1
SPHEROMETER
4
5
2
6
3
1
SPHEROMETER 201
1
Ketelitian:
Spherometer memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada mistar,
jangka sorong, dan mikrometer. Ketelitian spherometer yaitu 0,01 mm.
Instrumentasi fisika | Siti Nurul Aroma Dewi 2
SPHEROMETER 201
1
E.
Prinsip Kerja:
Prinsip kerja spherometer hampir sama dengan prinsip kerja mikrometer.
Spherometer memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala pada
piringan spherometer (skala geser). Pembacaan hasil ukur pada sperometer,
yaitu dengan melihat skala yang saling berhimpit (skala utama berhimpit
dengan skala pada piringan spherometer). Untuk mencari titik nol pada
spherometer adapun tekniknya adalah jika menggunakan alas dari cermin,
maka pada saat bayangan ujung sekrup berhimpit dengan ujung sekrup itu
menandakan bahwa ujung sekrup sudah tepat menyinggung/menyentuh alas,
jika tidak menggunakan cermin, maka pada saat sekrup diputar ternyata kaki
spherometer akan ikut berputar berarti ujung sekrup sudah menyentuh alas.
Teknik mengukur bila keadaan awal spherometer tidak di nol maka pada saat
pembacaan pengukuran pada piringan spherometer dimulai dari titil tersebut.
Untuk pegukuran jari-jari (radius) permukaan suatu lensa, digunakan
persamaan:
SPHEROMETER 201
1
t
u
u
A
a
Dari gambar diatas dapat di dapat bahwa:
s + u = t....................(1)
a2 = t2 +( a)2
a2 = t2 + a2
t2 = a2 - a2
t2 = a2
..(2)
Pada gambar terlihat bahwa :
3 x luas segitiga ABD= luas segitiga ABC
SPHEROMETER 201
1
Lense cembung
R
s
T
h
maka di dapat persemaan berikut:
R
R=T+h
T=Rh
T 2 = ( R h )2
T2 = R2 2hR + h2 ..........(5)
R2= T2 + s2........................(6)
Masukkan masukkan persamaan (4) dan (5) ke persamaan (6) :
SPHEROMETER 201
1
Jika indeks bias lensa di ketahui maka untuk mencari titik fokus adalah :
Prosedur Pengukuran:
1. Pengukuran Jari-jari (Radius) Permukaan Suatu Lensa
Untuk mengukur radius permukaan suatu lensa, spherometer ditempatkan
di atas suatu tempat yang tepat (rata) permukaannya. Setelah itu, lensa
yang
SPHEROMETER 201
1
SPHEROMETER 201
1
spherometer (sebagai a). Setelah hasil pembacaan skala tersebut
dimasukkan ke dalam suatu persamaan R, didapatlah hasil pengukuran
jari-jari (radius) permukaan lensa.
2. Pengukuran Ketebalan Suatu Lempengan atau Pelat Tipis
Untuk cara pembacaan, skala utama (dalam mm) berhimpit dengan skala
pada piringan spherometer. Skala pada piringan spherometer dikalikan
ketelitian spherometer (0,01 mm). Hasil pengukuran ketebalan lempengan
atau pelat tipis adalah perbedaan (dalam hal ini selisih) hasil pembacaan
sebelum diselipkan lempengan atau pelat tipis dengan hasil pembacaan
sesudah diselipkan lempengan atau pelat tipis.
SPHEROMETER 201
1
I.
Mikro Spherometer
Lensa yang sangat kecil tidak dapat diukur dengan tepat jika menggunakan
spherometer biasa. Untuk itu, digunakan mikro spherometer yang dapat
mengukur lensa yang sangat kecil. Jari-jari (radius) permukaan lensa mungkin
bisa sekecil 2 mm. Berikut adalah contoh yang khas:
SPHEROMETER 201
1
Spherometer ini terdiri dari dua bar logam yang bergabung di suatu akhir
untuk satu poros yang sangat singkat dari pergerakan yang diukur pada
kebalikan bagian akhir. Pusat ball adalah tetap untuk satu bar, dua kaki ball ke
yang lain, semua dalam satu baris. Karena pusat ball terletak di sepertiga jarak
ke mikrometer, perpindahan sepertiga sebagai pengukuran pada mikrometer.
SPHEROMETER 201
1
Lensa ditempatkan 90 deg dari bar dan 45 deg, dari horizontal. Konfigurasi
ini memastikan bahwa lensa dan spherometer ditempatkan dengan gravitasi.
SPHEROMETER 201
1
Meja berkaki tiga spherometer dibuat dari logam, dimana mejanya berupa
pelat logam. Diperlukan pengeboran lubang yang harus ditempatkan dengan
tepat dalam suatu pelat logam untuk tempat ketiga kaki spherometer. Lubang
tersebut dapat dibor dengan suatu mesin. Simetri dan akurat tidaknya lubang
dapat diketahui dengan mengukur jarak antara ujung kaki (seperti
menggunakan kaliber). Kaliber yang digunakan adalah dari jenis digital
standar, yang mengukur sampai keakuratan 0,01mm.
Pada website Bob May, terdapat petunjuk untuk membuat spherometer
sederhana, murah, tetapi akurat. Yang digunakan adalah sebuah indikator
angka (a dial indicator) dengan ketelitian 0,01 mm dan harga sekitar $ 32.
Untuk mengapit indikator angka pada tempatnya digunakan dua baut, pastikan
indikator angka tidak dapat berpindah tempat agar pengukuran konsisten.
Aluminium dengan ketebalan 6 mm, lebar 20 mm, dan panjang sekitar 150
mm sebagai penopang kaki. Tiga logam (bisa aluminium) silinder dengan
ketebalan 6 mm untuk membuat kaki-kaki spherometer, beberapa logam
epoxy untuk melekatkan kaki ke dalam lubang pada penopang kaki.
Ketiga kaki pada spherometer jika dilihat dari atas relatif dekat satu dengan
yang lain. Untuk lensa yang lebih besar perlu membuat satu kaki spherometer
yang jaraknya lebih jauh agar resolusi lebih baik, seperti gambar berikut: