Anda di halaman 1dari 58

SKRIPSI

HUBUNGAN DURASI PEMAKAIAN GAWAI DENGAN

GANGGUAN TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik


guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Strata Satu

Oleh:
NAMA : JAMES JEREMIA
NPM : 01071180088

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2022

i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUGAS AKHIR

Saya mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas

Pelita Harapan,

Nama : Henry Jonathan


Nomor Pokok Mahasiswa : 01071180088
Program Studi : Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa karya tugas akhir yang saya buat dengan judul

“Hubungan Durasi Pemakaian Gawai Dengan Gangguan Tidur Pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan” adalah:

1. Dibuat dan diselesaikan sendiri dengan menggunakan hasil kuliah,


tinjauan lapangan, buku-buku, dan jurnal acuan yang tertera di dalam
referensi pada karya tugas akhir saya.
2. Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau
yang pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di universitas lain,
kecuali pada bagian-bagian sumber informasi dicantumkan dengan cara
referensi yang semestinya.
3. Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal
acuan yang tertera di dalam referensi pada karya tugas akhir saya.

Kalau terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
karya tugas akhir ini batal.
Tangerang, TANGGAL

James Jeremia

ii
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
FAKULTAS KEDOKTERAN

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR


HUBUNGAN DURASI PEMAKAIAN GAWAI DENGAN
GANGGUAN TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Oleh:

Nama : James Jeremia


NIM 01071180088
Program Studi : Kedokteran
Peminatan : Kedokteran
telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Sidang
Tugas Akhir guna memperoleh Sarjana Kedokteran Strata Satu pada Program
Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan,
Tangerang, Banten.
Tangerang, Tanggal
Menyetujui:
Pembimbing Utama

(dr. Glory Clementine, MPH)

Ketua Program Studi Kedokteran Dekan,

(Dr. dr. Allen Widysanto, Sp.P). (Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS, Ph.D)
iii
iv
ABSTRAK

Henry Jonathan (01071180088)

HUBUNGAN DURASI PEMAKAIAN GAWAI DENGAN GANGGUAN


TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
PELITA HARAPAN
(xiii + halaman: 3 gambar; 12 tabel; 6 lampiran)

LATAR BELAKANG
Dengan perkembangan teknologi adanya terdapat kebutuhan untuk berkomunikasi
dan penghiburan pada jam apapun. Ponsel pintar dan gawai-gawai lainnya
menjadi barang-barang yang digunakan pada hampir setipa saat. Ponsel pintar dan
gawai-gawai lainnya mengeluarkan radiasi sinar biru yang terbukti memiliki
korelasi psikologis dan neurologis.
OBJEKTIF
Mengetahui intensitas penggunaan gawai (perangkat yang mengeluarkan sinar
biru) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan.
METODOLOGI DAN ANALISIS
Pengumpulan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner. Data yang
terkumpul kemudian digunakan untuk melakukan analisis korelasi melalui uji
Chi- square atau Fisher’s exact dan juga analisis regresi logistik multivariat.
HASIL
Dari hasil penelitian ini, ada hubungan yang signifikan antara durasi pemakaian
gawai dengan gannguan tidur (p = 0,000, OR = 2,42 (95% CI: 1,71 – 5,01)) pada
pekerja kantor di Jakarta selama masa bekerja dari rumah. Prevalensi tingkat
durasi pemakaian gawai lebih dari 5 jam setiap harinya (52,3%) pada mahasiswa
fakultas kedokteran Universitas Pelita Harapan relatif tinggi. Prevalensi tingkat
gangguan tidur (56,8%) pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Pelita
Harapan relatif tinggi.
KATA KUNCI
Sinar biru, Pemakaian gawai, mahasiswa, gangguan tidur, fakultas kedokteran.

Referensi: 29 (2006-2021).

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang diberikan-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir dengan
judul “Hubungan durasi pemakaian gawai dengan gangguan tidur pada mahasiswa
fakultas kedokteran Universitas Pelita Harapan” ini ditujukan untuk memenuhi
sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Strata
Satu Universitas Pelita Harapan, Tangerang.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa
bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
berkontribusi pada Tugas Akhir ini:
1. dr. Glory Clementine, MPH, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
2. Staf administrasi Fakultas Kedokteran yang membantu dalam perizinan
dan pembuatan surat yang diperlukan untuk menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
3. Dosen penguji yang telah memberikan masukan selama pelaksanaan
sidang skripsi.
4. Orang tua tercinta, dr. Natalia Wahyudi SpKK. Dan dr. Robot Setiadi Leo,
kakak tercinta, Jeanette Rachel Audrey, dan adik tercinta, Joseph Jonatan
Timothy, yang selalu mendoakan serta memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Kinley Dhinata, Jovanic, dan semua teman-teman yang telah memberikan
dukungan dan bantuan hingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan oleh
penulis.
6. Semua responden yang telah bersedia untuk ikut serta dalam penelitian ini
sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan oleh penulis.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini
yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca
akan sangat bermanfaat bagi penulis. Semoga semua tulisan yang termuat dalam
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Tangerang, Tanggal

vi
James Jeremia Jason

vii
DAFTAR ISI

halaman

SKRIPSI....................................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUGAS AKHIR......................................ii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR................................iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Pertanyaan Penelitian...............................................................................3
Tujuan Penelitian.....................................................................................3
Tujuan Umum......................................................................................3
Tujuan Khusus.................................................................................3
Manfaat Penelitian...................................................................................4
Manfaat Akademis...........................................................................4
............................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Kecemasan...............................................................................................5
2.1.1 Pengertian Kecemasan.....................................................................5
2.1.2 Gangguan Kecemasan Umum..........................................................6
2.1.3 Patofisiologi Gangguan Kecemasan Umum....................................7
2.2 Aktivitas Fisik..........................................................................................8

viii
2.2.1 Pengertian Aktivitas Fisik................................................................8
2.2.2 Klasifikasi Aktivitas Fisik................................................................9
2.2.3 Rekomendasi Aktivitas Fisik.........................................................10
2.2.4 Manfaat Aktivitas Fisik..................................................................11
2.2.5 Cara Mengukur Aktivitas Fisik......................................................13
2.3 Aktivitas Fisik dan Kecemasan..............................................................14
2.3.1 Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Kecemasan....................14
2.3.2 Efek Aktivitas Fisik terhadap Kecemasan.....................................16
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS......18
3.1 Kerangka Teori......................................................................................18
3.2 Kerangka Konsep...................................................................................19
3.3 Hipotesis.................................................................................................19
3.4 Variabel Penelitian.................................................................................19
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN..............................................................23
2.1 Desain Penelitian....................................................................................23
2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................23
2.3 Populasi dan Sampel Penelitian.............................................................23
2.3.1 Populasi Target..............................................................................23
2.3.2 Populasi Terjangkau.......................................................................23
2.3.3 Sampel Penelitian...........................................................................23
2.3.4 Estimasi Besar Sampel...................................................................24
2.3.5 Teknik pengambilan sampel..........................................................25
2.4 Instrumen dan Tata Cara Pengumpulan Data........................................26
2.4.1 Data yang Dikumpulkan................................................................26
2.4.2 Instrumen yang Digunakan............................................................26
2.4.3 Cara Pengumpulan Data.................................................................26
2.5 Analisis Data..........................................................................................27
2.6 Etika Penelitian......................................................................................27
2.7 Alur Penelitian.......................................................................................28
2.8 Dana Penelitian......................................................................................29
2.9 Jadwal Penelitian....................................................................................29
ix
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN..........................................................30
5.1 Deskriptif Penelitian..............................................................................30
5.1.1 Karakteristik Responden................................................................30
5.1.2 Distribusi Tingkat Aktivitas Fisik dan Kecemasan........................32
5.2 Analisis Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kecemasan........................33
5.3 Analisis Variabel Perancu yang Berhubungan dengan Kecemasan.......34
5.4 Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan............36
5.4.1 Analisis Regresi Logistik Multivariat............................................36
5.5 Diskusi Penelitian..................................................................................37
5.5.1 Diskusi Data Deskriptif..................................................................37
5.5.2 Diskusi Hasil Analisis Data...........................................................39
5.6 Kelebihan Penelitian..............................................................................42
5.7 Keterbatasan Penelitian..........................................................................42
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................43
6.1 Kesimpulan............................................................................................43
6.2 Saran.......................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
LAMPIRAN...........................................................................................................50

x
DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 3.1 Kerangka Teori...................................................................................18


Gambar 3.2 Kerangka Konsep...............................................................................19
Gambar 4.1 Alur Penelitian....................................................................................28

xi
DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Interpretasi GAD-79................................................................................. 7


Tabel 2.2 Interpretasi GPAQ19............................................................................... 14
Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................20
Tabel 4.1 Perhitungan Jumlah Sampel...................................................................25
Tabel 4.2 Dana Penelitian......................................................................................29
Tabel 4.3 Jadwal Penelitian....................................................................................29
Tabel 5.1 Demografi Penelitian.............................................................................30
Tabel 5.2 Karakteristik Tingkat Aktivitas Fisik dan Tingkat Kecemasan.............32
Tabel 5.3 Hasil Uji Bivariat antara Tingkat Aktivitas Fisik dan Tingkat
Kecemasan Responden dengan Chi-Square...........................................................33
Tabel 5.4 Hasil Uji Bivariat antara Variabel Perancu dan Tingkat Kecemasan
Responden dengan Chi-square...............................................................................34
Tabel 5.5 Hasil Seleksi Bivariat.............................................................................36
Tabel 5.6 Hasil Pemodelan Regresi Logistik.........................................................36

xii
DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran A: Lembar Informasi Penelitian............................................................42


Lampiran B: Surat Persetujuan..............................................................................46
Lampiran C: Case Report Form (CRF)..................................................................47
Lampiran D: Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)............................................48
Lampiran E: Generalized Anxiety Disorder 7-Item (GAD-7)...............................55
Lampiran F: Dokumen Lolos Kaji Etik.................................................................57

xiii
DAFTAR SINGKATAN

BDNF : Brain-derived Neurotrophic Factor

CI : Confidence Interval

COVID-19 : Coronavirus Disease 2019

CRF : Case Report Form

DSM-5 : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders,

5th Edition

GABA : Gamma-Aminobutyric Acid

GAD-7 : Generalized Anxiety Disorder 7-Item

GPAQ : Global Physical Activity Questionnaire

GH : Growth Hormone

HPAA : Hypothalamic-pituitary-adrenal Axis

IGF-1 : Insulin-like Growth Factor 1

MET : Metabolic Equivalent of Task

OR : Odds Ratio

SPSS-25 : Statistical Package for the Social Sciences version 25

WHO : World Health Organization

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya kemajuan teknologi, ponsel pintar (smartphone) telah menjadi barang

yang penting dan umum di kehidupan masyarakat sehari-hari. Ponsel pintar telah menjadi salah satu

benda terpenting di dalam kehidupan semua orang. Ponsel pintar merupakan salah satu gadget, atau

gawai yang mengeluarkan sinar biru. Selain ponsel pintar, gawai-gawai lain yang mengeluarkan

sinar biru, telah menjadi barang konsumen yang sangat umum ditemukan, contohnya: televisi,

komputer, laptop, tablet, dan perangkat game virtual. Semua gawai itu dapat mengeluarkan radiasi

sinar biru saat digunakan.1

Paparan sinar biru yang bersifat terus menerus telah terbukti memiliki korelasi dengan kondisi-

kondisi psikologis1,2 dan neurologis.1,3,4 Secara psikologis, penggunaan gawai (gawai yang

mengeluarkan sinar biru) yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya ketergantungan terhadap

gawai tersebut. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya jejak waktu dan kesadaran akan lingkungan

sekitar. Ketidaksadaran ini dapat merubah ritme sirkadian, atau ritme waktu tidur dan bangun

seseorang.2,3 Beberapa penelitian sudah meneliti permasalahan ini, namun hasil keseluruhannya

masih inkonklusif.4,6,7 Pada penelitian yang dilakukan di Perancis, ditemukan bahwa sekitar 67%

subjek yang berpartisipasi memiliki semacam kecanduan pada gawai atau ponsel pintar mereka, dan

dari subjek yang memiliki kecanduan gawai, terdapat 70% yang memiliki gangguan tidur. 2,4

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan irama sirkadian dapat merubah pola tidur

seorang individu, yang berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan hormonal, fungsi fisiologis dan

psikologis tubuh.5,6

15
Tidur sendiri adalah fungsi tubuh yang merupakan proses fisiologis yang dibutuhkan tubuh.

Tidur merupakan cara tubuh untuk meregulasikan hampir semua proses-proses yang dibutuhkan

oleh tubuh manusia.6 Tidur terbukti memiliki kaitan dengan fisiologi kardiovaskular, psikologis,

dan lain-lain.6,7,8 Kekurangan tidur dapat membuat ketidakseimbangan dan merusak proses-proses

fisiologis yang ada di dalam tubuh manusia.6 Tidur dikarakteristikan dengan 5 fase: stadium 1

sampai 4, dan diujungi oleh tidur REM (Rapid-eye Movement). Pada tidur REM, otak manusia ada

di dalam ketidaksadaran fisiologis dan ini adalah fase tidur dimana mimpi di bentuk. Tidur REM

dikarakteristikkan dengan adanya pergerakan mata yang sangat cepat. Tidur REM merupakan fase

tidur yang paling krusial dan penting pada tidur seorang manusia. Deprivasi atau gangguan saat

tidur REM dapat membuat seseorang manusia lebih rentan terhadap penyakit, lebih labil untuk

status emosional dan mental, dan lebih rentan terhadap terbentuknya masalah psikologis7.

Ritme Sirkadian merupakan siklus tidur seseorang manusia yang telah ditentukan oleh

hipotalamus.6 Siklus ini dibagi menjadi 5 bagian: yaitu, Stadium 1 hingga 4 dan fase tidur REM. 7,8

Waktu tidur adalah faktor utama dimana otak mengulang siklus tidur, pada tidur yang normal maka

akan diulang 4 hingga 6 kali.7 Pada tidur yang dalam, pada REM dan fase tidur seterusnya, otak

mengurangi fungsi tubuh hingga metabolisme menurun.7,8

Kondisi dimana tubuh tidak bisa menahan tidur atau menginisiasi fase-fase tidur disebut

gangguan tidur. Gangguan tidur dapat dikaitkan dengan banyak sekali kondisi, pemakaian gawai

adalah salah satunya.8,9

1.2 Rumusan Masalah

Aktifitas mahasiswa masa kini tidak dapat lepas dari paparan sinar biru yang dikarenakan oleh

penggunaan berbagai gawai. Mahasiswa dapat terpapar oleh sinar biru dari pagi hingga tengah

malam. Namun hubungan antara paparan sinar biru dan gangguan tidur masih dipertanyakan.

16
1.3 Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat hubungan antara penggunaan gawai yang mengeluarkan sinar biru dengan

gangguan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk menegakan hubungan antara paparan sinar biru yang diwakili oleh durasi penggunaan

gawai dengan gangguan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui intensitas penggunaan gawai (perangkat yang mengeluarkan sinar biru) pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan.

2. Mengetahui pola tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan.

3. Mengetahui persentase mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan yang

memiliki gangguan tidur.

17
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tidur

2.1.1 Definisi Tidur

Tidur sendiri adalah fungsi tubuh yang merupakan proses fisiologis yang dibutuhkan tubuh.

Tidur merupakan cara tubuh untuk meregulasikan hampir semua proses-proses yang dibutuhkan

oleh tubuh manusia.6 Tidur terbukti memiliki kaitan dengan fisiologi kardiovaskular, psikologis,

dan lain-lain. Kekurangan tidur dapat membuat ketidakseimbangan dan merusak proses-proses

fisiologis yang ada di dalam tubuh manusia.6 Tidur dikarakteristikan dengan 5 fase: stadium 1

sampai 4, dan diujungi oleh tidur REM (Rapid-eye Movement). Pada tidur REM, otak manusia

adalah di dalam ketidaksadaran fisiologis dan adalah waktu dimana mimpi di bentuk. Tidur REM

dikarakteristikkan dengan adanya pergerakan mata yang sangat cepat. Tidur REM merupakan fase

tidur yang paling krusial dan penting pada tidur seorang manusia, deprivasi atau gangguan saat

tidur REM dapat membuat seseorang manusia lebih rentan terhadap penyakit, lebih labil untuk

status emosional dan mental, dan lebih rentan terhadap terbentuknya masalah psikologis7.

Secara tipikal, ritme sirkadian, atau pola tidur seorang individu dimulai saat malam, dan

berlangsung setelah semua 4 stadium tidur selesai. Biasanya, setelah tidur REM, otak akan

mengulangi siklus ini sebanyak 4-6 kali jika tidur malam yang tersedia panjang dan nyenyak. Saat

tidur REM, tubuh menurunkan suhu tubuh dan nadi. Kemudian tubuh juga merendahkan laju nafas

dan mengistirahatkan proses dan sistem tubuh yang diketahui sebagai homeostasis. Otak juga

18
merendahkan tonus otot di kebanyakan area tubuh. Dikarenakan hal-hal ini otak dan tubuh

menggunakan energi yang jauh lebih sedikit dibandingkan saat otak sadar.6,7

Gangguan tidur adalah kata yang dipakai untuk mendeskripsikan kondisi dimana seseorang

individu tidak dapat menginisiasi atau tidak dapat mempertahankan tidur. Ketidakbisaan ini dapat

disebabkan oleh beberapa kondisi.7 Kondisi-kondisi tersebut dapat berasal-usul dari kondisi neurologis,

psikologis, atau juga konsisi hormonal. Stress dan patologi di dalam hipothalamus adalah alasan

kebanyakan gangguan tidur.6,7,8

2.2 Pengaruh negatif sinar biru pada tubuh manusia

Sekitar 75% dari semua anak-anak balita, anak-anak usia sekolah, dan dewasa muda telah jamak

menggunakan gawai atau perangkat yang mengeluarkan sinar biru seperti ponsel pintar, komputer

laptop, dan komputer tablet.14 Sekitar 60% dari semua populasi di Amerika Serikat mengaku

menggunakan gawai-gawai yang mengeluarkan sinar biru sebelum tidur. Hal ini dapat menyebabkan

kekurangan waktu tidur dan kekurangan dari kepuasan dan kualitas tidur.13,14

Lebih dari 75% dari semua orang yang memiliki perangkat atau gawai seperti televisi dan

komputer dalam kamar pribadi memiliki kekurangan tidur atau keterlambatan tidur.14,15 Lebih dari 45%

dari populasi yang berpenghasilan menengah kebawah hingga menengah keatas menggunakan ponsel

sebagai alarm, dan mayoritas dari mereka memiliki gangguan untuk tidur, dimulai dari keterlambatan

tidur, sensasi mengantuk yang berlebihan saat jam aktif, dan kesulitan untuk menjaga status tidur. 15

Pada penelitian yang mencakup sekitar 2000 orang yang sekolah kelas 4 hingga 7, ‘screen kecil’ yang

berasal dari tablet dan ponsel pintar diasosiasikan dengan kelelahan yang berlebihan.16 Pada penelitian

yang dilakukan di Hordaland, Norwegia, ditemukan bahwa pemakaian gawai selama 5 jam atau lebih

dapat mengurangi kualitas tidur dan menimbulkan gangguan tidur pada anak remaja dan dewasa

muda.16

19
2.3 Gangguan Tidur

2.3.1 Definisi

Gangguan tidur adalah “umbrella term” untuk kondisi dimana seorang individu tidak dapat terus

tidur, tidak dapat memulai tidur, atau memiliki perilaku aneh saat tidur. 8 Gangguan tidur dapat merusak

kualitas tidur seseorang dan juga merusak ritme sirkadian yang sudah diterapkan oleh tubuh. Gangguan

tidur dapat datang dalam banyak rupa, namun seringkali datang dalam bentuk: kegagalan untuk

mendapatkan jumlah atau kualitas tidur yang diperlukan (kurang tidur), ketidakmampuan untuk

menjaga kelangsungan tidur (tidur terganggu, kesulitan menjaga tidur, dan insomnia), dan timbulnya

peristiwa yang terjadi selama tidur (misalnya sleep apnea).8

2.3.2 Faktor yang dapat mempengaruhi tidur

Gangguan tidur dapat berkembang dari stres, penyakit neurosis, gangguan hormonal, dan

banyak lainnya. Stres mental merupakan salah satu hal paling sering mencetuskan kebanyakan

gangguan tidur. Stress dapat mempengaruhi kualitas tidur di fase tidur mana pun. Selain stres,

transportasi jarak jauh seperti perjalanan dengan pesawat yang menyebabkan jet lag dapat

mempengaruh ritme sirkadian yang dapat menyebabkan gangguan tidur.

Sinar adalah stimulus yang paling penting yang di pakai tubuh untuk mensinkronasikan ritme

sirkadian9. Ini adalah alasan mengapa jet lag merupakan suatu hal yang sering sekali berkontribusi

terhadap orang yang memiliki gangguan tidur seperti narkolepsi atau insomnia. Tubuh kita di rancang

untuk bekerja dan beraktifitas di siang hari dan beristirahat (tidur) di malam hari. Tubuh kita

beradaptasi terhadap siklus matahari dan bulan. Adaptasi ini adalah ritme sirkadian.

Ritme sirkadian dapat terganggu jika mata terlalu terlalu banyak sinar biru sehingga tubuh kita

menjadi bingung terhadap fase siang atau malam yang sedang terjadi. 9, 10 Hal ini terjadi karena nuclei

suprachiasmatic yang terletak di hipotalamus menggunakan stimuli yang didapat dari siklus terang-

20
gelap yang terjadi setiap hari dengan terbit dan terbenamnya matahari. Seringkali gangguna siklus

terang-gelap terjadi jika seorang individu menggunakan gawai atau berada di ruangan yang

mengeluarkan atau terdapat sinar yang berlebihan.

Hal lain yang dapat mempengaruhi tidur pada orang dewasa muda, dan orang dewasa adalah

ketergantungan kafein.8 Kafein merupakan substansi yang bersifat sebagai stimulan yang bertindak di

reseptor adenosine yang terletak di jantung, pembuluh darah, otak, dan lain-lain. Adenosine sendiri

dapat mempengaruhi reseptor kognitif: A1, A2a, A2b, and A3. 11 Hal ini membuat kafein salah satu

substansi yang dapat menghambat waktu tidur seorang individu. 11 Kafein sendiri adalah substansi yang

mudah untuk didapat dan dikonsumsi. Mahasiswa dan orang dewasa seringkali menggunakan kafein

untuk menstimulasi tubuh mereka untuk dapat tetap terjaga.

Obat-obatan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan juga kemampuan untuk tidur atau

keluar dari tidur. Obat-obatan seperti kortikosteroid, antidepresan, beberapa obat kardiovaskular, dan

beberapa obat alergi dapat mempengaruhi proses tidur, kemampuan untuk tetap tidur, dan kemampuan

untuk bangun.

2.3.3 Cara diagnosis gangguan tidur

Untuk mendiagnosis gangguan tidur selain dengan anamnesis, dapat menggunakan alat

polysomnography, kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index), atau PROMIS-SD (Patient-

Reported Outcomes Measurement Information System-Sleep Disturbance). 12


Setiap metode memiliki

kekurangan dan kelebihan masing masing, namun yang merupakan standar emas untuk diagnosis

gangguna tidur adalah polysomnography.12

Polysomnography (PSG) adalah alat diagnostik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis semua

macam jenis gangguan tidur. PSG memantau pergerakan tubuh subjek saat tidur, respirasi, SpO2,

dengkuran, fase tidur, dan juga gelombang neuroelektrik yang dikeluarkan tubuh saat tidur. 13 PSG

21
memerlukan alat khusus dan monitoring selama subjek tidur, yang membuat metode ini tidak ideal

untuk beberapa subjek. PSG dapat dilakukan di rumah pasien ataupun di klinik atau rumah sakit.

Kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) merupakan kuesioner yang mengukur kualitas

tidur dan gangguan tidur yang berkisar selama 1 bulan kebelakang 11. PSQI memiliki 19 hal yang

mengukur kualitas tidur, durasi tidur, gejala pada siang hari, kebiasaan tidur, dan pemakaian obat-obat

yang dapat mempengaruhi tidur.12 Nilai dimasukan dalam rupa poin, dengan semakin banyak poin,

semakin parah gangguan tidur yang dimiliki pasien. Kekurangan PSQI adalah bias yang diakibatkan

oleh natur kuestioner PSQI sendiri, yaitu, subjektifitas. 11

PROMIS mencakup kualitas tidur, kedalaman tidur, dan kepuasan tidur selama satu minggu, namun

PROMIS tidak mencakup gejala-gejala spesifik. Kelebihan PROMIS adalah yaitu PROMIS mencakup

variabel tidur. Karena kelebihan yang minim dan kekurangan yang sangat krusial untuk mendiagnosa,

PROMIS masih membutuhkan validasi untuk dipakai sebagai metode diagnosa untuk gangguan tidur di

orang dewasa.11, 13

2.3.4 Pengaruh tidur terhadap kondisi psikis dan tubuh manusia

Kekurangan tidur dapat mempengaruhi fungsi mental dan kognitif manusia.8,9,15 Tidur juga adalah

bagin integral untuk perbaikan dan metabolisme tubuh. Seseorang yang mengidap kekurangan tidur

dapat mengalami penurunan fungsi kognitif, juga penurunan laju metabolisme basal. 13 Penurunan-

penurunan ini akan berdampak pada produktifitas dan kesehatan tubuh individu tersebut. Penurunan

laju metabolik akan meningkatkan proses penuaan dalam tubuh orang-orang yang menderita

kekurangan tidur.9

Kekurangan tidur di korelasikan dengan level stres yang tinggi, risiko obesitas yang lebih tinggi,

malnutrisi akibat malabsorbsi, dan juga penyakit-penyakit autoimun. Selain itu, gangguan tidur telah

ditemukan meningkatkan terjadinya masalah perilaku dan emosional yang muncul pada pertengahan

22
usia remaja.14 Depresi juga dapat berkembang dari masalah emosional, perilaku dan masalah hormonal

yang terbentuk dari kekurangan tidur.

2.3.5 Cara Pengukuran Durasi Pemakaian Gawai

Pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, metode yang dipakai untuk mengukur durasi

pemakaian gawai dari responden penelitian berbeda dari satu dengan yang lain. 12,16, 27, 28
Desain dan

tujuan dari berbagai penelitian tersebut juga berbeda, namun dari data yang didapat dan kekurangan

dari penelitian tersebut, metode melalui aplikasi dari gawai telah terbukti mengurangi bias dan

kesalahan dari data. Dengan adanya teknologi, ponsel genggam dapat merekam durasi pemakaian. Pada

sistem iOS di gawai ber-merek Apple, durasi pemakaian gawai dapat dilihat dari System Settings-

Screen Time. Bagi pengguna sistem Android, maka duraasi pemakaian gawai dapat dilihat pada System

Settings-Parental Controls-App Usage-Screen Time. Pada penelitian yang tidak memakai aplikasi,

recall bias cenderung terjadi dan menghasilkan data yang kurang valid. 12,16

23
BAB III

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN

HIPOTESIS

3.1 Kerangka Teori

Penggunaan gawai yang


mengeluarkan sinar biru

Paparan blue light


(sinar biru)

Overstimulasi di Choroid
Plexus pada mata, dan ARAS
(Ascending reticular
activating system)

Ansietas
Penyakit
Kondisi neurologis
Diabetes Gangguan ritme sirkadian
Stres mental (irama biologis tubuh)
Obat dan substansi
Kafein
Pengobatan
Gangguan tidur
terbentuk

Faktor pekerjaan
Faktor tempat tinggal
Faktor lingkungan

24
Gambar 3.1 Kerangka Teori

3.2 Kerangka Konsep

Penggunaan gawai sinar biru Terbentuknya


gangguan tidur

Ansietas Lingkungan
Obat dan substansi Tempat Tinggal
Penyakit Pekerjaan

Keterangan:

 
Faktor perancu yang dieksklusi

Faktor yang tidak dapat di ekslusi

Gambar 3.3 Kerangka konsep

3.3 Hipotesis

Terdapat hubungan antara screen time dengan gangguan tidur pada mahasiswa FK UNIVERSITAS

PELITA HARAPAN

3.4 Identifikasi variabel penelitian

Variabel independen: Durasi pemakaian gawai yang memancarkan sinar biru

Variabel dependen: Gangguan tidur

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional

25
Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala Sumber
Jenis Sifat (keadaan) jantan 1. Laki-laki Nominal KBBI (Kamus
kelamin atau betina 2. Perempuan Besar Bahasa
Indonesia)
Durasi Jumlah waktu seorang Diukur dengan Kategorik Hyusing16
menatap individu yang dipakai waktu yang Fang K.29
layar untuk menggunakan dicantumkan
gawai berlayar yang oleh sistem
mengeluarkan sinar ponsel pintar
biru. dan self report
≥ 5 jam/ hari =
Tinggi
≤ 5 jam/ hari =
Rendah
Gangguan Kondisi dimana tidur Hasil ukur dari Kategorik Luysters17
Tidur terganggu yang PSQI
menyebabkan kualitas 1. >5 Low
tidur rendah. Sleep Quality:
Presence of
Sleep Disorder
2. <5 High
Sleep Quality:
Absence of
Sleep Disorder
Anksietas Kekhawatiran Hasil ukur dari Nominal Mossman18
berlebihan dan Generalized
irrasional pada Anxiety
kehidupan sehari-hari Disorder 7-
Item (GAD-7).
1. 0 - 9:
tingkat
kecemasan

26
rendah
2. 10 - 20:
tingkat
kecemasan
tinggi
Konsumsi Konsumsi kopi dan 1. Ya Kategorik O’Callaghan25
kopi atau produk kafein 2. Tidak
secara reguler
(1≥/hari)
Merokok Penggunaan rokok dan 1. Ya Kategorik Htoo29
produk substitusi 2. Tidak
rokok secara reguler
(1≥/hari)
Konsumsi Konsumsi produk 1. Ya Kategorik Stein23
Alkohol yang mengandung 2. Tidak
alkohol secara reguler
(1≥/hari)

27
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian potong silang.

4.2 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan pada tahun ajaran

2021/2022. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2021. Secara keseluruhan sejak

penyusunan proposal, penelitian ini akan berlangsung dari Mei 2021 hingga Desember 2021.

4.3 Populasi dan sampel penelitian

4.3.1 Populasi target

Populasi target adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

4.3.2 Populasi terjangkau

Populasi terjangkau adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan.

4.3.3 Sampel penelitian

Sampel penelitian adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria inklusi

a. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan.

b. Bersedia menjadi partisipan.

2. Kriteria eksklusi

a. Mahasiswa yang tidak bersedia untuk menjadi partisipan.

b. Data yang tidak lengkap.

28
4.3.4 Cara penghitungan jumlah sampel
Penelitian ini adalah penelitian yan bersifat analitik komparatif kategorik tidak berpasangan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya,12,16, 28 yang dijadikan untuk menghitung jumlah

sampel minimal, jumlah sampel minimal dapat ditentukan dengan rumus:

( )
2
Zα √ 2 PQ+ Zβ √ P1 Q 1+ √ P 2Q 2
n=
P 1−P 2
Keterangan:

n: Besar sampel

Zα: Kesalahan tipe I, deviat baku α (α = 5%)

Zβ: Kesalahan tipe II, deviat baku β (β = 20%)

P1: Proporsi variabel positif dengan faktor yang diteliti

P2: Proporsi variabel negatif dengan faktor yang diteliti

P: Proporsi variabel yang diteliti

Q1: 1 - P1

Q2: 1 - P2

Tabel 4.1 Perhitungan jumlah sampel

Variabel Z α(5%) Z β (20%) P1 P2 N


Screen Time tinggi 1,96 0,84 0,531 0,283 11
Ansietas 1,96 0,84 0,530 0,2 7.72
Penggunaan Alkohol 1,96 0,84 0,688 0,2 4,53
Penggunaan Kopi 1,96 0,84 0,413 0,2 9,47
Rokok 1,96 0,84 0,347 0,2 10,32

Dari tabel diatas, dapat ditentukan kalau sampel minimal untuk Screen Time, Anksietas,

Penggunaah Alkohol, Konsumsi Kopi, dan penggunaan Rokok tinggi adalah 11, 8, 5, 9, dan 10

secara respektif. Maka jumlah sampel minimum adalah 43 subjek untuk setiap kelompok pada 2

kelompok. Maka sampel minimum untuk penelitian ini adalah 86 subjek.

4.3.5 Teknik pengambilan sampel


29
Sampel diambil secara non-acak dari demografik mahasiswa FK UNIVERSITAS PELITA

HARAPAN. Kuestioner akan disebar melalui aplikasi LINE dan akan diedarkan sampai memenuhi

jumlah sampel yang memadai.

4.4 Instrumen dan tata cara pengumpulan data

4.4.1 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini:

a. Informed Consent

b. Data demografi (jenis kelamin, umur, angkatan, riwayat penyakit, riwayat penyakit keluarga)

c. Status merokok

d. Status konsumsi alkohol

e. Status konsumsi kopi

f. Status gangguan kecemasan

g. Status kualitas tidur

h. Durasi menatap layar

4.4.2 Instrumen yang digunakan

a. Kuesioner demografi

b. Kuesioner Generalized Anxiety Disorder 7-Item (GAD-7)

c. Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

d. Aplikasi Telepon Genggam (Android: System Settings-Parental Controls, IOS: Settings-Total

Screen time)

4.4.3 Cara pengumpulan data

1. Subjek diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi

30
2. Penelitian akan dilanjutkan sampai jumlah sampel minimal tercapai.

3. Subjek yang masuk kriteria inklusi akan diminta untuk menandatangani informed consent.

Apabila subjek bersedia, datanya akan diambil.

4. Subjek akan mengerjakan kuesioner demografi.

5. Subjek akan mengerjakan Generalized Anxiety Disorder 7-Item (GAD-7)

6. Subjek akan mengerjakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).

7. Subjek akan memberikan total waktu tayang yang dihasilkan oleh sistem ponsel pintar dan

komputer pasien.

4.5 Analisis Data

Analisis data akan dilakukan dengan program Microsoft Excel 2019 dan program SPSS 22.

Data demografik akan dianalisis dengan menggunakan statistik desfriptif. Data nominal disajikan

dalam bentuk frekuensi dan persentase. Data numerik akan dianalis nilai tengah mean dan simpang

baku bila distribusi data normal. dan apabila distribusi tidak normal, data akan dianalisis dalam bentuk

median, nilai maksimum dan minimum. Distribusi data variabel akan dianalisis menggunakan analisis

univariat. Analisis bivariat akan dipakai untuk mencari hubungan variabel bebas dan variabel

tergantung. Hasil akan di analisis dengan Chi Square jika memenuhi syarat atau Fisher Method jika

tidak memenuhi syarat.

4.6 Etika penelitian

Penelitian ini tidak bersifat invasif. Penelitian ini menggunakan aplikasi kuesioner yang

mungkin menimbulkan sedikit saja ketidaknyamanan pada partisipan. Partisipan akan diminta izin dan

persetujuan melalui form Informed Consent terlebih dahulu sebelum kuesioner dikerjakan, kemudian

ditanyakan sejumlah pertanyaan yang akan dijelaskan bila perlu, dan kuesioner diisi dengan sukarela

31
tanpa paksaan. Tidak dilakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan tambahan pada partisipan. Izin

untuk melakukan penelitian ini sudah diterima oleh pihak Etika Fakultas Kedokteran Universitas Pelita

Harapan.

4.1 Alur Penelitian

Persiapan penelitian

Informed Consent

Data tidak memenuhi syarat Tid Kriteria inklusi


Y

Ya Kriteria eksklusiTid

Pengumpulan data

Pengolahan dan analisis data penelitian

Penyusunan laporan dan interprestasi hasil


Gambar 4.1 Alur Penelitian

32
4.2 Dana Penelitian

Tabel 4.2 Dana Penelitian

No. Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Total

1. Cetak laporan skripsi 116 Rp. 1.000 Rp. 116.000

2. Jilid 2 Rp. 5.000 Rp. 10.000

Total Rp. 126.000

4.3 Jadwal Penelitian

Tabel 4.3 Jadwal Penelitian

2021 2022
No. Kegiatan
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

1 Pembuatan Proposal

2 Ujian Proposal

3 Pengajuan Etik

4 Persiapan

Pengumpulan Data

5 Pengumpulan Data

6 Analisis Data

7 Pembuatan Laporan

8 Sidang

33
BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan kepada 88 mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita


Harapan.
5.1.1 Demografi Karakteristik Subjek Penelitian
Tabel 5.1 Demografi Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik Responden N Persentase
Jenis Kelamin
Laki-laki 63 71,6%
Perempuan 25 28,4%
Durasi Menatap Layar
Negatif 42 47,7%
Positif 46 52,3%
Gangguan Tidur
Poor Sleep 38 43,2%
High Sleep 50 56,8%
Anksietas
Mild Anxiety 11 12,5%
Moderate Anxiety 63 71,6%
Severe Anxiety 14 15,9%
Konsumsi Kopi
Ya 79 89,8%
Tidak 9 10,2%
Merokok
Ya 0 0%
Tidak 88 100%
Konsumsi Alkohol
Ya 0 0%
Tidak 88 100%

34
Tabel 5.1 menjelaskan data demografik subjek penelitian dimana karakteristik subjek penelitian
dibagi berdasarkan jenis kelamin, tingkat anksietas, konsumsi kopi, status merokok, dan konsumsi
alkohol. Hasil dari pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa
mayoritas subjek berjenis kelamin laki-laki (71,6%). Hasil dari pengelompokkan subjek penelitian
berdasarkan durasi menatap layar menunjukkan bahwa mayoritas subjek menatap layar > 5 jam/hari
(52,3%). Hasil dari pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan gangguan tidur menunjukkan
bahwa mayoritas subjek tidak mengalami gangguan tidur atau absence of sleep disorder (56,8%). Hasil
pengelompokkan berdasarkan anksietas menunjukkan bahwa mayoritas subjek tergolong ke dalam
moderate anxiety (71,6%). Hasil pengelompokkan berdasarkan konsumsi kopi menunjukkan bahwa
mayoritas subjek mengonsumsi kopi (89,8%). Hasil pengelompokkan berdasarkan merokok
menunjukkan bahwa semua subjek tidak merokok (100%). Hasil pengelompokkan berdasarkan
konsumsi alkohol menunjukkan bahwa semua subjek tidak mengonsumsi alkohol (100%).
Data umur selanjutnya diuji distribusi normal dengan uji Kolmogorov Smirnov dan didapatkan
hasil nilai KS sebesar 0,213 dan P-Value sebesar 0,000 sehingga artinya data umur tidak berdistribusi
normal.
Tabel 5.2 Karakteristik Umur Subjek Penelitian
Keterangan Nilai
Mean 23
Median 22
Minimum 19
Maksimum 25
Tabel 5.2 menjelaskan data umur dari subjek penelitian dimana
rata-rata umur subjek penelitian yaitu 23 tahun dengan median sebesar 22 tahun. Umur subjek termuda
yaitu 19 tahun dan umur subjek tertua yaitu 25 tahun.

5.1.2 Hasil Uji Statistik Durasi Pemakaian Gawai dengan Gangguan Tidur

Hipotesis :
H0 : Tidak ada hubungan antara durasi pemakaian gawai dengan gangguan tidur
H1 : Terdapat hubungan antara durasi pemakaian gawai dengan gangguan tidur
Taraf signifikan : α = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0 jika χ2hitung > χ20,05 (1) atau P-Value < 0,05
Tabel 5.3 Hubungan Durasi Pemakaian Gawai dengan Gangguan Tidur
Durasi Pemakaian Gangguan Tidur
Total
Gawai Poor Sleep Good Sleep
Positif 37 (42%) 9 (10,2%) 46 (52,3%)
Negatif 13 (14,8%) 29 (33%) 42 (47,7%) 35
Total 50 (56,8%) 38 (43,2%) 88 (100%)
Tabel 5.4 Statistik Uji Chi Square
Keterangan Nilai
χ2hitung 21,910
χ20,05 (1) 3,841
P-Value 0,000
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa mahasiswa yang memakai gawai > 5 jam/hari cenderung
mengalami gangguan tidur yaitu sebanyak 37 mahasiswa (42%). Sedangkan mahasiswa yang memakai
gawai <5 jam/hari cenderung tidak mengalami gangguan tidur yaitu sebanyak 29 mahasiswa (33%).
Namun juga ada mahasiswa yang memakai gawai > 5 jam/hari tetapi tidak mengalami gangguan tidur
yaitu sebanyak 9 mahasiswa (10,2%). Begitupun mahasiswa yang memakai gawai < 5 jam/hari tetapi
mengalami gangguan tidur yaitu sebanyak 13 mahasiswa (14,8%). Hal tersebut dapat terjadi karena
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari hasil uji chi square diperoleh nilai χ2hitung sebesar 21,910 yang
lebih besar dari nilai χ20,05 (1) sebesar 3,841 dan diperkuat dengan P-Value sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari nilai α sebesar 0,05 sehingga diputuskan tolak H0 yang artinya terdapat hubungan antara durasi
pemakaian gawai dengan gangguan tidur.

5.2 Pembahasan

Hasil dari penelitian yang dilakukan kepada 88 mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas
Pelita Harapan yaitu mayoritas mahasiswa menatap layar gawai > 5 jam/hari namun tidak mengalami
gangguan tidur atau absence of sleep disorder. Tingkat anxiety mahasiswa mayoritas tergolong ke
dalam moderate anxiety. Mayoritas mahasiswa mengonsumsi kopi, tetapi tidak merokok dan tidak
mengonsumsi alkohol.
Hubungan antara durasi pemakaian gawai dengan gangguan tidur berdasarkan hasil uji Chi
Square, tidak ada cells yang mempunyai Expected Count <5 dengan P-Value sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari nilai α sebesar 0,05 artinya terdapat hubungan antara durasi pemakaian gawai dengan
gangguan tidur. Mahasiswa yang memakai gawai > 5 jam/hari cenderung mengalami gangguan tidur,
sedangkan mahasiswa yang memakai gawai <5 jam/hari cenderung tidak mengalami gangguan tidur.
Artinya semakin lama durasi pemakaian gawai maka akan berpotensi untuk menciptakan gangguan

36
tidur pada mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan dapat mengontrol durasi pemakaian
gawai agar tidak menyebabkan gangguan tidur yang nantinya akan berdampak pada kesehatan.
Namun juga ada mahasiswa yang memakai gawai > 5 jam/hari tetapi tidak mengalami gangguan
tidur dan juga mahasiswa yang memakai gawai < 5 jam/hari tetapi mengalami gangguan tidur. Hal
tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, misalkan anksietas, konsumsi kopi,
merokok, dan konsumsi alkohol. Anksietas merupakan kekhawatiran berlebihan dan irrasional pada
kehidupan sehari-hari sehingga jika seseorang sedang memiliki tingkat kecemasan tinggi maka akan
menyebabkan orang tersebut menderita gangguan tidur. Untuk faktor konsumsi kopi, merokok, dan
konsumsi alkohol yang berlebih juga dapat menyebabkan gangguan tidur pada seseorang.

37
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Hasil dari pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan durasi menatap layar menunjukkan
bahwa mayoritas subjek menatap layar > 5 jam/hari (52,3%).

2. Hasil dari pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan gangguan tidur menunjukkan bahwa
mayoritas subjek tidak mengalami gangguan tidur atau absence of sleep disorder (56,8%).

3. Terdapat hubungan antara durasi pemakaian gawai dengan gangguan tidur pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan.

6.2 Keterbatasan Penelitian

1. Waktu yang digunakan untuk penelitian masih sangat terbatas sehingga jumlah responden yang
terlibat dalam penelitian menjadi sedikit.
2. Tidak dilakukan analisis lanjutan yaitu regresi logistik biner untuk melihat signifikansi pengaruh
antara durasi pemakaian gawai dengan gangguan tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Pelita Harapan.

6.3 Saran

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan secara umum
khususnya dengan masalah apakah ada hubungan antara durasi pemakaian gawai dengan
gangguan tidur.
2. Diharapkan peneliti dapat lebih mengeksplor lagi data-data yang sudah terkumpul dan dapat
dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara durasi pemakaian
gawai dengan gangguan tidur.
3. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan referensi bagi mahasiswa dalam mengontrol durasi
pemakaian gawai agar tidak menimbulkan dampak negatif berupa gangguan tidur yang tidak baik
untuk kesehatan.

38
DAFTAR PUSTAKA

1. Blaxton, J.M., Bergeman, C.S., Whitehead, B.R., Braun, M.E., Payne, J.D. Relationships Among

Nightly Sleep Quality, Daily Stress, and Daily Affect. Journals Gerontol Ser B Psychol Sci Soc Sci.

2015.

2. Matar Boumosleh, J., Jaalouk, D. Depression, anxiety, and smartphone addiction in university

students-a cross sectional study. PLoS One. 2017;12(8):e0182239.

3. Bawelle, C.F.N., Lintong, F., Rumampuk, J. Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan Fungsi

Penglihatan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Angkatan

2016. Vol 4.; 2016.

4. Gutiérrez, J.D.S., de Fonseca, F.R., Rubio, G. Cell-phone addiction: A review. Front Psychiatry.

2016

5. Vyazovskiy, V.V. Sleep, recovery, and metaregulation: explaining the benefits of sleep. Nat Sci

Sleep. 2015;7:171-184.

6. Guarana CL, Barnes CM, Ong WJ. The effects of blue-light filtration on sleep and work outcomes.

J Appl Psychol. 2021 May;106(5):784-796. doi: 10.1037/apl0000806. Epub 2020 Jul 13. PMID:

32658494.

7. Rizk, N.I., Rizk, M.S., Mohamed, A.S. et al. Attenuation of sleep deprivation dependent

deterioration in male fertility parameters by vitamin C. Reprod Biol Endocrinol 18, 2 (2020).

https://doi.org/10.1186/s12958-020-0563-y

8. Esaki Y, Kitajima T, Takeuchi I, Tsuboi S, Furukawa O, Moriwaki M, Fujita K, Iwata N. Effect of

blue-blocking glasses in major depressive disorder with sleep onset insomnia: A randomized,

39
double-blind, placebo-controlled study. Chronobiol Int. 2017;34(6):753-761. doi:

10.1080/07420528.2017.1318893. Epub 2017 May 10. PMID: 28488943.

9. Gildner, T.E., Liebert, M.A., Kowal, P., Chatterji, S., Snodgrass, J.J. Associations between sleep

duration, sleep quality, and cognitive test performance among older adults from six middle income

countries: Results from the study on global ageing and adult health (SAGE). J Clin Sleep Med.

2014;10(6):613-621

10. Medic G, Wille M, Hemels ME. Short- and long-term health consequences of sleep disruption. Nat

Sci Sleep. 2017 May 19;9:151-161. doi: 10.2147/NSS.S134864. PMID: 28579842; PMCID:

PMC5449130.

11. Martinez D, Lenz Mdo C. Ciradian rhythm sleep disorders. Indian J Med Res. 2010 Feb;131:141-9.

PMID: 20308739.

12. Blume C, Garbazza C, Spitschan M. Effects of light on human Circadian rhythms, sleep and mood.

Somnologie (Berl). 2019 Sep;23(3):147-156. doi: 10.1007/s11818-019-00215-x. Epub 2019 Aug

20. PMID: 31534436; PMCID: PMC6751071.

13. Luyster FS, Choi J, Yeh CH, Imes CC, Johansson AE, Chasens ER. Screening and evaluation tools

for sleep disorders in older adults. Appl Nurs Res. 2015 Nov;28(4):334-40. doi:

10.1016/j.apnr.2014.12.007. Epub 2015 Feb 26. PMID: 26608435; PMCID: PMC4661454.

14. Kushida CA, Littner MR, Morgenthaler T, et al. Practice parameters for the indications for

polysomnography and related procedures: an update for 2005. Sleep. 2005;28(4):499–521.

15. Alhola P, Polo-Kantola P. Sleep deprivation: Impact on cognitive performance. Neuropsychiatr Dis

Treat. 2007;3(5):553-67. PMID: 19300585; PMCID: PMC2656292.

16. Hysing M, Pallesen S, Stormark KM, et al Sleep and use of electronic devices in adolescence:

results from a large population-based studyBMJ Open 2015;5:e006748. doi: 10.1136/bmjopen-

2014-006748

40
17. Hale L, Kirschen GW, LeBourgeois MK, Gradisar M, Garrison MM, Montgomery-Downs H,

Kirschen H, McHale SM, Chang AM, Buxton OM. Youth Screen Media Habits and Sleep: Sleep-

Friendly Screen Behavior Recommendations for Clinicians, Educators, and Parents. Child Adolesc

Psychiatr Clin N Am. 2018 Apr;27(2):229-245. doi: 10.1016/j.chc.2017.11.014. PMID: 29502749;

PMCID: PMC5839336.

18. LeBourgeois MK, Hale L, Chang AM, Akacem LD, Montgomery-Downs HE, Buxton OM. Digital

Media and Sleep in Childhood and Adolescence. Pediatrics. 2017 Nov;140(Suppl 2):S92-S96. doi:

10.1542/peds.2016-1758J. PMID: 29093040; PMCID: PMC5658795.

19. Falbe J, Davison KK, Franckle RL, Ganter C, Gortmaker SL, Smith L, Land T, Taveras. Sleep

duration, restfulness, and screens in the sleep environment. EMPediatrics. 2015 Feb; 135(2):e367-

75.

20. Mossman, S. A., Luft, M. J., Schroeder, H. K., Varney, S. T., Fleck, D. E., Barzman, D. H.,

Gilman, R., DelBello, M. P., Strawn, J. R. The Generalized Anxiety Disorder 7-Item scale in

adolescents with generalized anxiety disorder: Signal detection and validation. Ann Clin Psychiatry.

2017.

21. Wicaksono, D.W., Yusuf, A., Widyawati, I.Y., Analisis faktor dominan yang berhubungan dengan

kualitas tidur pada mahasiswa fakultas keperawatan Universitas Airlangga. Universitas Airlangga.

22. Stein MD, Friedmann PD. Disturbed sleep and its relationship to alcohol use. Subst Abus. 2005

Mar;26(1):1-13. doi: 10.1300/j465v26n01_01. PMID: 16492658; PMCID: PMC2775419.

23. Suwartika, I., Cahyati, P., Analisis faktor yang berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien gagal

jantung di RSUD Kota Tasikmalaya. Jurnal Skolastik Keperawatan. 1(1), 2015.

24. O'Callaghan F, Muurlink O, Reid N. Effects of caffeine on sleep quality and daytime functioning.

Risk Manag Healthc Policy. 2018 Dec 7;11:263-271. doi: 10.2147/RMHP.S156404. PMID:

30573997; PMCID: PMC6292246.

41
25. Staner L. Sleep and anxiety disorders. Dialogues Clin Neurosci. 2003 Sep;5(3):249-58. doi:

10.31887/DCNS.2003.5.3/lstaner. PMID: 22033804; PMCID: PMC3181635.de Lucena JM, Cheng

LA, Cavalcante TL, da Silva VA, de Farias Júnior JC.

26. Prevalência de tempo excessivo de tela e fatores associados em adolescentes [Prevalence of

excessive screen time and associated factors in adolescents]. Rev Paul Pediatr. 2015 Dec;33(4):407-

14. doi: 10.1016/j.rpped.2015.04.001. Epub 2015 Aug 1. PMID: 26298661; PMCID: PMC4685560.

27. Christensen MA, Bettencourt L, Kaye L, Moturu ST, Nguyen KT, Olgin JE, Pletcher MJ, Marcus

GM. Direct Measurements of Smartphone Screen-Time: Relationships with Demographics and

Sleep. PLoS One. 2016 Nov 9;11(11):e0165331. doi: 10.1371/journal.pone.0165331. PMID:

27829040; PMCID: PMC5102460.

28. Htoo A, Talwar A, Feinsilver SH, Greenberg H. Smoking and sleep disorders. Med Clin North Am.

2004 Nov;88(6):1575-91, xii. doi: 10.1016/j.mcna.2004.07.003. PMID: 15464114

29. Fang K, Mu M, Liu K, He Y. Screen time and childhood overweight/obesity: A systematic review

and meta-analysis. Child Care Health Dev. 2019 Sep;45(5):744-753. doi: 10.1111/cch.12701. Epub

2019 Jul 24. PMID: 31270831.

42
LAMPIRAN

Lampiran A: Lembar Informasi Penelitian

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

HUBUNGAN DURASI PEMAKAIAN GAWAI DENGAN

GANGGUAN TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Saya, James Jeremia Jason, mahasiswa kedokteran dari Universitas Pelita

Harapan yang sedang melakukan penelitian tentang korelasi durasi penggunaan

gawai dengan gangguan tidur, mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini. Keikutsertaan Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, jadi

Anda dapat memutuskan untuk berpartisipasi atau sebaliknya.

Tujuan Penelitian:

Tujuan penelitian adalah untuk menilai apakah terdapat hubungan durasi

penggunaan gawai dengan gangguan tidur.

Mengapa Subjek terpilih:

Subjek terpilih apabila memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini sebagai

berikut:

1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

2. Bersedia menjadi partisipan.

Tata Cara/Prosedur:

Responden akan diminta ketersediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian

dengan mengisi lembar persetujuan (informed consent) melalui tautan Google

43
Form. Responden kemudian akan mengisi kuesioner Case Report, kuesioner

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan kuesioner Generalized Anxiety

Disorder 7-Item (GAD-7).

Risiko dan ketidaknyamanan:

Tidak ada risiko ataupun ketidaknyamanan yang akan dirasakan oleh subjek.

Manfaat (langsung untuk subjek dan umum):

Manfaat langsung kepada subjek adalah meningkatkan pengetahuan mengenai

durasi penggunaan dari gawai-gawai dan gangguan tidur.

Manfaat umum adalah memberikan kontribusi data baru mengenai hubungan

antara durasi penggunaan gawai dan gangguan tidur.

Prosedur alternatif:

Tidak ada.

Kerahasiaan data:

Kerahasiaan hasil kuesioner akan dijaga.

Perkiraan jumlah subjek yang akan diikut sertakan:

Perkiraan jumlah subjek adalah 102 subjek.

Kesukarelaan:

Pengisian lembar persetujuan (informed consent) dilakukan subjek secara mandiri

dengan pemahaman lengkap mengenai sifat penelitian tanpa unsur paksaan atau

pengaruh luar.

Periode Keikutsertaan Subjek:

Waktu pengisian kuesioner diperkirakan membutuhkan 5-10 menit per subjek.

Subjek dapat dikeluarkan/mengundurkan diri dari penelitian:

44
Subjek berhak memundurkan diri dari penelitian jika tidak berkenan untuk lanjut.

Subjek akan dikeluarkan dari penelitian apabila memenuhi kriteria eksklusi

sebagai berikut:

1. Menggunakan/mengkonsumsi rokok, alkohol, dan/atau obat-obatan yang menginduksi


tidur.

2. Pernah didiagnosis mengalami gangguan kecemasan atau gangguan mental

lainnya sebelumnya.

3. Tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.

Insentif dan kompensasi:

Tidak ada

Pertanyaan:

James Jeremia – 081369727358 (WA), jeremiah.jason.leo@gmail.com (email)

45
Lampiran B: Surat Persetujuan

SURAT PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Saya telah membaca atau memperoleh penjelasan, sepenuhnya menyadari,

mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat, dan risiko yang mungkin

timbul dalam penelitian, serta telah diberi kesempatan untuk bertanya dan telah

dijawab dengan memuaskan, juga sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari

keikutsertaannya, maka saya setuju / tidak setuju ikut dalam penelitian ini, yang

berjudul:

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN KECEMASAN PADA

PEKERJA KANTOR DI JAKARTA SELAMA MASA BEKERJA DARI

RUMAH

Saya dengan sukarela memilih untuk ikut serta dalam penelitian ini tanpa

tekanan/paksaan siapa pun. Saya akan diberikan salinan lembar penjelasan dan

formulir persetujuan yang telah saya tandatangani untuk arsip saya.

Saya setuju: Ya / Tidak

46
Lampiran C: Case Report Form (CRF)

CASE REPORT FORM (CRF)

- Nama:

- Usia:

- Jenis kelamin: (Laki-laki / perempuan)

- Kriteria inklusi dan eksklusi penelitian:

o Apakah Anda merokok? (Ya / tidak)

o Apakah Anda mengkonsumsi kopi atau produk yang mengandun kafein

lebih dari atau senilai dengan satu kali per hari? (Ya / tidak)

o Apakah Anda menggunakan obat-obatan yang menginduksi tidur?

(Ya / tidak)

o Apakah Anda mengkonsumsi produk beralkohol lebih dari atau senilai

dengan satu kali per hari? (Ya / tidak)

47
Lampiran D: Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ)

KUESIONER PITTSBURGH SLEEP QUALITY INDEX (PSQI)

1. Jam berapa biasanya anda tidur malam? Pukul



Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?
2. …menit

3. Berapa lama anda tidur di malam hari? …jam

Jam berapa anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam? Pukul
4.

5 Seberapa sering masalah-masalah dibawah ini Tidak 1x 2x ≥ 3 x semi


mengganggu tidur anda? perna sem semin nggu
h i g
nggu gu
a) Tidak mampu tertidur selama 30 menit
sejak berbaring
b) Terbangun ditengah malam atau terlalu dini
c) Terbangun untuk ke kamar mandi
d) Tidak mampu bernafas dengan leluasa
e) Batuk atau mengorok
f) Kedinginan dimalam hari
g) Kepanasan dimalam hari
h) Mimpi buruk
i) Terasa nyeri
j) Alasan lain ………
6 Seberapa sering anda menggunakan obat tidur
7 Seberapa sering anda mengantuk ketika
melakukan aktifitas disiang hari
Tidak Kecil Sedang Besar
antusias
8 Seberapa besar antusias anda ingin
menyelesaikan masalah yang anda hadapi
Sangat Baik kurang Sangat
baik kurang
9 Pertanyaan preintervensi : Bagaimana
kualitas tidur anda selama sebulan yang lalu
Pertanyaan postintervensi : Bagaimana
kualitas tidur
anda selama seminggu yang lalu

48
Keterangan Cara Skoring

Komponen :

1. Kualitas tidur subyektif à Dilihat dari pertanyaan nomer

9 0 = sangat baik

1 = baik

2 = kurang

3 = sangat kurang

2. Latensi tidur (kesulitan memulai tidur) à total skor dari pertanyaan nomer 2 dan

5a Pertanyaan nomer 2:

≤ 15 menit = 0

16-30 menit = 1

31-60 menit = 2

> 60 menit = 3

Pertanyaan nomer 5a:

Tidak pernah = 0

Sekali seminggu =

1 2 kali seminggu =

>3 kali seminggu= 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 2 dan 5a, dengan skor dibawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-2 = 1

Skor 3-4 = 2

Skor 5-6 = 3

3. Lama tidur malam à Dilihat dari pertanyaan nomer 4


49
> 7 jam = 0

50
< 5 jam = 3

5-6 jam = 2

< 5 jam = 3

4. Efisiensi tidur à Pertanyaan nomer 1,3,4

Efisiensi tidur= (# lama tidur/ # lama di tempat tidur) x 100%

# lama tidur – pertanyaan nomer 4

# lama di tempat tidur – kalkulasi respon dari pertanyaan nomer 1 dan 3

Jika di dapat hasil berikut, maka skornya:

> 85 % = 0

75-84 % = 1

65-74 % = 2

< 65 % = 3

5. Gangguan ketika tidur malam à Pertanyaan nomer 5b sampai

5j Nomer 5b sampai 5j dinilai dengan skor dibawah ini:

Tidak pernah = 0

Sekali seminggu =

1 2 kali seminggu =

>3 kali seminggu= 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 5b sampai 5j, dengan skor dibawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-9 =1

Skor 10-18 =2

Skor 19-27 =3

6. Menggunakan obat-obat tidur à Pertanyaan nomer 6 51


1

Tidak pernah = 0

Sekali seminggu =

1 2 kali seminggu =

>3 kali seminggu= 3

7. Terganggunya aktifitas disiang hari à Pertanyaan nomer 7 dan

8 Pertanyaan nomer 7:

Tidak pernah = 0

Sekali seminggu =

1 2 kali seminggu =

>3 kali seminggu= 3

Pertanyaan nomer 8:

Tidak antusias = 0

Kecil =1

Sedang =2

Besar =3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 7 dan 8, dengan skor di bawah ini:

Skor 0 = 0

Skor 1-2 = 1

Skor 3-4 = 2

Skor 5-6 = 3

Skor akhir: Jumlahkan semua skor mulai dari komponen 1 sampai 7

1
2

1 = baik
2 = kurang

3 = sangat kurang

8. Latensi tidur (kesulitan memulai tidur) à total skor dari pertanyaan nomer 2 dan

5a Pertanyaan nomer 2:

≤ 15 menit = 0

16-30 menit = 1

31-60 menit = 2

> 60 menit = 3

Pertanyaan nomer 5a:

Tidak pernah = 0

Sekali seminggu =

1 2 kali seminggu =

>3 kali seminggu= 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 2 dan 5a, dengan skor dibawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-2 = 1

Skor 3-4 = 2

Skor 5-6 = 3

9. Lama tidur malam à Dilihat dari pertanyaan nomer 4

> 7 jam = 0

6-7 jam = 1

5-6 jam = 2

2
3

< 5 jam = 3

10. Efisiensi tidur à Pertanyaan nomer 1,3,4

Efisiensi tidur= (# lama tidur/ # lama di tempat tidur) x 100%

# lama tidur – pertanyaan nomer 4

# lama di tempat tidur – kalkulasi respon dari pertanyaan nomer 1 dan 3

Jika di dapat hasil berikut, maka skornya:

> 85 % = 0

75-84 % = 1

65-74 % = 2

< 65 % = 3

11. Gangguan ketika tidur malam à Pertanyaan nomer 5b sampai

5j Nomer 5b sampai 5j dinilai dengan skor dibawah ini:

Tidak pernah = 0

Sekali seminggu =

1 2 kali seminggu =

>3 kali seminggu= 3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 5b sampai 5j, dengan skor dibawah ini:

Skor 0 =0

Skor 1-9 =1

Skor 10-18 =2

Skor 19-27 =3

12. Menggunakan obat-obat tidur à Pertanyaan nomer 6

3
4

Tidak pernah = 0 Sekali

seminggu = 1 2 kali

seminggu = 2

>3 kali seminggu= 3

13. Terganggunya aktifitas disiang hari à Pertanyaan nomer 7 dan 8

Pertanyaan nomer 7:

Tidak pernah = 0 Sekali

seminggu = 1 2 kali

seminggu = 2

>3 kali seminggu= 3

Pertanyaan nomer 8:

Tidak antusias = 0 Kecil

=1

Sedang =2

Besar =3

Jumlahkan skor pertanyaan nomer 7 dan 8, dengan skor di bawah ini: Skor

0 =0

Skor 1-2 = 1

Skor 3-4 = 2

Skor 5-6 = 3

Skor akhir: Jumlahkan semua skor mulai dari komponen 1 sampai 7

4
5

Lampiran E: Generalized Anxiety Disorder 7-Item (GAD-7)

KUESIONER GENERALIZED ANXIETY DISORDER 7-ITEM (GAD-7)

Selama 2 minggu terakhir, Tidak Kurang 7 hari Hampir

seberapa sering Anda: sama dari 7 atau lebih setiap

sekali hari hari

1. Merasa gugup, cemas, atau

gelisah

2. Tidak dapat menghentikan

atau mengendalikan rasa

khawatir

3. Terlalu mengkhawatirkan

banyak hal yang berbeda

4. Sulit bersantai

5. Gelisah sehingga sulit

untuk duduk diam

6. Menjadi mudah jengkel

atau marah

7. Merasa takut seolah-olah

sesuatu yang buruk

mungkin terjadi

5
6

Cara Penilaian Kuesioner GAD-7

Penilaian kuesioner GAD-7 dilakukan dengan melihat nilai total dari semua

nomor. Setiap nomor memiliki nilai 0 – 3 (Tidak sama sekali = 0, Kurang dari 7

hari = 1, 7 hari atau lebih = 2, Hampir setiap hari = 3). Nilai dari setiap nomor pun

digabungkan untuk mendapatkan nilai total yang berkisar di antara 0 – 21. Nilai

total GAD-7 pun dinilai sebagai berikut:

- 0 – 9: Tingkat kecemasan rendah

- 10 – 21: Tingkat kecemasan tinggi

6
7

Lampiran F: Dokumen Lolos Kaji Etik

Anda mungkin juga menyukai