 pembelajaran
usai
c. Keterampilan
Bentuk Butir Waktu
No. Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Praktik Kinerja Lihat Saat
Lampiran 2 pembelajaran
berlangsung
dan/atau setelah
usai
2. Bentuk :
Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik ( Terlampir )
Test tertulis : Multiple Choise Test (Terlampir)
Praktek : Penugasan (Terlampir)
Bagi peserta didik yang nilainya mencapai batas KKM, diberikan materi
pelajaran masih dalam cakupan KD dengan pendalaman dan
pengembangan materi lebih luas sebagai pengetahuan tambahan.
Bagi peserta didik yang mencapai nilai maksimum atau melebihi KKM,
diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
1. Pengertian Arsip
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, oleh Drs. The Liang Gie Arsip diartikan sebagai
sekumpulan surat yang disimpan secara teratur dan terencana karena mempunyai nilai sesuatu
kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) arsip adalah dokumen tertulis (surat, akta, dan sebagainya), lisan
(pidato, ceramah, dan sebagainya), atau bergambar (foto, film, dan sebagainya) dari waktu yang
lampau, disimpan dalam media tulis (kertas), elektronik (pita kaset, pita video, disket komputer, dan
sebagainya), biasanya dikeluarkan oleh instansi resmi, disimpan dan dipelihara di tempat khusus
untuk referensi.
Secara Etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani, yaitu Archium, yang artinya peti atau laci
tempat menyimpan sesuatu. Pada awalnya pengertian arsip itu memang menunjukkan tempat atau
gedung tempat penyimpanan barang - barang, tetapi lama - kelamaan orang lebih cenderung
mengartikan arsip sebagai surat yang tersimpan di dalam peti atau laci itu.
Kata arsip dalam bahasa Latin disebut dengan Felum (bundle) yang artinya tali atau benang.
Karena, pada zaman dahulu tali atau benang digunakan orang untuk mengikat kumpulan surat yang
terbuat dari daun atau kulit kayu. Sehingga kertas itu terhubung menjadi satu kesatuan.
Secara defenisi, arsip adalah catatan (record/warkat) yang di tulis, di cetak, atau diketik dalam
bentuk huruf, angka, atau gambar yang mempunyai arti atau tujuan sebagai bahan komunikasi dan
informasi yang terekam pada berbagai media. Media yang di gunakan sebagai arsip adalah kertas,
kertas film, media computer dan lain sebagainya. Jika di simpan dengan aturan tertentu, arsip tersebut
akan mudah di temukan jika sewaktu-waktu di cari atau di perlukan.
Berdasarkan contoh – contoh tersebut, dapat di katakan bahwa pada dasarnya, arsip merupakan
bagian dari dokumen. Jadi, dokumen memiliki sifat yang lebih luas dari pada arsip. Hal ini karena
dokumen tidak hanya terbatas pada benda yang wujudnya berupa lembaran atau naskah, tetapi juga
meliputi semua benda yang memang dpat di jadikan sebagai keterangan. Sementara itu, benda yang
tergolong kedalam arsip adalah benda yang apada umumnya berwujud kertas, naskah, atau lembaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan arsip adalah catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi
dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga, organisasi maupun perseorangan dalam
rangka pelaksanaan kegiatan. Arsip dapat berupa surat, warkat, akta, piagam, buku, dan sebagainya, yang
dapat dijadikan bukti sahih untuk suatu tindakan dan keputusan.
Gambar Flasdisk, memory card, disket, surat dan peta contoh benda yang di golongkan sebagai arsip.
2. Pengertian Kearsipan
Kearsipan adalah penyimpanan warkat (filing) merupakan kegiatan menaruh warkat-warkat dalam
suatu tempat penyimpanan secara tertib menurut sistem, susunan dan tata cara yang telah ditentukan,
sehingga pertumbuhan warkat-warkat itu dapat dikendalikan dan setiap kali diperlukan dapat secara cepat
ditemukan kembali. Lawan dari penyimpanan warkat (filing) adalah pengambilan warkat (finding).
Sistem penyimpanan warkat (filing system) adalah rangkaian tata cara yang teratur menurut suatu
pedoman untuk menyusun warkat-warkat sehingga bilamana diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat
ditemukan kembali secara tepat.
Menurut ensiklopedi Administrasi penyimpanan warkat (filing) adalah suatu bentuk pekerjaan tata
usaha yang berupa penyusunan warkat-warkat secara sistematis sehingga bila diperlukan lagi warkat-
warkat itu dapat ditemukan kembali secara cepat.Sistem penyimpanan warkat (filing sistem) adalah suatu
rangkaian tata cara yang teratur menurut sesuatu pedoman untuk menyusun warkat-warkat sehingga bila
diperlukan lagi warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara cepat.
Secara etimologi kearsipan berasal dari kata arsip, dalam bahasa Inggris diebut file. Sedangkan
kegiatan mengarsipkan dalam bahasa Inggris disebut dengan filing. Dengan kata lain, file adalah
bendanya sedangkan filing adalah kegiatannya.
Jadi, kearsipan merupakan kegiatan untuk menyelamatkan arsip yang berisi informasi informasi
penting dan menjadi bukti pertanggungjawaban yang autentik, baik dari segi fisik amupun isi. Oleh
karena itu arsip harus di simpan dengan baik dengan sutu ketika arsip tersebut di butuhkan kembali.
Arsip memiliki sifat dan karakter untuk membedakan kualitas arsip, antara lain :
a) Autentik yaitu informasi melekat pada wujud aslinya seperti informasi mengenai waktu dan
tempat arsip dibuat/diterima, memiliki tujuan dan kegiatan, bukti kebijaksanaan dan organisasi
penciptanya.
b) Legal yaitu dokumentasi untuk mendukung tugas dan kegiatan, memiliki status sebagai bahan
bukti resmi bagi keputusan dan pelaksanaan kegiatan.
c) Unik karena tidak dibuat massal dan memiliki kronologi produk. Jika arsip diduplikasi (dibuat
tembusan) akan memiliki arti yang berbeda untuk pelaksanaan kegiatan.
d) Terpercaya sehingga dapat dipergunakan sebagai bukti sahih sebagai bahan pendukung
pelaksanaan kegiatan.
e) Mempunyai Kegunaan salah satu kegunannya yaitu menjadi sumber informasi bagi setiap
penelitian karena di dalam arsip terekam info-info penting saat arsip itu di buat.
f) Di simpan dengan teratur artinya arsip harus di simpan secara teratur dan terpusat di suatu
tempat agar mudah di cari saat ingin di gunakan. Biasanya, arsip di simpan dengan system
tertentu bergantung pada kebijakan si pemilik arsip dan pemegang hk cipta. Hal ini penting agar
tidak ada arsip yang hilang di kemudian hari.
C. FUNGSI ARSIP
Dikatakan sebgai alat pengingat karena di dalamnya terekam kegiatan- kegiatan yang pernah di
laksanakan oleh organisasi tersebut misalnya saat evaluasi tahunan organisasi, keberadaan arsip
dapat di gunakan.
Sifat autentik yang di miliki arsip bertujuan agar saat hendak di gunakan di kemudian hari, arsip
tersebut dapat menjadi satu bukti tunggal yang sah.
Ketika di butuhkan pada saat tertentu, arsip di harapkan dapat menjadi salah satu bahan
pertimbangan untuk merencanakan dan mengambil keputusan. Biasanya saat sebuah perusahaan
atau organisasi mengalami masalah tertentu, langkah pertama yang di lakukan adalah mengecek
arsip yang ada.
Arsip dapat menjadi tolak ukur majunya sebuah organisasi atau kegiatan yang di lakukan oleh
organisasi yang bersangkutan. Jika organisasi banyak menerima surat dan mengirimkan surat, itu
berarti organisasi itu maju karena sering berkomunikasi secara terus menerus dengan pihak lain.
Masalah – masalah yang pernah di alami oleh organisasi juga turut terekam dalam arsip. Oleh
karena itu, keberadaaan arsip akan menghindarkan organisasi dari terjadinya kesalahan dan
masalah yang sama di kemudian hari. Dengan demikian, pelaksanaan tujuan dan kegiatan
organisasi dapat berjalan dengan lancar.
Arsip merupakan bagian dari dokumentasi, dokumentasi adalah sebuah cara yang di lakukan
untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
sumber – sumber informasi khusus dari karangan, tulisan, wasiat, buku, undang – undang dan
sebagainya.
Selain itu arsip juga memiliki fungsi primer dan sekunder. Adapun fungsi arsip adalah sebagai
berikut :
a. Fungsi Primer :
adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kepentingan pencipta arsip tersebut sebagai
penunjang saat tugas sedang berlangsung maupun setelah kegiatan selesai, baik itu oleh
lembaga/instansi pemerintah, swasta, maupun perorangan. Nilai guna pada arsip primer meliputi
administrasi, hukum, keuangan, ilmiah maupun teknologi.
b. Fungsi Sekunder :
adalah nilai guna arsip yang didasarkan pada kegunaan bukan untuk pencipta arsip melainkan
bagi kepentingan lembaga/instansi pemerintah, swasta, perorangan dan juga kepentingan umum
lain sebagai bahan bukti dan bahan pertanggungjawaban. Nilai guna skunder meliputi nilai guna
pembuktian dan penginformasian.
Nilai guna arsip adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi organisasi. Nilai guna
arsip ini merupakan dasar penentuan jadwal retensi bagi masing - masing dokumen atau arsip
berdasarkan nomor serinya. Ditinjau dari kepentingan organisasi, nilai guna arsip dibagi menjadi 2
(dua), yaitu nilai guna primer dan nilai guna sekunder.
1. Nilai Guna Primer, yang didasarkan pada kegunaan bagi kepentingan lembaga pencipta arsip.
Ada beberapa nilai guna primer bagi suatu organisasi, antara lain:
a) Nilai guna administratif, yaitu dokumen inaktif yang digunakan dalam menentukan policy
organisasi memiliki nilai guna administratif. Dokumen semacam itu meliputi bagan
organisasi, pernyataan visi dan misi, serta tata tertib yang mengatur operasional organisasi.
Dari sini akan dapat diketahui perkembangan organisatoris sebuah organisasi yang berguna
bagi pemakai di masa mendatang.
b) Nilai guna fiskal, berupa nilai guna dokumen yang menyangkut penggunaan uang untuk
keperluan audit atau operasional, data yang diperlukan untuk menyusun laporan tahunan atau
menyesuaikan pengisian pajak organisasi, berkas transaksi seperti penjualan dan pembelian,
laporan keuangan, dan ringkasan transaksi keuangan.
c) Nilai guna hukum, berupa nilai guna dokumen bagi organisasi menyangkut kepentingan
hukum. Dokumen yang berkaitang dengan kepemilikan, persetujuan, transaksi, kontrak,
bukti menyelesaikan tugas sesuai dengan persyarataan hukum, pelaksanaan standar
keselamatan kerja, atau dampak analisis lingkungan merupakan bentuk dokumen yang ada
karena nilai guna hukum.
d) Nilai guna historis, berupa nilai dokumen yang disimpan bukan karena kepentingan bisnis,
melainkan karena kepentingan historis yang merekam sebuah peristiwa yang bertautan
dengan suatu kegiatan. Nilai historis sebuah dokumen dikaitkan pula dengan nilai dokumen
pada masa mendatang bagi para pengguna internal menyangkut organisasi. Surat yang
ditandatangani oleh pahlawan nasional sering kali memiliki nilai historis dengan tidak
memandang isinya.
2. Nilai Guna Sekunder, merupakan nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi
kepentingan umum di luar lembaga pencipta arsip. Biasanya arsip atau dokumen ini digunakan
sebagai bahan bukti dan pertanggungjawaban sosial. Ada dua nilai guna yang ada didalamnya.
Arsip dapat di golongkan ke dalam beberapa kategori, yaitu berdasarkan bentuk fisik, berdasarkan isi
masalah, berdasarkan kepemilikan, berdasarkan sifat, dan berdasarkan fungsi.
Arsip jenis ini adalah kumpulan berkas yang berupa lembaran seperti kertas contohnya surat,
kuitansi, faktur dan foto.
Arsip ini adalah kumpulan berkas yang bukan berupa lembaran tapi benda atau media
penyimpanan lain contohnya disket, flshdisk, microfilm dan rekaman pada pita kaset.
a. Arsip Keuangan yaitu arsip yang berisi catatan pengeluaran, pemasukan, piutang
ataupun utang yang belum atau sudah terbayarkan, contoh kuitansi, struk, giro, cek
dan kartu kredit.
b. Arsip inventaris yaitu catatan mengenai jumlah, ukuran dan harga barang yang
menjadi asset perusahaan atau organisasi.
c. Arsip Personal yaitu arsip yang berisi data-data pegawai atau anggota organisasi.
Contohnya surat lamaran kerja, curriculum vitae (daftar riwayat hidup ), daftar hadir
pegawai dan surat keputusan.
d. Arsip penjualan yaitu arsi yang berhubungan dengan arsi penjualan berdasarkan
jenis produk dan waktu transaksi, baik berupa harian, bulanan maupun tahunan.
Contohnya data penjualan, daftar nama agen, dan distributor.
e. Arsip Produksi yaitu yaitu arsi yang berisi semua catatan dalam bentuk apapun yang
berkaitan dengan masalah produksi suatu perusahaan, contohnya arsip mengenai
jenis bahan baku, jenis alat/mesin yang di gunakanserta jenis dan kualitas barang,
baik barang yang menjadi faktor produksi maupun barang hasil produksi.
a. Arsip milik lembaga pemerintahan yaitu pemerintah tingkat nasional dan tingkat
daerah. Arsip pemerintahan tingkat daerah yaitu arsip Negara yang tersimpan di
berbagai tingkatan daerah seperti ibukota provinsi, kabupaten, kota madya hingga
kecamatan dan kelurahan.
Arsip primer dan sekunder artinya arsip primer adalah arsip awal atau asli serta bukan
salinan. Sementara arsip sekunder merupakan arsip yang berupa tindasan, karbon kopi atau
salinan dari arsip primer.
Arsip sentral merupakan arsip yang di simpan terpusat pada suatu tempat, misalnya arsip
pemerintahan tingkat nasional, sementara itu arsip unit merupakan arsip yang
penyimpanannya enyebar pada setiap bagian organisasi, misalnya laporan keuangan suatu
unit usaha dan arsip data kepegawaian.
a. Arsip biasa adalah arsip yang semula penting, tetapi enjadi tidak penting setelah
lewat masa berlakunya atau informasi di dalanya sudah berlalu, contohnya surat
lamaran kerja dan surat tagihan.
b. Arsip penting adalah arsip yang yang isinya berhubungan dengan masa lalu dan
masa depan sehingga perlu di simpan dalam waktu yang lama. Contohnya surat
perjanjian dan kontrak.
c. Arsip tidak penting merupakan arsip yang hanya mempunyai kegunaan informasi
dan tidak memiliki kegunaan lainnya, contohnya surat undangan dan surat
pemberitahuan.
d. Arsip sangat penting (vital ) adaah arsip yang dapat di jadikan alat pengingat selama-
lamanya (bernilai sejarah/ilmiah) dan keberadaaannya menjadi persyaratan dasar
bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, arsip ini tidak dapat diperbaharui dan
tidak tergantikan apabila rusak atau hilang contohnya naskah proklamasi dan surat
keputusan hasil penelitian.
e. Arsip rahasia adalah arsip yang isinya hanya boleh di ketahui oleh orang tertentu
dalam suatu organisasi. Arsip ini tidak boleh di bocorkan sembarangan tanpa
persetujuan pihak yang terkait, contoh arsip penilaian pegawai dan arsip strategi
pemasaran.
5. Berdasarkan Fungsi, arsip di bagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Arsip Dinamis yaitu arsip yang di pergunakan secara langsung dalam kegiatan
penciptaan arsip dan di simpan selama jangka waktu tertentu. Arsip dinamis
biasanya di gunakan dengan tujuan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan atau
penyelenggaraan administrasi Negara. Arsip dinamis terbagi menjadi tiga, yaitu :
i. Arsip aktif adalah arsip yang di pergunakan secara terus menerus dan
frekwensinya tinggi dalam kegiatan kantor. Arsip ini masih sering di
keluarkan untuk keperluan tertentu. Contoh : daftar hadir pegawai.
ii. Arsif semi aktif adalah arsif yang frekwensi penggunannya sudah menurun,
tetapi terkadang masih di perlukan, contohnya surat keterangan catatan
kepolisian (SKCK).
iii. Arsif Inaktif (tidak aktif) adalah arsip dinamis yang sudah sangat jarang di
gunakan sebagai referensi atau pemberi keterangan semata, contoh rapor
sekolah.
b. Arsip Statis merupakan arsip yang di hasilkan oleh pembuat arsip karena memiliki
nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya dan berketerangan permanen yang
telah di verifikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung oeh ANRI atau
lembaga kearsipan lainnya, contohnya naskah dan dokumentasi sejarah seperti
naskah proklamasi atau naskah kuno Indonesia.
A. Dokumen
1. Pengertian Dokumen
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, kata dokumen berarti sesuatu yang tertulis atau yang
tercetak yang dapat dipergunakan sebagai bukti atau keterangan, seperti akta kelahiran, surat nikah,
surat perjanjian. Sebagai bahan perbandingan berikut ini dapat kita lihat pengertian dokumen dari
beberapa buku sumber :
1. Menurut KBBI
Dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipergunakan sebagai bukti atau
keterangan.
2. Ensiklopedi Administrasi
Dokumen adalah warkat asli yang digunakan sebagai alat pembuktian atau sebagai alat untuk
mendukung suatu keterangan.
3. Ensiklopedi Umum
Dokumen berarti surat, akte, piagam, surat resmi dan bahan rekaman, tertulis atau tercetak yang
dapat memberi keterangan untuk penyelidikan ilmiah dalam arti yang luas, termasuk segala
macam benda yang dapat memberikan keterangan mengenai suatu hal.
Dapat disimpulkan bahwa dokumen adalah surat - surat atau benda - benda berharga termasuk
rekaman yang dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung keterangan supaya lebih
meyakinkan.
Berdasarkan segi pemakaiannya, dokumen dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
Dokumen niaga, adalah surat-surat niaga yang dapat dipakai sebagai alat pembuktian
peristiwa penting yang terjadi dalam transaksi jual beli dalam dunia perdagangan.
Contoh: cek, obligasi, kuitansi, wesel, saham, faktur.
Dokumen sejarah, adalah surat-surat berharga yang dapat dipakai sebagai alat
pembuktian peristiwa penting yang terjadi pada masa lalu. Contoh: naskah
proklamasi, naskah sumpah pemuda, fosil-fosil manusia purba, foto perjuangan, batu
tulis.
Dokumen pemerintah, adalah surat-surat berharga yang dapat dipakai sebagai alat
pembuktian peristiwa penting yang terjadi dalam pemerintahan suatu negara.
Contoh: UUD 1945, undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden,
keputusan menteri, peraturan daerah, naskah kerja sama antar negara.
b. Dokumen Ditinjau dari Nilai Kegunaannya
Nilai Penerangan, merupakan surat-surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat
pembuktian dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Nilai yuridis, merupakan surat-surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat
pembuktian secara hukum dimuka pengadilan.
Nilai historis, adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan alat pembuktian peristiwa
penting peristiwa penting yang terjadi pada masa lalu.
Dokumen yang bersumber dari swasta yang memiliki kekuatan hukum, misalnya akta
notaris, visum dokter.
Dokumen yang bersumber dari kontrak-kontrak dagang, misalnya surat perjanjian, surat
kontrak.
Dokumen dinamis, adalah dokumen yang dapat dipakai secara langsung dalam proses
penyelesaian pekerjaan kantor. Dokumen dinamis dapat dibedakan atas: Dokumen Aktif,
Dokumen semi Aktif, Dokumen in Aktif.
Dokumen statis, adalah dokumen yang tidak dipergunakan secara langsung dalam
pekerjaan kantor.
Dokumen primer, adalah dokumen yang berisi informasi penelitan langsung dari
sumbernya. Contoh: Paten penelitian, laporan, disertasi, kertas kerja.
Dokumen tertier, adalah dokumen yang berisikan informasi yang mengenai literatur
sekunder. Contoh: buku teks, buku panduan liteartur, dan bibliografi.
Ditinjau dari ruang lingkup dan bentuk fisiknya, dokumen dibedakan menjadi tiga macam
yaitu :
Dokumen literal, adalah dokumen yang terjadi akibat dicetak, ditulis, digambar, atau
direkam. Seperti buku-buku, majalah, koran, pita kaset, film, laporan, disertasi, tesis,
brosur, leaflet, monografi. Titik berat dokumen literal adalah informasi yang terdapat
pada benda.
B. Pengertian Dokumentasi
Sama halnya dengan pengertian dokumen, pengertian dokumentasi berbeda. Sebagai bahan
perbandingan pengertian dokumentasi dapat pula kita lihat sebagai berikut :
Dokumentasi adalah suatu aktivitas bagi suatu badan yang melayani badan tadi dengan
menyajikan hasil pengolahan bahan-bahan dokumen yang lebih bermanfaat bagi badan yang
mengadakan dokumentasi.
Jadi, dokumentasi adalah suatu pekerjaan yang bertugas mencari, mengumpulkan, menyusun,
menyelidiki, meneliti, dan mengolah serta memelihara dan menyiapkan sehingga menjadi dokumen
baru yang bermanfaat.
Dokumentasi dan dokumen merupakan dua istilah yang berbeda. Istilah dokumentasi difokuskan
pada pengelolaan/kegiatannya, sedangkan istilah kata dokumen difokuskan pada bendanya /
informasinya.
Untuk melihat lebih jelas perbedaan dokumentasi dan dokumen dapat dirumuskan sebagai
berikut :
DOKUMEN DOKUMENTASI
Difokuskan pada
pengelolannya/kegiatannya
Difokuskan pada benda atau
Merupakan unit kerja
informasinya
Bersifat pasif
Tidak merupakan unit kerja
Isi dokumentasi bisa berupa
Bersifat aktif
dokumen, buku-buku, dan alat-alat
Isi dokumen terbatas pada informasi
audio visual
yang terdapat pada dokumen sendiri
Mengolah dan menyiapkan dokumen
Digunakan sebagai alat bukti
baru
Menunjang penelitian
Menyiapkan keterangan untuk
penelitan
LAMPIRAN 2 : INSTRUMEN PENILAIAN
Keterangan :
1. Tidak terlambat mengikuti pelajaran
2. Membawa buku pelajaran
Rentang skor 1 - 4
3. Buku catatan rapi
Predikat :
4. Mengerjakan tugas sesuai petunjuk
5. Mandiri dalam ujian (tidak mencontek) Amat Baik (A) : 86 - 100
6. Tidak memaksakan kehendak dalam diskusi Baik (B) : 76 - 85
Cukup (C) : 60 - 75
7. Santun dalam berkomunikasi
Kurang (D) : < 59
8. Menyerahkan tugas tepat waktu
Materi Bentuk No
KD IPK Indikator Soal Butir Soal
Pokok Soal Soal
3.1 Memahami 1. Menjelaskan Konsep 1. Peserta didik Pilihan 1. Menurut Drs. Ig. Wursanto kearsipan adalah ..........
arsip dan pengertian arsip arsip dan mampu menjelaskan Ganda
kearsipan dan kearsipan kearsipan pengertian arsip dan a. Proses kegiatan pengurusan atau pengaturan arsip
kearsipan menurut dengan mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga
para ahli arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat
b. Dokumen tertulis, lisan atau bergambar yang disimpan
dalam media tulis.
c. Dokumen tertulis yang berisikan catatan harian
seseorang
d. Dokumen lisan yang berisikan perintah seorang
pimpinan perusahaan pada bawahannya
e. Kumpulan naskah atau dokumen dalam corak apapun
yang di dalamnya memberikan keterangan atau bukti
tentang suatu kejadian
Kunci jawaban : A
2. Membandingkan 2. Peserta didik 2. Suatu dokumen dapat dikatakan sebagai arsip apabila
perbedaan dan mampu memiliki syarat – syarat di bawah ini ...........
persamaan antara membedakan arsip a. Merupakan kumpulan agenda
Materi Bentuk No
KD IPK Indikator Soal Butir Soal
Pokok Soal Soal
arsip dan dengan dokumen b. Mempunyai nilai jual
dokumen, c. Di simpan menurut system tertentu
kearsipan dan d. Saat di perlukan sulit di temukan
dokumentasi e. Mempunyai kepala surat
Kunci jawaban : C
Jenis –
3. Mendeskripsikan jenis arsip, 3. Peserta didik Di bawah ini yang bukan merupakan tugas kegiatan
jenis – jenis arsip, dokumen mampu 3. dokumentasi adalah ..............
dokumen, dan dan menunjukkan a. Mencatat dokumen ke dalam buku induk dokumen
dokumentasi kearsipan kegiatan b. Mencari dan mengumpulkan dokumen
dokumentasi c. Memperbanyak dokumen
d. Mengkaji ulang dokumen
e. Menyajikan dan menyebar luaskan dokumen
Kunci Jawaban : B
Kunci jawaban : D
Kunci Jawaban : A
C. SOAL KETERAMPILAN
Bentuk No.
KD IPK Materi Pokok Indikator Soal Butir Soal
Soal Soal
4.1 Melakukan 4.1.2 Mempresentasikan Pengelompokkan 1. Peserta didik dapat Penugasan Buatlah slide presentase tentang
pengelompo pengelompokkan arsip dan Melakukan pengelompokkan arsip dan kearsipan
kan arsip arsip dan kearsipan pengelompokkan menggunakan media Power point maksimal
dan kearsipan arsip dan kearsipan 10 slide dengan desain dan tampilan yang
kearsipan 2. Peserta didik dapat menarik sesuai dengan kelompok yang telah
ditentukan !
Mempresentasikan
pengelompokkan
arsip dan kearsipan
ASPEK PENGAMATAN
NAMA PESERTA JUMLAH
NO. NILAI KET
DIDIK MENGKOMUNIKASIKAN BOBOT SKOR
KERJASAMA TOLERANSI KEAKTIFAN
PENDAPAT IDE
KKM : 75
Keterangan Skor : Skor Perolehan Nilai = x 100
Masing - masing kolom diisi dengan kriteria : Skor Maksimal Kriteria Nilai
4 = Baik Sekali A = 91 - 100 Baik sekali
3 = Baik B = 85 - 90 Baik
2 = Cukup C = 75 – 84 Cukup
1 = Kurang D = < atau = 74 Kurang
ASPEK PENILAIAN
NAMA PESERTA JUMLAH
NO. NILAI KET
DIDIK SISTEMATIKA GESTUR DAN SKOR
KOMUNIKASI WAWASAN KEBERANIAN ANTUSIAS
PENYAMPAIAN PENAMPILAN
KKM : 75
Keterangan Skor : Skor Perolehan Nilai = x 100
Masing - masing kolom diisi dengan kriteria : Skor Maksimal Kriteria Nilai
4 = Baik Sekali A = 91 - 100 Baik sekali
3 = Baik B = 85 - 90 Baik
2 = Cukup C = 75 – 84 Cukup
1 = Kurang D = < atau = 74 Kurang
2. Instrument Tes Keterampilan
Komponen/Sub Komponen
No. Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 3
bahan
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 2
Nilai Praktik(NP)
1 2 3 4 5
Skor Perolehan
Skor Maksimal
NK
Keterangan :