Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA

Diisi Mahasiswa Praktikan

Nama Praktikan Ryan Yahya Riyanto

NPM 2240501140

Rombel 04

JudulPraktikum Pengukuran menggunakan alat Spherometer

TanggalPraktikum 10 Februari 2023

Diisi Asisten Praktikum


Tanggal Pengumpulan

Catatan

PENGESAHAN NILAI
Diperiksa oleh: Disahkan oleh:
Asisten Praktikum Dosen Pengampu

Ridha Evitafany RiskyViaYuliantari,S.Pd.,M.


Eng.

LABORATORIUM JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR 2023
Tanggal Praktikum 10 Februari
PENGUKURAN 2023
MENGGUNAKAN ALAT 24 Februari
SPHEROMETER Tanggal Pengumpulan 2023

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi dari alat ukur


Spherometer.

2. Mahasiswa mampu mengetahui kegunaan alat ukur Spherometer

3. Mahasiswa mampu membaca hasil dari pengukuran dengan


menggunakan alat ukur Spherometer.

II. DASAR TEORI


1. Pengertian Spherometer
Spherometer merupakan suatu alat atau istrumen yang menggunakan
untuk menggukur Panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada
tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Agale
Cauchoix, dan pertama kali dikenalkan oleh Nicolas Foritn. Awalnya,
spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk menggukur
lengkungan permukaan suatu lengsa. Spherometer adalah alat untuk
menggukur benda kelengkungan. Misalnya jari-jari krlrngkungan brnda
yang berbenduk bidang bola (lengsa dan cermin). Selain itu, spherometer
dapat diggunakan untuk menggukur ketebalan benda-benda yang tipis.
Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang tetap dan 1 kaki yang
dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa mencapai
0,01 mm. Alat ini mempunyai 2 macam skala, yaitu skala utama pada
mistar M yang tegak dan skala nonius pada piringan P yang dapat berputar
Bersama skrup putaran s
2. Kegunaan Spherometer
Spherometer digunakan untuk menggukur jari-jari (rodius) dari
permukaan
Suatu lensa. Selain itu, spherometer juga digunakaan untuk menggukur
ketebalan suatu lempengan atau plat tipis
3. Bagian-bagian Spherometer
Secara umum spherometer terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a) Meja berkaki tiga (biasanya terbuat dari logam) jika dihubungkan
dengan garis, maka ketiga kaki tersebut membentuk segitiga sama
sisi
b) Sekrup yang terletak pada lubang ditengah-tengah meja kecil
berkaki tiga
c) Pangkal sekerup
d) Pemutar skrup
e) Piringan spherometer yang dimiliki 100 skala, bentuk lingkaran,
dan melekat pada sekerup. Suatu putaran piringan menyebabkan
naik atau turun 1 mm
f) Skala utama (dalam mm) berupa Batangan yang letaknya sejajar
dengan sekrup. Skala ini sebagai indeks untuk membaca skala pada
piringan spherometer dan juga untuk menadai banyaknya putaran
penuh sekrup.
Pada spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan
skala terkecil 0,05 mm. Namun, pada spherometer yang lama skala
terkecil adalah 0,001 mm
4. Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses dalam membadingan suatu acuan local kepada
standar. Yang berlaku untuk memastika keteletian suaru alat ukur.
Pangkalibrasian pada spherometer yaitu dengan menghimpitkan angka
nol pada skala utama dan angka nol pada piringan spherometer. Berarti
spherometer telah terklaaribrasi jika angka nol pada skala utama berimpit
dengan angka nol pada piringan spherometer
5. Ketelitian
Spherometer memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada mistar,
jangka sorong dan mikrometer sekrup. Ketelitian spherometer yaitu
0,01mm
6. Perinsip kerja
perinsip kerja spherometer hampir sama dengan perinsip kerja
mikrometer. Spheromter memiliki dua jenis skala yaitu skala utama dan
skala piringan spherometr (skala geser). Pembacaan hasil ukur pada
spherometer, yaitu dengan melihat skala yang sering berhimpit (skala
utama behimpit dengan skala pada piringan spherometer). Untuk
pengukuran jari – jari (radius) permukaan suatu lensa. Digunakan
persamaan sebelum menggunkan spherometer untuk menggukur jari jari
(radius) permukaan suatau lengsa dan ketebalan suatu lempengan atau plat
tipis, pastikan spherometer dalam pengukuran yang digunakan dapat
skurat.
7. Prosedur Pengukuran
a) Pengukuran jari jari (radius) permukaan suatu lensa untuk
mengukur radius permukaan suatu lensa ditempatkan diatas suatu
tempat yang tepat (rata) permukaanya setelah itu, ditampatkan
diatas suatu tempat lensa yang akan diukur radiusnya ndijepitkan
dengan ketiga kaki spherometer. Selanjutnya, putar sekrup sampai
menyentuh permukaan lensa tersebut. Amati skala utama yang
behimpit dengan skala pada piringan spherometer dan mengukur
jarak antar kaki spherometer
b) Pengukuran ketebalan suatu lempengan atau plat tipis untuk
mengukur ketebalan suatu lempengan atau play tipis spherometer
ditempatkan diatas suatu tempat yang berhimpitan dengan skala
pada piringan spherometer, kemudian membaca hasil bagian skala
utama dengan skala pada piringan spherometer, setelah itu sekrup
diputar hinga tidak lagi menyentuh permukaan tersebut.
Selanjutnya, selipkan lempingan atau plat tipus yang akan diukur
ketebalannya. Putar Kembali sekerup hingga menyentuh
permukaan plat tipis
8. Cara Membaca dan Menuliskan hasilkan Pengukuran
a) Pengukuran jari jari (redius). Permukaan suatu lensa untuk cara
pembacaan skala utama (dalam mm) berhimpitan dengan skla pada
piringan spherometer. Skala pada piringan spherometer dikalikan
ketelitian spherometer (0,01 mm) pembacaan skala tersebut
dimasukan kedalam suatu persamaan, hasilnya penggukuran jari
jari (radius) permukaan lensa
b) Penggukuran ketebalan suatu lempengan atau plat tipis untuk cara
pembaccan skala utama berhimpitan dengan skla pada piringan
spherometer. Skala piringan spherometer dikalikan ketelitian
spherometer (0,01 mm). hasil pengukuran hasil bagi skala utama
dan skla piringan spherometer sebelumnya diselipkan plat tipis
dengan hasil bagi skala utama dan skla piringan spherometer
sesudah diselipkan palat tipis

III. ALAT dan BAHAN

a. Alat
- Spherometer
- Penggaris
b. Bahan
- Kaca cekung besar
- Kaca cembung besar
- Kaca cekung kecil
- Kaca cembung besar

IV. LANGKAH PRAKTIKUM

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.


2. Kalibrasi terlebih dahulu spherometer yang akan digunakan.
3. Siapkan kaca yang akan diukur dan tempatkan spherometer ditempat
yang rata.
4. Jepit lensa yang akan diukur radiusnya dengan ketiga kaki
spherometernya.
5. Putar skrup sampai menyentuh permukaan lensa
6. Buktikan dengan selembar kertas .
7. Amati skala utama yang berhimpitan dengan skala pada piringan
spherometer dan mengukur jarak antara kaki spherometer.

V. HASIL DAN ANALISIS

Tabel 5.1 Hasil Percobaan Spherometer

Jenis Diameter Jari- Skala Skala H R


benda benda jari utama nonius
benda (ST) (SN)
Kaca
cembung 15 cm 7,5 cm 2 cm 0,53 1,06 mm -1,341mm
kecil mm
Kaca
cembung 20 cm 10 cm 1,0 mm 8 mm 8mm 496,8mm
besar
Kaca
cekung 15 cm 7,5 cm -4mm 0,25m 4,25 mm 106,425m
kecil m m
Kaca
cekung 20 cm 10 cm -0,5mm -0,1mm -1,1 mm 245,64mm
besar

Pembahasan :

1. Jadi pada table diatas kita mengukur kaca cembung dan cekung.kita
mendapatkan h dan R dari rumus dibawah ini:
h cekung = (SN-100)x0,01
h cembung = ST+SN
R = h ² + r² /2h
2. Pada pengukuran pertama menggunakan kaca cembung kecil seperti
pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.1 Pengukuan Kaca


Cembung Kecil
3. Pada pengukuran kedua mengggunakan kaca cembung besar seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 5.2 Pengukuran Kaca Cembung Besar
4. Pada pengukuran ketiga menggunakan kaca cekung kecil seperti gambar
dibawah ini :

Gambar 5.3 Pengukuran Kaca Cekung Kecil


5. Pada pengukuran ke 4 menggunakan kaca cekung besar seperti gambar
dibawah ini :

Gambar 5.4 Pengukuran Kaca Cekung Kecil


VI. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini mahasiswa dapat menggetahui bagaimana cara
pengunaan alat ukur spherometer, dan dapat menggukur kelengungan suatu
benda apa lagi pada kelengkungan sebuah kaca cekung dan cembung juga
mahasiswa dapat menggukur ketebalan sebuah benda
VII. REFERENSI

Murdaka, B. (2016). Operadional Alat. Universitas Gajah Mada Laboratorium Fisika.

Nurlina, R. &. (2019). Alat Ukur dan Penggukuran . LPP UNISMUH MAKASSAR, 1-79.

Anda mungkin juga menyukai