Anda di halaman 1dari 25

Laporan Hasil Bacaan

‘Filsafat Pendidikan Suatu Tinjauan’


karya Prof. Imam Barnadib
Anggota Kelompok

Fatika Rahma Nurhayatun


Hidayah Fitryani

060205210 060205210
Table of contents

01 02 03

Konsep pada
Aspek dari Filsafat Aspek dan Proses Proses Pendidikan
Pendidikan Pendidikan Kecerdasan dan Pengajaran
01

Aspek dari Filsafat Pendidikan


Pengertian Filsafat Pendidikan

Fisafat pendidikan adalah ilmu


pendidikan yang bersendi kan filsafat
atau filsafat yang diterapkan dalam
usaha pemikir an dan pemecahan
masalah-masalah pendidikan.
Pendekatan Filsafat Pendidikan
01 02
Ditinjau dari sejarah filsafat
Ditinjau dari pendidikan
Sejarah filsafat adalah kaya dengan ide-ide
mengenai per didikan Ide-ide ada yang tercetus pada Filsafat pendidikan dapat terbentuk berdasarkan
masa lampau dan hanya berlaku pada masa lampau pendidikan: pendidikan dengan problema-
juga. Tetapi ada kalanya ga gasan-gagasan itu masih problemanya dipilih yang me merlukan jawab secara
digunakan sebagai pegangan bagi masa sekarang. filosofis. Filsafat pendidikan yang tim bul demikian
Ide-ide pendidikan yang terpencar dalam tulisan- ini biasanya bersifat terbuka untuk kemung kinan-
tulisan itu sebagai suatu sistem dapat disebut Filsafat kemungkian baru.
Pendidikan me nurut Plato, Johan Amos Comenius,
John Dewey dan Hutch kins
Filsafat Pendidikan Sebagai Sistem

1.Filsafat pendidikan yang bersendikan 2. Untuk pendekatan yang lain sistem


pandangan filosofis menurut tokoh-tokoh filsafat pendidikan yang dapat disusun
tertentu mempunyai sistematika berda adalah sesuai dengan sistematika dari ilmu
sarkan pemikiran tokoh-tokoh yang pendidikan itu sendiri. Apa saja yang
bersangkutan menimbulkan kon sep-konsep terkandung sebagai bagi an atau unsur-
mengenai beberapa faktor pendidikan unsur dari pendidikan itulah yang menjadi
menurut idealisme naturalisme dan bagi an dari sistematika filsafat pendidikan
pramatisme. yang bersangkutan.
02

Aspek dan Proses Pendidikan


Kecerdasan
Pendahuluan

Progresivisme, esensialisme dan perenialisme, masing


masing mengutarakan pentingnya kecerdasan bagi perkem
bangan pribadi seseorang dan pendidikan. Bagi
progresivisme pikiran dan kecerdasan manusia dipandang
mempunyai tempat yang sentral dalam pendidikan, karena
mempunyai peran an sebagai penentu agar subyek mampu
menghayati dan men jalankan program. Bagi esensialisme
unsur unsur yang hakiki (esensial) dari peradaban dan
kebudayaan yang sudah teruji oleh sejarah, adalah materi
utama yang me mantapkan pikiran dan kecerdasan orang,
beserta kemungkin an perkembangan lebih lanjut. Menurut
perenialisme penguasaan pengetahuan mengenai prinsip-
prinsip pertama adalah modal bagi seseorang untuk
mengembangkan pikiran dan kecerdasan.
Pengertian Kecerdasan

Kecerdasan adalah istilah yang melukiskan


kemampuan manusia untuk mengetahui dan melihat
problema serta meme cahkannya dengan sukses; dan
merupakan kemampuan untuk mempelajari dan
menyesuaikan perilaku dengan lingkungan cukup,
manusia mampu untuk me ngetahui hubungan
faktor-faktor dan problema satu sama lain.
Kecerdasan dan Perasaan
Qrang akan memiliki kecerdasan yang memadai jika jiwa yang
berpikir ini melewati beberapa tingkat sebagai berikut:

Meningkat Penerapan pengetahuan dalam


situasi hidup nyata. Usaha

Memperoleh pada nyata dalam hal ini dapat


dalam bentuk peme cahan

penerangan pembentukan problem dengan sukses.

atau fakta. paham,


Dengan antara lain
dengan
Kecerdasan dan Pengetahuan
Bagi progresivisme pengalaman langsung Pandangan dari perenialisme, yang
adalah yang mampu menjadikan orang dalam hal ini dapat di anggap
merasa harmonis (serasi) dengan diwakili oleh Kanselir Robert M
lingkungannya. Seolah-olah antara ia dan Hutchkins. Menurut Hutchkins,
lingkungannya itu tiada jarak yang kenyataan menunjukkan, bahwa
berarti. Hal ini berarti bahwa indera dan manusia adalah animal rasionale;
aparat lain menerima dan berusaha maka, tujuan pendidikan adalah
memahami ling kungannya dan mengembangkan akal budi supaya
mengembangkan persepsi serta apersepsi. anak didik dapat hidup penuh
kebijaksanaan demi kebaikan hidup
itu sendiri.
Pendidikan kecerdasan

Pengembangan akal dan kecerdasan adalah


pengembangan mental-fisik, terutama jika
dihubungkan dengan pengalaman langsung dan tidak
langsung tersebut. Namun, sesuai dengan tingkat-
tingkat perkembangan anak belajar dan berpikir
dengan menggunakan simbol-simbol sewajarnya
dijadikan tujuan terjauh dalam pendidikan.
Pengalaman dan Peningkatan Kecerdasan

Dengan mengambil dasar pandangam bahwa pendidikan


adalah sarana untuk mengembangkan pikir kreatif ini perlu di
perhatikan langkah prosesnya sebagai berikut:
• Adanya persiapan yang berupa terasakannya problem
problem, baik yang ditemukan langsung atau tidak
langsung oleh individu yang bersangkutan. Sebagai mana
biasa ia berusaha mengerti masalah tersebut dari segala
seginya.
• Adanya inkubasi, yaitu timbulnya asosiasi dan asimi lasi
antara persepsi dan apersepsi bahan-bahan yang telah
dimiliki
• Adanya iluminasi, yaitu timbulnya paham yang cepat dan
tepat. Dengan ini orang mampu untuk menyusun sarana
pemecahan atau penyelesaian terhadap masalah yang
sungguh-sungguh memerlukan pemikiran
Watak
Pendidikan menuntun anak didik untuk
mengenal mana mana yang baik dan buruk,
memilih yang baik itu, memahami nya dan
menjadikannya keyakinan yang teguh.
Banyak latihan yang diperlukan agar anak
didik itu menghayati pengenalan sampai
memilih keyakinan tersebut. Hal tersebut
dinamakan watak.
Watak
Dalam arti psikologis sifat-sifat yang terlihat
dan yang seolah-olah mewakili pribadinya ini
Watak
disebut watak. Pengertian lain dalam arti etis,
yaitu watak harus mengenai nilai-nilai yang baik
dan menunjukkan sifat-sifat yang selalu dapat
dipercaya. Maka, jelaslah bahwa orang
berwatak itu menunjukkan sifat: mempunyai
pendirian yang teguh, baik, terpuji dan dapat
dipercaya.
Watak dan Agama
watak berhubungan erat dengan masalah
keagamaan. Manusia diajarkan agama untuk
mengenal kebaikan dan berbuat yang baik, dan
demikian pulalah pendidikan watak. Maka dari
itu pendidikan watak menjadi salah satu
pendukung dari pendidikan agama.
Disiplin

Disiplin berasal dari kata disco-didici, yang berarti belajar. Disiplin adalah alat pendidikan
yang berupa suasana agar pendidikan selalu tertuju kepada kebaikan. Tetapi, disiplin tidak
dapat disinonimkan dengan paksaan atau hukuman. Menerapkan disiplin yang wajar berarti
memberikan kesempatan belajar yang baik kepada anak didik. Dengan cara ini anak didik
dapat menghayati nilai-nilai yang baik secara batiniah (internal)

Vision
Bekerja dan Bermain

Alat pendidikan lain yang penting artinya adalah Bekerja perlu diselingi dengan
bermain supaya tidak timbul monotoni dan menurunnya prestasi dari anak didik.
Kesenggangan ini ada pada bermain. Tetapi, bermain memiliki kualitas
kesungguhan pula. Oleh karena sifat-sifat yang diutarakan di atas bekerja dan
bermain penting bagi pendidikan. Maka keduanya dapat meningkatkan taraf
pendidikan.
Perubahan dan Pendidikan
Demi kemajuan dan perkembangan pendidikan diperlukan seseorang yang berani
menghadapi perubahan. Hal ini penting sekali dalam proses pendidikan. Perubahan
diperlukan dalam pendidikan, di samping adanya perubahan dan perkembangan, banyak
hal yang secara fundamental tetap sama. Contohnya pada bidang ilmu pengetahuan
misalnya ilmu pasti. Ilmu psti merupakan ilmu murni dengan kemampuan untuk menjadi
dasar, contohnya: fisika, mineralogi, statistik pendidikan, maka keberadaan dari ilmu pasti
adalah fundamental dan nampaknya tidak perlu adanya perubahan.

Vision
03

Konsep pada Proses Pendidikan dan


Pengajaran
Pendidikan yang berpusat pada anak

Hal ini diartikan sebagai


pendidikan dan pengajaran
yang sesuai dengan bakat dan
Kreativitas
potensi anak, dalam
Kreativitas berarti mampu hal ini
diana anak akan menemukan
berkembang melebihi ketentuan
djati
ketentuan diri yang
serta ada.
potensinya
Dan
dengan
diharapkan bantuan dari pendidikan
dapat
Beberapa cara belajar yang sederhana
Belajar yang sederhana diharapkan dapat
meningkatkan kecerdasan

-Trial and error: merupakan cara belajar dengan


mencoba, keliru dan akhirnya benar

-Drill: merupakan cara belajar yang mekanis,


dengan menghafal atau membiasakan diri denga
hal-hal yang perlu dikuasai

-Menghafal atau memorisasi: merupakan


pengembangan kemampuan seorang individu untuk
menguasai pengetahuan agar mampu membentuk
paham (insight)
Imajinasi

Seorang Individu selain


mengingat hal-hal yang telah
dimilikinya, perlu juga
Belajar dalam keseimbangan
mengembangkan imajinasi yang
- Keseimbangan itu selalu
dapat berperan untuk
menjadi landasan dalam
mengantisipasi hal-hal baru
pendidikan, maka adanya
yang akan datang. Dan
sifat-sifat aktif dan dinamik
diharapkan pendidikan bersifat
pada seseorang itu diimbangi
Discovery by Learning

-Maksudnya yaitu seseorang


dapat belajar dengan melakukan
kegiatan-kegiatan spontan dan
hak tersebut
Programmed Instruction menyebabkan
-seseorang
Programmedmenuju instructionkepada
yaitu
program belajar
penemuan tentangyangsesuatu.
mana
pada
Menemukan hakekatnya
sesautu berarti
menggunakanmengenal, self-
memahami, dan
Thanks!

Please keep this slide for


Credits: This presentation template was created by Slidesgo,

attribution
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai