Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dairul Sidiq Rabbani

NIM : 20.04.111
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu : Enung Suwarnie, S.E., M.B.A
Kuis W8 : Analisis BEP

1. Jelaskan pengertian dari analisis BEP?


Jawab ;
BEP (Break Even Point)/Titik Pulang Pokok adalah titik dimana pendapatan sama dengan
modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian maupun keuntungan.
BEP dapat terjadi jika perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Jika penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka
perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya perusahaan akan memperoleh keuntungan
apabila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan.
Jika perusahaan menghubungkan antara biaya-biaya yang dikeluarkan, laba yang diperoleh,
dan volume penjualan maka akan didapatkan suatu analisis yang disebut Cost, Profit, Volume
Analysis. Analisis ini sering disebut juga Analisis Break Even Point. Dasar yang digunakan
dalam analisis BEP adalah perilaku biaya dalam kaitannya dengan
hasil penjualan.

2. Jelaskan asumsi dasar dari analisis BEP?


Jawab :
Asumsi dasar yang digunakan dalam BEP adalah:
- Biaya yang terjadi dalam perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel.
- Biaya variabel secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan biaya
tetap tidak mengalami perubahan secara total.
- Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya
tetap per unit akan berubah-ubah.
- Harga jual per unit konstan selama periode analisis.
- Jumlah produk yang diproduksi diasumsikan selalu habis terjual.
- Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, jika perusahaan membuat atau
menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk
tetap.
- Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persediaan awal dan persediaan akhir.
- Efisiensi dan produktivitas produk tidak berubah.

3. Jelaskan komponen dasar analisis BEP dan mengapa tidak akan muncul masalah BEP
jika perusahaan hanya menggunakan biaya variabel saja?
Jawab :
Berikut 4 komponen dasar dalam analisis BEP:
1. Fixed Cost (Biaya Tetap) artinya biaya tidak berubah meskipun volume produksi berubah.

Dairul Sidiq Rabbani_20.04.111


Manajemen Keuangan
2. Variable Cost (Biaya Variabel) artinya biaya berubah-ubah sesuai dengan perubahan
volume produksi.
3. Revenue (Penghasilan) adalah jumlah pendapatan yang diterima dari penjualan produk.
4. Profit (Laba) adalah sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variabel.

Apabila perusahaan hanya memiliki biaya variabel saja maka tidak akan muncul masalah
BEP. Karena BEP hanya akan muncul jika perusahaan menggunakan biaya variabel dan
biaya tetap.

4. Jelaskan pengertian dari kontribusi margin, dan dalam kondisi seperti apa perusahaan
mengalami BEP?
Jawab :
Kontribusi Marjin (Contribution Margin) merupakan Suatu perusahaan dengan volume
penjualan tertentu dapat saja mengalami kerugian karena penghasilan/penjualannya hanya
bisa menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap saja. Penghasilan dikurangi biaya
variabel merupakan bagian yang tersedia untuk menutupi biaya tetap,
Apabila kontribusi marjin lebih kecil dari biaya tetap maka perusahaan dalam kondisi rugi.
Jika kontribusi marjinnya lebih besar dari biaya tetap maka perusahaan mendapat laba.
Sedangkan jika kontribusi margin sama dengan biaya tetap maka perusahaan tidak
mendapatkan laba dan tidak menderita kerugian, dan kondisi ini disebut BEP.

5. Jelaskan pengertian Margin of Safety dan Shut Down Point?


Jawab :
Margin of Safety adalah batas penurunan penjualan yang bisa ditolerir agar perusahaan tidak
menderita kerugian. Misalnya Margin of Safety ditentukan 30% artinya realisasi penjualan
dipertahankan jangan sampai turun lebih dari 30%. Jika turun dari 30% maka perusahaan
akan mengalami kerugian dan jika penurunannya tepat 30% maka perusahaan dalam kondisi
BEP.
Titik Tutup Pabrik (Shut Down Point - SDP), adalah alat analisis penutupan perusahaan. Jika
perusahaan beroperasi di bawah BEP berarti perusahaan secara akuntansi mengalami
kerugian, tetapi secara cashflow perusahaan masih mendapatkan sisa kas, selama
penerimaan penghasilan masih bisa menutup biaya variabel dan biaya tetap tunai. Biaya
tetap tunai adalah biaya tetap yang dikeluarkan secara tunai seperti pembayaran gaji, biaya
promosi, sewa gedung, dan biaya tetap tunai lainnya. Sedangkan biaya tetap tidak tunai
adalah biaya penyusutan. Jika penerimaan penjualan sudah tidak dapat menutupi biaya
variabel dan biaya tetap tunai maka perusahaan harus sudah ditutup.

Dairul Sidiq Rabbani_20.04.111


Manajemen Keuangan

Anda mungkin juga menyukai