Anda di halaman 1dari 6

FILSAFAT PENDIDIKAN

Jenilan*

Abstrak
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memandang pendidikan sebagai proses
memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi diri dengan segenap
potensi asli yang ada dalam dirinya. Ilmu pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang
merupakan ciri khas manusia. Ilmu pengetahuan merupakan upaya khusus manusia untuk
menyingkapkan realitas, supaya memungkinkan manusia berkomunikasi satu sama lain, membangun
dialog dengan mengakui yang lain, dan meningkatkan harkat kemanusiaannya.

Kata Kunci : Filsafat pendidikan, ilmu pengetahuan.

Pendahuluan komprehensif., Pemikiran filsafat bersifat


Proses pendidikan adalah proses spekulatif, artinya merenung, memikirkan
perkembangan yang bertujuan. Tujuan sesuatu sedalam-dalamnya, tanpa
proses perkembangan itu secara alamiah keharusan ada kontak langsung degan
adalah kedewasaan, sebab potensi objek yang dipikirkan.
manusia yang paling alamiah adalah Aguste Rodin salah seorang
bertumbuh menuju tingkat kedewanaan, pemahat termashur membuat patung
kematangan. Potensi ini akan dapat Homo Sapiens, manusia yang berfikir.
terwujud apabila prakondisi almiah dan Dimana dalam bayangan Aguste Rodin
sosial manusia bersangkutan menggambarkan bahwa manusia senang
memungkinkan untuk perkembangan tiasa berpikir. Setiap saat dari hidupnya,
tersebut, misalnya iklim, makanan, sejak dia lahir sampai masuk liang lahat,
kesehatan, dan keamanan, relatif sesuai dia tak pernah berhenti berpikir. Hampir
dengan kebutuhan manusia. tak ada masalah yang menyangkut peri
Filsafat bertumpu pada kehidupan yang terlepas dari jangkauan
kemampuannalaratau rasio manusia, pikirannya, dari soal paling remeh sampai
Kebenaran hakiki yang dicari adalah soal paling asasi. Berpikir itulah yang
sejauh yang dapat dijangkau oleh akal mencirikan hakekat manusia dan karena
manusia, Sebagai kegiatan berpikir, berpikirlah dia menjadi manusia.1
filsafat menghasilkan gambaran
pemikiran secara menyeluruh dan

Penulis adalah Pegawai Kemenag Kepahiang


El-Afkar Vol. 7 Nomor 1, Januari- Juni 2018

Ilmu pengetahuan berkembang Oleh karenanya dengan


dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri memahami filsafat dengan baik maka
khas manusia. Ilmu pengethauan orang akan dapat mengembangkan secara
merupakan upaya khusus manusia untuk konsisten ilmu-ilmu pengetahuan yang
menyingkapkan realitas, supaya dipelajari. Filsafat mengkaji dan
memungkinkan manusia berkomunikasi memikirkan tentang hakikat segala
satu sama lain, membangun dialog sesuatu secara menyeluruh, sistematis,
dengan mengakui yang lain, dan terpadu, universal dan radikal yang
meningkatkan harkat kemanusiaannya. hasilnya menjadi pedoman dan arah dari
Selanjutnya manusia juga mengalami perkembangan ilmu-ilmu yang
kebutuhan yang lebih mendalam, yaitu bersangkutan. Oleh karenanya yang
untuk menemukan tata susunan yang membantu filsafat pendidikan terlaksanan
sesungguhnya dalam kenyataannya. dengan baik, maka terdapat beberapa
Berbeda dengan makhluk yang lain yang teori yang menjadi acuan dalam
hubungannya dengan alam bersifat menopang terselenggaranya pendidikan
alamiah dan berupa ketundukan mutlak, yang maksimal yaitu:
hubungan manusia dengan alam 1. Etika atau teori tentang Nilai
mengandung unsur ikhtiar, atau upaya 2. Teori ilmu pengetahuan atau
untuk hidup secara manusiawi.2 Epistimologi dan
ini menunjukkan bahwa dalam 3. Teori tentang realitas atau kenyataan
berpikir, manusia terlihat dari aspek dan yang ada dibalik kenyataan yang
kemanusiaannya jika dia memikirkan disebut Metafisika.
kemajuannya., dan kemajuan kemajuan 4. Permasalahan yaang diidentifikasikan
inilah salah satu isyarat bahwa dalam dalam ketiga disiplin ilmu ini menjadi
proses berpikir manusia senangtiasa materi yang dibahas di dalam filsafat
berupaya berbenah diri untuk hari esok pendidikan.3
lebih baik dari hari ini, demikian pula Masyarakat zaman modern saat ini
pendidikan., pendidikan tidak akan telah meyakini tentang eksistensi
selangkah lebih maju jika hanya diterima pendidikan dari yang sifatnya unum
apa adanya, namun perlu adanya sampai kepada yang khusus. Keyakinan
perbaikan dalam bentuk suatu upaya ini makin hari diperkuat dengan
untuk proses berpikir secara mendalam. berkembangnya metode pengukuran dan
cara analisa yang dapat dipecaya untuk

70
Jenilan
FILSAFAT PENDIDIKAN

menghasilkan data yang dipercaya pula. pertanyaan mendasar (radikal) dan


Dengan bahasa ilmiah lazim dikatakan universal. Jawaban tersebut disusun
“Apa yang ada itu dapat dihayati karena secara sistematis, diuji secara kritis dan
dapat diukur”4. terbuka untuk memperoleh kebenaran
Cara kerja dan hasil filsafat dapat yang sesungguhnya (hakiki). Jawaban
dipergunakan untuk memecahkan terhadap persoalan biasanya tidak pernah
masalah hidup dan kehidupan manusia, selesai, tidak pernah sempurna.
dimana pendidikan merupakan salah satu Istilah pendidikan berasal dari kata
dari aspek kehidupan tersebut, karena “didik”, dengan memberinya awalan “pe”
hanya manusialah yang dapat dan akhiran “kan”, mengandung arti
melaksanakan dan menerima pendidikan. “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya).
Oleh karena itu pendidikan memerlukan Istilah pendidikan ini awalnya berasal dari
filsafat. Karena masalah-masalah bahasa Yuanani, yaitu “paedagogie”, yang
pendidikan tidak hanya menyangkut berarti bimbingan yang diberikan kepada
pelaksanaan pendidikan, yang hanya anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan
terbatas pada pengalaman. Dalam ke dalam bahasa Inggris dengan
pendidikan akan uncul masalah-masalah “education” yang berarti pengembangan
yang lebih luas, lebih dalam, dan lebih atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah
kompleks, yang tidak terbatasi oleh ini sering diterjemahkan dengan
pengalmaan maupun fakta faktual, dan “Tarbiyah” yang berarti pendidikan.5
tidak memeungkinkan untuk dijangkau Imam Bernadib mendefenisikan
oleh ilmu. filsafat pendidikan sebagai ilmu
pendidikan yang bersendikan filsafat, atau
A. Defenisi Filsafat Pendidikan filsafat yang diterapkan dalam usaha
Pengertian Filsafat, Berasal dari pemikiran dan pemecahan masalah
kata Philos, philore (cinta) dan sophos pendidikan.6
atau sophia (kebajikan, kebaikan, Dari defenisi diatas dapat
kebenaran). Ilmu yang mempelajari dijelaskan bahwa Filsafat pendidikan
hakikatsegala sesuatu, Manusia, Alam dan adalah cabang filsafat yang mempelajari
Tuhan. hakekat pendidikan Filsafat pendidikan
Berfilsafat berarti berpikir reflektif memandang kegiatan pendidikan sebagai
untuk memperoleh jawaban dari objek yang perlu dikaji. Ada banyak

71
El-Afkar Vol. 7 Nomor 1, Januari- Juni 2018

defisini mengenai filsafat pendidikan pada atau filsafat moral dan estetika atau
tetapi akhirnya semua berpendapat dan filsafat keindahan.7
mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir
filsafat dalam rangka menyelesaikan B. Fungsi Filsafat dalam Ilmu
masalah-masalah yang ada dalam bidang Pendidikan
pendidikan. Upaya ini kemudian Hubungan antar filsafat dengan
menghasilan teori dan metode pendidikan pendidikan adalah, filsafat menelaah
untuk menentukan gerak semua aktivitas suatu realitas dengan luas dan
pendidikan. menyeluruh, sesuai dengan karateristik
Cabang-cabang filsafat yang utama filsafay yang radikal, sistematis, dan
adalah sebagai berikut : menyeluruh. Konsep tentang dunia dan
1. Metafisika (ontologi). Metafisika adalah tujuan hidup manusia yang merupakan
cabang filsafat yang mempelajari hasil dari studi filsafat, akan menjadi
hakekat realitas terdalam dari segala landasan dalam menyusun tujuan
sesuatu, baik yang bersifat fisik pendidikan. Nantinya bangun sistem
maupun yang bersifat non fisik. pendidikan dan praktek pendidikan akan
2. Epistemologi adalah cabang filsafat dilaksanaka berorientasi kepada tujuan
yang melakukan penelaahan tentang pendidikan.
hakekat pengetahuan manusia. Secara hubungan antar filsafat dengan
khusus, dalam. epistemologi dilakukan filsafat pendidikan: bahwa filsafat tidak
kajian-kajian yang mendalam tentang hanya melahirkan ilmu atau pengetahuan
hakekat terjadinya perbuatan baru, melainkan juga melahirkan filsafat
mengetahui, sumber pengetahuan, pendidikan. Bahkan Jhon Dewey
tingkat-tingkat pengetahuan, metode berpendapat bahwa filsafat adalah teori
untuk memperoleh pengetahuan, umum pendidikan. Filsafat pendidikan
kesahihan pengetahuan, dan kebenaran haruslah minimal dapat menjawab
pengetahuan. pertanyaanpertanyaan mendasar dalam
3. Aksiologi adalah cabang filsafat yang pendidikan.8
mempelajari hakekat nilai. Berdasar Filsafat bukanlah hasil dari riset
pada pokok penekanannya, aksiologi atau eksperimen. Benar atau salahnya
dapat dibagi menjadi etika (filsafat tidak mungkin diuji dengan fakta. Filsafat
tentang baik buruk perilaku manusia) adalah hasil pemikiran. Maka pemikiran
pula yang akan menerima atau menolak9

72
Jenilan
FILSAFAT PENDIDIKAN

Keterangan ini mengisyaratkan bahwa dipertemukan, pada dasarnya hal yang


filsafat adalah hasil pemikiran yang kita cari dapat dikatakan bukan
tentunya dalam proses peningkatan ilmu kebenaran. Karena namanya kebenaran
terdapat klasifikasi, yang pro dan kontra. walaupun bagaimana wujudnya tetap
Pendapat yang mengatakan bahwa filsafat mengandung makna (kebenaran). Dalam
itu adalah ilmu, sedangkan pendapat lain membicarakan kebanaran pastilah
mengatakan bahwa filsafat itu tidak wujudnya akan nampak perbedaan
terkait dengan ilmu.10 dengan bukan kebenaran.
Walaupun antara kebenaran yang Kebenaran yang diwujudkan
disajikan oleh agama mungkin serupa ajaran Agama dan hubungannya dengan
dengan kebenaran yang dicapai oleh kebenaran Filsafat sukar untuk
filsafat, tetapi tetap ada agama tidak bisa dipisahkan, jika hal kebenaran yang kita
disamakan dengan filsafat. Perbedaan ini fikirkan betul-betul kebenaran, karena
disebabkan cara yang berbeda. Di satu kebenaran wujudnya sama, tidak berobah
pihak agama ber-alat-kan kepercayaan, di dan bahkan sangat menyolok
lain pihak filsafat berdasarkan penelitian perbedaannya dengan yang namanya
yang menggunakan potensi manusiawi, bukan kebenaran. Arti dari perbedaan
dan meyakininya sebagai satu satunya antara kebenaran dan bukan kebenaran
alat ukur kebenaran, yaitu akal manusia11, ibarat siang dan malam. Kecuali jika di-
namun demikian tidak mutlak filsafat akali atau diserupakan, sehingga dia
tidak bisa mengkaji agama untuk seakan menampakkan suatu kebenaran,
menemukan kebanaran-Nya. hal ini bisa terjadi jika pelakunya tidak
Menyikapi masalah kebenaran dibarengi dengan iman. Peranan iman-lah
dalam filsafat dan kebanaran Agama pada yang dapat mengantar suatu pesan untuk
umumnya dimaknai di satu sisi agama dipikirkan lebih jauh dan menghasilkan
ber-alat-kan kepercayaan, di lain pihak suatu kebenaran yang bermanfaat dalam
filsafat berdasarkan penelitian yang bidang filsafat pendidikan.
menggunakan potensi manusiawi, jika
kebenaran yang dibicarakan dengan C. Kesimpulan
mempergunakan alat yang sama seperti Pengetahuan yang merupakan
akal manusia dan terdapat perbedaan produk kegiatan berpikir merupakan
yang gambarannya tidak bisa tolak ukur pencerahan peradaban dimana

73
El-Afkar Vol. 7 Nomor 1, Januari- Juni 2018

manusia menemukan dirinya dan metode Nabi Musa dalam membelah


menghayati hidup dengan lebih gunung, maka wujud nyata dari peristiwa
sempurna. Berbagai peralatan agama dapat memberikan manfaat bagi
dikembangkan manusia untuk manusia untuk kemanusiaannya.
meningktkan kualitas hidupnya dengan
menerapkan pengetahuan yang
diperolehnya. Proses penemuan dan Referensi
penerapan itulah yang menghasilan kapak 1
. Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam
dan batu zaman dulu sampai komputer Perspektif, 2001,(Cet.XV, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia), h. 1
zaman ini. Manusia tidak terlepas dari 2
. Dr. Anton Bakker dan Drs. Achmad Charris
jangkauan pikirannya yang mencirikan Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, 1990, ( Cet:
I, Yogyakarta: Kanisius), h. 12-13
3
hakekat manusia dan berpikirlan dia . H.M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam,
1996, (Jakarta: Bumi Aksara), h. 4
menjadi manusia, dan selanjutnya Ilmu 4
. Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan
Sistem dan Metode, 1987 (Yogyakarta: Andi
pengetahuan berkembang dari rasa ingin
Offset), h. 13
5
tahu, yang merupakan ciri khas manusia. . Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, 2002,
(Jakarta: Kalam Mulia), hal.1.
Ilmu pengetahuan merupakan 6
. Iamam Bernadib, Filsafat Pendidikan,
1994, (Yoyakarta: Andi Ofseet) hal. 7
upaya khusus manusia untuk 7
. Op, Cit, Imam Bernadib, hal. 67
8
menyingkapkan realitas, supaya . Liem Tjong Tiat. Fisafat Pendidikan dan
Pedagogik, l968, (Bandung: Jurusan FSP FIP IKIP
memungkinkan manusia berkomunikasi Bandung)
9
. Sidigazalba, Sistematika Filsafat
satu sama lain, membangun dialog
“pengantar kepada dunia filsafat”, 1992, (Jakarta:
dengan mengakui yang lain, dan Bulan Bintang), h. 50
10
. Ibid, hal. 53
meningkatkan harkat kemanusiaannya. 11
. Dr. Uhaya S. Praja, Aliran Aliran Filsafat
dan Etika, (suatu pengantar), 1997 (Bandung:
Oleh karenanya harkat kemanusiaan Yayasan Piara), h. 10
dapat terangkat jika mengkaji aspek-aspek
yang bersifat ke-Ilahi-an, artinya tidak
menyepelekan fakta agama atau sejarah
para Nabi, oleh karenanya dalam
mengkaji fakta Nabi Musa as., dan
diterjemahkan oleh bangsa Barat
khusunya Amerika Serikat yang
notabenenya keturunan Yahudi. Dalam
mengimplementasikan sejarah ini dengan
wujud sebenarnya, dan mempergunakan

74

Anda mungkin juga menyukai